12 0 339 KB
PENGENDALI PID DENGAN SCILAB (XCOS) | PID CONTROLLER USING SCILAB (XCOS) Contoh : Suatu system control memiliki transfer fungsi / fungsi alih sebagai berikut :
Sekarang buka software matlab anda Buka Simulink dengan mengKlik tanda Simulink atau ketikkan simulink di command windows lalu enter > Setelah berhasil >File >New >Model.
Setelah itu rangkailah gambar seperti dibawah ini
Kemudian Save dan Start Simulation (Ctrl+T).
Double klik scope pada gambar kemudian muncul gambar dan klik gambar teropong (Autoscale)
Hasilnya :
Gambar Respon Awal Sistem
Sekarang kita menggunakan pengendali P, PD, PI dan PID: 1. Kendali Proporsional Rangkailah simulink seperti gambar berikut dimana sama seperti gambar diatas hanya saja nilai gainnya=300(Kp) :
Hasil Respon Sistemnya :
Gambar Respon Sistem dengan Kendali P 2. Kendali Proporsional dan Derivative Rangkailah gambar di simulink seperti gambar berikut : Kp=300 dan Kd=10
Hasil Respon Sistemnya :
Gambar Respon Sistem dengan Kendali PD 3. Kendali Proporsional dan Integral Rangkailah gambar di simulink seperti gambar berikut : Kp=40 dan Ki=100
Hasil Respon Sistemnya :
Gambar Respon Sistem dengan Kendali PI
4. Kendali Proporsional , Integral dan Derivative (PID) : Rangkailah gambar di simulink seperti gambar berikut : kp=350,ki=300 dan kd=50;
Hasil Respon Sistemnya :
Gambar Respon Sistem dengan Kendali PID
Dari percobaan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa masing – masing pengendali memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Kontroler Proporsional (P) Pengaruh pada sistem : •
Menambah atau mengurangi kestabilan
•
Dapat memperbaiki respon transien khususnya : rise time, settling time.
•
Mengurangi waktu naik, tidak menghilangkan Error steady state
Untuk menghilangkan Ess, dibutuhkan KP besar, yang akan membuat sistem lebih tidak stabil. 2. Kontroler Integral (I) Pengaruh pada sistem : •
Menghilangkan Error Steady State
•
Respon lebih lambat (dibanding P)
•
Dapat menimbulkan ketidakstabilan (karena menambah orde sistem)
3. Kontroler Derivatif (D) Pengaruh pada sistem : •
Memberikan efek redaman pada sistem yang berosilasi sehingga bisa memperbesar pemberian nilai Kp .
•
Memperbaiki respon transien, karena memberikan aksi saat ada perubahan error.
•
D hanya berubah saat ada perubahan error, sehingga saat ada error statis D tidak beraksi Sehingga D tidak boleh digunakan sendiri.