Pengamatan Plasmolisis Dan Deplasmolisis Pada Epidermis-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGAMATAN PLASMOLISIS DAN DEPLASMOLISIS PADA EPIDERMIS BAWANG MERAH



PENDAHULUAN Plasmolisis adalah lepasnya membran plasma dari dinding sel pada sel tumbuhan. Pada waktu sel terplasmolisis sebagian besar air akan keluar dari vakuolanya, dan sitoplasma yang mengelilingi organel ini akan mengerut. Dinding sel yang lebih kuat di sitoplasma akan menempel ketat pada sebagian dinding sel yang ada plasmodesmatanya. Keragaman kekuatan dan jumlah plasmodesmata pada berbagai sel menyebabkan keragaman bentuk berbagai protoplas yang terplasmolisis. Deplasmolisis merupakan kebalikan dari plasmolisis, yaitu menyatunya kembali membran plasma yang telah lepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga tekanan turgor meningkat. Banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan menyebabkan terjadinya deplasmolisis. Membran plasma akan mengembang sehingga akan melekat kembali pada dinding sel.



Plasmolisis dan deplasmolisis pada kebanyakan sel mudah dilihat dengan mikroskop cahaya. Proses ini berlangsung cepat sehingga memungkinkan seseorang mengamati volume protoplas menyusut atau mengembang dibawah bidang pandang mikroskop dengan perbesaran tinggi. Dalam praktikum ini, selapis epidermis bawang merah digunakan karena vakuola pusat yang besar dari sel-sel ini berisi pigmen antosianin yang berwarna jingga, sehingga perubahan volume protoplas mudah diamati.



Tujuan Praktikum Untuk mengetahui dan memahami proses terjadinya plasmolisis dan deplasmolisis pada sel tanaman yang tercekam. Cara Kerja 1. Siapkan larutan Sukrosa 2 M dengan cara menimbang 648 gram sukrosa lalu dilarutkan dalam 1000 ml air atau 64,8 gram dalam 100ml air. Jika menggunakan NaCl 1M maka timbang 58,4 gram lalu larutkan dalam 1000ml air atau 5,84 gram dalam 100ml air. 2. Siapkan Bawang merah besar lalu buang beberapa lapis bagian luar umbi. 3. Dengan pisau silet, buat sayatan yang sangat tipis sejajar dengan epidermis. Sayatan seluas 2 atau 3 mm2 sudah cukup besar. Letakkan sayatan ini pada kaca preparat mikroskop, kemudian tambahkan 2 atau 3 tetes air. Tutup sayatan ini dengan kaca preparat dan amati dengan perbesaran rendah. 4. Atur pengamatan pada beberapa sel berwarna dekat sisi sayatan; sel-sel ini sering berdekatan dengan atau dikelilingi oleh sel tak berpigmen. Amati beberapa sel berpigmen dan tak berpigmen dengan perbesaran tinggi. Perhatikan keberadaan nucleus dan partikel-partikel subseluler lainnya didalam sel. 5. Beri 2 atau 3 tetes sukrosa 2 M (atau NaCl 1 M) pada salah satu sisi penutup preparat. Tempelkan sisi kertas tisu atau kertas hisap lainnya sepanjang sisi lain dari penutup preparat sehingga kertas tersebut mulai menyerap air. Kemudian tambahkan larutan sukrose tetes demi tetes selama kertas hisap tersebut menyerapnya. Perhatikan bahwa volume protoplas mengecil dan benang-benang sitoplasma tak berpigmen tetap menempel pada dinding sel. 6. Kemudian tempelkan kertas hisap baru pada sisi penutup preparat dan beri beberapa tetes air pada sisi lain yang berhadapan. Perhatikan terjadinya proses deplasmolisis. Amatilah beberapa waktu yang diperlukan bagi proses ini paling tidak pada satu sel.



Tugas Praktikan 1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi plasmolisis dan deplasmolisis sel? 2. Apa yang terjadi jika tanaman mengalami plasmilisis? Apa yang menyebabkan hal tersebut? 3. Sebutkan faktor kesalahan yang mungkin terjadi dalam praktikum! 4. Apakah larutan yang digunakan dapat menyebabkan plasmolisis semua sel? Jika tidak, apakah ini berarti bahwa sel-sel tersenut berbeda potensial airnya?



Sel Normal



Sel Terplasmolisis