Pengaruh Turbocharger Terhadap Performance Mesin Diesel [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGARUH TURBOCHARGER TERHADAP PERFORMANCE MESIN DIESEL



PROPOSAL TUGAS AKHIR



Disusun Oleh : Nama



: Fendi Agung Fajari



NIM



: H1F114220



PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2016



1



TERIMA KASIH KEPADA Rektor Universitas Lambung Mangkurat



Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc



Wakil Rektor Bidang Akademik



Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si



Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan



Dr. Hj Aslamiah, M.Pd., Ph.d



Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni



Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas



Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M,Sc



Prof. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul Arifin, M.Sc



Dekan Fakultas Teknik



Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT



Kepala Prodi Teknik Mesin



Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM.



Dosen Pengampuh



Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes



.



Mahasiswa



2



Fendi Agong Fajari



KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Kadar Bioetanol Ampas Tebu Hasil Destilasi dengan Variasi Waktu Fermentasi” dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Prof. Dr. Qomariyatus Shalihah, ST., M. Kes dan Ibu Agustina Hotma Uli T sebagai dosen pengampu mata kuliah metodologi penelitian yang telah menyediakan materi-materi yang diperlukan untuk menyusun proposal ini. Tidak lupa penulis meminta maaf jika dalam pembuatan proposal ini terdapat kesalahan yang menyinggung pihak-pihak tertentu. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal ini. Semoga proposal ini dapat berguna bagi penulis dan bagi pihakpihak yang memerlukan.



Banjarbaru, Oktober 2016



Penyusun



1



HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR.....................................................................................i DAFTAR ISI.................................................................................................ii DAFTAR GAMBAR....................................................................................iii DAFTAR TABEL.........................................................................................iv BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................1 1.1 Latar Belakang..........................................................................1 1.2 Perumusan Masalah..................................................................2 1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................2 1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................3 1.5 Batasan Penelitian.....................................................................3 BAB II. DASAR TEORI...............................................................................4 2.1 Penelitian Pendahuluan..............................................................4 2.2 Dasar Teori Penunjang...............................................................7 a. Turbocharger..........................................................................7 b. Motor Diesel.........................................................................12 BAB III. METODE PENELITIAN................................................................14 3.1 Objek Penelitian.......................................................................14 3.2 Alat dan Bahan Penelitian........................................................14 3.3 Teknik Pengumpulan Data........................................................14 3.4 Jadwal Penelitian.....................................................................16 DAFTAR PUSTAKA



DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Turbocharger.........................................................................8 Gambar 2.2 Sistem dalam turbocharger..................................................9 Gambar 2.3 Prinsip kerja turbocharger..................................................10 Gambar 2.4 Sistem pelumas turbocharger............................................11 Gambar 2.5 Proses pembakaran mesin diesel......................................13 Gambar 3.1 Diagram alir metode penelitian..........................................15 Gambar 3.2 Diagram prosedur kerja metode penelitian.......................16



2



DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jadwal Penelitian........................................................................ 18



3



4



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Alat transportasi kendaraan yang biasa kita gunakan sehari-hari sebagai sarana pendukung mobilitas tidak sepenuhnya memberi harapan yang positif. Dibalik penggunaan alat transportasi tersebut tersimpan berbagai masalah atau dapat kita sebut sebagai ancaman bagi lingkungan. Ancaman yang ditimbulkan alat transportasi tersebut cukup beragam dan yang paling menakutkan yaitu emisi gas buang yang dihasilkan dari pembakaran pada setiap kendaraan. Mengingat hal tersebut kepedulian masyarakat akan ancaman yang ditimbulkan dari kendaraan masih kurang. Hal ini dapat kita ketahui dengan jumlah kendaraan yag ada tidaklah semakin berkurang melainkan semakin bertambah dan terus bertambah Maka dibutuhkan kepedulian masyarakat maupun produsen kendaraan untuk meminimalisir akan adanya ancaman yang ditimbulkan tersebut. Emisi gas buang setiap kendaraan mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine). Dalam menyikapi hal ini produsen kendaraan berupaya untuk menyempurnakan konstruksi dan menambahkan sistem penyaringan gas buang hasil pembakaran pada setiap kendaraan atau biasa disebut catalytic converter. Selain itu produsen kendaraan juga memanfaatkan energi atau suplai pemasukan udara saat langkah hisap. Sistem ini dapat disebut sistem induksi paksa atau biasa disebut turbocharger. Efek berbahaya dari gas buang juga dapat dimanfaatkan untuk menambah tenaga kendaraan. Pada sistem ini tekanan gas buang dari hasil pembakaran



1



dimanfaatkan



untuk



menggerakkan



turbin



yang



berada



pada



saluran



pembuangan. Turbin tersebut dihubungkan melalui poros yang tersambung dengan kompresor disisi saluran pemasukan udara pada motor diesel. Penggunaan turbocharger adalah untuk memperbesar daya motor (30 – 80%) , mesin diesel dengan turbocharger dapat bekerja lebih effisien, apabila mesin harus bekerja pada ketinggian lebih dari 1500 meter diatas permukaan laut, turbocharger mempunyai arti penting dalam usaha mengatasi kerugian daya yang disebabkan oleh berkurangnya kepadatan udara atmosfer di tempat tersebut. Daya akan meningkat sebesar 66,1 % dengan memakai turbocharger dan intercooler pada putaran 2500 rpm dengan jumlah silinder dan ukuran / dimensi mesin yang sama. Tekanan efektif rata – rata meningkat sebesar 66,4 % pada putaran 2300 rpm dengan dimensi mesin yang sama.Torsi untuk motor bakar diesel ini juga meningkat sebesar 60,8% pada putaran 2100 rpm dengan dimensi mesin juga sama. Konsumsi bahan bakar spesifik menurun sebesar 5,20% pada putaran 2100 rpm untuk motor bakar dengan turbocharger dan intercooler ini. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merencanakan melakukan penelitian yang berhubungan dengan turbocharger, dengan mengabil judul ”Pengaruh Turbocharger Terhadap Performance Mesin Diesel’’



1.2 Rumusan Masalah Dari uraian diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : a. Pengaruh apakah yang akan terjadi apabila motor dengan mesin diesel dipasangkan turbocharger ? a. Mengapa turbocharger tidak diterapkan di mesin dengan berbahan bakar bensin ? b. Fungsi dan cara kerja turbocharger ? c. Bagaimana melakukan perawatan turbocharger ?



2



1.3 Tujuan Penelitian Dari permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah a. Mengetahui pengaruh turbocharger dalam peningkatan performansi mesin pada motor diesel. b. Untuk mengetahui alasan mengapa mesin dengan berbahan bakar bensin tidak dapat menggunakan turbocharger. c. Untuk mengetahui fungsi dan cara kerja turbocharger secara keseluruhan, dan d. Dapat melakukan perawatan yang tepat dan benar.



1.4 Manfaat Penelitian a. Manfaat bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan teori selama perkuliahan. b. Manfaat bagi Universitas Lambung Mangkurat, sebagai bahan informasi untuk pengembangan IPTEK khususnya teknologi otomotif. c. Manfaat bagi perusahaan, agar dapat meningkatkan tenaga pada sebuah mesin dan lebih ramah lingkungan karena pasokan udara kedalam mesin melimpah membuat proses pembakaran menjadi lebih sempurna.



1.5 Batasan Penelitian a. Tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian di lab teknik mesin Universitas Lambung Mangkurat. b. Kurangnya peralatan untuk melakukan pengujian turbocharger.



BAB II Dasar Teori 2.1 Penelitian Terdahulu Mahadi



(2010)



dalam



penelitian



yang



berjudul



”PENGARUH



PENGGUNAAN TURBOCHARGER DENGAN INTERCOOLER TERHADAP



3



PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL” tertulis bahwa penggunaan turbocharger dengan intercooler adalah untuk memperbesar daya motor (30 – 80%) , mesin diesel dengan turbocharger dapat bekerja lebih effisien, apabila mesin harus bekerja pada ketinggian lebih dari 1500 meter diatas permukaan laut, turbocharger mempunyai arti penting dalam usaha mengatasi kerugian daya yang disebabkan oleh berkurangnya kepadatan udara atmosfer di tempat tersebut. Daya akan meningkat sebesar 66,1 % dengan memakai turbocharger dan intercooler pada putaran 2500 rpm dengan jumlah silinder dan ukuran / dimensi mesin yang sama. Tekanan efektif rata – rata meningkat sebesar 66,4 % pada putaran 2300 rpm dengan dimensi mesin yang sama.Torsi untuk motor bakar diesel ini juga meningkat sebesar 60,8% pada putaran 2100 rpm dengan dimensi mesin juga sama.Konsumsi bahan bakar spesifik menurun sebesar 5,20 % pada putaran 2100 rpm untuk motor bakar dengan turbocharger dan intercooler ini. Daya indikator pada motor bakar diesel ini meningkat sebesar 62,6%. Dengan hasil ini boleh dikatakan bahwa penggunaan turbocharger dan intercooler sangat efisien dan sangat berpengaruh terhadap performansi motor bakar diesel tersebut. Intan Essy Pandini , Irfan Syarif Arief (2015) dalam penelitian yang berjdul



”ANALISA



TURBOCAHRGER



TEKNIS



PERANCANGAN



MENGGUNAKAN



CFD”



tertulis



TURBIN bahwa



PADA Fungsi



tambahan dari Turbocharger terhadap motor yakni dapat mengurangi SFOC (Specific Fuel Oil Consumption), memperkecil getaran, serta meningkatkan efisiensia. Prinsip kerja dari turbocharger adalah gas buang dari mesin diesel dialirkan menuju gas inlet cashing untuk menggerakan turbin turbocharger,



4



setelah turbin bergerak aliran fluida akan keluar melalui gas outlet cashing. Karena turbin berputar maka shaft turbin yang telah terhubung dengan kompresor otomatis akan memutar impeller kompresor tersebut. Sehingga mengakibatka udara luar masuk melalui air inlet casing, akibat putaran kompresor fluida gas menjadi bertekanan dan dapat mensuplay ke mesin diesel tersebut. Pada penulisan tugas akhir ini akan membahas tentang analisa teknis perancangan turbin turbocharger dengan mevariasikan nilai putaran turbin sejumpah 5000 rpm,10000 rpm, 15000 rpm, 20000 rpm 25000 rpm dan 30000 rpm. Sedangkan mass flow rate fluida disesuaikan dengan exhaust gas mass flow rate berdasarkan kondisi engine 100%, 85%, 75 % sedangkan nilai mass flow rate sebesar 1.7 kg/s, 1.45 kg/s dan 1.28 kg/s. Jumlah blade dan diameter blade telah ditentukan dan tidak mengubah sudut setiap putaran turbin. Analisa menggunakan Computational Fluids Dynamics (CFD) dengan memasukan nilai-nilai yang telah ditentukan. Dengan menghasilkan putaran RPM ketika engine power sebesar 75% maka putaran 18944 RPM,Ketika engine power sebesar 85% maka putaran 22346 RPM.,Ketika engine power sebesar 100% sebesar 26956 RPM. Philip Kristanto, Willyanto, Rully Hartadi (2001) dalam penelitian yang berjudul ”ANALISA TURBOCHARGER PADA MOTOR BENSIN DAIHATSU TIPE CB-23” tertulis bahwa Semua motor bakar menghasilkan gas buang, yang mana energi pada gas buang tersebut terbuang begitu saja. Agar energi pada gas buang tersebut tidak terbuang sia-sia, maka gas buang tersebut dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan atau memutar turbin gas. Gas buang tersebut menggerakkan atau memutar turbin, dan poros dari turbin tersebut dikopel dengan poros kompresor. Apabila turbin berputar



5



karena tekanan dari gas buang, maka kompresor akan ikut berputar. Kompresor tersebut digunakan untuk menekan udara yang masuk ke karburator ke ruang bakar. Gabungan antara turbin dengan kompresor ini disebut turbocharger. Semua motor bakar membutuhkan udara dalam pembakaran bahan bakar. Pada putaran tinggi konsumsi udara dalam ruang bakar pada umumnya sering terlambat atau kurang padat. Hal ini disebabkan karena terlalu sedikit waktu yang diberikan untuk memasukkan udara dari luar ke dalam ruang bakar. Oleh karena itu turbocharger ini dapat membantu proses pemasukan udara ke dalam ruang bakar. Dalam hal ini yang dibahas mengenai motor bensin DAIHATSU tipe CB-23 yang menggunakan turbocharger dan yang tidak menggunakannya. Ferry



Prasetyo,



Supriyono,



Amin



Sulistyanto



(2014)



dalam



penelitiannya yang berjudul ”ANALISA SISTEM TURBOCHARGER MOTOR GRADER XCMG GR 135” mengatakan bahwa Turbocharger adalah sebuah kompresor sentrifugal yang mendapat daya dari turbin yang sumber tenaganya berasal dari asap gas buang engine. Biasanya digunakan dalam pembakaran mesin untuk meningkatkan tenaga dan efisiensi mesin dengan meningkatkan tekanan udara yang memasuki mesin. Keuntungan dari turbocharger adalah memberi udara yang lebih sehingga menghasilkan peningkatan yang lumayan banyak dalam power atau tenaga mesin. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa Sistem Turbocharger, pengaruh nilai end play yang besar, dan mengidentifikasi terjadinya trouble sebelum masa warranty pada unit Motor Grader GR 135. Prosedur pemeriksaan pada turbocharger yaitu pemeriksaan secara visual pada turbocharger sistem, dust indikator, dan engine. Selain itu, juga



6



dilakukan pengukuran nilai end play pada turbin shaft untuk mengetahui standart besar nilai end play pada turbocharger yang mengalami trouble, dan pengukuran tekanan oli lubrication untuk mengetahui besar tekanan oli yang masuk ke sistem pelumasan turbocharger. Hasil dari analisa menunjukkan



bahwa



penyebab



trouble



pada



turbocharger



adalah



tersumbatnya saluran oli pada sistem lubrication karena banyak kotoran yang masuk pada sistem pelumasan dan operator sering mengabaikan prosedur yang ada dalam unit.



2.2 Dasar Teori Penunjang a. Turbocharger Turbocharger



adalah



sebuah



kompresor



sentrifugal



yang



mendapat daya dari turbin yang sumber tenaganya berasal dari asap gas buang engine. Biasanya digunakan dalam pembakaran mesin untuk meningkatkan tenaga dan efisiensi mesin dengan meningkatkan tekanan udara yang memasuki mesin. Keuntungan dari turbocharger adalah memberi udara yang lebih sehingga menghasilkan peningkatan yang lumayan banyak dalam power atau tenaga mesin. Turbocharger ditemukan oleh seorang insinyur Swiss Alfred Buchi. Patennya untuk turbocharger diaplikasikan untuk dipakai tahun 1905. Lokomotif dan kapal bermesin diesel dengan turbocharger mulai terlihat tahun 1920. Sebuah kerugian dalam mesin bensin adalah rasio kompresi harus direndahkan (agar tidak melewat tekanan kompresi maksimum dan untuk mencegah knocking mesin) yang menurunkan efisiensi mesin ketika beroperasi pada tenaga rendah. Kerugian ini tidak ada dalam mesin diesel diturbocharge yang dirancang khusus. Namun, untuk operasi pada ketinggian,



pendapatan



tenaga



dari



sebuah



turbocharger



membuat



perbedaan yang jauh dengan keluaran tenaga total dari kedua jenis mesin. 7



Faktor terakhir ini membuat mesin pesawat dengan turbocharger sangat menguntungkan dan merupakan awal pemikiran untuk pengembangan alat ini.



Gambar 2.1 Turbocharger



● Sistem Dalam Turbocharger Sistem saluran pemasukan udara dan pembuangan gas sisa pembakaran (Intake& Exhaust system) merupakan salah satu sistem pada diesel engine yang bekerja untuk menyalurkanudara ke dalam ruang bakar engine dan mengeluarkan gas sisa pembakaran ke atmosfir. Sistem ini mempunyai komponen utama, seperti: Precleaner, Air cleaner, Intake, Exhaust manifold dan Mufller. Selain itu juga mempunya i komponen lainya diantaranya:



turbocharger,



aftercooler,



dust



indicator



dan



lain-lain.



Komponen yang terkait dalam alat bantu untuk pemasukan udara ada beberapa macam yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Pre Cleaner Air Cleaner Dust Indikator Intake Manifold Exhaust Manifold Muffler



8



Gambar 2.2 Sistem dalam turbocharger



● Prinsik Kerja Turbocharger Pembakaran dalam mesin diesel membutuhkan udara yang lebih untuk menambah tenaga dalam spesifikasi engine yang telah didesain untuk melakukan pekerjaan yang berat maupun ringan. Seiring perkembangan di era yang modern ini memsin diesel dilengkapi dengan sistem turbocharger dan turbocharger aftercooler, dimana alat bantu tersebut dapat menambah asupan udara dalam proses pembakaran. Turbocharger merupakan alat bantu pada masukan udara yang dipaksa masuk ke intake manifold atau ruang pembakaran, turbocharger berputar ketika engine runing, dapat berputar 50.000 sampai 150.000 rpm sehinga udara yang masuk cukup banyak, untuk mengantisipasi terjadi trouble didala m turbocharger dilengkapi dengan wastegate. Wastegate berfungsi untuk membatasi tekanan udara pada intake manifold, bekerja disaat udara didalam intake manifold penuh atau tekananya sudah maksimal dan wastegate menarik tuas katub pada mufler sehingga gas sisa pembakaran sebagian keluar by pass sehingga mengurangi gerak turbin.



9



Gambar 2.3 Prinsip kerja turbocharger



● Istilah Dalam Turbocharger Dengan udara



agar



aftercooler. dengan pada



teknologi lebih



sistem



berkembang



maksimal



Sebenarya



turbocharger



yang



dan



turbocharger tanpa



turbocharger



alat



padat



bantu



pemasukan



menerapkan



aftercooler



tidak



beda



aftercooler,



ada



komponen



aftercooler



yaitu



berupa



sistem jauh



tambahan core



atau



pendingin artinya udara yang akan masuk ke intake manifold di dinginkan terlebih



dahulu agar



density udara



lebih



tambah rapat



dan padat. Biasanya alat- alat berat yang kerjanya. membutuhkan power yang tinggi menggunakan sistem pendingin ini, karena bisa lebih maksimal kinerjanya. Turbocharger Aftercooler sendiri juga terbagi menjadi tiga macam jenis diantaranya yaitu : 1. AATAC (Air to Air Aftercooler) 2. JWAC (Jacket Water Aftercooler) 3. SCAC (Saparate Circuit Aftercooler) Turbocharger



dengan



sistem



aftercoller



dapat



menambah



power engine karena udara yang akan masuk didinginkan terlebih



10



dahulu



melalui



komponen



pendingin



sehingga



udara



lebih



rapat



dan padat yang masuk pada intake manifold. ● Sistem Pelumasan Turbocharger Turbocharger dapat berputar hingga 150.000 rpm sehingga dalam sisitem ini pelumasan sangat penting, agar tidak terjadi gesekan yang berlebih antara shaft dengan bushing yang dapat mengakibatkan trouble atau kerusakan pada komponen turbocharger. Dalam pelumasan diatas turbocharger dialiri oli paling akhir sehingga pada saat awal warming up sebaiknya tidak terlalu lama low idle karena oli bisa saja mengalir tidak maksimal sehingga dapat mengakibatkan umur turbocharger menjadi pendek.



Gambar 2.4 Sistem pelumas turbocharger



b. Motor Diesel Motor diesel adalah jenis khusus dari mesin pembakaran dalam. Karakteristik utama dari mesin diesel yang membedakannya dari motor bakar yang lain terletak pada metode penyalaan bahan bakarnya. Dalam mesin diesel bahan bakar diinjeksikan kedalam silinder yang berisi udara bertekanan tinggi. Selama proses pengkompresian udara dalam silinder mesin, suhu udara meningkat, sehingga ketika bahan bakar yang berbentuk



11



kabut halus bersinggungan dengan udara panas ini, maka bahan bakar akan menyala dengan sendirinya tanpa bantuan alat penyala lain. Karena alasan ini mesin diesel juga disebut mesin penyalaan kompresi (Compression Ignition Engines). Motor diesel memiliki perbandingan kompresi sekitar 11:1 hingga 26:1, jauh lebih tinggi dibandingkan motor bakar bensin yang hanya berkisar 6:1 sampai 9:1. Konsumsi bahan bakar spesifik mesin diesel lebih rendah (kira-kira 25 %) disbanding mesin bensin namun perbandingan kompresinya yang lebih tinggi menjadikan tekanan kerjanya juga tinggi. ● Proses pembakaran Bahan bakar motor diesel mulai terbakar di dalam ruang bakar di mana terdapat perbandingan campuran yang sebaikbaikrya untuk terbakar. Bahan bakar yang disemprotkan ke dalam ruang bakar tidak segera terbakar, tetapi pada waktu persiapan yang diperlukan sebelum terbakar yaitu kira-kira l/l.000 detik. Waktu pdrsiapan itu biasanya dinamai "periode persiapan pembakaran atau kelambatan penyalaan. Kelambatan penyalaan itu adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk fenomena fisik, misalnya untuk pemindahan panas, penguapan, difusi dan fenomena kimia misalnya reksi temperatui rendah. Kelambatan penyalaan tergantung pada tekanan, temperatur, pusaran udara danjenis bahan bakar yang digunakan. Tentang penyemprotan bahan bakar ringan ke dalam arus udara bertekanan tinggi yang bergerak pada kecepatan 1.2 n/detik, dari gambar temyata bahwa makin tinggi tekanan dan makin tinggi temperatur udara tersebut, makin cepat pula terjadinya reaksi temperatur tinggi.



12



Gambar 2.5 Proses pembakaran mesin diesel



BAB III METODE PENELITIAN



13



3.1 Objek Penelitian Penelitian dan pengambilan data ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Lambung Mangkurat dengan judul Pengaruh Turbocharger Terhadap Performance Motor Diesel.



3.2 Alat dan Bahan a. Alat Alat yang digunakan dalam pengambilan data terdiri diri : 1.



Tools, untuk memudahkan proses pembongkaran unit



2.



Plastik, Untuk membungkus bagian part yang sudah terbongkar



3.



Note, untuk mencaatat hasil penelitian



b. Bahan Bahan yang menjadi objek pada penelitian ini adalah : 1.



Motor diesel berfungsi sebagai penghasil gas buang



2.



Turbocharger yang berfungsi sebagai bahan utama dari penelitian ini



3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mencatat seberapa banyak konsumsi bahan bakar apabila mesin diesel menggunakan turbocharger dan tenaga yang dihasilkan oleh turbocharger tersebut.



Mulai



Persiapan alat dan bahan



Studi literatur



14



Percobaan turbocharger



Pengecekan dan penyetelan



Pemasangan unit turbocharger dengan kelengkapanya



Running test



Load test



Tidak Analisa perhitungan Turbin



W T =∆ h tT



Pengumpulan data



Kompresor



W C =m( h 02−h01 )



m( h01 −h02 ) Ya Evaluasi



Selesai



Gambar 3.1 Diagram alir metode penelitian Percobaan turbocharger



Turbo



Pengecekan dan penyetelan



15



Cartridge



Pemasangan unit turbocharger dengan kelengkapanya



Turbo



Compressor Housing



Turbin Housing



Cartridge



Compresso r Wheel



Bearing Housing



Shaft and



Running test



Load test



Kerja yang hasilkan oleh turbin



Pengumpulan data



W T =∆ h tT



Kerja yang hasilkan oleh kompresor



W C =m( h 02−h01 )



m( h01−h02 ) Selesai



Gambar 3.2 Diagram prosedur kerja metode penelitian



3.4 Jadwal Penelitian Pelaksanaan penelitian ini memiliki jadwal yang bertujuan untuk mendapatkan data–data dalam menyelesaiakan penelitianyang dilakukan, jadwal tersebut dapat dilihat pada tebel 3.1 No



1



Kegiatan



Sep 1218



19-24



Tahap Persiapan Penelitian a. Penyusunan Judul b. Penyusunan Kerangka



16



Okt 25-30



1-6



7-12



13-19



2026



2



Tahap Pelaksanaan a. Pengumpulan data



b. pengolahan data Tahap penyusunan 3 Proposal



Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian



Daftar Pustaka Altrak, 1978, 2010. Basic Engine Diesel Cummins, PT. Altrak 1978, Balikpapan.



17



Iriansyah Putra, 2012. Turbocharger, http://irianpoo.blogspot.co.id/2012/12/ turbocharger_3.html, diakses pada tanggal 13 November 2016 Arismunandar, W, dan Tsuda, K, 2004, Motor Diesel Putaran Tinggi, Cetakan Kesepuluh, Pradya Paramitha, Jakarta. Bagus Adi Mulya, P, 2011. Perawatan Turbocharger Pada Genset Mesin Diesel 1380 KW, Institut Teknologi Sepiluh November Surabaya



Edy Purwanto, 2015. Motor Bakar Mesin Konversi Energi, http://edyp purwanto.blogspot.co.id/p/blog-page_28.html,



diakses



tanggal



14



November 2016 Edward F. Obert, 1968. Internal Combustion Engines and Pollution, third edition, Scranton, Pennsylvania Dixon, S.L, Hall, C.A, 2010. Fluid Mechanics and Thermodynamics of Turbomachinery, sixth edition, Departement of Engineering, University of Liverpool, University of Cambridge Ferry Prasetyo, 2014. Analisa Sistem Turbocharger Motor Grader Xcmg Gr 135. Naskah Publikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta Intan Essy Pandini, Irfan Syarif Arief, dkk. 2015. Analisis teknis perancangan turbin pada Turbocharger Menggunakan CFD, Jurnal Teknik ITS, Vol. 4, No. 2, (2015) Jeffry Fransisco, 2013.Cara Kerja Turbocharger Pada Kendaraan, http://karoseriid.com/2013/04.html, diakses pada tanggal 14 November 2016 Jekson Turnip, 2009. Pengujian Dan Analisa Performansi Motor Bakar Diesel Menggunakan Biodisel Dimethil Ester b-01 dan b-02, Fakultas teknik Universitas sumatera utara medan



18



Koos Sardjono,



Achmad Mu’alimin,



2013. Studi Komparasi Penggunaan



Turbocharger Pada Engine Perkins Dalam Unit Genset, Jurnal FT UMJ, Vol. 7, No. 1 (2013) Mahadi, 2010. Pengaruh Penggunaan Turbocharger Dengan Intercooler Terhadap Performansi Motor Bakar Diesel, Jurnal dinamis, Vol. I , No. 7, Juni 2010, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Mahadi, 2007, Efek Penggunaan Supercharger Terhadap Unjuk Kerja Dan Konstruksi Pada Sebuah Mesin Diesel, Universitas Sumatera Utara (USU) Repository Mohd Muqeem, Manoj Kumar, 2013. Turbocharging Of Ic Engine: A Review, International Journal Of Mechanical Engineering And Technology, Volume 4, Issue 1, January- February (2013), © IAEME



Philip Kristanto, Willyanto, Rully Hartadi, dkk. 2001. Anlisis Turbocharger Pada Motor Bensin Daihatsu Tipe CB-23, Jurnal Teknik Mesin, Vol. 3, No. 1, April 2001, Universitas Kristen Petra Sahrilsoni,



2012.



Turbocharger,



http://sahriloto.blogspot.co.id/2012/01/



turbocharger.html, diakses pada tanggal 13 November 2016 Schieman, J 1995. Turbocharger compressor, Turbo magazine, Issue no. I, Vol 1. 1995 Trismr Jaya Saputra, 2009. Pembakaran Pada Motor Diesel, Teknik Mesin Diploma III, Vol.31 No.1 2009, Fakultas Teknik, Universitas Tidar Magelang



19



20