Pengertian Kalam Khabar Dalam Ilmu Maani [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH Khabar Dalam Ilmu Ma'ani Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Ma'ani Dosen Pengampu : Zaimatil Ashfiya, S.Pd.I., M.Pd.I,



Oleh : Hamim Tohari



U20183008



Fatwa Aulia Putra



U20183046



BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN HUMANIORA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER 2020



KATA PENGATAR Puji dan syukur penulis hantarkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang mempunyai tema tentang “Khabar” tepat pada waktunya. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada rekan-rekan, sahabat, serta dosen pengampu yakni Ibu Zaimatil Ashfiya S.Pd.I. M.Pd.I atas segala bantuan berupa bimbingan maupun berupa dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas kelompok yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya dalam penyempurnaan makalah kelompok saya ini. Semoga dengan adanya kritik dan saran yang diberikan, makalah ini dapat lebih baik dari sebelumnya. Atas saran dan kritiknya penulis ucapkan terima kasih.



Jember, 11 Maret 2020



Penulis



DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ..............................................................................……………… KATA PENGANTAR........................................................................................………… DAFTAR ISI ......................................................................................................………… BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ...................................................................................……………... B. Rumusan masalah ..............................................................................………........... C. Tujuan ................................................................................................…………....... BAB II PEMBAHASAN A. Latar Belakang…………………………………………………………………….. B. Tokoh – tokoh …………………………………………………………………….. C. Ajaran dan pemikiran tokoh……………………………………………………….. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................…………........ DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu ma’ani pertama kali di kembangkan oleh Abd al- Qahir al- Jurzani. Objek kajian ilmu ma’ani adalah kalimat-kalimat yang berbahasa arab. Tentu ditemukannya ilmu ini bertujuan untuk mengungkap kemukjijatan al-Qur’an, al-Hadits dan rahasia-rahasia kefasihan kalimatkalimat bahasa Arab, baik puisi maupun prosa. Disamping itu, objek kajian ilmu ma’ani hampir sama dengan ilmu nahwu. Kaidah-kaidah yang berlaku dan digunakan dalam ilmu nahwu berlaku dan digunakan pula dalam ilmu ma’ani. Perbedaan antara keduanya terletak pada wilayahnya. Ilmu nahwu lebih bersifat murad (berdiri sendiri) sedangkan ilmu ma’ani lebih bersifat tarkibi (dipengaruhi faktor lain). Hal ini sesuai dengan pernyataan Hasan Tamam, bahwa tugas ilmu nahwu hanya mengutak ngatik kalimah dalam suatu jumlah tidak sampai melangkah pada jumlah yang lain. Pada kesempatan ini kami akan memaparkan salah satu bab dalam ilmu ma’ani, yaitu kalam khabar dan insya, karena ‫كالم فه َو إ َّما خب ٌر أوْ إِنشا ٌء‬ ُّ‫“ كل‬Setiap kalam/perkataan yaitu baik ada yang ٍ disebut kalam khabar atau kalam insya’” B. Rumusan Masalah



1. 2. 3.



Bagaimana penjelasan tentang Kalam khabar dalam ilmu Ma'ani? Apa Faedah Kalam Khabar ? Ada Berapa Pembagian Kalam Khabar ?



C. Pembahasan 1. Penjelasan tentang Kalam Khabar 2. Penjelasan Faedah Kalam Khabar 3. Penjelasan Pembagian Kalam Khabar



BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kalam Khabar dalam ilmu maani Dalam ilmu balaghah kalam khabar/khabariyah tergolong kepada pembahasan ilmu ma‟ani yang mana ilmu ini adalah ilmu yang dengan ilmu ini dapat diketahui sesuatu lafaz muthobaqoh (sesuai) dengan muqtadhol halnya (keadaan situasi dan kondisi) Adapun dalam pendefinisian tentang khabar ada banyak pendapat dari beberapa pakar bahasa yang masing-masing memiliki pandangan tersendiri dalam memberikan pengertian, berikut adalah beberapa pendapat tersebut Menurut Imam Al Ahdhori:



‫ اسنادهم و قصد ذى الخطاب‬# ‫الحكم بالسلب اواليجاد‬ ‫ او كون مخبر به ذا علم‬# ‫افا دة السا مع نفس الحكم‬ "isnad khabari menurut ulama ahli balaghah adalah menghukumi dengan salab atau ijab, adapun tujuan mukhatib adalah memberi faedah kepada pendengar akan dzat hukum atau memberi tahu bahwa pembicarapun mengetahui”1 Contoh : 1. Ijab (istbat) 2. Salab (nafi)‫بعالم‬



‫ زيد عالم‬,‫علم زيد‬ ‫ زيد ليس‬, ‫ما علم زيد‬



3. Memberitahu kepada orang yang tidak tahu atau memberitahu bahwa mutakallim mengetahui



•‫هللا عليم بذات الصدور‬ Menurut Hafni Bik Nashif: 1



Abdurrahman al-Ahdhori, Jauharul Maknun (ilmu balaghah), terj. Achmad Sunarto, ( Surabaya : Mutiara Ilmu, 2012) , Cet II, hal. 14



‫والخبر هو ما يصح ان يقال لقائله انه صادق فيه او كاذب‬ “Kalam khabari adalah ungkapan yang dapat dianggap atau dinilai benar atau bohong karena isinya menunjukan suatu berita. Oleh karena itu, kalimat seperti itu disebut kalimat informatif. ”2 Menurut Ahmad Bachmid :



•‫ فإن طابق الواقع فقائله صادق‬.‫ وبقطع النظر عن قائله‬,‫فاالخبر هو مايحتمل الصدق أو الكذب باعتبار الواقع‬ ‫وإن خالف فهو كاذب‬ “Khabar ialah pembicaraan yang mengandung kemungkinan benar atau dusta sesuai dengan kejadiannya, dapat dilihat dari pembicaraannya. Apabila sesuai dengan kejadian maka dapat dikatakan benar, apabila sebaliknya maka disebut dusta.”3 Dari sekian banyak pengertian yang berbeda-beda sebenarnya terdapat subtansi yang hampir sama yakni perkataan itu benar apabila kalam itu sesuai dengan faktanya. Dan dusta apabila perkataan itu tidak sesuai dengan faktanya. Jadi, perkataan yang tidak mengandung keadaan benar ataupun salah dalam pengucapannya bukan disebut dengan kalam khabar melainkan disebut dengan kalam insya’ Sedangkan sebaliknya yang disebut dengan perkataan yanga ada benarnya dan pula ada salahnya disebut dengan pekataan khabar (kalam khabar). Kalam khabar ada kalanya berjumlah fi’liyah dan berjumlah ismiyah. Yang pertama yakni berjumlah fi’liyyah yaitu khabar yang disusun untuk menyatakan kejadian/perbuatan berlangsung pada waktu tertentu dan terbatas. Kadang-kadang mengandung makna terus Faedah Kalam Khabar Sebuah kalam haruslah memiliki arti dan tujuan tertentu kenapa kita mengucapkannya, seperti halnya kalam baligh atau perkataan yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Demikian juga dengan apa yang terjadi pada kalam khabar. Secara garis besar tujuan pengungkapan kalam 2



Yuyun Wahyuddin. Menguasai Balaghah: Cara Cerdas Berbahasa, (Yogyakarta: Nurma Media Idea, 2007).hal.85. Ahmad Bachdim, Darsul Balaghah al-„Arabiyah : Al Madkhal fi Ilmi al-Balaghah waIlmi al-Ma‟ani, (Jakarta : PT Grafindo Persada, 1996), Cet. I hal. 34 3



khabar ini terdiri dari dua garis besar yakni faidatul al-khabar dan lazimul faidah. Berikut penjelasannya :



•‫ فهو‬,‫ فان اراد افادته بانه عالم به‬.‫ فذاك فائدة الخبر‬.‫ حضر زيد‬:‫ نحو‬,‫اذا قصد المخبر بخبره ان يفيد المخاطب‬ ‫ ولكنك تريد ان‬,‫اخبرته بما يعلمه‬.‫ نحو انت ماهر بالكتابه‬,‫ كقولك لمن اخفي عنك مهارته بالكتابه‬,‫الزم الفائده‬ ‫ ثقة بالمخاطب• و‬,‫ ولكنك طويت هذا المعانى‬, ‫ انا عالم بمهارتك• في الكتابه‬:‫ كانك قلت‬.‫تفهمه انك تعلم مهارته‬ ‫ وثقة باسالب اللغة التى تكفل افهام ذلك المعني‬,‫فهمه‬4



Tujuan pengungkapan kalam khabar yang pertama yakni “faidah al-khabar” artinya memberi tahu kepada orang yang diajak berbicara mengenai hukum yang terkandung di dalam pembicaraan tersebut. Sederhananya kalam khabar ialah perkataan yang diucapkan kepada orang yang belum tahu sama sekali isi perkataan itu.



Kemudian yang kedua adalah “lazimul faidah” ialah kalam yang diucapkan kepada orang yang sudah mengetahui isi dari pembicaraan tersebut, dengan tujuan agar orang itu tidak mengira bahwa si pembicara tidak tahu tentang berita tersebut. Sederhananya orang yang berbicara dan yang diajak bicara sama sama tahu isi dari perkataan.



4



r. abdul aziz bin ali al harabi, kitab balaghah muyassarah, penerbit darul ibni hazm , 2011 hal 23



Pembagian Kalam Khabar 1.



Kalam Ibtida’i



‫حيث كان قصد المخبر بخبره افادة المخاطب ينبغى ان يقتصر من الكالم على قدر• الحاجةحذرا من‬ ‫ أخوك‬: ‫ نحو‬,‫اللغو فان كان المخاطب خالى الذهن من الحكم القى اليه الخبر مجردا عن التأكيد‬ •‫قادم‬.5 Dimaksud dengan kalam ibtida'I yakni apabila hati mukhatab bebas dari hukum yang terkandung didalam kalimat. Sederhananya ketika mukhatab dalam kondisi tidak mengetahui apapun tentang informasi yang dibawakan oleh mutakalim. Dalam kondisi ini, kalam khabar yang disampaikan tanpa disertai dengan taukid. 2. Kalam Thalabi



‫ أن أخاك قادم‬: ‫ نحو‬,‫و ان كان مترددا فيه طالبا لمعرفته حسن توكيده‬ yaitu ketika mikhatab ragu-ragu tentang informasi yang diberikan oleh mutakalim. Mukhatab diperkirakan tidak akan menerima informasi dari mutakalim. Oleh karena itu perkataannya harus memakai taukid untuk meyakinkannya. 3. Kalam Inkari



‫ أن أخاك قادم‬: ‫ نحو‬,‫وان كان منكرا له وجب توكيده بمؤكد• او مؤكدين او اكثر حسب درجة االنكار‬ ‫او انه لقادم او وهللا انه لقادم‬ Dimaksud dengan kalam inkari yakni ketika mukhatab dalam kondisi mengingkari khabar yang disampaikan oleh pembicara (mengingkari isi kalimat yang disampaikan).



5



Hafni bik nashif, kitab Qawaidul Lughah Al arabiyah, Alhidayah , Surabaya hal 106



Dalam kondisi demikian, kalimat wajib disertai penguat dengan satu penguat atau lebih sesuai dengan frekuensi keingkarannya.



Inilah pembagian dalam kalam khabar itu sendiri. Kalam khabar ini apabila disebutkan tanpa menggunakan taukid ataupun kata penegas maka kalam khabar tersebut adalah kalam Ibtida‟i. Sedangkan apabila diungkapkan dengan kata penegas dengan hanya satu penegas kalam itupun disebut dengan kalam thalabi. Dan apabila kalam khabar disebutkan dengan menggunakan adat taukid dua atau lebih maka dapat dipastikan kalam khabar tersebut adalah kalam khabar Inkari, yang diperuntukkan untuk orang yang tidak menerima sama sekali khabar yang disampaikan oleh si pembicara. Jadi tiga macam pembagian atau macam dari sebuah kalam khabar. Meskipun semua terdefinisikan dengan jelas tentang perbedaan masing-masing, akan tetapi kesemuanya hanya terletak pada posisi mukhatabnya. Apakah mukhatab dapat langsung menerima informasi dari pengucapnya, atau penerima ragu, atau bahkan menolaknya. Maka kalam khabar terbagi atas tiga pembagian yakni ibtida’i , thalabi, dan inkari.



BAB III PENUTUP Kesimpulan Kalam khabari ialah suatu ungkapan yang mengandung kemungkinan benar atau bohong dilihat dari teksnya itu sendiri. Kalâm khabari ada tiga jenis, yaitu ibtidâi, thalabi, dan inkâri. Kalâm insyâi adalah kalâm yang setelah ucapan itu dituturkan tidak bisa dinilai benar atau dusta. Kalâm insyâi merupakan kebalikan dari kalâm khabari.



DAFTAR PUSTAKA 



Abdurrahman al-Ahdhori, Jauharul Maknun (ilmu balaghah), terj. Achmad Sunarto, ( Surabaya : Mutiara Ilmu, 2012)







Yuyun Wahyuddin. Menguasai Balaghah: Cara Cerdas Berbahasa, (Yogyakarta: Nurma Media Idea, 2007







Badim Achmad, Darsul Balaghah al-„Arabiyah : Al Madkhal fi Ilmi al-Balaghah waIlmi alMa‟ani, (Jakarta : PT Grafindo Persada, 1996), Cet. I







Aziz Abdul bin ali al harabi, kitab balaghah muyassarah, penerbit darul ibni hazm , 2011







Hafni bik nashif, kitab Qawaidul Lughah Al arabiyah, Alhidayah , Surabaya