Pengertian Puskesmas Keliling [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengertian Puskesmas Keliling (PUSLING) Puskesmas Keliling merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang sifatnya bergerak (mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau oleh pelayanan dalam gedung Puskesmas.



Puskesmas Keliling dilaksanakan secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan memperhatikan siklus kebutuhan pelayanan.



1. Tujuan Puskesmas Keliling (PUSLING) Tujuan dari Puskesmas Keliling adalah untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat di daerah terpencil/sangat terpencil dan terisolasi baik di darat maupun di pulau-pulau kecil serta untuk menyediakan sarana transportasi dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.



2. Fungsi Puskesmas Keliling (PUSLING) Fungsi dari Puskesmas Keliling adalah sebagai: -Sarana transportasi petugas; -Sarana transportasi logistik; -Sarana pelayanan kesehatan; dan -Sarana pendukung promosi kesehatan.



3.Peran Puskesmas Keliling (PUSLING) Adapun peran Puskesmas Keliling adalah: -Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah kerja Puskesmas. -Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan di daerah yang jauh dan sulit. -Mendukung pelaksanaan kegiatan luar gedung seperti Posyandu, Imunisasi, KIA, penyuluhan kesehatan, surveilans, pemberdayaan masyarakat, dll. -Mendukung pelayanan rujukan.



-Mendukung pelayanan promotif dan preventif. - Jarak antara puskesmas dan daerah yang akan di laksanakan puskel sangat jauh di tambah dengan akses jalan yang kurang memadai, sehingga pelayanan yang diberikan tidak maksimal mengingat waktu yang sedikit.



- melakukan pelayanan berupa pengobatan kepada masyarakat setempat - melakukan deteksi awal dengan pengukuran tinggi badan dan tekanan darah - memberikan edukasi pasien untuk hidup sehat kegiatan dilakukan di desa langgai dan batu bala, mulai pukul 10.00 s/d selesai , memberikan pelayanan berupa pengobatan dan deteksi dini yang dilakukan oleh peserta PIDI dan petugas kesehatan puskesmas.



kegiatan berjalan dengan baik partisipasi masyarakat sangan baik saat kegiatan berlangsng kegiatan dilakukan secara berkala



5 feb F2 Bulan Februari dan Agustus dikenal sebagai Bulan Vitamin A, dimana seluruh anak yang berusia 6 bulan sampai 59 bulan akan mendapatkan vitamin A gratis di Posyandu atau Puskesmas. Menurut data WHO, diperkirakan terdapat 250 juta anak pra-sekolah di seluruh dunia mengalami kekurangan vitamin A. Setiap tahun terdapat sekitar 250.000 – 500.000 anak mengalami kebutaan dan separuh anak ini kemudian meninggal dalam jangka waktu 12 bulan akibat kekurangan vitamin A. Di Indonesia program suplementasi vitamin A aktif dikampanyekan sejak tahun 1970-an dan masih terus digalakkan hingga saat ini. Vitamin A atau retinol adalah salah satu vitamin yang larut dalam lemak, di dalam tubuh disimpan di hati. Vitamin A berfungsi dalam proses pembentukan dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit dan antibodi sehingga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Vitamin A juga bermanfaat bagi kesehatan mata dan kulit, menjaga kesehatan mukosa saluran pernafasan, berperan dalam proses perkembangan embrio dan reproduksi. Vitamin A juga merupakan antioksidan kuat yang dapat menangkal radikal bebas berbahaya bagi tubuh.



Teknis pelaksanaan pemberian vitamin A sesuai buku “Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A” dari Depkes tahun 2009 yaitu: Waktu Pemberian Suplementasi Vitamin A 1. Waktu pemberian suplementasi Vitamin A dosis tinggi untuk bayi dan anak balita Suplementasi Vitamin A diberikan kepada seluruh anak balita umur 6-59 bulan secara serentak: Untuk bayi umur 6-11 bulan pada bulan Februari atau Agustus Untuk anak balita umur 12-59 bulan pada bulan Februari dan Agustus 2. Tenaga yang memberikan suplementasi Vitamin A pada bayi dan anak balita Tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat, tenaga gizi dll) Kader terlatih 3. Cara Pemberian Cara pemberian kapsul pada bayi dan anak balita: Berikan kapsul biru (100.000 SI) untuk bayi dan kapsul merah (200.000 SI) untuk balita Potong ujung kapsul dengan menggunakan gunting yang bersih Pencet kapsul dan pastikan anak menelan semua isi kapsul (dan tidak membuang sedikitpun isi kapsul) Untuk anak yang sudah bisa menelan dapat diberikan langsung satu kapsul untuk diminum. (Bungkus kapsul lunak insya Allah aman untuk ditelan, namun pastikan anak sudah bisa menelan kapsul. Jika takut tersedak sebaiknya kapsul digunting dan diberikan isinya saja.) Pastikan anak belum menerima pemberian kapsul vitamin A dalam 1 bulan terakhir.



Tempat pemberian Banyak ibu bertanya dimana bisa memperoleh vitamin A ini. Vitamin A dibagikan secara gratis di: 1. Sarana fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu (Pustu), polindes/poskesdes, balai pengobatan, praktek dokter/bidan swasta) 2. Posyandu 3. Sekolah Taman Kanak-kanak, Pos PAUD termasuk kelompok bermain, tempat penitipan anak, dll



Oleh sebab itu, sebaiknya ibu mendaftarkan anak ke posyandu terdekat supaya anak “terhitung” sebagai penerima vitamin A. Jika tidak ada posyandu bisa dimintakan ke bagian Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas daerah tempat tinggal ibu.



- masih ada masyarakat yang tidak mengerti pentingnya pemberian vitamin A - masih ada yang belum mengetahui manfaat vitamin A



memberikan vitamin A kepada balita yang dating ke posyandu



kegiatan dilakukan di posyandu di koto Panjang mulai pukul 09.00 s/d selesai. pemeberian vitamin A dilakukan oleh peserta PIDI dan petugas kesehatan Puskesmas.



monitoring berjalan baik kegiatan dilakukan secara berkala partisipasi masyarakat baik saat kegiatan berlangsung



4 FEB f6 Permasalahan kesehatan yang dihadapi sampai saat ini cukup kompleks, karena upaya kesehatan belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 diketahui penyebab kematian di Indonesia untuk semua umur, telah terjadi pergeseran dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, yaitu penyebab kematian pada untuk usia > 5 tahun, penyebab kematian yang terbanyak adalah stroke, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Hasil Riskesdas 2007 juga menggambarkan hubungan penyakit degeneratif seperti sindroma metabolik, stroke, hipertensi, obesitas dan penyakit jantung dengan status sosial ekonomi masyarakat (pendidikan, kemiskinan, dan lain-lain). Prevalensi gizi buruk yang berada di atas rata-rata nasional (5,4%) ditemukan pada 21 provinsi dan 216 kabupaten/kota. Sedangkan berdasarkan gabungan hasil pengukuran gizi buruk dan gizi kurang Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa sebanyak 19 provinsi mempunyai prevalensi gizi buruk dan gizi kurang di atas prevalensi nasional sebesar 18,4%. Namun demikian, target rencana pembangunan jangka menengah untuk pencapaian program perbaikan gizi yang diproyeksikan sebesar 20%, dan target Millenium Development Goals sebesar 18,5% pada 2015, telah dapat dicapai pada 2007. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu terus ditingkatkan upaya-upaya untuk memperluas jangkauan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu pelayanan yang baik,



berkelanjutan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat terutama keluarga miskin rawan kesehatan/risiko tinggi. Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Salah satu upaya kesehatan pengembangan yang dilakukan oleh Puskesmas Harapan Raya adalah program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas). Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 128/Menkes/SK/II/Tahun 2004 tentang kebijakan dasar Puskesmas, upaya perawatan kesehatan masyarakat merupakan upaya program pengembangan yang kegiatannya terintegrasi dalam upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh Puskesmas. Perkesmas dilakukan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan dasar. Pelaksanaan Perkesmas bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal. Untuk mengupayakan terbinanya kesehatan masyarakat, maka diharapkan 40 % keluarga rawan kesehatan memperoleh kunjungan rumah dan pembinaan kesehatan oleh tenaga kesehatan melalui kegiatan perkesmas. Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan akibat faktor ketidaktahuan, ketidakmauan maupun ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah kesehatannya. Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah kesehatan terkait dengan masalah kesehatan prioritas daerah yaitu belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan atau sudah memanfaatkan tetapi memerlukan tindak lanjut. Fokus utama pada keluarga rawan kesehatan yaitu keluarga miskin yang rentan dan keluarga yang termasuk resiko tinggi. Keluarga yang tidak mendapat pelayanan perkesmas merupakan beban sosial dan ekonomi serta dapat berdampak buruk terhadap masyarakat lainnya. Pemerintah memiliki tanggung jawab melindungi kesehatan masyarakat dan memberikan akses ke pelayanan kesehatan terutama bagi keluarga yang memiliki hambatan untuk mencapai pusat-pusat pelayanan kesehatan. Penduduk rawan ini telah menjadi salah satu bagian sasaran program Perkesmas di Puskesmas. Berdasarkan penelitian Septino (2007) diketahui beberapa masalah Perkesmas yang dihadapi pada Puskesmas-Puskesmas di Indonesia antara lain laporan yang tidak sesuai dari Puskesmas, Puskesmas yang tidak membuat rencana tahunan dan jumlah sasaran tidak dilakukan pendataan. Tentang masalah dana, Dinas Kesehatan memberikan dana secara block grand ke Puskesmas berdasarkan usulan kegiatan yang mereka buat. Selanjutnya, tentang sarana dan prasarana seperti Public Health Nursing (PHN) kit, obat, buku pedoman dan formulir laporan sudah tersedia, tetapi pencapaiannya masih rendah.



- kurangnya minat masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya - masih banyak masyarakat yang sudah menderita hipertensi namun tidak konsumsi obat secara rutin - masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk rutin berobat



Menurunya derajat kesehatan masyarakat dalam rangka kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas} diakibatkan oleh meningkatnya angka kesakitan pada keluarga sasaran khususnya keluarga rawan, keluarga yang rentan terhadap masalah kesehatan. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor, antara lain : 1. Meningkatnya suatu penyakit di masyarakat. 2. Kurangnya kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat oleh petugas. 3. Kurang akuratnya data yang tersedia 4. Lingkungan yang tidak sehat dan bersih.



a. Pengkajian keperawatan pasien sebagai deteksi dini (sasaran prioritas) b. Penyuluhan kesehatan c. Tindakan Keperawatan (direct care) d. Konseling keperawatan e. Pengobatan (sesuai kewenangan)



kegiatan dilakukan di salah satu rumah kader di daerah sungai sariak mulai dari pukul 09.00 s/d selesai . pemeriksaan dan edukasi dilakukan oleh peserta PIDI dan petugas kesehatan puskesmas. melakukan pengukuran tekanan darah untuk deteksi dini penderita hipertensi. monitoring berjalan baik kegiatan dilakukan secara berkala partisipasi masyarakat baik saat kegiatan berlangsung



22 jan F3 Pendarahan post-partum didefinisikan oleh The World Health Organization (WHO) sebagai keadaan kehilangan darah >500 ml pada 24 jam setelah melahirkan. Beberapa pengertian lain menyebutkan >500 ml merupakan jumlah darah yang hilang melalui persalinan normal, sedangkan >1000 ml untuk seksiocaesarean.3,4 Definisi populer lainnya mengatakan penurunan 10%, baik hemoglobin maupun hematokrit. Namun, definisi tersebut sering tidak merefleksikan keadaan hemodinamik pasien. Menurut penelitian tahun 2008, dikatakan setiap wanita meninggal tiap menitnya saat melahirkan, dimana 24% disebabkan karena pendarahan berat . Sekitar 529.000 wanita meninggal saat hamil setiap tahunnya



dan hampir semuanya (99%) terjadi pada negara berkembang. Empat puluh persen kematian karena pendarahan post-partum terjadi pada 24 jam pertama dan 66% terjadi saat minggu pertama. penyebab Perdarahan Post Partum antara lain: -Atonia uteri didefinisikan sebagai berkurang/tidak adanya kontraksi uterus yang efisien setelah lepasnya plasenta, merupakan penyebab umum pendarahan post-partum dan komplikasi pada 1 di setiap 20 proses melahirkan. Atonia uteri bisa disebabkan karena uterus yang over-distensi (polihydramnions, bayi kembar, makrosomia), kelelahan (proses melahirkan yang lama), atau tidak bisa kontraksi karena tokolitik atau anastesia general. -Trauma berupa laserasi dan hematum karena melahirkan dapat menyebabkan kehilangan darah yang signifikan, yang berkurang seiring waktu dan hemostasis.7 Kebanyakan kasusnya minor, tetapi beberapa kasus disertai dengan pendarahan yang signifikan, segera maupun tertunda. Tempat terjadinya trauma umumnya pada perineum, vagina dan serviks.Penyebabnya dapat karena nul-paritas, episiotomy, ibu yang lanjut usia, melahirkan dengan operasi, bayi kembar, dan makrosomia. - Abnormal plasentasi diartikan sebagai penempelan abnormal plasenta pada dinding uterus. Penempelan yang abnormal dapat menyebabkan pendarahan masif dan bersama dengan atonia uteri merupakan penyebab umum dilakukannya histerektomi. Abnormal plasentasi bisa disebabkan karena umur ibu yang lanjut, paritas yang tinggi, adanya riwayat invasive plasenta atau melahirkan secara seksio, dan plasenta previa (terutama kombinasi dengan riwayat seksio-cesarean, meningkat 67% dengan 4 atau lebih).



- Gangguan koagulasi merupakan penyebab yang jarang. Kelainan ini meliputi idiopatik trombositopenia purpura, trombotik trombositopenia purpura, penyakit von Willebrand’s dan hemophilia. Dapat juga terjadi HELLP (hemolysis, elevated liver enzyme levels, and low platelet levels) sindrom atau DIC (disseminated intravascular coagulation).7 Penyebab lainnya yang lebih jarang, karena defisiensi protrombin, fibrinogen, dan faktor V, VII, X, XI.



-masih ada ibu-ibu yang belum mengetahui bahaya perdarahan setelah melahirkan -masih banyak ibu ibu yang tidak mengetahui penyebab terjadinya perdarahan setelah melahirkan -masih ada ibu hamil yang memeriksakan kandungannya secara rutin ke bidan maupun ke puskesmas



- memberikan penyuluhan tentang perdarahan post partum - menjelaskan apa saja faktor yang menjadi resko terjadimya perdarahan post partum



- memberikan penjelasan tentang penatalaksanaan awal yang bisa dilakukan di rumah bidan maupun puskesmas



kegiatan dilakukan di gedung pertemuan kantor wali nagari gantiang mudiak selatan pada saat sosialisasi P4K mulai pukul 09.30 s/d selesai. penjelasan tentang perdarahan post partum di sampaikan oleh peserta PIDI dan petugas kesehatan puskesmas. memberikan edukasi kepada ibu ibu hamil agar rutin memeriksakan kandungannya sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya perdarahan post partum.



monitoring kegiatan berjalan baik wali nagari setempat mendukung kegiatan ini partisipsi ibu ibu sangat baik saat kegiatan berlangsung



21 JAN F6 Kesehatan merupakan hak fundamental bagi setiap orang. Menurut Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Bab XII menyatakan bahwa upaya kesehatan bertujuan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.Untuk itu, perlu dilakukan melalui Upaya Kesehatan Kerja (UKK). Adapun Kesehatan Kerja adalah suatu layanan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan kerja dari risiko akibat yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkaran kerja yang merupakan adaptasi antara pekerjaan dengan manusia, dan manusia dengan jabatannya. UKK merupakan suatu layanan untuk peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan masyarakat nelayan. Pos UKK sebagai wadah upaya kesehatan berbasis masyarakat pada pekerja sektor informasi yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat nelayan. Penyelenggaraan pos UKK terintegrasi lebih menekankan pada pendekatan promotif, preventif, juga kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. Tujuannya agar masyarakat sehat mandiri dan berkeadilan di bidang kesehatan. pos UKK sebagai wujud pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja informal, bertujuan melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan permasalahan kesehatan dan dampak buruk akibat dari pekerjaannya. Selain itu, pos UKK juga memudahkan akses pelayanan kesehatan terpadu, dan meningkatkan pemberdayaan pekerja informal secara efektif dan efesien.



- masih ada nelayan yang tidak mau datang saat pelayanan karena sedang bekerja - masih ada nelayan yang kurang memperhatikan saat penyuluhan berlangsung



- memberikan pelayanan kepada nelayan - melakukan deteksi awal dengan pemeriksaan tekanan darah dan timbang berat badan - memberikan edukasi kepada nelayan tentang keselamatan kerja



kegiatan berlangsung di Pos UKK Nelayan daerah lansano mulai pukul 09.00 s/d selesai. pelayanan dilakukan oleh peserta PIDI dan petugas kesehatan Puskesmas. memberikan pengetahuan tentang keselamatan kerja pada nelayan.



monitoring kegiatan berlangsung baik partisipasi nelayan setempat baik saat kegiatan berlangsung warga setempat mendukung kegiatan ini



F4 20 JN Tablet Tambah Darah (TTD) adalah suplemen makanan yang mengandung zat besi dan folat. Zat besi adalah mineral yang banyak terkandung di dalam makanan secara alami, atau ditambahkan ke dalam beberapa produk makanan. Zat besi berperan penting dalam pembuatan sel darah merah yang mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Selain itu, juga diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi normal sel. Saat ini, belum terdapat data yang menunjukkan cakupan konsumsi tablet tambah darah (TTD) di Indonesia secara menyeluruh. Namun, terdapat data cakupan konsumsi tablet tambah darah (TTD) pada ibu hamil pada tahun 2013 yaitu 89,1 persen (Riskesdas, 2013). Selain itu, terdapat data presentase ibu hamil dan remaja putri (12-18 tahun) yang mendapat tablet tambah darah (TTD) pada tahun 2018 yaitu 73,2 persen dan 76,2 persen (Riskesdas, 2018).



World Health Organizations (WHO) memperkirakan sekitar 1,62 miliar kasus anemia dan kasus terbesar disebabkan karena kekurangan zat besi (WHO, 2008). Remaja putri (12-18 tahun) dan ibu hamil merupakan kelompok yang rawan mengalami anemia karena kekurangan zat besi. Oleh karena itu,



untuk mengurangi risiko anemia saat hamil maka Kementerian Kesehatan memperluas sasaran pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri. akibat kurangnya zat besi banyak remaja yang mengalami anemia dan konsentrasi belajar semakin menurun.



memberikan pemberian tablet tambah darah kepada siswa SMA 4 Sutera memberikan pengetahuan pentingnya tablet tambah darah memberikan edukasi efek kurannya tablet tambah darah



kegiatan dilakukan di SMP N 4 sutera, mulai pukul 09.00 s/d selesai , pemeberian tablet tambah darah dan penyuluhan dilakukan oleh peserta PIDI dan petugas kesehatan Puskesmas. Memberikan pengetahuan tentang efek kurangnya Tablet Tambah darah



monitoring kegiatan dilakukan secara berkala partisipasi siswa bak saat kegiatan berlangsung pihak sekolah sangat mendukung kegiatan ini



F1 17 JN Keselamatan kerja merupakan bagian dari ilmu kesehatan beserta prakteknya yang bertujuan agar para pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi- tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha mencegah dan mengobati penyakit/gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan serta terhadap penyakit umum. Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan satu upaya pelindungan yang diajukan kepada semua yang dapat menimbulkan bahaya. Hal tersebut bertujuan agar tenaga kerja dan orang lain yang ada di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat serta semua sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.



- masih ada masyarakat yang tidak mengerti pentingnya alat pelindung diri - masih banyak petani yang tidak menggunakan APD yang lengkap saat bekerja



- banyak petani yang tidak mengerti resiko apabila tidak memakai APD saat bekerja



- Memberikan Penyuluhan tentang K3 - memberikan penjelasan tentang pentingnya APD saat bekerja - Menjelaskan resiko yang dapat terjadi apabila tidak memakai APD saat bekerja



Kegaiatan dilakukan di UKK Tani di daerah Alai mulai pukul 09.00 s/d Selesai , penyuluhan di disampaikan oleh peserta PIDI dan petugas kesehatan puskesmas. Memberikan pengetahuan tentang APD yang lengkap saat bekerja



Monitoring berjalan baik Partisipasi masyarakat baik saat kegiatan berlangsung



17 JN F1 Pengertian Artritis Gout Artritis gout merupakan bentuk artritis inflamatorik yang terjadi pada individu dengan kadar asam urat darah yang tinggi. Asam urat ini dapat membentuk kristal dengan bentuk, seperti jarum di sendi. Akibatnya, kondisi ini dapat menyebabkan serangan gout yang sangat nyeri, disertai kemerahan, bengkak, dan hangat di area tersebut. Penyakit artritis gout memiliki beberapa faktor risiko, antara lain: • Genetik: Jika anggota keluarga mengidap gout, kemungkinan besar seseorang dalam keluarga akan mendapatkannya juga. • Kondisi kesehatan lainnya: Kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini. • Obat-obatan: Obat-obatan diuretik yang diminum untuk tekanan darah tinggi dapat meningkatkan kadar asam urat; begitu juga beberapa obat yang menekan sistem kekebalan yang digunakan oleh pengidap rheumatoid arthritis, pengidap psoriasis, serta penerima transplantasi. • Jenis kelamin dan usia: Gout lebih sering terjadi pada pria daripada wanita (sampai sekitar usia 60 tahun). Para ahli percaya bahwa estrogen alami melindungi wanita sampai titik itu.







Diet: Makan daging merah dan kerang meningkatkan risiko.



• Alkohol: Bagi kebanyakan orang, mengonsumsi lebih dari dua gelas minuman keras sehari dapat meningkatkan risiko gout. •



Soda: Fruktosa dalam soda manis baru-baru ini terbukti meningkatkan risiko asam urat.



• Obesitas: Orang gemuk memiliki risiko gout lebih tinggi dan cenderung mengembangkannya pada usia yang lebih muda daripada orang dengan berat badan normal. • Operasi Bypass: Mereka yang telah menjalani operasi bypass lambung memiliki peningkatan risiko gout. Gejala artritis gout meliputi: •



Nyeri yang tiba-tiba dan parah pada sendi, biasanya di tengah malam atau dini hari.







Nyeri di sendi. Rasa nyeri bisa terasa hangat pada saat disentuh dan terlihat merah atau ungu.







Kekakuan pada sendi menyebabkan terbatasnya pergerakan.



• Sendi yang paling sering terkena adalah sendi jempol kaki, pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari-jari tangan. Jika artritis gout tidak diobati dalam jangka waktu yang lama, kristal dapat membentuk gumpalan di bawah kulit di sekitar sendi. Mereka disebut tophi. Mereka tidak sakit, tetapi dapat memengaruhi cara penampilan sendi. Jika kristal menumpuk di saluran kemih, mereka dapat membentuk batu ginjal.



Pencegahan Artritis Gout Selama periode tanpa gejala, pedoman diet ini dapat membantu melindungi terhadap serangan artritis gout di masa depan: • Minum banyak cairan. Jaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik, dengan minum banyak air. Batasi berapa banyak minuman manis yang diminum, terutama yang dimaniskan dengan sirup jagung fruktosa tinggi. • Batasi atau hindari alkohol. Diskusikan dengan dokter tentang apakah jumlah atau jenis alkohol apa pun yang aman untuk diminum. Berdasarkan penelitian, risiko gejala asam urat bisa meningkat karena konsumsi bir yang berlebihan, terutama pada pria. • Dapatkan protein dari produk susu rendah lemak. Produk susu rendah lemak sebenarnya memiliki efek perlindungan terhadap asam urat adalah sumber protein terbaik. • Batasi asupan daging, ikan, dan unggas. Sejumlah kecil mungkin dapat ditolerir, tetapi perhatikan jenis apa saja dan seberapa banyak yang dampaknya menimbulkan masalah kesehatan.



• Pertahankan berat badan yang diinginkan. Pilih porsi yang memungkinkan untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Menurunkan berat badan dapat menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Namun, hindari penurunan berat badan cepat atau cepat karena hal itu dapat meningkatkan kadar asam urat untuk sementara.



- masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang asam urat - masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui bagaimana mencegah terjadinya asam urat - masih ada masyarakat yang tidak mengetahui gejala awal asam urat - masih ada yang belum mengetahui beda asam urat dengan penyakit rematik lain.



- melakukan penyuluhan tentang artritis gout - memberikan pengetahuan tentang makanan yang dapat mencetuskan asam urat - menjelaskan apa saja gejala asam urat



kegiatan ini dilakukan di salah satu rumah kader di daerah Alai mulai pukul 09.00 s/d selesai. Penyuluhan diberikan oleh peserta PIDI dan petugas kesehatan Puskesmas. Memberikan edukasi tentang makanan yang dapat mencetuskan asam urat dan apa beda asam urat dengan rematik yang lain.



monitoring berjalan baik partisipasi masyarakat baik saat kegiatan berlangsung wali nagari sekitar mendukung kegiatan ini