Pengelolaan Kelas Dengan Pendekatan Permisif Dan Pendekatan Tingkah Laku [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Pengelolaan Kelas dengan Pendekatan Permisif dan Pendekatan Tingkah Laku 1.



Pengelolaan Kelas dengan Pendekatan Permisif Pendekatan permisif merupakan suatu pendekatan yang menekankan pada perlunya memaksimalkan kebebasan siswa. Peran guru dalam pendekatan ini yaitu mengusahakan semaksimal mungkin kebebasan siswa, selama hal tersebut tidak menyimpang dari peraturan yang telah ditetapkan dan disepakati bersama, serta membiarkan siswa bertindak bebas sesuai dengan yang diinginkannya.



2.



Pengelolaan Kelas dengan Pendekatan Modifikasi Tingkah Laku Pendekatan



berdasarkan



perubahan



tingkah



laku



(behavior



modivication approach) merupakan suatu pendekatan dengan tujuan untuk merubah tingkah laku siswa. Pendekatakan modifikasi tingkah laku bertolak dari sudut pandang Psikologi Behavior yang mengemukakan asumsi semua tingkah laku yang baik dan yang kurang baik merupakan hasil dari proses belajar untuk membina tingkah laku siswa.Asumsi ini mengharuskan guru atau wali kelas untuk berusaha menyusun program kelas dan suasana kelas yang dapat merangsang terwujudnya proses belajar yang menyenangkan sehingga peserta didik mampu mewujudkan tingkah laku yang baik menurut ukuran norma yang berlaku di masyarakat. Dalam asumsi ini juga mengharuskan seorang guru atau wali kelas untuk melakukan usaha mengulangi program atau kegiatan yang dinilai baik (perangsang) bagi terbentuknya tingkah laku tertentu, terutama dikalangan peserta didik. Guru juga harus memberikan penguatan positif (memberi stimulus positif sebagai pengajaran) dan penguatan negatif (memberi stimulus negatif sebagai hukuman).



Dalam proses belajar terdapat proses psikologis yang fundamental berupa:



a.



Penguatan positif (positive reinforcement), yaitu suatu pemberian stimulus positif yang berupa pujian terhadap perilaku yang baik. Jenis-jenis penguatan positif diantaranya: 1) Penguatan primer (dasar), yaitu penguatan-penguatan yang tidak dipelajari dan selalu diperlukan untuk berlangsungnya hdup, seperti makanan, air, dan udara yang segar. 2) Penguatan sekunder (bersyarat), yaitu suatu benguatan sebagai hasil dari proses belajar, seperti pujian, nilai angka, rangking, dan lain-lain.



b.



Hukuman, yaitu penyajian stimulus yang tidak menyenakan terhadap tingkah laku siswa yang tidak baik.



c.



Penghapusan (extenction), yaitu usaha mengubah tingkah laku siswa dengan cara menghentikan pemberian respons terhadap suatu tingkah laku siswa yang semula dikuatkan dengan respon tersebut.



d.



Penguatan negatif (negative reinforcement), yaitu suatu pemberian stimulus negatif berupa hukuman terhadap perilaku yang tidak baik.



B. Implementasi Pengelolaan Kelas dengan Pendekatan Permisif dan Pendekatan Modifikasi Tingkah Laku dalam Proses Pembelajaran Kemampuan mengelola kelas dalam proses pembelajaran akan menciptakan situasi yang memungkinkan peserta didik unuk belajar dalam suasana yang wajar tanpa adanya tekanan dan dalam kondisi yang merangsang untuk peserta didik belajar. Proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas yang dapat mencapai tujuan pendidikan secara optimal adalah proses belajar mengajar yang dikelola dengan baik berdasarkan manajemen pengelolaan kelas. Menurut Djmarah dalam Kadir, F. (2014: 33) mengemukakan tugas dan peran guru dalam implemntasi pengelolaan proses belajar mengajar meliputi: 1.



Perencanaan, yaitu: a) Menetapkan



apa



melakukannya;



yang



akan,



kapan



dan



bagaimana



cara



b) Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui proses penentuan target; c) Mengembangkan alternatif-aternatif tindakan; d) Mengumpulkan dan menganalisis informasi; e) Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana serta keputusan-keputusan. 2.



Pengorganisasian, yaitu: a) Menyediakan fasilitas, perlengkapan dengan tenaga kerja yang diperlukan



untuk



menyusun



kerangka



yang



efisien



dalam



melaksanakan rencana-rencana melalui proses penetapan kerja yang diperlukan untuk menyelesaikannya; b) Mengelompokkan kelompok kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur; c) Membentuk setruktur wewenang dan mekanisme koordinasi; d) Merumuskan, menetapkan metode dan prosedur; e) Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja serta mencari sumber-sumber lain yang diperlukan. 3.



Pengarahan, yaitu: a) Menyusun kerangka waktu dan biaya secara terperinci; b) Memprakarsa



dan



menampilkan



pelaksanaan



rencana



dan



pengambilan keputusan; c) Mengeluarkan instruksi-instruksi secara spesifik; d) Membimbing, memotivasi dan melakukan supervisi. 4.



Pengawasan, yaitu: a) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan; b) Melaporkan penyimpanan dan merumuskan serta menyusun standarstandar dan sasaran-sasaran tindakan koreksi; c) Menilai pekerjaan dan melakukan tindakan koreksi terhadap penyimpangan-penyimpangan. Implementasi pengelolaan proses belajar mengajar dapat dipahami



sebagai kemampuan manajerial guru dalam merencanakan, mengorganisasi,



mengarahkan dan mengawasi proses belajar mengajar. Inti dari implementasi pengelolaan proses belajar mengajar adalah serangkaian aktivitas guru mulai dari merencanakan proses belajar mengajar, mengorganisasikan proses belajar mengajar, melaksanakan, mengawasi kegiatan proses belajar mengajar dan melakukan evaluasi serta tindak lanjut. Implementsi pengelolaan proses belajar mengajar berkaitan langsung dengan pengelolaan kelas, sebab dalam pengelolaan kelas juga termasuk kegiatan proses belajar mengajar, sementara proses belajar mengajar dapat tercapai tujuannya secara optimal bila pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan baik. C. Pengaruh



Pengelolaan



Kelas



dengan



Pendekatan



Permisif



dan



Pendekatan Modifikasi Tingkah Laku Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pembaharuan kurikulum, fasilitas yang tersedia, kepribadian guru, pembelajaran yang berkesan, wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua bidang, melainkan guru juga harus mampu menguasasi pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas dengan pendekatan permsif dan pendekatan modifikasi tingkah laku dapat mempengaruhi tingkat pembelajaran siswa baik dalam proses belajar maupun hasil belajar siswa, maka dari itu pengelolaan kelas dengan pendekatan ini akan mengelola suasa belajar mengajar menjadi sebaik mungkin agar siswa menjadi nyaman dan senang selama mengikuti proses belajar mengajar. Oleh karena itu, kualitas belajar siswa seperti pencapaian hasil belajar yang optimal dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Pengelolaan kelas juga dapat meningkatkan daya serap materi yang telah diajarkan guru akan lebih membekas dalam ingatan siswa.



Referensi: Kadir, F. (2014). Keterampilan Mengelola Kelas dan Implementasinya dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Al-Ta’dib. Volume 07. Nomor 02. Tersedia



online dilaman: http://ejournal.iainkendari.ac.id/al-tadib/article/view/315/305 .  (Diakses pada: Sabtu, 12 April 2019).