Pengendalian [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN (Makalah ini tentang Konsep Pengendalian)



Oleh kelompok 2 : Merry Christiany



(1711311026)



Della Silviana



(1711311028)



Febri Yeni Susilawati



(1711311030)



Nadirah



(1711311032)



Putri Mulyani



(1711311034)



Asra Dewita



(1711312004)



Serly Aprilia



(1711312006)



Ainul Fitri



(1711312008)



Miftahul Ilmi



(1711312010)



Fadillah Lukvianti



(1711312012)



Nurezki Gustina Sari



(1711312014)



Sri Hartinah



(1711312016)



Dina Mahira



(1711312018)



PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN



1



UNIVERSITAS ANDALAS 2020



2



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa , karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Konsep Pengendalian” . Pada makalah ini kami tampilkan hasil diskusi kami, kami juga mengambil beberapa kesimpulan dari hasil diskusi yang kami lakukan. Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, diantaranya: 1. Yang terhormat, Dosen mata kuliah Manajemen Keperawatan 2. Pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam pelaksanaan maupun proses penyelesaian makalah ini. Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran. Namun, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan maupun pembahasan dalam makalah ini, sehingga belum begitu sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki kekurangan- kekurangan tersebut sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



Padang, 29 September 2020



Kelompok 2



3



Daftar Isi Kata Pengantar..............................................................................................................................3 Daftar Isi..........................................................................................................................................4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................5 1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................5 1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................................5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pengendalian .....................................................................................................7 2.2 Tujuan Pengendalian ...........................................................................................................8 2.3 Prinsip Pengendalian ...........................................................................................................8 2.4 Kegiatan Manajer Keperawatan pada Konsep pengendalian ..............................................9 2.5 Indikator Pengendalian Mutu Asuhan Keperawatan



……..9



2.6 Proses Menjaga Mutu Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat



……11



2.7 Pengendalian Keperawatan Di Ruang Rawat Inap



……11



2.8 Peran Kepala Ruangan Dalam Manajemen Keperawatan



……12



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................17 3.2 Saran .................................................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA



……18



4



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses terakhir dari manajemen adalah pengendalian atau pengontrolan. Fayol (1998) mendefinisikan pengontrolan adalah “Pemeriksaan apakah segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang ditentukan”. Pengendalian adalah fungsi yang terus menerus dari manajemen keperawatan yang terjadi selama perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan (Swanburg, 2000). Pengendalian adalah pemantauan dan penyesuaian rencana, proses, dan sumber daya yang secara efektif mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Huber, 2006). Tujuan pengontrolan adalah untuk mengidentifikasi kekurangan dan kesalahan agar dapat dilakukan perbaikan. Pengontrolan penting dilakukan untuk mengetahui fakta yang ada, sehingga jika muncul isue dapat segera direspons dengan cepatdengan cara duduk bersama. 1.2 Rumusan Masalah a) Apa yang dimaksud dengan pengertian pengendalian b) Sebutkan tujuan Pengendalian c) Apa saja Prinsip Pengendalian d) Bagaimana Kegiatan Manajer Keperawatan pada Konsep pengendalian e) Bagaimana Indikator Pengendalian Mutu Asuhan Keperawatan f) Bagaimana Proses Menjaga Mutu Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat g) Bagaimana Pengendalian Keperawatan Di Ruang Rawat Inap h) Peran Kepala Ruangan Dalam Manajemen Keperawatan



1.3 Tujuan Penulisan a) Memahami pengertian gastritis b) Memahami tujuan pengendalian c) Mengetahui prinsip pengendalian 5



d) e) f) g)



Memahami kegiatan manajer keperawatan pada konsep pengendalian Bagaimana indicator pengendalian mutu asuhan keperawatan Menjaga mutu asuhan keperawatan di rung rawat Mengetahui bagaimana pengendalian keperawatan di ruang rawat inap



BAB II PEMBAHASAN 2.1 pengertian Pengendalian Pengendalian adalah fungsi yang terus menerus dari manajemen keperawatan yang terjadi selama perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan (Swanburg, 2000). Pengendalian adalah pemantauan dan penyesuaian rencana, proses, dan sumber daya yang secara efektif 6



mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Huber, 2006). Selama fase pengendalian, kinerja diukur menggunakan standar yang telah ditentukan dan tindakan diambil untuk mengoreksi ketidakcocokan antara standar dan kinerja (Marquis dan Huston, 2010). Fungsi pengawasan bertujuan agar penggunaan sunber daya lebih efisien dan staf dapat lebih efektif untuk mencapai tujuan program (Muninjaya, 2004). Proses terakhir dari manajemen adalah pengendalian atau pengontrolan. Fayol (1998) mendefinisikan pengontrolan adalah “Pemeriksaan apakah segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang ditentukan” Tujuan pengontrolan adalah untuk mengidentifikasi kekurangan dan kesalahan agar dapat dilakukan perbaikan. Pengontrolan penting dilakukan untuk mengetahui fakta yang ada, sehingga jika muncul isue dapat segera direspons dengan cepatdengan cara duduk bersama. Menurut Mockler ( 1984 ), pengendalian dalam manajemen adalah usaha sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja agar sesuai dengan tujuan perencanaan, untuk mendesain sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan, untuk menetapkan apakah ada deviasi dan untuk mengukur signifikansinya, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa sumber daya digunakan dengan cara yang efektif dan efisien mungkin untuk mencapai tujuan. Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan adalah sesuai dengan aktivitas yang direncanakan dan berfungsi untuk menjamin mutu serta evaluasi kinerja.



2.2 Tujuan Pengendalian 1) Dapat mengetahui kegiatan program yang sudah dilaksanakan oleh staf dalam kurun waktu tertentu, 2) Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf yang melaksanakan tugas 3) Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya organisasi sudah digunakan dengan tepat dan efisien



7



4) Dapat mengetahui faktor penyebab terjadinya penyimpangan 5) Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan (reward) 2.3 Prinsip pengendalian Prinsip pengendalian yang dilakukan seorang manajer dikatakan berhasil bila mengandung beberapa karakteristik seperti di bawah ini: 1) Menggambarkan kegiatan sebenarnya 2) Melaporkan kesalahan dengan tepat 3) Berpandangan ke depan 4) Menunjukkan kesalahan pada hal-hal yang kritis dan penting 5) Bersifat obyektif 6) Bersifat fleksibel 7) Menggambarkan pola kegiatan organisasi 8) Bersifat ekonomis 9) Bersifat mudah dimengerti 10) Menunjukkan kegiatan perbaikan



2.4 Indikator Pengendalian Mutu Asuhan Keperawatan a. Keselamatan pasien (patien safety) Pelayanan keperawatan dinilai bermutu jika pasien aman dari kejadian jatuh, ulkus dekubitus, kesalahan pemberian obat dan cidera akibat restrain. b. Keterbatasan perawatan diri. Kebersihan dan perawatan diri merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi agar tidak timbul masalah lain sebagai akibat dari tidak terpenuhinya kebutuhan tersebut, misal penyakit kulit, rasa tidak nyaman, infeksi saluran kemih,



8



dll. Pelayanan keperawatan bermutu jika pasien terpelihara perawatan dirinya dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh higiene yang buruk. c. Kepuasan pasien Salah satu indikator penting lainnya dari pelayanan keperawatan yang bermutu adalah kepuasan pasien. Tingginya tingkat kepuasan pasien terhadap



pelayanan



keperawatan tercapai bila terpenuhinya kebutuhan pasien/keluarga terhadap pelayanan keperawatan yang diharapkan. d. Kecemasan Cemas adalah perasaan was-was, kuatir atau perasaan tidak nyaman yang terjadi karena adanya sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. Kecemasan yang masih ada setelah intervensi keperawatan, dapat menjadi indikator klinik. e. Kenyamanan Rasa nyaman (comfort) adalah bebas dari rasa nyeri atau nyeri terkontrol. Pelayanan keperawatan dinilai bermutu jika pasien merasa nyaman dan bebas dari rasa nyeri dan menyakitkan f. Pengetahuan Indikator mutu lain adalah pengetahuan dimana salah satunya diimplementasikan dalam program discharge planning. Discharge planing adalah suatu proses yang dipakai sebagai pengambilan keputusan dalam hal memenuhi kebutuhan pasien dari suatu tempat perawatan ke tempat lainnya. Dalam perencanaan kepulangan, pasien dapat dipindahkan kerumahnya sendiri atau keluarga, fasilitas rehabilitasi, nursing home atau tempat tempat lain diluar rumah sakit. Karakteristik sistem pengendalian yang baik 1. Menggambarkan kegiatan yang sebenarnya 2. Melaporkan keselahan dengan tepat 3. Berpandangan ke depan 4. Menunjukkan kesalahan pada hal yang kritis dan penting 5. Bersifat obyektif 6. Bersifat fleksibel 7.



Menggambarkan pola kegiatan organisasi



8. Bersifat ekonomis 9. Bersifat mudah dimengerti 10. Menunjukkan kegiatan perbaikan 9



Langkah – langkah pengendalian Supaya kegiatan pengendalian dapat berjalan secara efektif , seorang manajer harus memperhatikan langkah- langkah pengendalian 1. Menetapkan standard an menetapkan metode mengukur prestasi kerja 2. Melakukan pengukuran prestasi kerja 3. Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar 4. Mengambil tindakan korektif



2.5 Proses menjaga mutu asuhan keperawatan di ruang rawat Pengertian mutu dalam pelayanan keperawatan 1. Mutu Pengertian mutu berbeda diantara tiap orang, ada yang berarti bagus, luxurious, ataupun paling bagus. Tetapi ada beberapa pengertian mutu menurut para ahli, sebagai berikut: Azwar (1996) menjelaskan bahwa mutu adalah tingkat kesempurnaan dari penampilan sesuatu yang sedang diamati dan juga merupakan kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan, sedangkan Tappen (1995) menjelaskan bahwa mutu adalah penyesuaian terhadap keinginan pelanggan dan sesuai dengan standar yang berlaku serta tercapainya tujuan yang diharapkan. Pemgertian mutu dalam pelayanan keperawatan 2. Pelayanan Keperawatan 



Pelayanan Produk yang dihasilkan oleh suatu organisasi dapat menghasilkan barang atau jasa. Jasa diartikan juga sebagai pelayanan karena jasa itu menghasilkan pelayanan (Supranto, 2006). 10







Keperawatan Keperawatan sudah banyak didefinisikan oleh para ahli, dan menurut Henderson (1966, dalam Kozier et al, 1997) menjelaskan keperawatan sebagai kegiatan membantu individu sehat atau sakit dalam melakukan upaya aktivitas untuk membuat individu tersebut sehat atau sembuh dari sakit atau meninggal dengan tenang (jika tidak dapat disembuhkan), atau membantu apa yang seharusnya dilakukan apabila ia mempunyai cukup kekuatan, keinginan, atau pengetahuan.



2.6 Pengendalian keperawatan di ruang rawat inap Prinsip pengawasan yang harus diperhatikan manager keperawatan dalam menjalankan fungsi pengendalian (Muninjaya, 2004) adalah: 1) Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur 2) Pengawasan merupakan kegiatan penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi 3) Standar untuk kerja harus dijelaskan kepada semua staf. 2.7 Peran Kepala Ruangan Dalam Manajemen Keperawatan Ukuran kualitas pelayanan dan asuhan keperawatan dengan indikator proses yaitu nilai dokumentasi keperawatan, indikator out put yaitu tingkat kepuasan klien, tingkat kepuasan perawat, lama hari rawat. Untuk kegiatan mutu yang dilaksanakan kepala ruang meliputi: Audit dokumentasi proses keperawatan tiap dua bulan sekali, survei kepuasan klien setiap kali pulang, survei kepuasan perawat tiap enam bulan, survei kepuasan tenaga kesehatan lain, dan perhitungan lama hari rawat klien, serta melakukan langkah-langkah perbaikan mutu dengan memperhitungkan standar yang ditetapkan (Swanburg, 2000). Tambahan peran manajer dalam pengendalian adalah menentukan seberapa baik staf melakukan tugas yang diberikan. Hal ini dilakukan dengan penilaian kinerja. Proses penilaian kinerja staf dapat digunakan secara efektif dalam mengarahkan perilaku pegawai untuk menghasilkan kualitas pelayanan yang tinggi (Nursalam, 2012). Marquis dan Huston (2010) menyatakan bahwa penilaian kinerja membuat staf mengetahui tingkat kinerja mereka.



11



Dalam melaksanakan penilaian kinerja, manajer perlu menetapkan orang yang bertanggung jawab mengevaluasi setiap staf. Idealnya supervisor mengevaluasi rekan terdekatnya, dimana satuorang mengevaluasi kerja rekannya secara akurat (Nursalam, 2012). Staf harus dilibatkan dalam proses penilaian kinerja dan memandang penilaian ini sebagai hal yang akurat dan adil (Marquis dan Huston, 2010). Peran Manajer dapat mempengaruhi faktor motivasi dan lingkungan. Tetapi faktor lain yang mungkin mempengaruhi tergantungnya tugas, khususnya bagaimana manajer bekerja dalam suatu organisasi. Secara umum peran manajer dapat dinilai dari kemampuannya dalam memotivasi dan meningkatkan kepuasan staf. Kepuasan kerja staf dapat dilihat dari terpenuhinya kebutuhan fisik, psikis, dimana kebutuhan psikis tersebut dapat terpenuhi melalui peran manajer dalam memperlakukan stafnya. Hal ini dapat ditanamkan kepada manajer agar diciptakan suasana keterbukaan dan memberikan kesempatan kepada staf untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya (Marquis dan Huston, 2010). Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan menurut depkes (1994), adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan fungsi perencanaan, meliputi: a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai kebutuhan. b. Merencanakan jumlah jenis peralatan perawatan yang diperlukan. c.Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/ asuhan keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien. 2. Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksanaan, meliputi: a. Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat. b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan / peraturan yang berlaku (bulanan, mingguan, harian). c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau tenaga lain yang bekerja di ruang rawat. 12



d. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga perawatan untuk melaksanakan asuhan perawatan sesuai standart. e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama dengan sebagai pihak yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat. f. Mengenal jenis dan kegunaan barang peralatan serta mengusahakan pengadaannya sesuai kebutuhan pasien agar tercapainya pelayanan optimal. g. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, dan bahan lain yang diperlukan di ruang rawat. h. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai. i. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan inventaris peralatan. Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarganya meliputi tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruangan, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya. k. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling untuk memeriksa pasien dan mencatat program. l. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat untuk tingkat kegawatan, injeksi dan non injeksi, untuk memudah pemberian asuhan keperawatan. m. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang dirawat untuk mengetahui keadaan dan menampung keluhan serta membantu memecahkan masalah berlangsung. n. Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama pelaksanaan pelayanan berlangsung. o. Memberikan penyuluhan kesehatan terhadap pasien / keluarga dalam batas wewenangnya. p. Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi serlama pelaksanaan pelayanan berlangsung.



13



q. Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan data pelayanan asuhan keperawatan dan kegiatan lain yang dilakuakan secara tepat dan benar. r. Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang rawat inap lain, seluruh kepala seksi, kepala bidang, kepala instansi, dan kepala UPF di Rumah Sakit. s. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien dan keluarganya, sehingga memberi ketenangan. t. Memberi motivasi tenaga nonkeperawatan dalam memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan. u. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan. v. Memeriksa dan meneliti pengisi daftar pemintaan makanan berdasarkan macam dan jenis makanan pasien kemudian memeriksa / meneliti ulang saat pengkajiannya. w. Memelihara buku register dan bekas catatan medis. x. Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan serta kegiatan lain di ruangan rawat. 3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penelitian, meliputi: a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah ditentukan, melaksanakan penilaian terhadap uapaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang perawatan. b. Melaksanakan penilaian dan mencantumkan kedalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai (D.P.3) bagi pelaksana keperawatan dan tenaga lain di ruang yang berada di bawah tanggung jawabnya untuk berbagai kepentingan (naik pangkat / golongan, melanjutkan sekolah) mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat – obatan secara efektif dan efisien. c. Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat. 2.8 Indikator mutu Asuhan Keperawatan berdasarkan standar akreditasi SNARS 14



I. Sasaran keselamatan pasien Sasaran 1 : mengidentifikasi pasien dengan benar Sasaran 2 : meningkatkan komunikasi yang efektif Sasaran 3 : meningkatkan keamanan obat-obat yang harus diwaspadai (high alert medication) Sasaran 4 : memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar Sasaran 5 : mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Sasaran 6 : mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh II. Standar pelayanan berfokus pasien Bab 1 : akses ke rumah sakit dan kontinuitas pelayanan (ARK) Bab 2 : hak pasien dan keluarga (HPK) Bab 3 : asesmen pasien (AP) Bab 4 : pelayanan dan asuhan pasien (PAP) Bab 5 : pelayanan anestesi dan bedah (PAB) Bab 6 : pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat (PKPO) Bab 7 : manajemen komunikasi dan edukasi (MKE)



III. Standar manajemen rumah sakit Bab 1 : peningkatan mutu dan keselamatan pasien ( PMKP) Bab 2 : pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) Bab 3 : tata kelola rumah sakit (TKRS)



15



Bab 4 : manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) Bab 5 : kompetensi dan kewenangan staf (KKS) Bab 6 : manajemen informasi dan rekam medis (MRM)



IV. Program nasional Sasaran 1 : penurunan angka kematian ibu dan bayi dan peningkatan kesehatan ibu dan bayi Sasaran 2 : penurunan angka kesakitan HIV/AIDS Sasaran 3 : penurunan angka kesakitan tuberkulosis Sasaran 4 : pengendalian resistensi antimikroba Sasaran 5 : pelayanan geriatri



16



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pengendalian adalah fungsi yang terus menerus dari manajemen keperawatan yang terjadi selama perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan, pengarahan (Swanburg, 2000). Pengendalian adalah pemantauan dan penyesuaian rencana, proses, dan sumber daya yang secara efektif mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Huber, 2006). Selama fase pengendalian, kinerja diukur menggunakan standar yang telah ditentukan dan tindakan diambil untuk mengoreksi ketidakcocokan antara standar dan kinerja (Marquis dan Huston, 2010). Fungsi pengawasan bertujuan agar penggunaan sunber daya lebih efisien dan staf dapat lebih efektif untuk mencapai tujuan program (Muninjaya, 2004). Proses terakhir dari manajemen adalah pengendalian atau pengontrolan. Fayol (1998) mendefinisikan pengontrolan adalah “Pemeriksaan apakah segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang ditentukan”. Tujuan pengontrolan adalah untuk mengidentifikasi kekurangan dan kesalahan agar dapat dilakukan perbaikan. Pengontrolan penting dilakukan untuk mengetahui fakta yang ada, sehingga jika muncul isue dapat segera direspons dengan cepatdengan cara duduk bersama.



3.2 Saran Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, maka dari itu diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya.



17



Daftar Pustaka emen Kesehatan RI (2002) Standar tenaga keperawatan di Rumah sakit, Jakarta, Departemen Kesehatan RI Sitorus, Ratna. (2006) Model Praktek Keperawatan Profesional, Edisi pertama, Jakarta , EGC (2006) Model Praktek Keperawatan Profesional, Panduan Implementasi , Edisi pertama, Jakarta , EGC Swansberg,RC & Swansberg RJ ( 1999) Introductory manajemen and leadership for nurses: an interactive text, Second edition., Boston : Jones and Bartlett Publishers. Tappen GR (2001) Nursing Leadership and Management Consep and Practice , 4 th ed, FA Davis, Philadelphia : WB Saunders. Nursalam, (2009). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan profesional Edisi kedua, Jakarta: Salemba medika. Marquis, B.L.,& Huston, C.J.(2003). Leadership roles and management functions in nursing : theory and application. 3 th. ed. Philladelphia : Lippincott Williams & Wilkins Mugianti,S. (2016).Modul bahan ajar cetak_manajemen dan kepemimpinan praktik keperawatan(1 st ed). Jakarta Selatan : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia



18