Pengertian Maha Luas Tentang Pendidikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. PENGERTIAN MAHA LUAS TENTANG PENDIDIKAN Disamping mempunyai sosok dalam bentuk, Ilmu Pendidikan mempunyai objek yang menjadi ruang lingkup dan hal-hal yang diteliti. Ditinjau dari fungsinya, objek Ilmu Pendidikan dapat dibedakan menjadi : (1) objek formal atau bidang yang menjadi keseluruhan ruang lingkup garapan riset pendidikan, dan (2) objek material atau aspekaspek atau hal-hal yang menjadi garapan langsung riset pendidikan. Objek formal ilmu berkenaan dengan bidang yang menjadi sekeluruhan ruang lingkup garapan sebuah ilmu. Sedangkan objek material ilmu berkenaan dengan aspek-aspek yang menjadi garapan penyelidikan langsung ilmu yang bersangkutan. Dengan demikian, dapat terjadi bahwa sekelompok cabang ilmu mempunyai objek formal yang sama, misalnya manusia, tetapi setiap cabang ilmu mempunyai objek material yang berbeda misalnya, antropologi mempunyai objek material asal-usul, perkembangan, dan ciri-ciri spesies atau ras manusia (Wolman : 27; Beals dan kawan-kawan: 1, 701); psikologi mempunyai objek material tingkah laku binatang dan manusia (Wolman: 296); sosiologi mempunyai objek material: masyarakat, kelompok-kelompok, organisasi-organisasi, dan instansi-instansi manusia (Wolman: 352) dan sebagainya. Objek formal Ilmu Pendidikan adalah pendidikan, yang dapat diartikan secara maha luas, sempit dan luas terbatas. Dalam pengertian maha luas, pendidikan sama dengan hidup. Pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang. Pendidikan adalah pengalaman belajar. Oleh karena itu, pendidikan dapat pula didefinisikan sebagai keseluruhan pengalaman belajar setiap orang sepanjang hidupnya. Dalam pengertian yang maha luas, pendidikan berlangsung tidak dalam batas usia tertentu, tetapi berlangsung sepanjang hidup (lifelong) sejak lahir (bahkan sejak awal hidup dalam kandungan) hingga mati. Dengan demikian, tidak ada batas waktu berlangsungnya pendidikan. Pendidikan berlangsung pada usia balita, usia anak, usia remaja, dan usia dewasa, atau seumur hidup setiap manusia itu sendiri. Selain itu, dalam pengertian yang maha luas, tempat berlangusngnya pendidikan tidak terbatas dalam satu jenis lingkungan hidup tertentu dalam bentuk sekolah, tetapi berlangsung dalam segala bentuk lingkungan hidup manusia. Pendidikan sebagai pengalaman belajar berlangsung baik dalam lingkungan budaya dalam masyarakat hasil rejakasaya manusia, maupun dalam lingkungan alam yang terjadi dengan sendirinya tanpa rekayasa manusia. Pengalaman belajar tidak saja terjadi dalam dunia persekolahan, tetapi juga dalam dunia; permukiman, perdagangan, perindustrian, peribadatan, dan dunia kehidupan sosial lainnya, dan bahkan terjadi dalam lingkungan hidup alami yang



didalamnya antara lain berlangsung peristiwa-peristiwa alam, seperti pergantian iklim, pergantian siang dan malam, daur hidup flora dan fauna, bencana alam dan sebagainya. Orang belajar dari alam dan budaya yang diciptakan dalam masyarakat, dan dengan demikian tumbuh menjadi individu danw arga dalam lingkungan hidup manusia. Di samping tidak ada batas waktu dan tempat, dalam pengertian maha luas, pendidikan pun tidak terbatas pula dalam bentuk kegiatannya. Pendidikan sebagai pengalaman belajar mempunyai bentuk, suasana, dan pola yang beraneka ragam. Pendidikan dapat berupa pengalaman belajar yang terentang dari bentuk-bentuk yang terjadi dengan sendirinya dalam hidup, yang kehadirannya tidak disengaja, berlangsung dengan sendirinya, dan mungkin dialaminya secara misterius (misalnya: pengalaman belajar berlangsung sewaktu berjalan sendiri di suatu tempat, pengalaman belajar sewaktu mendapat musibah, pengalaman belajar sewaktu berteman dengan seseorang dan sebagainya), sampai dengan bentuk-bentuk yang sengaja direkayasa secara terprogram (misalnya: paket-paket belajar dalam bentuk kursus, modul atau multimedia, kurikulum sekolah dalam semua tingkatan, model-model pengajaran individual seperti: pengajaran terprogram (PI : Programmed Instruction), sistem pengajaran yang berorientasi pada pertumbuhan pribadi (PSI : Personalzied System of Instruction), pengajaran dengan bantuan komputer (CAI : Computer Assisted Instruction), Lembar Kerja Siswa (LKS) berbagai mata pelajaran, dan sebagainya.



B. PENGERTIAN SEMPIT TENTANG PENDIDIKAN Dalam pengertian sempit, pendidikan adalah sekolah atau persekolahan (schooling). Sekolah adalah lembaga pendidikan formal sebagai salah satu hasil rekayasa dari peradaban manusia, di samping keluarga, dunia kerja, negara dan lembaga keagamaan. Sekolah sebagai hasil rekayasa manusia diciptakan untuk menyelenggarakan pendidikan, dan penciptaannya berkaitan erat dengan penguasaan bahasa tertulis dalam masyarakat, yang berkembang makin sistematis dan meningkat. Oleh karena itu, pendidikan dalam arti sempit adalah pengaruh yang diupayakan dan direkayasa sekolah tehradap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mereka mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka. Jelas kiranya bahwa definisi pendidikan dalam arti sempit secara tersurat atau tersirat memperlihatkan keterbatasan dalam waktu, tempat, bentuk kegiatan dan tujuan dalam proses berlangsungnya pendidikan.



Dalam arti sempit, pendidkan tidaklah berlangsung seumur hidup, tetapi berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas, (Ivan Illich menyebutkan “age-spesific”), yaitu pada masa anak dan remaja. Masa pendidikan adalah masa sekolah yang keseluruhannya mencakup masa belajar di Taman Kanak-kanak sampai dengan Perguruan Tinggi. Seperti telah kita maklumi bersama, masa sekolah merupakan masa belajar yang terjadwal secara ketat. Dalam arti sempit, pendidikan tidak berlangsung dimana pun dalam lingkungan hidup, tetapi di tempat tertentu yang telah ditentukan dan direkayasa untuk khusus berlangsungnya pendidikan. Pendidikan adalah sekolah, yang biasanya berbentuk kelas tempat belajar sebagai hasil rekayasa manusia, dan pendidikan merupakan rekayasa pengembangan kemampuan sebagai persiapan menjalani tugas-tugas hidup dalam masyarakat. Tempat berlangsungnya pendidikan dalam pengertian sempit mempunyai makna harfiah karena mempunya bentuk fisik sehingga dapat diamati. Hal ini tentu sangat berbeda dengan tempat berlangsungnya pendidikan dalam pengertian maha luas, yang berupa lingkungan hidup, baik dalam bentuk alam sekitar maupun pergaulan hidup insani. Dalam pengertian sempit, bentuk pendidikan adalah terstruktur. Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan merupakan lembaga formal yang diciptakan khusus untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan tertentu yang harus mengacu pada ketentuanketentuan yang telah ditetapkan, yang secara teknis dikendalikan oleh guru (Teacherdirected). Peranan guru dalam penyelenggaraan bentuk-bentuk kegiatan pendidikan adalah sentral. Guru mengendalikan penyelenggaraan bentuk-bentuk kegiatan pendidikan sejak dari perencanaan sampai dengan penilaian pendidikan, sejak dari awal sampai akhir penyelenggaraan proses pendidikan. Selain itu, bentuk-bentuk kegiatan pendidikan berorientasi pada isi pendidikan yang terprogram dalam bentuk sebuah kurikulum (content-oriented). Bahan-bahan ajaran dan kegiatan belajar mengajar sudah ditetapkan sebelum berlangsungnya proses pendidikan. Bentuk-bentuk kegiatan pendidikan sudah terjadwal habis sepanjang masa belajar yang berlangsung di suatu sekolah. Kegiatan pendidikan mengikuti kalender pendidikan atau jadwal pelajaran. Kegiatan pendidikan tidak dapat sembarang dilakukan kapan saja dan dimana saja, tetapi pasti dalam waktu, tempat dan mata pelajarannya (nonrandom). Bahkan dalam bentuk pengajaran terprogram, tersurat pula tujuan belajar, urutan kegiatan dalam proses belajar, evaluasi hasil belajar, serta cara perbaikan atau pengayaan belajarnnya. Bentuk-bentuk kegiatan pendidikan lebih merupakan penggunaan teknologi



pendidikan daripada seni pendidikan. Bentuk-bentuk kegiatan pendidikan lebih merupakan penggunaan prosedur-prosedur dan teknik-teknik rekayasa teknologi pendidikan atau hasil rekayasa pengaplikasian prinsip-prinsip Ilmu Pendidikan dalam praktek pengajaran di sekolah, daripada seni mendidik yang merupakan kegiatan improvisasi seseorang yang tercipta dalam berkomunikasi insani secara sosio-kultural dalam kehidupan.



C. PENGERTIAN LUAS TERBATAS TENTANG PENDIDIKAN Definisi maha luas tentang pendidikan, antara lain mengandung kelemahan tidak dapat menggambarkan dengan tegas batas-batas pengaruh pendidikan dan bukan pendidikan terhadap pertumbuhan individu. Sedangkan kekuatannya, antar lain terletak pada menempatkan kegiatan atau pengalaman belajar sebagai inti dalam proses pendidikan yang berlangsung dimanapun dalam lingkungan hidup, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Selanjutnya, kelemahan dalam definisi sempit tentang pendidikan, antara lain terletak pada sangat kuatnya campur tangan pendidik dalam proses pendidikan sehingga proses pendidikan lebih merupakan kegiatan menajar daripada kegiatan belajar yang mengandung makna pendidikan mempunyai otoritas sangat kuat, dan pendidikan terasing dari kehidupan sehingga lulusannya ditolak oleh masyarakat. Adapun kekuatannya, antara lain terletak pada bentuk kegiatan pendidikannya yang dilaksanakan secara terprogram dan sistematis.