Pengertian Locus of Control [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengertian Locus of Control Dalam proses kehidupan individu pasti akan mengalami masa kesuksesan dan kegagalan. Sering sekali secara alamiah individu akan terpikir mengenai hal-hal yang menyebabkan dirinya mendapatkan kesuksesan maupun kegagalan. Saat individu berfikir mengenai kesuksesan dan kegagalan tersebut, maka individu telah memperkirakan atau meletakkan tanggung jawab kepada hal tertentu dapat memahami penyebab kejadian yang dialami atau kinerja yang ditampilkan. Penguat tersebut mungkin menjadi sesuatu yang diperlukan oleh individu untuk meningkatkan tingkah lakunya, meskipun demikian ada hal lain yang juga mendukung tingkah laku tersebut. Individu harus percaya bahwa terdapat hubungan sebab akibat antara apa yang dikerjakan dan diperbuat dan apa yang terjadi setelah pekerjaan tersebut dilakukan. Mc Cuddy dan Peery mengatakan bahwa locus of control juga diartikan sebagai hal yang merefeksikan kepercayaaan seseorang tentang hubungan antara perilaku dan konsekuensi dari perilaku tersebut.1 Keyakinan yang dimiliki oleh individu terhadap segala sesuatu yang terjadi pada dirinya, apakah terjadi karena factor dari dalam individu tersebut (internal) ataukah karena factor lain yang ada di luar diri individu (eksternal), dikenal dengan istilah locus of control2 Konsep locus of control pertama kali dikemukakan oleh Rotter pada tahun 1966, sebagai berikut:



1 2



When a reinforcement is perceived by the subject as following some action of his own but not being entirely contingent upon his action, then in, our culture, it is typically perceived as the result of luck, chance, fate, as under control of a powerful others, or as an predictable because of the grade complexity of the forces surrounding him. When the even is interpreted in this way by an individual, we have labels this a belief in external control. If the person perceives that even is contingent upon his own behavior or his own relatively permanent chareactreristic, we have term this belief in internal control.3 Rotter menekankan bahwa locus of control bukan merupakan konsep yang tipologikal, tidak menjadi suatu masalah apakah seseorang itu di bawah control locus of control internal atau eksternal. Locus of control merupakan kontinum internal dan eksternal.4 Dalam penelitiannya siswa dikatakan memiliki locus of control internal apabila ia menerima tanggung jawab atas kesuksesan dan kegagalan pada dirinya sendiri, sedangkan siswa yang memiliki locus of control eksternal meletakkan tanggung jawabnya pada factor eksternal, saling keberuntungan dan factor guru. Namun harus disadari bahwa setiap kesuksesan yang diraih oleh siswa adalah hasil perpaduan dari usaha siswa di sekolah, baik (factor internal) kamampuan siswa, maupun keberuntungan, kesulitan tugas serta guru (factor eksternal).5 Dalam hal ini dapat dilihat bahwa factor internal dan eksternal sesungguhnya tidak dapat begitu saja dipisahkan dari prestasi yang didapatkan individu, hal tersebut mengartikan bahwa setiap individu berpeluang berada dalam suatu 3 4 5



kontinum locus of control, baik internal maupun eksternal dalam situasi yang berbeda. Factor yang mempengaruhi tingkah laku individu pada situasi tertentu dapat ditinjau dari sudut social learning theory, yang juga merupakan dasar terbentuknya locus of control. Menurut konsep tersebut tingkah laku ditentukan oleh 2 hal yaitu;6 1. Expectancy (harapan) dari individu yang merupakan persepsi mengenai reinforcement (penguat) yang akan diperoleh dari tingkah lakunya 2. nilai dari penguat tersebut Kedua hal tersebut dipengaruhi juga oleh sifat (nature), dari situasi spesifik yang dialami individu. Jadi secara singkat dapat dikatakan bahwa untuk meramalkan munculnya suatu tingkah laku tertentu ada tiga variabel yang terlibat, yaitu harapan individu yang bersangkutan, penguat, dan situasi psikologis. Individu dengan locus of control eksternal merasa tidak dapat berbuat apa-apa, terhadap kegagalannya dan tidak dapat menghindar dari kegagalan berikutnya, sebaliknya orang dengan locus of control internal jika mengalami kegagalan, maka ia akan menerimanya sebagai akibat kesalahannya sendiri,sehingga ia akan berusaha lebih keras lagi untuk menghindari kegagalah berikutnya.7 Kelompok locus of control internal menunjukkan kecenderungan dapat memikul tanggung jawab atas tindakan-tindakannya dibandingkaan dengan kelompok locus of control eksternal. Kelompok locusof control internal bukan saja 6 7



menganggapp



dirinya



mampu



mengendalikan



penguatan-penguatan



melainkan juga lebih dapat memikul tanggung jawab atas semua tindakannya dibandingkan locus of control eksternal.8 Locus of control dapat diartikan secara lebih bermakna, sebagai suatu penilaian diri yang berkenaan dengan tingginya kadar di mana individu tersebut menganggap bahwa dirinya mempunyai peran sebab akibat atas peristiwaperistiwa tertentu. Hal ini dapat diartikan dimana seorang individu membuat penilaian diri mengenai sebab akibat, yang menyebabkan timbulnya perbedaan besar pada cara individu tersebut menghadapi kehidupan nyata (vitalitas).9 Wolk dan De Cette menyatakan internal lebih berhasil mengarahkan focus penelitiannya daripda mereka yang eksternal, mereka lebih selektif terhadap stimulus-sitmulus yang datang.10, sehingga dapat digambarkan bahwa individu dengan kecenderungan locus of control internal akan lebih sesnsitif terhadap tugas dan mencari tahu penyelesaian yang tepat. Pada dasarnya individu dengan kecenderungan locus of control internal memandang dirinya sebagai penentu aktif dari hidupnya, juga memiliki kemampuan membedakan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindarinya. Selanjutnya dikatakan bahwa mereka lebih dapat memanfaatkan informasi, dibandingkan dengan mereka yang mempunyai kecenderungan locus of control eksternal, sekalipun informasi tersebut diperoleh melalui sumber yang sama.11 Individu dengan locus of control internal juga lebih ingin tahu dan lebih



8 9 10 11



efisien dalam mengolah informasi, dibandingkan dengan individu yang memiliki locus of control eksternal.12 Dari teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa locus of control adalah keyakinan yang dimiliki individu terhadap segala sesuatu yang terjadi pada dirinya, apakah terjadi karena factor dari dalam individu tersebut (intenal) ataukah karena factor lain yang ada di luar dari individu (eksternal).13



Factor yang Mempengaruhi Pembentukan Locus of Control Locus of control pada diri seseorang tidak terbentuk dengan sendirinya, namun dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:14 a. Keluarga Phares mengatakan orang tua yang mengembangkan sikap hangat, protektif, positif akan mendorong seseorang untuk mempunyai locus of control internal, begitu juga konsistensi orang tua dalam memberikan penguat dan penerap disiplin. Robinson juga mengatakan bahwa orang tua yang menerapkan pola asuh demokratik, mempunyai kecenderungan untuk dapat lebih memahami tingkat kemampuan yang dimiliki anak dan tetap menekankan pada anak untuk berusaha sebaik mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dalam mencapai hasil yang optimal, dengan demikian tertanam pada diri anak bahwa apa yang dilakukannya akan mempengaruhi dan menentukan apa yang diperolehnya.



12 13 14



b. Faktor Sosial London dan Exner menungkapkan bahwa individu yang berada pada tingkat sosial ekonomi yang rendah, lebih mempunyai locus of control yang eksternal.hal tersebut terjadi karena mereka kurang memiliki kesempatan untuk berbuat menurut hatinya, sehingga mereka merasakan adanya kontrol eksternal yang mendominasi dalam hidupnya. c. Pengalaman Gagal dan Berhasil Donals mengatakan jika seseorang terus mengalami kegagalan/accumulative antecedent yang buruk, maka ia kan mempersepsikan kemampuannya rendah sehingga menjadi tidak percaya diri untuk meraih keberhasilan di masa mendatang. Hal ini dapat menyebabkan individu berfikir bahwa usaha yang mereka lakukan tidak menghasilkan prestai yang memuaskan dan untuk kemudian menganggap bahwa factor dari luar dari merekalah yang menentukan keberhasilan.