Pengukuran Listrik Sistem 1 Fasa Dan 3 Fasa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENGUKURAN LISTRIK SISTEM 1 FASA DAN 3 FASA



I. Latar Belakang Pengukuran merupakan hal yang penting dalam dunia ilmu pengetahuan. Umumnya, untuk melakukan pengukuran dibutuhkan sebuah instrumen. Sebuah instrumen dapat berupa sebuah alat yang konstruksinya sederhana dan relatif tidak rumit seperti halnya sebuah alat ukur dasar. Tetapi dengan berkembangnya teknologi, tuntutan akan kebutuhan instrumeninstrumen yang lebih terpercaya dan lebih teliti semakin meningkat yang kemudian menghasilkan perkembangan perkembangan baru dalam perencanaan dan pemakaian. II. Tujuan Pengukuran 1. 2. 3. 4.



Mahasiswa mengetahui nilai pengukuran tegangan, arus, dan daya. Mahasiswa menerapkan materi yang di dapat dari perkuliahan Mahasiswa dapat melakukan pengukuran menggunakan alat ukur. Mahasiswa menganalisa hasil pengukuran menggunakan alat ukur.



III. Teori Dasar 1. . Sistem Listrik 1 Fasa Listrik 1 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yaitu 1 kawat phasa dan 1 kawat 0 (netral). Pengertian sederhananya adalah listrik 1 phasa terdiri dari dua kabel yaitu 1 bertegangan dan 1 netral. Umumnya listrik 1 phasa bertegangan 220 volt yang digunakan banyak orang. Biasanya listrik 1 phasa digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik PLN di jalanan itu memiliki 3 phasa, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phasa karena kita tidak memerlukan daya besar. Misalnya yang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin Phase S, dan tetangga yang lain Phase T. a. Kekurangan sistem 1 fasa: Hanya terdiri dari 2 penghanatar saja yaitu Fasa R dan Netral Beban yang besar di tampung oleh 1 penghantar saja Pada generator 1 fasa ,generator menjadi lebih besar. b. Kelebihan sistem 1 fasa: Lebih simpel karena terdiri hanya 2 Penghantar saja dalam jaringan Ekonomis



2. Sistem Listrik 3 Fasa Ada dua jenis KWH meter yang banyak digunakan yakni KWH meter 1 phasa dan KWH meter 3 phasa. Namun untuk kesempatan kali ini yang akan dibahas yakni KWH meter 3, sedangkan KWH meter 1 phasa akan dibahas pada praktikum selanjutnya. KWH meter 3 fasa merupakan suatu alat ukur untuk menghitung pemakaian energi listrik 3 fasa, biasanya alat ukur ini sering digunakan pada konsumen yang memerlukan energy listrik yang besar. Seperti pusat perbelanjaan, perkantoran dan industri, perumahan jarang menggunakan listrik 3 fasa dikarenakan tarif dasar yang cukup mahal, Gambar rangkaian pengukuran pada KWH meter 3 fasa:



KWH. METER 3 FASE 4 KAWAT



R



B



S



E



T



B



N



A sam.12.05.



N



Gambar 1. Rangkaian Pengukuran LWH 3 pHasa Pada saat arus beban mengalir pada kumparan, arus akan menimbulkan flux magnet ф1, sedangkan pada kumparan tegangan terjadi perbedaan fase antara arus dan tegangan sebesar 900, hal ini karena kumparan tegangan bersifat inductor. Arus yang melalui kumparan tegangan akan menimbulkan flux magnit ф2 yang berbeda fase 900 dengan ф1.



Gambar 2. Prinsip Kerja KWH meter 3 Phasa



3. Tegangan listrik (Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. 4. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu 5. Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit listrik. Satuan SI daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/detik). Daya aktif (Active Power) adalah daya yang terpakai untuk melakukan energi sebenarnya. Satuan daya aktif adalah Watt. Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet. Dari pembentukan medan magnet maka akan terbentuk fluks medan magnet. Satuan daya reaktif adalah VAR. Daya nyata (Apparent Power) adalah daya yang dihasilkan oleh perkalian antara tegangan rms dan arus rms dalam suatu jaringan atau daya yang merupakan hasil penjumlahan trigonometri daya aktif dan daya reaktif. Satuan daya nyata adalah VA. 6. Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut.



IV.Alat-alat yang di Perlukan 1. Multimeter 2. Tangamper V. Langkah kerja Pertama kita mengecek tegangan 1 phasa menggunakan multimeter.terus kita ukur tegangan y



Data dan analisa No 1



Beban Lampu,kipas,tv



V 223V



I 0,5A



14



N



2



Lampu,kipas,tv,mesin



223V



1,0 A



14



3



Lampu,kipas,tv,pemanas



223 v



5,2 A



14



1. 32 detik 2. 33 detik 3. 32 detik



4



Lampu,kipas,tv,pemanas



223 V



6,9 A



14



1. 23 detik 2. 24 detik 3. 24 detik



5



Lampu,kipas,tv,pemanas



223 V



6,9 A



14



1. 10 detik 2. 9 detik 3. 10 detik



1. 2. 3. 1. 2. 3.



T 1 Menit 46 detik 1 Menit 44 detik 1 Menit 45 detik 1 Menit 7 detik 1 Menit 5 detik 1 menit 3 detik



Waktu



Kegiatan



07.00 - 07.15



Berdoa dan persiapan praktek



07.15 - 09.30



Praktek pengukuran Kwh listrik 1 phasa



09.30 – 10.20



Istirahat



10.20 – 12.10



Praktek pengukuran Kwh listrik 3 phasa



12.10 – 12.30



Bersih-bersih ruangann doa