Pengoperasian Dan Perawatan Mesin Induk [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN MESIN INDUK



Disusun Oleh :



MUH. RIFQI ABDILLAH 5015140 TEKNIKA



PORGRAM AHLI TEKNIKA TINGKAT III AMI AIPI MAKASSAR 2018 / 2019



DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL ..........................................................................................



i



KATA PENGANTAR .......................................................................................



ii



DAFTAR ISI ....................................................................................................



iii



BAB I PENDAHULUAN...................................................................................



1



A. Latar Belakang ....................................................................................



1



B. Rumusan Masalah ..............................................................................



2



BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................



4



A. Prosedur Menjalankan Mesin ..............................................................



4



B. Perawatan Motor Diesel ......................................................................



8



BAB III PENUTUP ..........................................................................................



18



A. Kesimpulan .........................................................................................



18



B. Saran ..................................................................................................



18



DAFTAR PUSTAKA........................................................................................



20



ii



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami sanjungkan kepada allah swt dan shalawat beserta salam kepada rasullulah saw berkat limpahan rahmatnya saya dapat menyelsaikan tugas makalah ini yang berjudul : PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN DIESEL yang dikerjaan di fakultas teknik Universitas Teuku Umar. Dalam tugas makalah ini saya sebagai penulis masih banyak kekurangannya. Untuk itu saya mengharapkan kepada semua pihak agar memberikan masukan demi perbaikan dan kesempurnaaan makalah ini. Tak lupa pula mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Pembimbing yang ikut serta dalam membimbing dalam menyelsaikan tugas makalah ini. Demikianlah yang dapat kami sampaikan dan kami sangat berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi semua pihak



iii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Motor Diesel adalah motor pembakaran dalam yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat, sebagai bahan bakar, dengan suatu prinsip bahan bakar tersebut (diinjeksi) kedalam silinder yang didalamnya terdapat udara dengan tekanan dan suhu yang cukup tinggi sehingga bahan bakar tersebutsecara spontan terbakar Motor diesel adalah suatu motor bakar yang pada langkah pertama menghisap udara murni dari saringan udara, sedangkan pemasukan bahan bakar dilakukan pada akhir langkah kompresi yang mempunyai tekanan tinggi dan menghasilkan suhu yang mampu menyalakan bahan bakar. Salah satu jenis penggerak yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik, atau yang mengubah energi termal menjadi energi mekanik. Energi itu sendiri dapat diperoleh dengan proses Pembakaran. Menurut pembakarannya motor bakar dibedakan atas dua macam yaitu motor pembakarandalam (internal combustion engines) dan motor pembakaran luar (externalcombustion engines). Motor pembakaran luar adalah suatu pesawat yang energinyauntuk kerja mekanik yang diperoleh dengan pembakaran bahan bakar dilakukan diluar motor tersebut, seperti mesin uap dan turbin uap. Sedangkan motorpembakaran dalam ialah suatu pesawat yang energinya untuk kerja mekanik yangdiperoleh dari



iv



hasil pembakaran bahan bakar dilakukan di dalam silinder motor itusendiri, seperti motor diesel dan motor bensin. Perawatan perlu di lakukan sesuai standar dan prosedur yang terjadwal. Adapun tujuan perawatan dan pemeliharaan yang dilaksanakan pada motor induk antara lain : 1. Untuk memperpanjang usia pakai dari pada motor tersebut. 2. Untuk menjamin kesiapan dari pada motor induk yang akan dioperasikan agar tidak mengalami kendala. 3. Untuk menjamin kesiapan peralatan sewaktu-waktu akan diperlukan. 4. Agar dalam pelaksanaan kegiatan dapat menjamin keselamatan dalam bekerja. Perawatan yang sangat penting dalam komponen utama mesin kapal adalah Kepala Silinder, Katup Isap dan Katup Buang,. Silinder, Torak/Piston, Cincin Torak, Poros Engkol, Bantalan Utama Poros Engkol.



B. Rumusan Masalah Perawatan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu peralatan agar dapat digunakan setiap saat dalam keadaan baik tanpa gangguan Perawatan merupakan elemen untuk menjaga agar peralatan dapat bekerja dengan efektif dan mengurangi kemacetan hingga biaya operasional bisa ditekan serendah mungkin. Pada



umumnya



sistem



perawatan



mempunyai



sifat



untuk



meningkatkan efektifitas, serta porsi keuntungan bagi pemilik perusahaan,



v



hal ini dimungkinkan karena dengan perawatan sistim bahan bakar maka dapat ditekan ongkos produksi, disamping itu dapat pula ditingkatkan kapasitas produksi suatu mesin hingga batas umur ekonomisnya. Setelah kita membahas dan mengerti dari proses perawatan maka timbul pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana cara pengoperasian mesin induk? 2. Bagaimana tahap-tahap suatu perawatan mesin diesel? 3. Jelaskan cara-cara perawatan pada mesin diesel? 4. Komponen apa saja pada mesin diesel yang harus rutin mendapatkan perawatan?



vi



BAB II PEMBAHASAN



A. Prosedur Menjalankan Mesin 1. Persiapan a. Jalankan suatu generator lagi untuk di paralel degan generator yang sedang jalan. untuk menjalankan mesin induk, banyak di butuhkan tenaga listrik, karena hampir seluruh pesawat bantu di jalankan. b. jalankan main air compressor, untuk mengisi udara bertekanan pada bejana udara penjalan, posisikan auto . tekanan udara yang di butuhkan s/d 30 kg/cm2. c. apabila di lengkapi, jalankan auto blower untuk pembilasan awal. d. jalankan pompa minyak pelumas mesin induk ( M.E.L.O pump ). e. putar handel pemutar pompa minyak pelumas silinder ( handle dari cylinder lubricating oil ) f. jalankan pompa bahan bakar diesel ( diesel oil pump ) Hasil gambar untuk mesin induk kapal g. periksa sistem udara pengontrol ( control air sistem ) h. jalankan pompa pendingin air tawar ( apabila semua di pelabuhan tidak di jalankan untuk “Engine Warming” ) i.



sea water cooling pump, stand by untuk di jalankan.



vii



j.



putar mesin induk dengan menyambung dengan turing gear, selama 5 atau 10 menit, sambil kran – kran pembuangan gas ( gas indikator cock ) terbuka selesai torngear segera lepas kendali



k. beritahu anjungan, bahwa mesin akan melakukan blow up, sekaligus akan mencoba maju dan mundur di tempat, pekerjaan blow up, majudan mundur, baru di kerjakan apabila ada persetujua dari anjungan.



2. Menjalankan Mesin a. beritahu anjungan, untuk mencoba engine telegraph dan mencocokan jam kamar mesin dengan anjungan. b. apabila kamar mesin dan mesin telah siap, geser jarum telegraph ke “ST BY” menyatakan bahwa mesin sudah siap untuk olah gerak dan siap berlayar dsb. c. mesin induk di jalankan sesuai dengan permintaan dari anjungan, melalui perintah pada telegraph. d. selama olah gerak, mesin induk menggunakan diesel oil. sementara olah gerak berlangsung secara berlangsung, secara perlahan panaskan bahan bakar MFO sampai mendekati suhu 80c e. bila sudah ada aba – aba dari anjungan “FULL AWAY” ganti pemakaian bahan bakar dari D.O. ke MFO dengan di panasi 80 – 90 c.



viii



f. naikan putaran ( rpm) mesin, sampai putaran normal sea speed. g. jalankan pompa air sirkulasi ketel ( boiler water circulating pump), untuk memanasi air ketel menggunakan panas dari gas buang



mesin



induk.



produksi



uap



selama



pelayaran



berlangsung, cukup melalui economizer h. matikan semua mesin yang di perlukan selama pelayaran.



3. Penjagaan Selama Mesin Beroperasi a. perhatikan bunyi – bunyi asing/ mencurigakan atau kejadian yang dapat menimbulkan kerusakan / kecelakaan. Laporkan kepada petugas yang bertanggung jawab, untuk dapat di ambil tindakan keselamatan. b. perhatikan dalam waktu – waktu tertentu, semua temperatur baik temperatur masuk maupun temperatur keluar, semua tekanan – tekanan baik tekanan masuk maupun tekanan keluar dan juga tingginya minyak pelumas, bahan bakar atau tingginya air



pendingin



air



tawar.



Hasil gambar untuk mesin induk kapal c. perhatikan sistim pelumasan, dalam waktu – waktu tertentu perhatikan atau periksa : -



jumlah ( ketinggian ) minyak pelumas untuk silinder pada tangki minyak pelumas silinder ( cylinder lubricating oil service tank ).



-



ketinggian minyak pelumas di dalam sump tank



ix



-



aliran minyak pelumas pada M.E.L.O. separator



-



tekanan buang pada MELO pump, juga di isapnya.



-



apabila tekanan buang ( delivery / discharge pressure ) terlalu tinggi atau rendah, segera laporkan kepada masinis jaga, pindahkan pemakaian discharge filter ( saringan tekan ) ke saringan ke 2 stand by. langsung bersihkan saringan yang kotor.



-



pada akhir tugas jaga, catat semua suhu dan tekanan, slin ke dalam buku jurnal.



-



untuk memahami penjagaan terhadap sistem pelumasan, lihat diagram sistim pelumasan.



B. Perawatan Motor Diesel Motor diesel sudah banyak digunakan terutama sebagai tenaga penggera kapal dan juga sebagai angkutan umum maupun keperluan perusahaan yan mengutamakan biaya operasi yang murah dibandingkan dengan motor bensin.Dan juga motor diesel menghasilkan tenaga gerak yang lebih besar bila dibandingkan dengan motor bensin. Dalam pemakaian motor diesel ini juga perlu mendapatkan perhatian lebih terutama untuk perawatan dan pemeliharaan agar



motor tidak cepat



mengalami kerusakan. Ada beberapa yang yang perlu kita perhatikan dalam hal perawatannya yaitu :



x



1. Sistem start 2. Sistem bahan bakar 3. Sistem pendinginan 4. Sistem pelumasan 5. Saringan udara



1. Sistem Start Pada umumnya motor diesel distart dengan menggunakan tangan, motor listrik, udara tekan. Kalau motor diesel distart, maka poros engkolnya harus diputar oleh alat dari luar sedemikian rupa sehingga udara dalam silinder ditekan pada titik mati atas sampai suatu tekanan tertentu, yang apabila bahan bakar diinjeksikan, maka akan menyala dan akan menghasilkan daya. Terdapat dua persyaratan penting yang harus dipenuhi untuk start yang pasti dan cepat yaitu : a. Kecepatan Cukup Kalau motor diputar sangat lambat, kebocoran kecil yang tidak dapat dihindarkan akan melintasi cincin torak dan mungkin melalui katup masuk dan katup buang yang akan memungkinkan sebagian dari udara lari dari silinder selama langkah kompresi. Ini dapat menurunkan tekanan kompresi dan suhu pada akhir langkah dibawah yang diperlukan untuk penyalakan bahan bakar yang diinjeksikan. b. Kompresi Tepat Apabila perbandingan kompresi tidak cukup tinggi, maka suhu akhir dari pengisian udara tekan juga akan terlalu rendah untuk penyalaan.



xi



Sebenarnya, sebuah motor baru mempunyai perbandingan kompresi yang tepat. Tetapi, kausan bantalan dapat sedikit menurunkan kedudukan torak, sehingga perbandingan kompresi juga menurun. Keterlambatan penutupan katup masuk, yang disebabkan oleh kesalahan memperbaiki keausan dalam mekanisme katup atau suatu kesalahan lain dalam pengaturan waktu katup, juga dapat menurunkan perbandingan kompresi efektif.



2. Sistem Bahan Bakar Sistem bahan bakar dari instalasi motor diesel didefinisikan sebagai peralatan yang diperlukan untuk menangani minyak bahan bakar dari titik diserahkannya ke instalasi sampai mencapai pompa injeksi bahan bakar. Peralatan ini terdiri atas strainer dan saringan (filter), pompa transfer, tangki penyimpan dan tangki harian, indikator permukaan tangki bahan bakar, pemipaan dan gelas penduga untuk bahan bakar. Bahan bakar bersih yang dihasilkan oleh kilang, adalah bersih. Tetapi selama pemindahan dari tangki penyimpanan ke dalam mobil tangki, kapal tangki, selama pengangkutan ke instalasi, dan selama pemindahan ke tangki penyimpanan di instalasi, sering tercemar oleh debu, kerak tangki, air dan hasil oksidasi. Keadaan yang sangat penting dari operasi yang berhasil ke pompa presisi tekanan tinggi dan nossel injeksi. Debu dalam bahan bakar berlaku sebagai amplas, kalau terdapat debu maka pompa dengan plunyer yang masuk dengan rapat ke tong akan mulai bocor dan tidak mampu lagi untuk bekerja sebagai alat penakar bahan bakar yang teliti.



xii



Sistem bahan bakar dari instalasi mesin diesel didefinisikan sebagai peralatan yang diperlukan untuk menangani minyak bahan bakar dari titik diserakannya keinstalasi sampai mencapai pompa injeksi bahan bakar. Peralatan ini terdiri atas saringan (filter), pompa transfer, tanki penyimpan dan tanki harian.



Tabel 1. Peralatan dan waktu perawatan yang dianjurkan



NO



1



Peralatan yang harus di



Waktu maksimum yang di antara



anjurkan dan di periksa pada



tiap inspeksi



sistem bahan bakar



Jam operasi



Bulan



Saringan bahan bakar



200



1



2000



4



1000



3



1000



3



3000



6



Pompa penggalak dan 2 perpindahan bahan bakar Tanki penyimpan/harian bahan 3 bakar 4



Saluran penyediaan Pemanas untuk minyak bahan



5 bakar



3. Sistem Pendingin Sebagian dari panas yang ditimbulkan selama pembakaran mengalir dari gas ke dinding silinder, sehinggga menaikkan suhunya. Kalau suhu dinding diperbolehkan meningkat di atas batas tertentu, sekitar 300 F,



xiii



yaitu dengan torak yang tidak didinginkan, maka minyak yang melumasi torak mulai menguap dengan cepat, torak maupun silinder dapat rusak. Pada saat yang sama, suhu tinggi setempat dalam bagian tertentu dari mesin, misalnya kepala silinder dan torak, dapat menyebabkan berlebihan dan retaknya bagian ini. Tambahan panas ditimbulkan melalui gesekan antara berbagai permukaan yang menggesek, terutama antara torak dan cincin torak dengan dindin silinder. Dengan torak yang didinginkan minyak, maka batas untuk suhu dinding silinder yang aman adalah sangat tinggi.



4. Sistem Pelumasan Sistem pelumasan ini sangat penting, tidak peduli bagaimanapun baiknya sebuah motor dirancang dari segi efisiensi panas adan kekuataannya, dan bagaimanapun baiknya pembuatannya dari segi bahan dan pengerjaannya. Kalau pelumasan dari semua bagian yang bergerak tidak diperhatikan dengan baik, maka motor tidak akan berjalan sama sekali atau akan menunjukkan keausan berat dan memiliki umur yang pendek. Minyak pelumas yang dipergunakan apabila buruk atau jelek maka akan dapat menyebabkan banyak gangguan yang dialami dalam operasi motor tersebut. Maka dalam penggunaan minyak pelumas harus yang memiliki mutu yang bagus, agar dapat melumasi bagian yang bergerak dengan baik dan komponen motor tidak cepat mengalami kerusakan.



xiv



5. Saringan Udara Bagian yang berfungsi untuk membersihkan udara dari debu, motor diesel yang tidak menggunakan saringan udara akan cepat aus bagianbagian mesinnya. Saringan udara yang berfungsi baik akan tetapi saringan ini akan cepat kotor dan segera dibersihkan. Apabila saringan ini sudah lama digunakan maka harus diganti dengan yang baru. Juga hendaknya saringan ini dipastikan tidak terjadi kebocoran pada pipa saluran udara, khususnya pada bagian setelah saringan udara, hal ini akan mengakibatkan debu atau air terhisap masuk ke dalam ruang bakar.



6. Komponen Mesin Perawatan yang sangat penting dalam komponen utama mesin kapal adalah : a. Kepala Silinder Sebagai



pedoman



untuk



mesin



kapal,



pembongkaran



/



pemeriksaan pada torak harus dilakukan setiap tahun atau 2000 sampai 3000 jam kerja, meskipun pembongkaran pada torak dilakukan setiap satu tahun, untuk pemeriksaan katupkatup harus sering dilakukan pengecekan dan pengasahan terhadap dudukannya. Kepala silinder memiliki batas pemakaian, yaitu apabila kepala silinder mengalami keretakan atau kerusakan dan apabila tidak dapat diperbaiki maka diganti dengan yang baru. Dalam pemasangan kepala silinder harus memperhatikan ketebalan pakingnya.



xv



b. Katup Isap dan Katup Buang Katup isap dan katup buang ini harus juga diperhatian dalam perawatannya, adapun perawatan yang dilakukan pada katup antara lain : 1. Periksa kerak karbon yang terdapat pada muka katup dan juga perubahan warna pada katup. 2. Periksa perubahan bentuk batang katup, keausan dan kondisi pelumasan. 3. Periksa pegas katup terhadap kemungkinan patah, aus dan korosi. 4. Lakukan pengasahan terhadap dudukan katup setiap setengah tahun atau 1000 sampai 1500 jam kerja. 5. Lakukan penggantian terhadap katup apabila permukaan katup mengalami kerusakan. 6. Katup harus diganti apabila pegas katup patah, berkarat atau retak. 7. Apabila katup harus diganti sebaiknya baji pemegang katup dan pemegang pegas katup diganti juga. 8. Dalam pemasangan katup isap dan katup buang jangan sampai tertukar. c. Silinder Silinder ini termasuk komponen penting dalam motor diesel, maka dalam perawatannya harus sangat diperhatikan. Adapun perawatan yang dilakukan terhadap silinder adalah :



xvi



1. Keluarkan piston dari dalam silinder kemudian periksa keadaan dinding terhadap kemungkinan adanya goresan atau keausan yang terjadi didalam silinder. 2. Periksa apakah didalam silinder terdapat kerusakan atau retak. 3. Dalam pemeriksaan dinding silinder, tariklah tabung silinder dari blok mesin, kemudian periksa dinding luar terhadap kemungkinan terjadinya karat. 4. Periksa paking terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran pada saat proses pembakaran bahan bakar. 5. Ukur diameter didalam dinding silinder yang sejajar dengan pena torak dan dalam arah yang tegak lurus. 6. Pada umumnya tabung silinder harus dikelurkan untuk dilakukan pemeriksaan, pemeriksaan ini dilakukan setiap dua tahun atau 4000 sampai 6000 jam kerja. Namun sebaiknya setelah satu tahun yang pertama, maka tahun yang ke dua tabung silinder harus dikeluarkan dari blok mesin untuk dilakukan pemeriksaan. d. Torak/Piston 1. Periksa kerak-kerak karbon yang terdapat pada sisi minyak dan lubang minyak pelumas sepanjang alur cincin minyak. 2. Periksa apakah kepala torak mengalami retak atau terkena korosi. 3. Periksa keadaan kontak antara pena torak dan bantalannya. 4. Lakukan pengukuran pada semua alur cincin torak dan diameter dalam bantalan pena torak.



xvii



5. Periksa kerak-kerak karbon yang terjadi pada permukaan atas dan bawah dari kepala torak. 6. Lakukan pengukuran pada diameter luar torak dalam arah sejajar pena torak dan dalam arah tegak lurus. 7. Pembongkaran dan pemeriksaan torak sebaiknya dilakukan setahun sekali atau 2000 sampai 3000 jam kerja. 8. Batas pemakaian apabila permukaan sisi torak yang muncul pada dinding silinder menunjukkan kontaknya yang kurang sempurna, terbakar atau ada yang retak-retak, maka lakukan perbaikkan atau mengganti dengan yang baru. e. Cincin Torak Periksa keadaan cincin torak, apakah rusak, macet dalam alurnya atau menunjukkan tanda kerusakan yang tidak normal. Apabila cincin torak mengalami kerusakan dalam pemakaiannya maka harus dilakukan perbaikan atau diganti. 1. Lakukan pengukuran lebar dari pada cincin torak, apabila tebalnya sukar diukur maka masukkan cincin torak tersebut kedalam silinder dan ukurlah antara kedua ujungnya. 2. Batas keausan cincin torak adalah sekitar 10 % dari tebalnya. 3. Pada waktu mengganti cincin torak perlu memperhatikan bahwa cincin torak harus ditempatnya masing-masing.



xviii



f. Poros Engkol 1. Periksa poros engkol terhadap kemungkinan terjadinya kotoran yang melekat, garam serta keausan. 2. Periksa keadaan permukaan kontak dengan bantalan, kondisi pelumasan juga terhadap perubahan warna dan korosi. 3. Periksa keadaan pada lengan engkol, apakah terjadi keretakan. g. Bantalan Utama Poros Engkol 1.Periksa



permukaan



kontak



antara



bantalan



dengan



rumahnya.



2. Periksa keadaan sambungannya, ulir batang dan kepala bautnya terhadap kerusakan yang mungkin terjadi. 3. Periksa kekokohan baut-bautnya. 4. Pembongkaran terhadap bantalan utama poros engkol dilakukan dua tahun sekali atau 4000 sampai 6000 jam kerja. 5. Batas pemakaian apabila bantalan utama poros engkol sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan harus segera diganti.



xix



Gangguan Kerusakan Motor Dan Penyebabnya No 1



Jenis gangguan motor induk Bunyi motor terlalu keras



Penyebab 1. Mutu bahan bakar terlalu kurang baik 2. Tekanan bahan bakar tidak bisa mengabut dengan sempurna 3. Minyak pelumas berkurang



2



Gas buang penuh asap



motor terlalu panas



3



Suhu motor induk tinggi



1. beban terlalu berat 2. oli ikut terbakar



4



Putaran motor pincang. RPM turun naik



Sirkulasi sistem pendingin tersumbat



xx



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Perawatan perlu di lakukan sesuai standar dan prosedur yang terjadwal. Adapun tujuan perawatan dan pemeliharaan yang dilaksanakan pada motor induk antara lain : 1. Untuk memperpanjang usia pakai dari pada motor tersebut. 2. Untuk menjamin kesiapan dari pada motor induk yang akan dioperasikan agar tidak mengalami kendala. 3. Untuk menjamin kesiapan peralatan sewaktu-waktu akan diperlukan. 4. Agar dalam pelaksanaan kegiatan dapat menjamin keselamatan dalam bekerja. Perawatan yang sangat penting dalam komponen utama mesin kapal adalah : Kepala Silinder, Katup Isap dan Katup Buang,. Silinder, Torak/Piston, Cincin Torak, Poros Engkol, Bantalan Utama Poros Engkol.



xxi



DAFTAR PUSTAKA



Arismunandar W dan Koichi Tsuda, 2007. Motor Diesel Putaran Tinggi. Pradnya Paramita. Jakarta. Daryanto, 2004 Motor Diesel, Pedoman ilmu, Jakarta Harsanto, 2005 Perawatan motor Diesel Penggerak Kapal, Pradnya Paramita Jakarta Karyanto, 2005, Teknik Perbaikan, Penyetelan, Pemeliharaan Motor Diesel. Pedoman Ilmu .Jakarta Maleev, V.L 2005. Operasi dan Pemeliharaan Mesin Diesel. Erlangga. Jakarta.



xxii