Pengolahan Data Kinetika Pertumbuhan Bakteri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

4.1 Kurva Standar Absorbansi Vs Berat Sel Kering



Kurva Standar Absorbansi vs Berat Sel Kering



berat sel kering (mg/mL)



9



y = 6.3507x + 0.0244



8 7 6 5 4 3 2 1 0 0



0.5



Absorbansi



1



1.5



4.2 Tabel data Pertumbuhan Bakteri E.Coli Waktu (jam ke-)



Konsentrasi (mg/ml)



Ln X



Absorbansi



0,862 1,1768 1,7363 2,0407 2,0324 2,0265 2,0423 2,0340 2,0122 1,9942 1,9662



0,369 0,507 0,890 1,208 1,198 1,191 1,210 1,200 1,174 1,153 1,121



(X) 0 1’ 44’’ 6’ 22’’ 12’ 11’’ 16’ 16” 18’ 32’’ 22’ 24” 25’ 11’’ 27’ 35’’ 32’ 08’’ 33’ 5”



2,3678 3,2442 5,6765 7,6960 7,6325 7,5880 7,7087 7,6452 7,4801 7,3467 7,1435



4.3 Kurva Konsentrasi sel terhadap waktu 90,000 y = 1282.5x + 42238



konsentrasi sel (mg/ml)



80,000



fasa kematian



70,000



fasa stasioner



60,000 50,000



Y-Values



40,000



fasa eksponensial



Linear (Y-Values)



30,000



Linear (Y-Values)



20,000 10,000 0 0



10



20



30



40



waktu (jam)



4.4 Kurva Ln X terhadap waktu pada fasa eksponensial 2.5 y = 0.095x + 0.9722



ln X (mg/ml)



2 1.5



Y-Values 1



Linear (Y-Values) Linear (Y-Values)



0.5 0 0



5



10



15



waktu (jam)



Persamaan linier ln X terhadap waktu pada Fasa Eksponensial : Laju pertumbuhan sepesifik E. Colli ( ) = 0.095/jam



y = 0.095x + 0.9722



Pembahasan Nama



: Wynne Raphaela



NIM



: 131424027



Pada praktikum ini dilakukan percobaan kinetika pertumbuhan bakteri dan jamur. Tujuan dari praktikum ini



adalah dapat mengetahui tahapan -tahapan pengembangbiakan



batkteri dan jamur, dapat memahami profil pertumbuhan bakteri



pertumbuhan bakteri dan



jamur, dan dapat mengetahui laju pertumbuhan spesifik (µ) dari bakteri dan jamur. Kinetika pertumbuhan bakteri dan jamur sangat dipengaruhi jenis nutrisi yang digunakan, umur dari kultur murni saat ditanam dalam inoculum, juga dipengaruhi oleh ada tidaknya kontaminan. Pemberian nutrisi yang tepat pada bakteri dan jamur akan menghasilkan fasa lag (adaptasi) yang minimum. Selama masa pertumbuhan nutrisi yang diperlukan oleh mikroba diantaranya unsur karbon dari sukrosa atau glukosa, unsur nitrogen dimana bakteri E. Colli mendapatkannya dari beef ekstrak dan yeast ekstrak seangkan jamur Aspergillus Niger mendapatkan unsur N dari NH4CO3, sumber fosfor dari KH2PO4 serta trace element seperti MgSO4.7H2O dan FeCl3. Kekurangan trace element akan memperpanjang fase lag (adaptasi mikroba) dan dapat menurunkan laju spesifik pertumbuhan dan yield. Laju pertumbuhan spesifik diperoleh dari pertumbuhan mikroorganisme pada fasa ekpsonensial. Pada fasa eksponensial mikroorganisme tumbuh dengan cepat, sehingga massa sel dan jumlah sel akan bertambah secara eksponensial terhadap waktu. Fasa-fasa pertumbuhan mikroorganisme adalah, sebagai berikut : 1. Fase lag adalah fase dimana bakteri beradapatasi dengan lingkungannya, terjadi sintesa enzim dan tidak terjadi pembiakkan sel. 2. Fase eksponensial adalah fase dimana mikroorganisme tumbuh dengan cepat, sehingga massa sel dan jumlah sel akan bertambah secara eksponensial terhadap waktu.



3. Fase stationer adalah fase dimana jumlah bakteri yang berkembang biak sama dengan jumlah bakteri yang mengalami kematian. Kecepatan pertumbuhan sama dengan nol. Pada fasa ini konsentrasi biomassa maksimum. 4. Fase autolisis (kematian) adalah fase dimana jumlah bakteri yang mati semakin banyak, melebihi jumlah bakteri yang berkembang biak. Pada pertumbuhan baketri E. Colli dilakukan sampling setiap 3 jam selama selam3 hari. Karena pertumbuhan bakteri termasuk cepat selama waktu sampling media pertumbuhan disimpan dalam incubator shaker agar bekteri tumbuh pada suhu optimum dan homogeny dengan adanya pengadukan sebesar 150 rpm. Bila waktu sudah sore media dismpan kembali dalam pendingin agar laju pertumbuhannya dihentikan untuk sementara waktu. Hal ini dilakukan agar fasa pertumbuhan dapat terlihat dan fasa pertumbuhan tidak ada yang terlewat akibat tidak dilakukan sampling dalam jangka waktu lebih dari 3 jam. Pada pertumbuhan baketri E. Colli didapatkan kurva antara berat sel kering (X) terhadap waktu (t). Berat sel kering bakteri didapat dari interpolasi absorbansi E. Colli dengan metode spektrofotometri ke kurva standar Absorbansi pada 620 nm terhadap berat sel kering (X). Dari grafik antara berat sel kering terhadap waktu akan didapat fasa-fasa dari pertumbuhan bakteri E.Colli. Pada kurva pertumbuhan bakteri ternyata tidak terdapat fasa lag. Fasa pertumbuhan langsung terjadi pada fasa eksponensial. Fasa eksponensial terjadi pada waktu 0 jam sampai 12 jam. Dari fasa eksponensial ini didapatkan kurva antara ln X terhadap waktu dan didapatkan laju pertumbuhan spesifik bakteri (slope) sebesar 0,095/jam. Sedangkan pada pertumbuhan jamur, didapatkan kurva antara berat sel kering terhadap waktu. Berat jamur yang didapat (gram) dikurangi dengan berat kertas saring. Pada pertumbuhan jamur dilakukan sampling setiap 6 jam Selama 5 hari. Pada pertumbuhan jamur, biakan disimpan dalam incubator shaker selama masa pertumbuhan (dari waktu 0 jam hingga 120 jam ). Tujuan penyimpanan dalam incubator shaker adalah agar jamur tumbuh pada suhu optimum dan dengan pengadukan sebesar 150 rpm agar larutan homogen dan jamur tidak berbentuk pelet-pelet yang akan menghambat pertumbuhan jamur itu sendiri. Pada pertumbuhan jamur, kultur murni Aspergillus Niger yang digunakan masih berumur 2 hari, sehingga pada saat ditanam dalam media starter jamur masih masih terlampau muda. Umur



kultur yang belum cukup membuat pertumbuhan jamur menjadi lambat. Pada awal waktu penanaman dari waktu () jam sampai () jam didapat media pertumbuhan pada saat sampling belum berbentuk suspense dan baunya tidak asam. Media pertumbuhan mulai membentuk suspensi pada waktu () jam. Dari kejadian tersebut didapat kuva pertumbuhan yang eksponensial tanpa ada fasa stasioner dan kematian. Dari fasa eksponensial didapat kurva ln X terhadap waktu dan didapat laju pertumbuhan spesifik jamur Aspergillus Niger sebesar (/jam) Dari data pertumbuhan baketri dan jamur yang diperoleh dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Nutrisi yang diperlukan oleh bakteri dan jamur berbeda untuk sumber unsur nitrogen. Dimana baketeri membytuhkan sumber N dari beef ekstrak dan yeast ekstarak sedangkan jamur mendapatkannya dari ammonium karbonat. 2. Umur dari kultur murni sangat mempengaruhi laju pertumbuhan, apabila umur kulteur terlalu muda akan menyebabkan pertumbuhan jamur akan sedikit terhambat 3. Fasa eksponensial yang dialami bakteri lebih cepat dibandingkan dengan masa eksponensial jamur, hal tersebut mempengaruhi laju pertumbuhan spesifiknya. 4. Laju pertumbuhan spesifik nilainya spesifik untuk 1 jenis mikroba.