Pengaruh Broken Home Terhadap Prestasi Belajar Siswa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGARUH BROKEN HOME TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Pengertian Broken Home Broken home berasal dari dua kata yaitu broken dan home. Brokenberasal dari kata break yang berarti keretakan, sedangkan homemempunyai arti rumah atau rumah tangga]Jadi broken home adalah keluarga atau rumah tangga yang retak. Hal ini dapat disebut juga dengan istilah konflik atau krisis rumah tangga. Diantara krisis yang terjadi dalam rumah tangga adalah :    



Ketegangan hubungan atau konflik suami istri. Konflik orang tua dengan anak Konflik dengan mertua. Bahkan konflik sesama anak Ketegangan suami istri merupakan krisis yang amat mendasar dan harus segera mendapat penyelesaian, dan mengupayakan pencegahan sebelum terjadinya konflik.NMenurut David, keluarga retak atau broken home dinamakan dengan istilah keluarga kacau. Keluarga kacau adalah keluarga kurang teratur dan selalu mendua. Dalam keluarga ini cenderung timbul konflik (masalah), dan kurang peka memenuhi kebutuhan anak-anak. Anak sering diabaikan dan diperlakukan secara tidak wajar atau kejam, karena kesenjangan hubungan antara mereka dengan orang tua. Keluarga kacau selalu tidak rukun. Orang tua sering berperilaku kasar terhadap relasi (anak). Orang tua menggambarkan kemarahan satu sama lain dan hanya ada sedikit relasi antara orang tua dengan anak-anaknya. Anak terasa terancam dan tidak disayang. Hampir sepanjang waktu mereka dimarahi atau ditekan. Anak-anak mendapatkan kesan bahwa mereka tidak diinginkan keluarga. Dinamika keluarga dalam hanyak hal sering menimbulkan kontradiksi, karena pada hakekatnya tidak ada keluarga. Rumah hanya sebagai terminal dan tempat berteduh oleh individu-individuAdakalanya suami terlalu sibuk dengan berbagai urusan di luar rumah dan tidak mau memberikan empati (perhatian) terhadap kesibukan istri. Suami hanya ingin memberikan hak-hak istri berupa pemenuhan materi dan kebutuhan biologis. Namun lebih dari itu, istri memerlukan perhatian, kasih sayang dan kemesraan hubungan. Adakalanya istri menuntut, istri menjadi uring-uringan dan bersikap tidak hormat lagi kepada suami, yang kemudian memiliki sikap “permusuhan” secara diam-diam atau tertampakkan. Berbagai ketegangan dalam hidup suami istri, bisa jadi termasuk bagian dari bumbu kehidupan rumah tangga. Tetapi bila bumbu itu berlebihan, akan mengakibatkan masakan menjadi tidak enak atau bisa menjadi racun yang membunuh, artinya jika ketegangan itu berlebihan bisa mengakibatkan hancurnya sebuah keluarga.Selain sekolah dan masyarakat, keluarga adalah lembaga pendidikan pertama yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan. Karena lembaga pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama, tempat anak didik



pertama-tama menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tuanya atau anggota keluarga lainnya Orang tua sekarang ini hanya memberikan kebutuhan materi kepada anaknya, sehingga mereka menjadi pribadi yang tidak lengkap. Hal ini dimungkinkan oleh kesibukan-kesibukan orang tua terutama yang berdiam di kota besar dan atau ketidaktahuan orang tua dalam mendidik anak. Sebaliknya orang tua yang bermukim di pedesaan seperti yang terjadi di Pereng Prambatan Lor Kaliwungu Kudus, mereka banyak yang berpendidikan rendah dengan bekerja sebagai buruh tani, buruh pabrik dan buruh bangunan. Penghasilan mereka sangat minim sekali, sehingga untuk mencukupi kebutuhan keluarga sangat kurang. Hal seperti itu mengakibatkan keluarga mereka selalu ada pertengkaran (kurang harmonis) dan akhirnya anak-anak mereka kurang mendapat perhatian dan kasih sayang orang tua. Dengan demikian menujukkan betapa pentingnya situasi dan kondisi kehidupan dalam keluarga. Seperti yang dikemukakan Reynolds menyatakan bahwa anak yang berlatar belakang dari keluarga yang berhubungan akrab, penuh kasih sayang dan menerapkan disiplin berdasarkan kecintaan. Selanjutnya Michael Lifshitz mengatakan bahwa anak atau remaja yang berasal dari keluarga kacau (gagal) lebih banyak memiliki konsep diri negatif, lebih banyak mengalami kesulitan dalam hubungan sosial, lebih ekstrim mengekspresikan perasaan, lebih penakut dan lebih sulit mengontrol dari pada anak dari keluarga utuh. Sebenarnya yang banyak terjadi dalam konflik keluarga adalah mereka yang mengalami kesulitan, ketidak harmonisan dalam keluarga atau kehilangan kebahagiaan. Tentunya sebab ketidakbahagiaan itu bermacam-macam pula, ada yang disebabkan oleh karena kehilangan kesetiaan salah seorang suami atau istri. Dalam hal ini istrilah yang banyak menderita, karena merasa suaminya tidak setia lagi kepadanya. Tentang prestasi belajar, hal ini sangat penting disampaikan, karena prestasi belajar merupakan indikator sebagai tingkat keberhasilan seorang siswa atau anak didik setelah mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini relevan dengan apa yang diistilahkan oleh Buchori yang mengatakan bahwa prestasi belajar itu merupakan hasil yang dicapai atau hasil yang sebenarnya dicapai Fungsi keluarga menurut (friedman 1998): 











Fungsi afektif (the affective function) fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.Contohnya: mengajarkan kepada anak cara-cara bersosialisasi dengan orang lain. fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk kehidupan social sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan social.Contoh: orang tua memberikan penjelasan bahwa kita harus menyesuaikan dengan lingkungan dimana kita tinggal agar kita dapat diterima dilingkungan baru tersebut. Fungsi reproduksi (the reproductive function) untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.







 



fungsi ekonomi(the economic function) yaitu untuk memenuhi kebetuhan keluarga secara ekonomi dan tempat mengembangkan kemampuan individu meningkatkan kebutuhan untuk memenuhi keluarga. fungsi perawatan fungsi ini yaitu untuk mempertahankan kesehatan anggota keluarga. Dampak Broken Home Pada Anak Dampak psikologis. Setiap keluarga yang mengalami broken home biasanya akan berdampak anak-anaknya. Orangtua tidak pernah memikirkan konskuensi dari tindakan yang mereka lakukan. Dampak paling utama yang akan melekat sampai anak tersebut dewasa adalah dampak psikologis. Seorang anak dapat berkembang dengan baik jika kebutuhan psikologisnya juga baik. Secara umum anak yang mengalami broken home memiliki (a) ketakutan yang berlebihan, (b) tidak mau berinteraksi dengan sesama, (c) menutup diri dari lingkungan, (d) emosional, (e) sensitif, (f) temperamen tinggi, dan (g) labil. Sebenarnya, dampak psikologis yang diterima seorang anak berbeda-beda tergantung usia atau tingkatan perkembangan anak (Nurmalasari, 2008 Hasil penelitian di daerah dasan agung kota mataram, Anak tetangga dekat rumah yang berusia 15 tahun atau bersekolah di SMA kelas 1



      



Dampak bagi prestasi anak. mempengaruhi prestasi anak tersebut. Anak broken home cenderung menjadi malas dan tidak memiliki motivasi untuk belajar. Cendrung lebih memilih diam atau jarang berpendapat Rasa peduli terhadap teman terkadang rendah Kosentrasi belajar akan terganggu pada siswa bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa berasal dari keluarga broken home dengan motivasi belajar siswa dari keluarga utuh, motivasi belajar siswa dari keluarga



broken home lebih rendah daripada motivasi belajar siswa dari keluarga utuh, keadaan keluarga broken home memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap motivasi belajar siswa berbeda denga anak yang memiliki keluarga yang harmonis:     



kemauan belajar cendrung tinggi adanya rasa peduli terhadao teman yang tinggi aktif dalam kegiatan pembelajaran adanya motivasi untuk belajar dapat berprestasi karena keluarga yang harmonis selalu mendukung kegiatan anak terutama pada bidang pendidikan karena orang tua mau yang terbaik untuk anaknya











Dampak bagi perilaku remaja. Remaja broken home yang kurang perhatian membuat self esteem dan self confident rendah sehingga anak cenderung mencari perhatian dari lingkungan. Biasanya dengan memberontak, melakukan bullying, dan bersikap derduktif terhadap lingkungan, seperti merokok, free sex, dan minum minuman keras (Nurmalasari, 2008). Cara Mengatasi Broken Home Tidak semua orang berpandangan bahwa broken home adalah hal yang negatif. Ada yang berpikir bahwa broken home adalah jalan yang terbaik bagi keluarganya. Ada beberapa cara untuk meminimalisir atau mengatasi broken home, antara lain (a) mendekatkan diri kepada Tuhan, (b) berpikir dan berperilaku positif, (c) saling berbagi, dan (d) mencari kegiatan positif (“Broken Home dan Cara Mengatasinya,” 2013). Simpulan Tanpa disadari orangtua, broken home secara tidak langsung memberikan dampak yang signifikan kepada anak-anaknya. Sangat jarang ada orangtua yang memikirkan konsekuensi dari keputusan tersebut. Dari beberapa dampak yang ditimbulkan, dampak psikologis adalah yang paling melekat. Walaupun begitu, sebenarnya tersedia cara untuk mengatasi broken home. Cara tersebut akan efektif bagi setiap keluarga yang mendambakan keluarga utuh dan harmonis.



(g) labil. Sebenarnya, dampak psikologis yang diterima seorang anak berbeda-beda tergantung usia atau tingkatan perkembangan anak (Nurmalasari, 2008 Hasil penelitian di daerah dasan agung kota mataram, Anak tetangga dekat rumah yang berusia 15 tahun atau bersekolah di SMA kelas 1



      



Dampak bagi prestasi anak. mempengaruhi prestasi anak tersebut. Anak broken home cenderung menjadi malas dan tidak memiliki motivasi untuk belajar. Cendrung lebih memilih diam atau jarang berpendapat Rasa peduli terhadap teman terkadang rendah Kosentrasi belajar akan terganggu pada siswa bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa berasal dari keluarga broken home dengan motivasi belajar siswa dari keluarga utuh, motivasi belajar siswa dari keluarga broken home lebih rendah daripada motivasi belajar siswa dari keluarga utuh, keadaan keluarga broken home memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap motivasi belajar siswa berbeda denga anak yang memiliki keluarga yang harmonis:



    



kemauan belajar cendrung tinggi adanya rasa peduli terhadao teman yang tinggi aktif dalam kegiatan pembelajaran adanya motivasi untuk belajar dapat berprestasi karena keluarga yang harmonis selalu mendukung kegiatan anak terutama pada bidang pendidikan karena orang tua mau yang terbaik untuk anaknya











Dampak bagi perilaku remaja. Remaja broken home yang kurang perhatian membuat self esteem dan self confident rendah sehingga anak cenderung mencari perhatian dari lingkungan. Biasanya dengan memberontak, melakukan bullying, dan bersikap derduktif terhadap lingkungan, seperti merokok, free sex, dan minum minuman keras (Nurmalasari, 2008). Cara Mengatasi Broken Home Tidak semua orang berpandangan bahwa broken home adalah hal yang negatif. Ada yang berpikir bahwa broken home adalah jalan yang terbaik bagi keluarganya. Ada beberapa cara untuk meminimalisir atau mengatasi broken home, antara lain (a) mendekatkan diri kepada Tuhan, (b) berpikir dan berperilaku positif, (c) saling berbagi, dan (d) mencari kegiatan positif (“Broken Home dan Cara Mengatasinya,” 2013). Simpulan Tanpa disadari orangtua, broken home secara tidak langsung memberikan dampak yang signifikan kepada anak-anaknya. Sangat jarang ada orangtua yang memikirkan konsekuensi dari keputusan tersebut. Dari beberapa dampak yang ditimbulkan, dampak psikologis adalah yang paling melekat. Walaupun begitu, sebenarnya tersedia cara untuk mengatasi broken home. Cara tersebut akan efektif bagi setiap keluarga yang mendambakan keluarga utuh dan harmonis.