Pengukuran Denyut Nadi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pengukuran Denyut Nadi 1. PENGERTIAN Palpasi artinya mengukur denyut nadi. Denyut nadi adalah getaran/ denyut darah didalam pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung. Waktu yang tepat untuk mengecek denyut nadi adalah saat kita bangun pagi dan sebelum melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu kita masih relaks dan tubuh masih terbebas dari zat-zat pengganggu. 2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI DENYUT NADI Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari banyak faktor yang mempengaruhinya, yaitu : a. Usia Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigenselama pertumbuhan. Pada orang dewasa efek fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler. Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi kurang dapat dipercaya Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia antara bayi sampaidengan usia dewasa. Denyut nadi paling tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun seiring dengan pertambahan usia. No. 1.



Usia < 1 bulan



Frekuensi Nadi (denyut / menit) 90 – 170



2.



< 1 tahun



80 – 160



3.



2 tahun



80 – 120



4.



6 tahun



75 – 115



5.



10 tahun



70 – 110



6.



14 tahun



65 – 100



7.



> 14 tahun



60 – 100



b. Jenis Kelamin



Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128 denyut per menit, pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja maksimal pria rata-rata nadi kerja mencapai 154 denyut per menit dan pada wanita 164 denyut per menit. c. Ukuran Tubuh Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuh seseorangyaitu dengan menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh) dengan Rumus : BB(Kg)IMT=TB(m) X TB(m) Keteranan : IMT = Indek Masa Tubuh BB = Berat Badan TB = Tinggi Badan. d. Kehamilan Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama masa kehamilan dan mencapai maksimal sampai masa aterm yang frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar hamil. e. Keadaan Kesehatan Pada orang yang tidak sehat dapat terjadi perubahan irama atau frekuensi jantung secara tidak teratur. Kondisi seseorang yang baru sembuh dari sakit makafrekuensi jantungnya cenderung meningkat. f. Riwayat Kesehatan Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau hipotensi akan mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada penderita anemia (kurang darah)akan mengalami peningkatan kebutuhan oksigen sehingga Cardiac output meningkat yang mengakibatkan peningkatan denyut nadi. g. Rokok dan Kafein Rokok dan kafein juga dapat meningkatkan denyut nadi. Pada suatu studi yang merokok sebelum bekerja denyut nadinya meningkat 10 sampai 20 denyut permenit dibanding dengan orang yang dalam bekerja



tidak didahului merokok. Pada kafein secara statistik tidak ada perubahan yang signifikan pada variable metabolickardiovaskuler kerja maksimal dan sub maksimal. h. Intensitas dan Lama Kerja Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh terhadap denyut nadi. Lama kerja, waktu istirahat, dan irama kerja yang sesuai dengan kapasitas optimal manusia akan ikut mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas maksimal. Batas kesanggupan kerja sudah tercapai bila bilangan nadi kerja (rata-rata24nadi selama kerja) mencapai angka 30 denyut per menit dan di atas bilangan nadi istirahat. Sedang nadi kerja tersebut tidak terus menerus menanjak dan sehabis kerja pulih kembali pada nadi istirahat sesudah ± 15 menit. i. Sikap Kerja Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah. Posisi berdiri mengakibatkan ketegangan sirkulasi lebih besar dibandingkan dengan posisi kerja duduk. j. Faktor Fisik Kebisingan merupakan suatu tekanan yang merusak pendengaran. Selama itu dapat meningkatkan denyut nadi, dan mempengaruhi parameter fisiologis yang lain yang dapat menurunkan kemampuan dalam kerja fisik. Penerangan yang buruk menimbulkan ketegangan mata, hal ini mengakibatkan kelelahan mata yang berakibat pada kelelahan mental dan dapat memperberat beban kerja. k. Kondisi Psikis Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung. Kemarahan dan kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi seseorang. Ketakutan, kecemasan, dankesedihan juga dapat memperlambat frekuensi nadi seseorang.



3. FREKUENSI DENYUT NADI



Kecepatan normal denyut nadi (Jumlah debaran setiap menit): Pada bayi baru lahir Selama tahun pertama Selama tahun kedua Pada umur 5 tahun Pada umur 10 tahun Pada orang dewasa



140 120 110 96-100 80-90 60-80



Kecepatan denyut nadi pada saat tidur (Jumlah debaran setiap menit): Bayi baru lahir Usia 1 minggu – 3 bulan Usia 3 bulan – 2 tahun Usia 10 –21 tahun Usia lebih dari 21 tahun



100 – 180 100 – 220 80 – 150 60 – 90 69 – 100



Berdasarkan kuat dan lemahnya denyut nadi diklasifikasikan : -



Tidak teraba denyut : 0 Ada denyut tetapi sulit teraba : +1, Denyut normal teraba dengan mudah dan tidak mudah hilang : +2 Denyut kuat, mudah teraba seakan- akan memantul terhadap ujung jari serta tidak mudah hilang : + 3



4. POLA NADI Pola nadi



Deskripsi



Bradikardia



Frekuensi nadi lambat. Frekuensi nadi meningkat, dalam keadaan tidak pada



Takikardia



ketakutan, menangis, aktivitas meningkat, atau demam yang menunjukan penyakit jantung. Frekuensi nadi meningkat selama inspirasi, menurun selama



Sinus Aritmia



ekspirasi. Sinus Aritmia merupakan variasi normal pada anak, khususnya selama tidur.



Pulsus



Denyut



nadi



yang



silih



berganti



Alternans



kemungkinan menunjukan gagal jantung.



kuat



lemah



dan



Pulsus



Denyut berpasangan dan berhubungan dengan denyut



Begeminus



prematur



Pulsus



Kekuatan nadi menurun dengan inspirasi



Paradoksus Thready Pulse Pulsus Corrigen



Denyut nadi cepat dan lemah menunjukan adanya tanda shock, nadi sukar di palpasi tampak muncul dan menghilang Denyut nadi kuat dan berdetak detak. Hal itu disebabkan oleh variasi yang luas pada tekanan nadi.



5. TEMPAT-TEMPAT UNTUK MERASAKAN DENYUT NADI Denyut



nadi



dapat



dirasakan



dengan



palpasi



yaitu



dengan



menggunakan ujung jari tangan disepanjang jalannya pembuluh darah arteri, terutama pada tempat- tempat tonjolan tulang dengan sedikit menekan diatas pembuluh darah arteri. Pada umumnya ada 9 tempat untuk merasakan denyut nadi yaitu : a) Pada aspek ventral dari pergelangan tangan pada sisi ibu (radial arteri), dan kurang umum ulnar arteri kemerah-merahan pada sisi yang lebih b) c) d) e) f) g) h) i)



mendalam dan sulit untuk meraba. Leher (pembuluh nadi kepala), Bagian dalam siku, atau di bawah otot bisep (arteri brachial) Kunci paha, Dibalik malleolus di tengah-tengah kaki (belakang tibial arteri) Tengah dorsum dari kaki (dorsalis pedis). Di belakang lutut (popliteal arteri) Diatas Perut (Abdominal aorta) Dada (aorta). Hal ini dapat dirasakan dengan satu tangan atau jari tetapi mungkin untuk auscultate jantung dengan menggunakan stetoskop. Namun yang paling sering dilakukan yaitu pada :



-



Arteri radialis Arteri Brankialis Arteri Karotid .



6. CARA MENGUKUR DENYUT NADI



Dengan menggunakan 2 jari yaitu telunjuk dan jari tengah, atau 3 jari, telunjuk, jari tengah dan jari manis jika kita kesulitan menggunakan 2 jari. Temukan titik nadi ( daerah yang denyutannya paling keras ), yaitu nadi karotis di cekungan bagian pinggir leher kira-kira 2 cm di kiri/kanan garis tengah leher ( kira-kira 2 cm disamping jakun pada laki-laki ), nadi radialis di pergelangan tangan di sisi ibu jari. Setelah menemukan denyut nadi, tekan perlahan kemudian hitunglah jumlah denyutannya selama 15 detik, setelah itu kalikan 4, ini merupakan denyut nadi dalam 1 menit. Secara umum denyut nadi maksimum orang sehat saat berolah raga adalah 80% x (220-usia) untuk kebutuhan fitness. Lebih akurat, Sally Edward memberikan rumusan perhitungan denyut nadi maksimum 210-(0,5xumur)(0,05xberat badan(dalam pound))+4 untuk pria, sedangkan untuk wanita adalah 210-(0,5xumur)-(0,05xberat badan(dalam pound)). Catatan: 1 kg = 2,2 pound. Dalam olahraga, diberikan 3 (tiga) tingkatan kebutuhan: a. Untuk sehat: 50-70% denyut nadi maksimum b. Untuk kebugaran (fitness): 70-80% denyut nadi maksimum c. Untuk atlit (performance): 80-100% denyut nadi maksimum. Bila Anda semakin bugar, denyut nadi Anda sewaktu istirahat akan makin menurun, kuat dan lebih teratur. Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika seseorang dalam keadaan ketakutan, habis berolah raga, atau demam. Umumnya denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali permenit untuk setiap satu derajat celcius penderita demam. 7. PENENTUAN PENYAKIT BERDASARKAN DENYUT NADI Denyut nadi bisa memberikan gambaran tentang penyakit atau gangguan yang terjadi pada organ tubuh seseorang. Penentuan penyakit melalui denyut nadi ini didasarkan pada tingkat kelajuan (kecepatan), kedalaman



dan



kekuatan



denyutan.



berdasarkan denyut nadi : A. Kecepatan / Kelajuan Nadi



Pembagian



penentuan



penyakit



Ukuran denyut nadi normal adalah 60 - 90 denyut/menit atau 4 – 5 pukulan / siklus atau daur nafas. Berdasarkan kecepatan / kelajuannya denyut nadi dibagi menjadi dua yaitu: a. Denyut Nadi Perlahan / lambat Denyut nadi per lahan atau lambat adalah denyut nadi di bawah 60 denyut/menit atau 4 pukulan / daur pernafasan. Nadi yang berdenyut perlahan menunjukan unsur air (sejuk) yang terdapat dalam tubuh. Dalam kondisi seperti ini nadi berdenyut lebih pelan dibandingkan



dengan



denyut



nadi



normal.



Semakin



pelan



denyutannya berarti semakin tinggi unsur air (sejuk) yang terdapat dalam tubuh. b. Denyut Nadi laju / cepat Denyut nadi laju atau cepat adalah denyut nadi di atas 90 denyut/menit atau 5 pukulan / daur pernafasan. Nadi yang bedenyut cepat menunjukan unsur api (panas) yang terdapat dalam tubuh. Semakin laju /cepat denyutan berarti semakin banyak B. Kekuatan denyut nadi a. Nadi Kuat / Penuh Nadi seperti ini bisa dikenali dengan merasakan adanya denyutan pada ketiga jari yang kita tempelkan pada bagian atas pergelangan tangan.



Nadi kuat menunjukan adanya



kualitas



gelombang yang agresif serta kandungan unsur yang berlebihan. b. Nadi Lemah / Kosong Nadi yang lemah (kosong) menunjukan tubuh kekurangan unsur. C. Kedalaman Nadi a. Nadi Atas Denyut nadi atas mengindikasikan komplikasi gejala luar atau tahap awal penyakit. Denyutan Nadi atas bisa diketahui dengan merasakan denyutan hanya dengan melalui tekanan yang ringan.



Danyutan akan hilang jika kita menekan (pergelangan) terlalu kuat (dalam). Nadi atas menunjukan gejala kekurangan tenaga pada buah pinggang. Kesan (tanda-tanda) yang biasa muncul antara lain; sakit kepala, bunyi berdengung dan berdesing dalam telinga, hotfluses (muka dan leher menjadi merah) Nadi atas juga menunjukan tenaga yang tinggi dalam paruparu. Keadaan seperti ini biasanya ditandai (dikesan) dengan adanya batuk-batuk yang merupakan simpton (gejala) penyakit astma. b. Nadi dalam Denyut nadi dalam mengindikasikan komplikasi gejala dalam (penyakit dalam). sentuhan ringan.



Denyut nadi tidak wujud (nampak) dengan Denyutan Nadi baru terasa setelah mendapatkan



tekanan (tangan) yang keras. Nadi dalam menunjukan tanda-tanda seperti keletihan, prolap, cirit-birit atau diare (mencret), dan keputihan.