Pengeringan Padatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGERINGAN PADATAN



Muhammad Yusril ‘Izza Royyan1 Universitas PGRI Madiun, Teknik Kimia, Indonesia *email: [email protected]



1)



Abstrak Drying merupakan salah satu proses pengambilan sejumlah cairan yang terkandung didalam suatu bahan(padatan)dengan menggunakan berupa gas atau udara yang dilewatkan melalui bahan tersebut sehingga kandungan cairan menjadi berkurang karena menguap. drying banyak digunakan dalam berbagai macam industri, baik industri besar maupun kecil. Proses pengeringan zat padat merupakan salah satu operasi teknik kimia yang paling banyak dijumpai di industri terutama pada industri bahan makan. Kata kunci: drying, pemisahan zat cair,padatan,



1.



Pendahuluan Pengeringan zat padat berarti pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair lain dari bahan padat sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suati nilai rendah yang dapat diterima. Pengeringan biasanya merupakan alat terkahir dari sederetan operasi, dan hasil pengeringan biasanya siap untuk dikemas. Pengaturan suhu dan lamanya waktu pengeringan dilakukan dengan memperhatikan kontak antara alat pengering dengan alat pemanas baik itu berupa udara panas yang dialirkan maupun alat pemanas lainnya (Mc. Cabe .2002) Pengeringan merupakan proses pemindahan air dari dalam bahan melalui penguapan dengan menggunakan energi panas. Selama pengeringan berlangsung, energi panas dipindahkan (ditransfer) dari udara sekeliling ke permukaan bahan, sehingga terjadi peningkatan suhu 4 dan terbentuknya uap air yang terkandung di dalam bahan secara kontinyu di alirkan keluar dari mesin pengering (Sudaryanto et al., 2005). Aliran udara panas merupakan fluida kerja bagi sistem pengeringan. Komponen aliran udara yang mempengaruhi proses pengeringan adalah kecepatan, temperatur, tekanan dan kelembaban relatif (Mahadi, 2007).



2. Langkah Kerja Praktikum 1. Tentukan dimensi (ukuran) bahan-bahan yang akan dikeringkan untuk menghitung luas permukaannya 2.



Timbang bahan padatan (Ws)



3. Rendam semua bentuk kayu tersebut dalam air selama 24 jam. Setelah 24 jam, angkat dan tiriskan sampai tidak keluar air yang menetes 4. Siapkan bahan slurry campuran kalsium karbonat dan air. Catat perbandingan antara kalsium karbonat dengan air yang digunakan 5. Timbang berat bahan-bahan basah tersebut sebelum dimasukkan ke dalam oven pengering 6. Set pengantur suhu pada T1, hidupkan pemanas untuk mencapai T1 pilih suhu antara 50-85°C (sesuai yang disarankan) tunggu hingga suhu konstan 7. Setelah suhu konstan hidupkan fan/blower untuk mengalirkan udara ke dalam pengering dengan kecepatan tetap (v1) yang ditentukan, catat kecepatan udara yang digunakan 8. Masukkan bahan-bahan yang akan dikeringkan ke dalam pengering, waktu pengeringan dihitung mulai dari padatan masuk ke pengering. Catat suhu pada saat bahan dikeluarkan (T2). 9. Timbang masing masing sampel setiap selang waktu 2 – 5 menit dan hentikan percobaan jika berat padatan konstan 2.1 Alat dan Bahan A. Bahan -



Padatan dengan berbagai bentuk



-



Air



B. Alat -



Oven



-



Fan/blower



-



Stopwatch



-



Unit



3. Hasil dan Pembahasan Dari pengamatan, semakin lama waktu yang digunakan untuk mengeringkan, kandungan air yang didalam padatan akan menguap dansaat kondisi tertentu, humidity akan konstan dan kembali menurun dikarenakan berkurangnya kadar air dalam bahan padat. Untuk mengetahuinya, dapat dilakukan dengan pemisahan terhadap humiditi dan free moisture yaitu dengan mencatat relative humidity setiap 15-30 menit untuk mengetahui suhu udara keluar pengering.



Gambar 1. Proses pengeringan



Gambar 2. Proses penimbangan



4. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum pengeringan padatan ini yaitu mahasiswa mampu menghitung berat padatan basah setelah di oven atau dikeringkan selain itu juga mampu menggunakan alat laboratorium, Parameter yang harus diperhatikan adalah kelembaban udara, laju, jenis bahan, waktu dan suhu, Waktu pengeringan semakin lama maka kandungan uap air dalam bahan semakin kecil.



5. Lampiran



6. Daftar Rujukan [1] Tim penulis.(2021).Modul Pengukuran Butiran Padatan.Madiun: Universitas PGRI Madiun. [2] A. Sharma, C.R. Chen, N. V. Lan, SolarEnergy Drying System: A Review, Renewable and Sustainable Energy Reviews, 13 (2009) 1185–1210. [3] R. Hasibuan, Karakteristik Alat Pengering Kombinasi Energi Surya dan Tapis Molekular, Laporan Penelitian Dikti, 2009, 1-8. [4] Supriyono, Mengukur Faktor-Faktor dalam Proses Pengeringan, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Bagian Pengembangan Kurikulum, (2003) 1-39.