Penggunaan Partograf [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGGUNAAN PARTOGRAF No. Dokumen No. Revisi Halaman 013/SPO/RSDM-



00



1 dari 8



Kep/KB/2019



STANDAR



Tanggal terbit



Ditetapkan Oleh



PROSEDUR



08 April 2019



Direktur RSD Madani



OPERASIONAL (SPO) dr. Mulyadi, Sp.BP Pengertian Tujuan



NIP. 19751011 200501 1 005 Alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan. 1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan. 2. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan normal dengan demikian juga dapat melakukan deteksi secara dini setiap kemungkinan terjadinya partus lama.



Kebijakan Alat



1.



Prosedur



2. Alat tulis 1. Informasi tentang Ibu



Lembar partograf



Lengkapi bagian atas partograf secara teliti pada saat memulai asuhan persalinan, waktu kedatangan, catat waktu dan jam, dan terjadinya pemecahan ketuban. 2. Kondisi Janin Detak jantung janin. Nilai dan catat DJJ setiap 30 menit, setiap kotak partograf menunjukkan waktu 30 menit. 3. Warna dan Adanya Air Ketuban Nilai air ketuban setiap kali dilakukan periksa dalan dan nilai warna air ketuban. Jika selaput pecah gunakan lambang berikut : U : Ketuban utuh J



: Ketuban pecah



M : Ketuban pecah, air ketuban campur mekonium. D : Ketuban pecah, air ketuban campur darah.



K : Air ketuban pecah tapi sudah kering. 4. Molase (Penyusupan Kepala Janin) Penyusupan adalah indikator penting tentang seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan diri dengan bagian keras panggul ibu. Tulang kepala yang saling menyusup atau tumpang tindih menunjukkan adanya disproporsi tulang panggul (CPD). Gunakan lambang berikut : 0 : Tulang kepala janin terpisah sutura dengan mudah dapat di palpasi. 1 : Tulang kepala janin hanya bersentuhan. 2 : Tulang kepala janin saling tumpang tindih tapi masih dapat dipisahkan. 3 : Tulang kepala janin tumpang tindih tidak dapat dipisahkan. 5. Kemajuan Persalinan Kolom dan lajur kedua patograf digunakan untuk pencatatan kemajuan persalinan. Angka 0 – 10 yang tertera di kolom tepi kiri adalah besarnya dilatasi serviks. Tiap angka mempunyai lajur dan kotak yang lain pada lajur diatasnya, menunjukan penambahan dilatasi sebesar 1 cm skala angka 1 – 5 juga menunjukan seberapa jauh penurunan janin. Tiap kotak di bagian ini menyatakan waktu 30 menit. 6. Pembukaan serviks Dengan menggunakan metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik, nilai dan catat pembukaan servik setiap 4 jam (lebih sering di lakukan bila ada tanda-tanda penyulit). Saat ibu berada dalam fase aktif persalinan, catat pada partograf hasil temuan setiap pemeriksaan. Tanda X" harus ditulis di garis waktu yang sesuai dengan lajur besar pembukaan serviks. Beri tanda untuk temuantemuan dari pemeriksaan dalam yang dilakukan pertama kali selama masa fase aktif persalinan di garis waspada. Hubungkan tanda "X" dari setiap pemeriksaan dengan garis utuh. 7. Penurunan Bagian Terbawah atau Presentasi Janin. Setiap kali melakukan pemeriksaan dalam (setiap 4 jam), atau lebih sering jika ada tanda-tanda penyulit, nilai dan catat turunnya



bagian terbawah diikuti dengan turunnya bagian terbawa atau presentasi



janin.



Namun



kadangkala,



turunnya



bagian



terbawah/presentasi janin baru terjadi setelah pembukaan serviks. Sebesar 7 cm. penurunan kepala janin diukur secara palpasi bimanual. Penurunan kepala janin diukur secara simfisis pubis. Dibagi menjadi 5 kategori dengan simbol 5/5 sampai 0/5. Simbol 5/5 menyatakan bahwa bagian kepala janin belum memasuki tepi atas simfisis pubis, sedangkan symbol



0/5 menyatakan bahwa



bagian kepala janin sudah tidak dapat dipalpasi lagi di atas simfisis pubis. Kata-kata "Turunnya Kepala" dan garis terputus dari 0 – 5 , tertera di sisi yang sama dengan angka pembukaan serviks. Beri tanda (o) pada garis waktu yang sesuai. Sebagai contoh, jika kepala bisa dipalapasi 4/5, tuliskan tanda (o) dinomor 4. Hubungkan tanda (o) dari setiap pemeriksaan dengan garis terputus. 8. Garis Waspada dan Garis Bertindak Garis waspada dimulai pada pembukaan serviks 4 cm dan berakhir pada titik dimana pembukaan lengkap diharapkan terjadi jika laju pembukaan 1 cm per jam. Jika pembukaan serviks mengarah ke seblah kanan garis waspada maka harus dipertimbangkan pula adanya tindakan interversi yang di perlukan misalnya: amniotomi, infus uterotonika. Jika pembukaan serviks berada di sebelah kanan garis bertindak, maka tindakan untuk menyalesaikan persalinan harus dilakukan. 9. Jam dan Waktu a. Waktu Mulai Fase Aktif Persalinan. Dibagian bawah patograf tertera kotak-kotak diberi angka 1 – 16. Setiap kotak menyatakan waktu satu jam sejak dimulai fase aktif persalinan. b. Waktu Aktual Saat Pemeriksaan Dilakukan. Dibawah lajur kotak untuk waktu dimulainya vase aktif, tertera kotak-kotak untuk mencatat waktu actual saat pemeriksaan dilakukan.saat ibu masuk dalam faseaktif persalinan, catakan di epmbukaan serviks garis waspada. Kemudian catatkan waktu aktual pemeriksaan ini dikotak waktu yang sesuai. Sebagai



contoh , jika pemeriksaan dalam menunjukan ibu mengalami pembukaan 6 cm pada pukul 15.00, tuliskan tanda "X" di garis waspada yang sesuai dengan angka 6 yang tertera disisi luar kolom paling kiri dan catat waktu yang sesuai pada kotak waktu dibawahnya (kotak ketiga dari kiri). 10. Kontraksi uterus Di bawah lajur waktu patograf terdapat lima lajur kotak dengan tulisan “kontraksi per 10 menit”di sebelah kolom ruang paling kiri. Setiap kotak menyatakan satu kontraksi.setiap 30 menit, raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dan lamanya kontraksi dalam satuan detik. Nyatakan jumlah kontraksi yang terjadi dalam 10 menit dengan mengisi angka pada kotak yang sesuai. 11. Obat obat dan cairan yang di berikan Di bawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera lajur kotak untuk mencatat obat obat lainnya dan cairan lV. a. Uterotonika Jika tetesan (drip) uterotonika sudah di mulai,dokumentasikan setiap 30 menit jumlah unit uterotonika yang di berikan pervolume cairan l.V. dan dalam satuan tetesan permenit sesuai instruksi dokter. b. Obat obat lain dan cairan i.V. Catat semua pemberian obat obatan tambahan dan/ atau cairan l.V. dalam kotak yang sesuai dengan waktunya. 12. Kesehatan dan kenyamanan ibu Bagian terakhir pada lembar depan patograf berkaitan dengan kesehatan dan kenyamanan ibu. a. Nadi, tekanan darah terperatur tubuh Angka di sebelah kiri bagian patograf ini berkaitan dengan nadi dan tekanan darah ibu. 1) Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif persalinan.(lebih sering jika dicurigai adanya penyulit).beri tanda titik pada kolom waktu yang sesuai. 2) Nilai dan catat tekanan darah ibu setiap 4 jam selam fase aktif



persalinan.(lebih



sering



jika



dianggap



adanya



penyulit).beri tanda panah pada partograf pada kolom waktu yang sesuai. 3) Nilai dan catat temperature tubuh ibu(lebih seringjika meningkat atau dianggap adanya infeksi)setiap 2 jam dan catat temperature tubuh dalam kotak yang sesuai. 4) Volume urin,protein,atau aseton. b. Ukur dan catat jumlah produksi urin ibu sedikitnya setiap 2 jam(setiap kali ibu berkemih).jika memungkinkan saat ibu berkemih,lakukan pemeriksaan adanya aseton atau protein dalam urin. 13. Cara pengisian lembar belakang partograf Berbeda dengan halaman depan yang harus diisi pada setiap akhir pemeriksaan , lembar belakang partograf ini diisi setelah proses persalinan selesai. Adapun cara pengisian catatan persalinan adalah sebagai berikut. a. Data dasar Data dasar yang harus di penuhi adalah sebagai berikut :



 no.5 lingkari jawaban yang sesuai  no.8 jawaban bisa lebih dari 1. b. Kala I Kala I terdiri atas pertanyaan-pertanyaan tentang partograf saat melewati garis waspada, masalah-masalah yang dihadapi, penatalaksanaan tersebut. Untuk pertanyaan no. 9, lingkari jawaban yang sesuai. Pertanyaan lain hanya di isi jika terdapat masalah lainya dalam persalinan. Pertanyaan kala I adalah sebagai berikut. :



c. Kala II Beri tanda centang pada kotak di samping jawaban yang sesuai. Untuk pertanyaan nomor 13, jika jawabannya “ya” tulis indikasinya, sedangkan untuk no. 15 dan 16 jawaban ‘’ya”, isi jenis tindakan yang telah dilakukan. Untuk pertanyaan no.14 jawaban bisa lebih dari 1, sedangkan untuk ‘masalah lain’ hanya diisi apabila terdapat masalah lain pada kala II. Pertanyaan-pertanyaan pada kala II adalah sebagai berikut :



d. Kala III Kala III terdiri atas lama kala III, pemberian oksitosin, penegangan tali pusat terkendali, pemijatan fundus, plasenta lahir lengkap, plasenta tidak lahir >30menit, laserasi, atonia uteri, jumlah pendarahan, masalah penyerta, penatalaksanaan dan hasilnya. Isi jawaban pada tempat yang disediakan dan beritanda pada kotak di samping jawaban yang sesuai. No. 25,26 dan 28 lingkari jawaban yang benar. Pernyataan pada kala III adalah sebagai berikut :



e. Bayi baru lahir Informasi bayi baru lahir terdiri atas berat badan dan panjang badan, jenis kelamin, penilaian kondisi bayi baru lair, pemberian asi, masalah penyerta, tatalaksana terpilih dan hasilnya. Isi jawaban pada kotak yang disediakan serta beri tanda pada kotak di samping jawaban yang sesuai. Untuk pertanyaan no.36,37 lingkari jawaban yang sesuai. No.38 jawaban bias lebih dari satu. Pernyataan mengenai bayi baru lahir adalah sebagai berikut :



f. Kala IV Berisi tentang tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus, kontraksi uterus, kandung kemih, dan pendarahan. Pemantauan pada kala IV ini sangat penting terutama untuk menilai apakah terdapat resiko atau terjadi pendarahan pascapersalinan. Pemantauan dilakukan setiap 15 menit pada 1 jam pertama setelah melahirkan dan 30 menit pada 1 jam berikutnya. Isi setiap kolom sesuai dengan hasil pemeriksaan dan jawab



pertanyaan mengenai masalah kala IV pada tempat yang telah disediakan. Bagian yang di gelapkan tidak usah diisi.



Unit Terkait



-



VK



-



RI Kebidanan



-



OK



-



Laboratorium