Pengorganisasian Pelayanan Kesehatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGORGANISASIAN PELAYANAN KESEHATAN



BAB I PEDAHULUAN A. Pengertian Pengorgasasian adalah langkah untuk menetapkan,menggolongkan dan



mengatur berbagai macam kegiatan,menetapkan



tugas-tugas



pokok



wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.



B. Tujuan Pengorganisasian pelayanan kesehatan 1. Menciptakan kerja sama yang lebih efesien 2. Mengembangkan kemampuan danketerampilan staf. 3. Menumbuhkan rasa memilki dan menyukaipekerjaan 4. mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan kerja staf. 5. Membuat berkembang secara dinamis.



C. Ciri – ciri pengorganisasian 1. Terdiri atas beberapa orang 2.



Ada kegiatan-kegiatan yang berbeda tetapi salingberkaitan



3. Tiap anggota mempunyai sumbangan usaha 4.



Adanya kewenangan, koordinasi, dan pengawasan



5. Adanya suatu tujuan.



D. Batasan fungsi organisasi Fungsi pengorganisasian merupakan alat untukmemadukan (sinkronisasi) dan mengatur semuakegiatan yang ada kaitannya dengan personil,finansial, material, dan tata cara untuk mencapaitujuan organisasi yang telah disepakati bersama Organisasi bersifat statis wadah kerja sama sekelompok orang Organisasi bersifat dinamis proses kerjasama staf yang berisi uraian tugas untuk mencapai tujuan



E. Manfaat fungsi pengorganisasian 1. Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok. 2. Hubungan organisatoris antar manusia yang menjadianggota atau staf sebuah organisasi. 3. Pendelegasian wewenang. 4. Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang dimilikiorganisasi.



F. Langkah – langkah pengorganisasian 1. Tujuan orgnisasi harus dipahami oleh staf. 2. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan. 3. Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam suatukegiatan yang praktis. 4. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakanoleh staf dan menyediakan fasilitas pendukung. 5. Penugasan personel yang mampu. 6. Mendelegasikan wewenang.



G. Wewenang dalam pengorganisasian 1. Wewenang lini ( line authority ) 2. Wewenang staf (Staff authority) 3. Wewenang staf dan lini



H. Pengembangan organisasi Pengembangan organisasi adalah upaya pihak manajeruntuk mengembangkan stafnya (pengembangan sumberdaya manusia/staf) dengan harapan akan lebih meningkatkan kapasitas organisasi yang dipimpinnyauntuk memecahkan masalah



I.



Peran manajer di dalam organisasi



1. Produser 2. Implementor 3. Inovator 4. integrator



BAB II PEMBAHASAN A. Manajemen Sumber Daya Manusia Pengertian Kegiatan manajemen sumber daya manusia, atau disebut juga manajemen ketenangan di rumah sakit dapat meliputi berbagai proses seperti penerimaan pegawai, penempatan pegawai, kompensasi kerja, pengembangan mutu dan karier pegawai serta akhirnya penghentian kerja di rumah sakit. Koonz H dan Weirich H dalam buku Essential of management (1990) menyebutkan bahwa ruang lingkup manajemen ketenagaan meliputi : Analisis kini dan masa datang tentang kebutuhan tenaga Recruitment Seleksi Penempatan



yang



sesuai



(placement)



Promosi



Separation,



atau



pensiunan/pemutusan hubungan kerja Untuk menjalankan proses ini dengan baik diperlukan kegiatan appraisal, stategi pengembangan karier serta pendidikan dan latihan Sloane AA dalam buku Personnel Managing Human Resource (1983) menulis ruang lingkup manajemen ketenagaan ini mulai dari perencanaan, seleksi, pelatihan, pengembangan evaluasi, gaji dan kompensasi lain, disiplin serta masa pensiun. Rowland & Rowland dalam buku Hospital administrasion Handbook (1984) membagi ruang lingkup ini lebih luas lagi, mulai dari komunikasi, recruitment, penanganan karyawan bermasalah, motivasi, absensi dan pindah kerja, disiplin, gaji, penilaian kinerja, pensiun dan masalahnya, produktivitas serta pembahasan tentang serikat pekerja.   Cakupan manajemen SDM adalah sebagai berikut : Proses penerimaan Pada waktu sebuah perusahaan menempatkan suatu jabatan baru atau



jabatan yang telah ada tidak ada yang menduduki, perusahaan mencari orang yang berkualifikasi memadai untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dapat mengisi kekosongan dengan mempromosikan personel yang ada dengan persyaratan yang telah ditentukan, misalnya masa kerja, loyalitas, dan kecakapan. Selain itu dapat pula ditempuh cara dengan membuka lowongan pekerjaan untuk pihak luar dengan persyaratan kualifikasi tertentu yang ditetapkan. Penilaian kinerja Penilaian prestasi kerja (performance appraisal) adalah suatu proses sistematik untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan setiap karyawan serta menemukan jalan untuk memperbaiki prestasi mereka. (Hellriegel & Slocum : 1992). Penilaian prestasi kerja harus dilakukan agar proses manajemen dapat berjalan secara efektif. Sebaiknya, penilaian dilaukan terhadap kinerja yang dilakukan dan sampai sejauh mana kinerja itu sesuai dengan standar atau tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini yang di ukur adalah efektivitas kerja karyawan mendiskusikan dan menyepakati bersama tentang tugas dan hasil apa yang harus dicapai oleh karyawan tersebut. Pengembangan staf Pada dasarnya tugas manajer adalah menyediakan menyediakan pelatihan, teknologi



yang



memadai



dan



dukungan



bagi



karyawan.



Pimpinan



bertanggungjawab menyediakan teknologi memadai dan pelatihan bagi karyawan. Disamping itu pimpinan harus senantiasa memberikan dukungan selama



karyawan



melaksanakan



tugasnya.



Secara



umum



kegiatan



pengembangan staf dapat dilakukan dengan dua cara utama, yaitu pengalaman pekerjaan serta pendidikan tambahan. Penghentian kerja Seseorang dapat berhenti bekerja di rumah sakit karena pensiun sesuai



umurnya, karena kesehatan, pindah kerja di tempat lain atau karena memang dikeluarkan. Willian (1990) menyatakan bahwa seseorang dapat dikeluarkan dari rumah sakit apabila melakukan tindakan yang membahayakan pasien,secara sengaja merusak gedung, atau melakukan perbuatan amoral. Mereka yang tidak dapat bekerja sesuai standar yang ditetapkan seyogyanya tidak dikeluarkan, melainkan dipindahkan ke tempat lain yang lebih cocok dengan dirinya. Sebaiknya dilakukan wawancara bagi setiap karyawan yang akan keluar dari rumah sakit apapun alasannya, yang disebut exit interview. Wawancara ini tidak dimaksudkan untuk mendebat alas an pegawai keluar dari rumah sakit, tetapi untuk mencari tahu penyebab sebenarnya dan mungkin dapat memberi masukan pada manajemen sumber daya manusia di rumah sakit selanjutnya.



B. Manajemen Perlengkapan Pengertian Sarana dan perlengkapan pelayanan merupakan pendukung yag sangat penting bagi terlaksananya pelayanan kebidanan kepada klien atau pelanggan. Pada dasarnya persediaan akan mempermudah jalannya operasi perusahaan pabrik yang harus dilakukan secara berturu-turut untuk memproduksi barang-barang dan menyampaikannya kepada konsumen. Jenis-jenis peralatan dan perlengkapan pelayanan Untuk melaksanakan praktek bidan terdapat sejumlah persyaratan minimal peralatan dan perlengkapan



pelayanan



kebidanan



yang



diatur



melalui



peraturan



pemerintah, yang mencakup: a.



Peralatan (steril dan tidak steril, misalnya: tensimeter, stetoskop, gunting tali pusat, dsb.)



b. Bahan habis pakai (misalnya: kapas, kain kasa, dsb.) c.



Obat-obatan (misalnya: vaksin, sedative, antibiotic, dsb)



d.



Formulir-formulir dan kelengkapan administrasi (misanya: form ANC, form rujukan, dsb)



1. Management Perlengkapan Pengadaan Material Sarana peralatan dan perlengkapan pelayanantersebut tentu saja harus disediakan dan diadakan agar pelayanan dapat berjalan lancar dan efektif. Untuk pengadaan material beberapa



hal



yang



perlu



diperhatikan



Perencanaan



material,



yang



mencakup: a.



Biaya material Biaya material dibagi menjadi 3 kategori: Biaya pembelian material (harga material) Biaya pemesanan Biaya penyimpanan



b. Waktu pemesanan Kapan sebaiknya waktu yang tepat dalam pemesanan sangat bergantung pada “waktu tenggang”, yaitu jangka waktu dari sat memesan sampai dengan barang yang dipesan diserahkan kepada anda. Bila waktu tenggangnya minimal maka waktu pemesanan ini bisa diabaikan, tetapi untuk material yang pemesanannya perlu waktu yang agak panjang, waktu pemesanan ini harus dioerhitungkan dengan baik agar kita tidak kehabisan stock. c.



Jadwal material Jadwal material diperlukan untuk memastikan barang atau material yang diperlukan ada pada saat dibutuhkan. Jadwal material sebaiknya dibuat untuk material-material yang vital dan penting.



2. Proses Pengadaan Proses perencanaan material selanjutnya diikuti dengan proses pengadaan yang meliputi, a.



Mencari keteranngan mengenai calon-calon supplier/pemasok (sebaiknya hindari kondisi sumber tunggal dimana hanya ada satu supplier/pemasok saja supaya anda tidak tergantung)



b. Meminta penawaran harga Memilih supplier c.



Melakukan pemesanan Melacak pengiriman Menerima kedaangan material Memeriksa material Menyimpan material



3. Penerimaan Barang Proses penerimaan barang merupakan salah satu titik penting dalam pengelolaan sarana dan perlengkapan pelayanan. Sasaran penerimaan barang yang efektif adalah untuk memastikan barang yang diterima sesuai dengan barang yang dipesan dan dibeli dalam 4 hal: a.



Kuantitas Barang yang diterima harus sama dengan yang dipesan (tertera pada daftar slip penyerahan), fraktur, invoice, serta sama dengan yang tercantum dalam order pembelian.



b. Kualitas Barang yang diterima haruslah sesuai dengan yang tertera dalam spesifikasi pembelian yang telah ditetapkan. c.



Harga Harga yang tertera dalam slip penyerahan harus sama dengan yang tercantum dalam order pembelian yang telah dibuat sebelumnya.



d. Pemasok Barang yang diterima harus berasal dari pemasok yang sesuai dengan yang tercantum dalam order pembelian. Untuk menjamin ke empat hal di atas, maka langkah yang biasanya dilakukan dalam proses penerimaan barang adalah: a.



Menghitung ulang, menimbang ulang jumlah barang yang diterima, dan dicocokkan



dengan



dokumen



pemesanan



sebelumnya



(order



pembelian/fraktur) b. Memeriksa langsung setiap barang yang diterima untuk melihat kondisi barang tersebut di bandingkan dengan mutu barang yang seharusnya sesuai dengan spesifikasi standar. c.



Bila ada keragu-raguan pihak penerima atas mut barang yang disampaikan, dapat menghubungi pihak yang mengetahui persis spesifikasi barang.



d.



Bila di antara barang-barang yang diterima terdapat barang rusakatau mutunya tidak sesuai dengan yang dipesan, maka pihak penerima harus mengembalikannya ke pihak pemasok (penjual) dengan membuat catatan pengembalian.



e.



Barang-barang yang sudah bisa diterima dibuatkan slip penerimaan barang (biasa disebut delivery slip) sebagai tanda bukti bahwa barang tersebut telah diterima dengan baik. Dengan adanya delivery slip pemasok (penjual) telah berhak untuk menagih pembayaran sesuai dengan term of payment yang disepakati bersama. Penyimpanan Barang Barang yang telah diterima harus disimpan dengan baik, dengan tujuan:



a.



Menjaga keamanan barang,



b. menghindari pencurian atau pengambilan yang tidak terkontrol. c.



Menjaga kualitas barang, terutama untuk barang-barang yang sensitive terhadap cuaca, cahaya, kelembaban, serta barang-barang yang memiliki waktu kedaluarsa tertentu.



d. Beberapa



barang bahkan memerlukan tempat penyimpanan khusus.



Memudahkan pengendalian, penghitungan dan pengeluarannya. 4. Mengeluarkan



Peralatan



Sebuah



pusat



kesehatan



mungkin



memiliki



beberapa bagian, misalnya memiliki bangsal bersalin, ruangan pengobatan, laboratorium. Pekerja kesehatan yang bertugas bertanggung jawab atas peralatan tersebut. Setelah dipesan, diterima, dan dicatat dalam buku stok atau buku besar, peralatan dapat dikeluarkan untuk digunakan bila diperlukan. Terdapat 3 prosedur administrasi yang berkaitan dengan pengeluaran peralatan:



a.



Catatan di buku besar Bila sebuah barang dimasukkan ke buku besar persediaan,



neraca



barang-barang



yang



ada



dalam



persediaan



diperhitungkan dengan mengurangi jumlah yang dikeluarkan dari jumlah total persediaan. Bila neraca menunjukkan titik rendah tertentu, inilah waktunya untuk memesan peralatan baru. Hal ini sangat penting: bila barang tidak dicatat dalam buku besar persediaan dan neraca barangbarang yang ada dalam persediaan tidak diperhitungkan, akan sangat sulit mengetahui kapan saatnya melakuka pemesanan ulang. b. Surat atau kupon pengeluaran barang Surat pengeluaran barang adalah formulir



resmi: Tanggal



jumlahnya,



dan



nomor



pengeluaran Apa halamannya



yang



dalam buku



dikeluarkan,



berapa



besar. Dimana



akan



digunakan Siapa yang akan bertanggung jawab Tanda tangan orang yang bertanggung jawab atas penggunaannya Orang yang menandatangani surat pengeluaran barang bertanggung jawab atas perawatan peralatan atau perlengkapan. Surat pengeluaran barang harus dimasukkan ke dalam arsip dan disimpan. Salinannya diberikan kepada bagian yang menerima peralatan itu. c.



Catatan inventaris Inventaris adalah daftar barang-barang yang disimpan di suatu tempat. Masing-masing bagian pusat kesehatan menyimpan inventaris atas peralatan yang tidak habis pakai. Peralatan baru yang dikeluarkan harus ditambahkan dalam inventaris yang digunakan setiap jangka waktu tertentu untuk memeriksa persediaan peralatan yang digunakan.



5. Mengontrol dan memelihara peralatan Untuk mengontrol dan menjaga peralatan diperlukan beberapa ketrampilan sebagai berikut: Yakinkan staf akan pentingnya pemeliharaan peralatan Yakinkan staf bahwa peralatan harus dibersihkan, diperiksa dan diatur dengan baik, segala kerusakan harus



dilaporkan segera, dan peralatan itu harus dikembalikan ke tempat semula setelah dipakai. Gunakan daftar periksa dan jadwal periksa Periksa adanya ketidakcocokan dan carilah penyebabnya.



C. Manajemen keuangan Pengertian Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan



dana



yang



dimiliki



oleh



organisasi



atau



perusahaan.



Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan : 1.



Perencanaan Keuangan Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.



2.



Penganggaran Keuangan Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.



3.



Pengelolaan



Keuangan



Menggunakan



dana



perusahaan



untuk



memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara. 4.



Pencarian Keuangan Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.



5.



Penyimpanan Keuangan Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.



6.



Pengendalian Keuangan Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.



7.



Pemeriksaan Keuangan Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan. Tugas Pokok Manejemen Keuagan Tugas-tugas dasar yang harus bisa dilakukan oleh seorang menejer keuangan adalah :



1.



Mendapatkan Dana Perusahaan



2.



Menggunakan Dana Perusahaan



3.



Membagi Keuntungan / Laba Perusahaan Perencanaan keuangan Rencana keuangan adalah panduan perusahaan untuk mencapai tujuan dan membantu peningkatan nilai perusahaan rencana keuangan memberi peluang perusahaan untuk memperkirakan jumlah dan penerimaan waktu investasi dan pembiayaan yang diperlukan. Sumber permodalanSuatu perusahaan wirausaha pada umumnya bermula dari sebuah usaha kecil dengan



modal



dana



pribadi.



Ketika



usaha



berkembang



seorang



wirausahawan kemudian mencari akses untuk mendapatkan modal yang lebih besar dengan cara meminta bantuan . Pengertian



Manajemen



Keuangan Tujuan



dan



Fungsi



Manajemen



Keuangan. Tujuan dengan adanya manajer keuangan untuk mengelola dana perusahaan



pada



suatu



perusahaan



secara



umum



adalah



untuk



memaksimalisasi nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Fungi pengelolaan keuangan pada dasarnya adalah menjaga aliran dana agar dapat berjalan lancar secara efisien (tidak kekurangan dan juga tidak berlebihan) untuk mendukung setiap kegiatan usaha.



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Pengorgasasian adalah langkah untuk menetapkan,menggolongkan dan



mengatur berbagai macam kegiatan,menetapkan



tugas-tugas



pokok



wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Pengertian Kegiatan manajemen sumber daya manusia, atau disebut juga manajemen ketenangan di rumah sakit dapat meliputi berbagai proses seperti penerimaan pegawai, penempatan pegawai, kompensasi kerja, pengembangan mutu dan karier pegawai serta akhirnya penghentian kerja di rumah sakit. Pengertian Sarana dan perlengkapan pelayanan merupakan pendukung yag sangat penting bagi terlaksananya pelayanan kebidanan kepada klien atau pelanggan. Pengertian Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan



DAFTAR PUSTAKA Dep. Kes. RI. Sistem Kesehatan Nasional, Depkes, Jakarta, 1982. Juran, J.M., 1995, Merancang Mutu, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.



Rothery, Brian., 1995, Analisis ISO 9000, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. http://virginiamarry.blogspot.com/2012_08_01_archive.html