4 0 159 KB
Nama
: Hairu Nurul Mutmainah
NIM
: HIA 013 026
Penguji
: dr. Herpan Syafii Harahap, M. Biomed, Sp.S
SKENARIO Seorang laki-laki usia 57 tahun datang ke IGD dengan diagnosis ICH. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 210/100 mmHg dan nadi 110 x/menit 1. a. Cara pengenceran obat antihipertensi yang digunakan yaitu Nikardipin dan Diltiazem. Diketahui sediaan nikardipin injeksi 10 mg/10 ml (ampul) dan diltiazem injeksi 25 mg/5ml (vial)
Nikardipin : sediaan 10 mg/10 ml ditambahkan larutan pengencer 10 ml sehingga didapatkan 10 mg/20 ml.
Diltiazem : sediaan 25 mg/5 ml ditambahkan larutan pengencer 25 ml sehingga didapatkan 25 mg/25 ml
b. Dosis pemberian obat nikardipin dan diltiazem pada 15 menit pertama adalah 5 mg/jam intravena c. Pemberian menggunakan syring pump dan infus pump Nikardipin yang sudah dilarutkan menjadi 10 mg/20 ml, untuk memasukkan sesuai dengan dosis yaitu 5 mg/jam maka pada syring pump diatur pemasukkannya menjadi 10 ml/jam, dapat menggunakan spuit 50 cc Diltiazem yang sudah dilarutkan menjadi 25 mg/25 ml, untuk memasukkan sesuai dengan dosis yaitu 5 mg/jam maka pada syring pump diatur pemasukkannya menjadi 5 ml/jam dapat digunakan spuit 50 cc.
Pemberian menggunakan infuse pump Nikardipin 10 mg/10 ml dilarutkan dalam cairan Nacl 20 cc sebanyak dua ampul sehingga menjadi 20 mg/40 ml. Dosis pemberian nikardipin 5 mg/jam sehingga didapatkan : jumlah tetesan permenit = =
kebutuhan cairan x faktor tetes waktu (menit)
10 ml x 60 60 menit
= 10 tpm
= 1 cc = 6 menit Diltiazem 25 mg/5 ml (vial) dilarutkan dalam 50 ml Nacl sehingga menjadi 25 mg/50 ml. Dosis pemberian 5 mg/jam sehingga didapatkan : jumlah tetesan permenit = =
kebutuhan cairan x faktor tetes waktu (menit)
10 ml x 60 60 menit
= 10 tpm
= 1 cc = 6 menit
2. Pada 15 menit kedua tekanan darah 190/110 mmHg, dosis nikardipin dan diltiazem dinaikkan 2.5 mg sehingga dosis yang diberikan adalah 7.5 mg/jam Nikardipin : jumlah tetesan permenit =
kebutuhan cairan x faktor tetes waktu (menit)
=
15 ml x 60 60 menit
= 15 tpm
= 1 cc = 4 menit
Diltiazem jumlah tetesan permenit = =
kebutuhan cairan x faktor tetes waktu (menit)
15 ml x 60 60 menit
= 15 tpm
= 1 cc = 4 menit
3. Pada 15 menit ketiga tekanan darah 170/100 mmHg, dosis nikardipin dan diltiazem dinaikkan 2.5 mg sehingga dosis yang diberikan adalah 10 mg/jam Nikardipin : jumlah tetesan permenit =
kebutuhan cairan x faktor tetes waktu (menit)
=
20 ml x 60 60 menit
= 20 tpm
= 1 cc = 3 menit Diltiazem jumlah tetesan permenit = =
kebutuhan cairan x faktor tetes waktu (menit)
20 ml x 60 60 menit
= 20 tpm
= 1 cc = 3 menit
4. Pada 15 menit keempat tekanan darah 150/90 mmHg, dosis nikardipin dan diltiazem dinaikkan 2.5 mg sehingga dosis yang diberikan adalah 12.5 mg/jam Nikardipin : jumlah tetesan permenit =
kebutuhan cairan x faktor tetes waktu (menit)
=
25 ml x 60 60 menit
= 25 tpm
= 1 cc = 2 menit
Diltiazem jumlah tetesan permenit = =
kebutuhan cairan x faktor tetes waktu (menit)
25 ml x 60 60 menit
= 25 tpm
= 1 cc = 2 menit
5. Pada 15 menit kelima tekanan darah 150/80 mmHg, dosis nicardipin dinaikkan 2.5 mg sehingga dosis nicardipin yang diberikan adalah 15 mg/jam Nikardipin : jumlah tetesan permenit =
kebutuhan cairan x faktor tetes waktu (menit)
=
30 ml x 60 60 menit
= 30 tpm
= 1 cc = 2 menit Diltiazem jumlah tetesan permenit = =
kebutuhan cairan x faktor tetes waktu (menit)
30 ml x 60 60 menit
= 30 tpm
= 1 cc = 2 menit
Pada kasus diatas obat yang dipilih adalah diltiazem dikarenakan pada pereiksaan fisik didapatkan nadi pasien meningkat yaitu 110 x/menit dan diltiazem meiliki efek samping brdaikardi sehingga dapat membantu menurunkan nadi pasien. 6. Pada pasien stroke perdarahan intraserebral dengan TDS 150-220 mmHg, target penurunan tekanan darah dengan cepat hingga TDS 140 mmHg cukup aman