Pengertian Encoding [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengertian encoding Kode atau password dalam komunikasi adalah aturan untuk mengubah suatu informasi (sebagai contoh, suatu surat, kata, atau frasa) menjadi bentuk atau representasi lain, yang tidak harus dalam bentuk yang sama. Dalam komunikasi dan pemrosesan informasi, pengkodean atau penyandian (encoding) adalah proses konversi informasi dari suatu sumber (objek) menjadi data, yang selanjutnya dikirimkan ke penerima atau pengamat, seperti pada sistem pemrosesan data. Pengertian encoding dalam komunikasi berarti tindakan pemberian arti simbol-simbol pada pemikiran. Misalnya: memutuskan kata kata mana yang akan dikatakan atau dituliskan. Proses penyandian adalah tindakan pemilihan simbol-simbol untuk pemikiran. Penegrtian lain dari encoding itu sendiri adalah proses untuk mengubah sinyal ke dalam bentuk yang dioptimasi untuk keperluan komunikasi data dan penyimpanan data. Kedua hal inilah yang saling mendukung untuk mengubah bentuk sinyal sehingga bisa disalurkan dari pengirim ke penerima. Dalam hal modulasi, komunikasi data ada yang menggunakan sinyal digital. Tetapi komunikasi ini memiliki kelemahan yaitu jarak tempuh yang tidak terlalu besar akibat pengaruh noise berupa redaman yang terjadi pada media transmisi. Sedangkan komunikasi data menggunakan sinyal analog jarak tempuhnya akan menjadi lebih besar. Dapat disimpulkan bahwa encoding adalah suatu proses pengkodean atau penyandian terhadap suatu informasi dari suatu sumber data, dengan kata lain maksud dari penyandian itu sendiri adalah proses untuk mengubah sinyal ke dalam bentuk yang dioptimasi untuk keperluan transmisi data atau (penyimpanan data) atau dalam komunikasi berarti tindakan pemberian arti simbol-simbol pada pemikiran. Misalnya: memutuskan kata kata mana yang akan dikatakan atau dituliskan. Proses penyandian adalah tindakan pemilihan simbol-simbol untuk pemikiran. Selain itu melihat dari banyaknya pengertian tentang encoding itu sendiri, kita bisa melihat jenis pola-pola dari encoding itu sendiri yaitu : Pola - Pola encoding  Nonreturn to Zero-Level (NRZ-L)  Nonreturn to Zero Inverted (NRZI)  Bipolar-AMI  Pseudoternary



 Manchester  Differential Manchester  B8ZS  HDB3  Modulation Rate  Scrambling Melihat dari fungsinya encoding pada HTML yaitu bisa digunakan untuk menyembunyikan script, bisa script iklan, juga script link dari footer tamplate dengan cara dengan



cara



menampilkan



kode-kode



tertentu



seperti



kode



%69%6E%69%20%63%75%6D%61%20%63. Fungsinya adalah untuk menyembunyikan teks supaya tidak bisa terbaca,tidak bisa di edit namun cukup mudah menegnali bentuk dari teks encoding seperti %69%6E%69. Namun fungsi pada teks java script atau berbagai teks HTML tidak dapat dimengerti oleh orang umum , karena setiap karakter huruf akan digantikan atau di-code dengan kode tertentu, dengan cara kombinasi dari %,hruuf dan angka.sedikit perbedaan dari huruf kapital dan yang tidak akan memiliki kode yang berbeda pula. Dapat dilihat dalam flowchart nya bahwa proses encoding dapat kita lihat secara visualisasinya adalah sebagai berikut :



Gambaran bentuk dari format sinyal encoding dan pulsa (biner) :



a. Gambar format sinyal encoding



b. Gambar format pulsa(biner) encoding



Jenis-jenis Encoding Dalam sistem komunikasi, kita tahu hal transmisi data. Transmisi adalah proses yang melibatkan hubungan antara sumber sistem dan sistem tujuan. Transmisi data adalah proses transfer data sebagai objek transmisi, dari sistem sumber ke sistem tujuan. Transmisi data sebagai objek memiliki ciri khas tersendiri. Data yang dipahami oleh manusia adalah data dalam bentuk karakter atau teks. Sayangnya, data dengan karakteristik ini tidak dapat dengan mudah ditularkan melalui media transmisi dalam bentuk kabel dan gelombang. Data tersebut harus dikonversi menjadi karakteristik yang sesuai dari proses transmisi, biner dan urutan bit. Untuk menampilkan urutan bit data, maka perlu sinyal digital. Data adalah urutan bit encoding proses mengkonversi menjadi elemen sinyal yang merupakan pulsa sinyal digital. Kebalikan dari hal ini adalah proses decoding, yang mengubah sinyal digital menjadi data digital.



Jenis encoding dibagi menjadi 3 bagian : 1. NRZ (Non Return To Zero) Signaling NRZ adalah teknik differential encoding Dalam NRZ, nilai-sinyal tinggi ‘1’ dalam bit biner, dan nilai-sinyal rendah ‘0’. NRZ dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain a. NRZ-L (Non Return Zero-Level) NRZ-L diterapkan berdasarkan pada keberadaan tegangan negatif atau positif. Sebuah tegangan negatif akan digunakan untuk mewakili biner, dan tegangan positif digunakan untuk mewakili biner lainnya. Di NZR-L, tingkat sinyal selalu konstan. b. NRZ-I (Non Return to Zero-Invert on ones) Dalam NRZ-I, keberadaan masa transisi di bit, baik dari tinggi ke rendah dan wakil versa akan bernilai ‘1’. Sedangkan jika tidak ada transisi, maka nilai ‘0’. NRZ-I memiliki kekebalan kebisingan lebih tinggi daripada jenis lain dari NRZ, selain NRZ-I tidak terpengaruh oleh tingkat sinyal. c. NRZ-M (Non Return to Zero-Mark) Dalam NRZ-M, tingkat sinyal akan berubah setiap bit nilai ‘1’. d. NRZ-S (Non Return to Zero-Space) NRZ-S adalah kebalikan dari NRZ-M, di mana tingkat sinyal akan berubah jika ada sedikit nilai ‘0’. Kelemahan dari teknik ini adalah sistem sinkronisasi NRZ yang terkandung di dalamnya buruk karena tidak memiliki sistem informasi waktu dalam bentuk sinyal NRZ dan spektrum mengandung komponen DC. 2. MANCHESTER ENCODING Manchester teknik encoding adalah salah satu teknik coding biphase, di mana ada transisi pada tiap babak periode bit.



Jika pada periode semester pertama pulsa adalah sinyal tinggi maka pulsa setengah periode berikutnya adalah sinyal rendah, akan mendeklarasikan nilai ‘1’. Sebaliknya itu akan bernilai ‘0’. Manchester encoding memiliki beberapa keunggulan, seperti sinkronisasi yang baik karena transisi di setiap setengah dari bit dan penerima dapat mengatur transisi, hal itu disebut kode self-clocking, Manchester encoding juga tidak lagi mengandung komponen DC. Sayangnya, kelemahan teknik coding ini adalah tidak adanya kesalahan-detektor transisi yang terkandung di dalamnya. 3. 4B / 5B KODE GROUP 4B / 5B Kode Group adalah teknik coding yang memetakan blok bit informasi didefinisikan dalam sejumlah variabel m dan n. Jumlah bit dalam variabel n selalu lebih besar dari jumlah bit dalam variabel m, nilai n adalah jumlah bit dalam variabel m ditambah 1.



Data Encoding Encoding adalah Penyandian. Berarti data yang akan di proses diubah kebentuk sandi terlebih dahulu, setelah dimengerti oleh sistem. Sedangkan



Coding artinya adalah



penggambaran dari satu set sandi/simbol menjadi set yang lain. Adapun sandi-sandi yang umum digunakan dalam encoding data adalah :  ASCII (American Standard Code for Information Interchange)







Paling banyak digunakan







Merupakan sandi 7 bit







Terdapat 128 macam simbol yang dapat diberi sandi ini Untuk transmisi asinkron terdiri dari 10 atau 11 bit yaitu : 1 bit awal, 7 bit data, 1 bit paritas, 1 atau 2 bit akhir.  Sandi Baudot Code (CCITT Alfabet No. 2 /







Telex Code







Terdiri dari 5 bit







Terdapat 32 macam simbol







Digunakan 2 sandi khusus sehingga semua abjad dan angka dapat diberi sandi yaitu :



 LETTERS (11111)  FIGURES (11011) 



Tiap karakter terdiri dari : 1 bit awal, 5 bit data dan 1,42 bit akhir.  Sandi 4 atau 8







Sandi dari IBM dengan kombinasi yang diperbolehkan adalah 4 buah “1” dan 4 buah “0”







Terdapat 70 karakter yang dapat diberisandi







Transmisi asinkron membutuhkan bit, yaitu :  1 bit awal, 8 bit data dan 1 bit akhir.



 BCD (Binary Coded Decimal) 



Sandi 6 bit







Terdapat 64 kombinasi sandi







Transmisi asinkron membutuhkan 9 bit, yaitu : 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.  EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)



 Sandi 8 bit untuk 256 karakter 



Transmisi asinkron membutuhkan 11 bit, yaitu : 1 bit awal, 8 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir.



Dalam proses kerjanya komputer mengolah data secara digital, melalui sinyal listrik yang diterimanya atau dikirimkannya. Pada prinsipnya, komputer hanya mengenal dua arus, yaitu on atau off, atau istilah dalam angkanya sering juga dikenal dengan 1 (satu) atau 0 (nol). Kombinasi dari arus on atau off inilah yang yang mampu membuat komputer melakukan banyak hal, baik dalam mengenalkan huruf, gambar, suara, bahkan film film menarik yang anda tonton dalam format digital. Sistem yang merubah sinyal analog menjadi sinyal digital disebut Sistem Akuisisi Data. Dalam Sistem Akuisisi data ada 4 komponen yang penting yaitu: 1. Input analog yaitu mengubah sinyal input analog dari sensor menjadi bentuk bit 2. Output analog yaitu mengubah data digital yang tersimpan dalam komputer menjadi sinyal digital 3. Input / output digital yaitu untuk masukan dan keluaran nilai digital (tingkat logika) kedua dari perangkat keras 4. Counter / timer dignakan pada saat perhitungan, pengukuran frekwensi dan perioda, pembangkit pulsa. Dalam pengkodean data, karakter-karakter dalam suatu data dibedakan dan dibagi menjadi 2 bagian yaitu Karakter Data dan Karakter Kendali. Selain itu, terdapat 3 jenis modulasi (modulasi merupakan dasar dari frequency domain/proses encoding sumber data dalam sinyal carrier dengan frekuensi) untuk mengkonversi sinyal biner ke dalam bentuk yang cocok, yaitu : 1. Amplitude >> besarnya (tinggi rendahnya) tegangan dari sinyal analog. 2. Frekuensi >> jumlah gelombang sinyal analog dalam waktu 1 detik. 3. Phase >> besarnya sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. Modulasi adalah proses encoding sumber data atau teknik encoding dalam suatu sinyal carrier dengan frekuensi Empat kombinasi yang muncul dari komunikasi adalah: 1. Data digital, sinyal digital Secara umum peralatan untuk mengkode data digital menjadi sinyal digital adalah sedikit lebih komplek dan lebih mahal daripada peralatan modulator digital ke analog.



2. Data analog, sinyal digital



Yang diijinkan adalah menggunakan transmisi digital modern dan peralatan sakelar. Contoh modem



3. Data digital, sinyal analog Beberapa media transmisi seperti serat optik / software yang hanya merambatkan sinyal analog. Contoh : Wired LAN



4. Data analog, sinyal analog Ditransmisikan sebagai baseband yang mudah dan murah. Penggunaan modulasi untuk menggeser bandwidth dari sinyal baseband ke porsi lainnya dari spektrum. Contoh : 



Frquency Division Multiplexing (FDM)







Wave Division Multiplexing (WDM / [Fiber])







Time Division Multiplexing (TDM)







Pulse Code Modulation (PCM /[T1])







Delta Modulation.



Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kode http://mcscv.com/Pengertian-encoding-dan-decoding-dalam-komunikasi/ https://ebekunt.wordpress.com/2009/12/07/peranan-faktor-encoding-dalam-keberhasilankomunikasi/ http://mesinisthebest.blogspot.co.id/2011/11/encoding.html http://www.iblogger.id/2017/03/mengenal-fungsi-encoding-dan-decoding.html https://riifqyahmad.wordpress.com/2012/03/25/pengkodean-data-data-encoding/ https://ahmadfarikh8.wordpress.com/2015/02/06/teknik-encoding-data-digital-signal-digital/ https://jaringankomputerawal.wordpress.com/jenis-jenis-jaringan-komputer/encoding-data/ http://kanzurozoo.blogspot.co.id/2017/09/macam-macam-teknik-encoding.html https://hazky.wordpress.com/2008/03/28/teknik-endcoding/ http://www.dosenpendidikan.com/10-teknik-pengkodean-data-sinyal-analog-dan-digital/