Pengoperasian Dan Pengontrolan IPAL [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Instruksi Kerja PENGOPERASIAN DAN PENGONTROLAN IPAL Halaman 1 dari 5



Nomor



: IK-AGR-LAB-44-R02



Tanggal Berlaku



: dd mm yyyy



Dibuat Oleh



Disahkan Oleh



Operation Director Mill Coordinator



Instruksi Kerja PENGOPERASIAN DAN PENGONTROLAN IPAL Halaman 2 dari 5



URAIAN/ TATA CARA Ketentuan : 1.



2.



Instruksi kerja ini bertujuan untuk Memberikan jaminan bahwa IPAL dan Land Aplikasi dapat dijalankan sesuai standart yang benar sehingga tidak mengganggu metabolisme/ lingkungan yang ada disekitarnya. Instruksi kerja ini berlaku di lokasi Kolam Limbah.



A. Persiapan : 1.1 Alat Bantu



: Alkon, gayung, drum terpotong, selang,kayu, tali secukupnya, Flow meter,pompa digunakan untuk operasional LA, Heater plate, milling cutter, pipa clamp, aluminium clamp, electro Hydraulic control, alcohol, kain majun, genset dan soda digunakan untuk operasional penyambungan HDPE.



1.2 Pemeriksaan Awal : Pastikan alat bantu tersedia. B. Pelaksanaan :



1. Pengoperasian Pompa di Cooling Pond 1.1 Pada Saat Proses : 1. Buka penuh kran dari PKS ke Cooling Pond. 2. Hidupkan pompa Final Effluent. 3. Kontrol pengisian Cooling Pond agar tidak terisi terlalu penuh, batas pengisian 25 cm dari permukaan kolam. 4. Check kebocoran pada mekanikal seal atau gland packing pada pompa



1.2 Setelah Proses : 1. 2. 3. 4.



Matikan pompa jika sudah tidak ada lagi Raw Sludge yang dikirim dari PKS. Tutup kran dari pompa Final Effluent ke cooling pond dan matikan pompa. Keesokan harinya jika minyak muncul di permukaan, lakukan pengutipan kembali. Pengisian raw sludge dari cooling pond ke mixing pond tidak boleh sampai habis, untuk mencegah terikutnya minyak.



Instruksi Kerja PENGOPERASIAN DAN PENGONTROLAN IPAL Halaman 3 dari 5



URAIAN/ TATA CARA



2. Pengoperasian Cooling Pond : 2.1. Sebelum Proses 1. Catat ketinggian level sludge pada mixing pond setiap hari 2. Pastikan Cooling Pond dalam kondisi baik, tidak merembes



2.2. Pada saat Proses 1. Pastikan pipa keluaran dari cooling pond ke mixing pond tidak tersumbat. 2. Catat level ketinggian sludge pada mixing pond 3. Kontrol pengisian kolam mixing pond jangan sampai meluber.



2.3. Setelah Proses Setelah kolam mixing pond penuh, matikan pompa dan tutup kran dengan sempurna.



3. Pengoperasian Mixing Pond : 3.1. Sebelum Proses Pemeriksaan Awal : 1. Setiap pagi lakukan pengambilan sample sesuai IK-AGR-LAB-40-Rxx, untuk dianalisa pH dan suhu.



3.2



Pada Saat Proses 1. Buka kran in let dari mixing pond ke Anaerobic pond. 2. Hidupkan pompa untuk feeding (jika bukan sistem pengaliran gravitasi) 3. Kontrol feeding pada kolam mixing, hentikan feeding jika level ketinggian sludge sudah turun sesuai yang diinginkan. 4. Kontrol pengisian kolam anaerobik yang difeeding jangan sampai meluber.



3.3



Setelah Proses 1. Matikan pompa dan tutup semua kran jika selesai feeding. 2. Jika terbentuk scum pada kolam Anaerobik pond setebal < 20 cm belum perlu untuk dilakukan pengutipan, tetapi jika scum sudah melewati ketebalan > 20 cm harus dibuang.



Instruksi Kerja PENGOPERASIAN DAN PENGONTROLAN IPAL Halaman 4 dari 5



URAIAN/ TATA CARA 4. Pengoperasian Anaerobic Pond : 4.1 Sebelum Proses Pemeriksaan Awal : 1. Setiap pagi lakukan pengambilan sample sesuai IK-AGR-LAB-40-Rxx, untuk dianalisa pH dan suhu .



4.2 Pada Saat Proses 1. Buka kran in let dari mixing pond ke Anaerobic pond. 2. Hidupkan pompa untuk feeding (jika bukan sistem pengaliran gravitasi) 3. Kontrol feeding pada kolam mixing, hentikan feeding jika level ketinggian sludge sudah turun sesuai yang diinginkan. 4. Kontrol pengisian kolam anaerobik yang difeeding jangan sampai meluber.



4.3 Setelah Proses 1. Matikan pompa dan tutup semua kran jika selesai feeding. 2. Jika terbentuk scum pada kolam Anaerobik pond setebal < 20 cm belum perlu untuk dilakukan pengutipan, tetapi jika scum sudah melewati ketebalan > 20 cm harus dibuang.



5. Pengoperasian pompa Land Aplikasi : 5.1 Cara kerja pengoperasian pompa (Pada saat Proses) 1. Buka valve pipa land aplikasi. 2. Hidupkan pompa aplikasi dan segera lakukan kordinasi dengan pihak kebun untuk memastikan aplikasi telah berjalan. 3. Selama aplikasi berjalan lakukan monitoring pompa dan flow meter.



5.2 Cara kerja pengoperasian pompa (Setelah Proses 1. 2. 3. 4.



Matikan pompa land aplikasi Tutup valve pipa land apliksi Catat angka pada flow meter pada logsheet yang tersedia Bersikan area dan alat kerja kemudian simpan pada tempat masing-masing



Instruksi Kerja PENGOPERASIAN DAN PENGONTROLAN IPAL Halaman 5 dari 5



URAIAN/ TATA CARA 6. Cara kerja penyambungan Pipa HDPE : 6.1 Langkah 1 (Panaskan Heater Plate) : a. Untuk pipa dengan tebal dibawah 20 mm, panaskan Heater Plate pada suhu 200 0 C (control menggunakan Thermometer Infrared) b. Ukur suhu Heater Plate di 8 titik berbeda dan sebaiknya 8 titik ini sama, jika temperatur tidak sama pada titik tertentu, maka Heater Plate harus dibersihkan terlebih dahulu. 6.2 Langkah 2 (Letakkan dan jepit pipa yang akan disambung) : a. Beri jarak antara ujung-ujung pipa dari clamp sebanyak 2,5 cm. b. Periksa sumbu kedua pipa agar tidak ada penyimpangan (penyimpangan yang diijinkan 10% dari tebal pipa) 6.3 Langkah 3 (Ratakan ujung pipa dengan Milling Cutter) : a. Letakkan Milling Cutter diantara ujung-ujung pipa. b. Gerakkan ujung pipa sampai menekan permukaan Mill Cutter. c. Aktifkan Mill Cutter sehingga ujung pipa menjadi rata lalu putar Mill Cutter sampai ujung pipa menjadi halus. 6.4 Langkah 4 (Pembentukan Bead Up di ujung pipa) : a. Bersihkan ujung kedua pipa dengan Air dan Soda Ash serta diseka dengan kain bersih. b. Membersihkan permukaan yang akan disambung dengan menggunakan alkohol/ hexane sampai bersih dan kering. c. Bersihkan juga permukaan Heater Plate dengan Alkohol/ Hexan. Letakkan Heater Plate yang sudah dipanaskan di antara kedua ujung pipa dan tekan kedua ujung pipa menggunakan Hydrolic Control sampai tekanan 20 Bar, sampai dengan terbentuk bibir pipa (Bead Up). 6.5 Langkah 5 (Pemasakan kedua ujung pipa) : a. Turunkan tekanan secara perlahan sampai 0 Bar. b. Standard pemasakan ujung pipa sesuai dengan ketebalan pipa sebagai berikut :  PN 12,5 = ± 100 detik 



PN 16



= ± 150 detik



6.6 Langkah 6 (Pengelasan) : Lepaskan ujung pipa dari Heater Plate, segera angkat Heater Plate dan rekatkan kedua ujung pipa dengan tekanan 10 Bar sampai membentuk bibir pipa ± 2 cm. 6.7 Langkah 7 (Pendinginan) : Dinginkan sambungan welding/ pengelasan selama minimal 30 menit.



C. Setelah Pelaksanaan (Finishing) : -