Penilaian Diri I [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

http://handoyothetruescout.blogspot.co.id/2015/07/makalah-penilaian-diri.html BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keinginan untuk melibatkan peserta didik dan guru dalam penilaian suatu program pendidikan adalah sangat penting. Peserta didik dapat melibatkan diri secara aktif dalam penilaian untuk melihat perkembangan hasil belajarnya, dan guru melibatkan secara aktif dalam penilaian untuk mengetahui perkembangan tugas kegiatan belajar-mengajarnya. Salah satu kegiatan penilaian yang dapat membantu peserta didik dan guru untuk melihat dan mengetahui hasil belajar dan tugas mengajar guru adalah kegiatan penilaian diri (self assessment atau self evaluation). Penilaian diri bagi peserta didik dan bagi guru mampu memberi cara berfikir metakognitif yang dapat berkembang terus menerus untuk melakukan perbaikan mutu pendidikan. Oleh karena itu, informasi tentang mutu pendidikan sangat diperlukan dalam kegiatan penilaian, evaluasi, dan pelaporan. Penilaian dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebuah proses menghimpun fakta-fakta dan dokumen belajar peserta didik yang dapat dipercaya untuk melakukan perbaikan program apabila kegiatan penilaian tersebut terjadi sebagai bagian dari program pengajaran dan pembelajaran di kelas. Evaluasi adalah proses menyimpulkan dan menafsirkan fakta-fakta serta membuat pertimbangan dasar yang profesional untuk mengambil kebijakan berdasarkan sekumpulan informasi. Laporan merupakan refleksi bagaimana guru mengenal peserta didikpeserta didiknya, sehingga guru mampu membuat keputusan pengajaran, merancang tujuan, dan bertukar informasi dengan peserta didik, orang tua dan pengelola sekolah. Perbedaan antara evaluasi, penilaian dan laporan dijelaskan pada Gambar 1.1 berikut. Lingkup penilaian diri mampu memberi perbedaan antara penilaian formatif diri, penilaian sumatif diri, refleksi diri, dan target pencapaian. Refleksi diri adalah bagian paling atas yang merupakan renungan belajar yang lebih estetika dan berfokus pada emosi, perasaan, dan pemikiran. Proses penilaian diri harus berfokus pada proses dan hasil belajar. Penilaian formatif diri harus melibatkan pertanyaan sebagai berikut, “How do I learn best?”dan “How am I growing?” dengan format dan pertanyaan yang melibatkan penilaian diri yang berfokus lebih pada proses belajar sedang berlangsung. Kelemahan yang ditemukan dalam proses berlangsung



tersebut secara otomatis dapat langsung diperbaiki. Setiap akhir suatu program atau proyek, lebih tepat difokuskan dengan pertanyaan penilaian sumatif diri. Peserta didik harus menyatakan dirinya, “How did I do?”, “How have I improved in this area?”,“What are my areas of strength and areas for growth?”, and “Where do Istand in the large picture?”. Refleksi diri, penilaian formatif diri, dan penilaian sumatif diri, dan target pencapaian adalah hubungan metakognisi yang akan membawa peserta didik lebih memiliki kepercayaan dan pemahaman sendiri yang lebih baik. Proses refleksi dapat memberikan kebijakan yang membuat peserta didik mampu merancang tujuannya sendiri. Kesempatan peserta didik dan guru untuk merefleksi dan menilai diri adalah dasar untuk mendorong dirinya (1) bertanggungjawab terhadap belajar dan mengajar, (2) mempromosi pemikiran kritis, dan (3) membantu peserta didik menjadi terlibat secara aktif dalam proses pendidikannya. B.



RUMUSAN MASALAH Pembahasan mengenai penilaian diri sangat luas maka kami hanya membatasi pembahasan



makalah ini pada: a. Apakah yang dimaksud dengan definisi penilaian diri? b. Sebutkan Ciri – ciri penilaian diri? c. Berikan Contoh format penilaian diri? C. TUJUAN Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah: a. Untuk memenuhi lebih luas mengenai definisi penilaian b. Untuk mengetahui ciri-ciri penilaian diri c. Agar mengetahui format penilaian diri D. MANFAAT 1. Bagi mahasiswa dapat mengetahui luas tentang evaluasi penilaian diri 2. Bagi pembaca umum dapat memberikan informasi yang lebih rinci mengenai cara penilaian diri 3. Bagi guru atau dosen dapat dijadikan salah satu referensi dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa dan dapat diterapkan dalam pembelajaran BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI PENILAIAN DIRI Penilaian diri merupakan suatu metode penilaian yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengambil tanggung jawab terhadap belajar mereka sendiri. Mereka diberi kesempatan



untuk menilai pekerjaan dan kemampuan mereka sesuai dengan pengalaman yang mereka rasakan. Reys, Suydam, linguist, & Smith (1998) mengatakan bahwa siswa merupakan penilai yang baik (the best assessor) terhadap perasaan dan pekerjaan mereka sendiri. Oleh karena itu, guru dapat memulai proses penilaian diri dengan kesempatan siswa untuk melakukan validasi pemikiran mereka sendiri atau jawaban-jawaban hasil pekerjaan mereka. Siswa perlu memeriksa pekerjaan mereka dan memikirkan tentang apa yang terbaik untuk dilakukan dan area mana mereka perlu dibantu. Untuk menuntun siswa dalam memahami proses penilaian diri, guru perlu melengkapi mereka dengan lembaran self-assessment. Penilaian diri dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri siswa karena penilai yang tahu persis tentang diri siswa adalah siswa sendiri dan siswa menjadi penilai yang terbaik atas hasil pekerjaannya sendiri. Selama ini penilaian keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran pada umumnya dilakukan oleh guru, sedangkan siswa menjadi obyek penilaian. Sehingga informasi yang diperoleh belum menunjukkan gambaran yang sesungguhnya tentang siswa. Sebagai contoh, seorang guru memberi nilai rendah pada siswanya yang suka mengganggu temannya pada saat guru mengajar. Disini guru memberikan keputusan bukan berdasarkan kemampuan siswa itu sendiri, tetapi hanya berdasarkan perilaku siswa yang dilihat guru secara kasat mata saja, padahal guru belum mengetahui secara jelas apa atau mengapa siswa tersebut menggangu temannya. B.



CIRI-CIRI PENILAIAN DIRI



1. Termotivasi sendiri: Adanya komitmen kepala sekolah: Bila PDK dipersepsi sebagai bagian dari perencanaan sekolah, maka pimpinan sekolah, staf dan guru-guru serta siswa akan sungguhsungguh melaksanakan PDK. Sebaliknya, bila pimpinan sekolah tidak meyakini manfaat PDK, mustahil kegiatan PDK akan berjalan dengan baik. 2. Tersosialisasi dengan baik: Pentingnya penyelenggaraan PDK harus diyakini oleh semua pengelola sekolah karena PDK menyangkut kinerja sekolah. Bila tersosialisasikan dengan baik, semua pihak akan mendukung pelaksanaan PDK, sehingga data yang terkumpul diharapkan dapat diolah secara cermat dan hasilnya mampu melakukan perbaikan kegiatan PBM. 3. Berlangsung sinambung: PDK disadari sebagai bagian dari manajemen sekolah yang berlangsung secara berkesinambungan dalam kerangka pengelolaan kegiatan PBM yang bermutu dan peningkatan mutu sekolah.



4. Transparansi: Pengungkapan hasil PDK dimungkinkan terjadi mekanisme cross-check bagi data yang dikumpulkan. Trasnparasi dapat dicapai bilamana semua pihak merasa perlu mengenali diri sendiri sebelum merencanakan kegiatan di masa datang. C.



KENAPA PENILAIAN DIRI? Hampir semua siswa menerima penilaian dari guru. Jika hal ini merupakan penilaian



yang dilakukan secara serius, maka guru memiliki keterbatasan diri dalam pemberian penilaian. Keterbatasan guru yang disebutkan ini dimulai dengan melakukan sendiri, menilai sendiri, dan merefleksi sendiri. Guru siap melakukan cara-cara baru yang lebih sistimatik terhadap penilaian diri. Guru melakukan perbedaan diantara siswa yang akan membuat relatif penampilan kemampuan dalam hidup guru. Tetapi guru dapat menawarkan diri secara konsistensi dan kontinuitas terhadap penilaian diri. Guru memiliki waktu untuk menginvestasi di kelas sehingga alat penilaian diri dapat menambah lebih besar pengembalian investasi ini. Tujuan penilaian diri tidak dapat membebaskan penilaian guru, tetapi melengkapi dan menambah usaha guru untuk melakukan penilaian diri. Apabila pembelajaran sedang berlangsung, maka praktek penilaian diri berfungsi sebagai pemberi suatu kerangka pemahaman diri bagi guru dan siswa.



D. Membangun Iklim Kelas untuk Penilaian Diri Beberapa alat penilaian yang digunakan untuk membantu memulai dan membangun kepercayaan guru dan siswa dalam penilaian diri dalam kaitan dengan iklim sekolah, yaitu: 1. Interview Siswa dapat diminta untuk melihat kemajuan mereka untuk memahami sebuah topik dengan melakukan interviu kemudian mendengarkan hasil rekaman interviu yang mereka lakukan untuk melihat kesesuaian antara hal yang diindentifikasi dengan hal yang menjadi kriteria pembelajaran. 2. Jurnal Siswa dapat diminta untuk mempelajari jurnal yang sesuai dengan apa yang dipelajari. Agar aktifitas ini berkualitas maka dilakukan bukan sebagai rutinitas. Siswa dapat termotivasi untuk menulis kemudian memberikan respons apabila apa yang mereka tulis dengan apa yang mereka pelajari.



3. Portfolio Metode ini merupakan informasi penting yang sangat terkenal, hal ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat keputusan mengenai penilaian relatif terhadap pekerjaan mereka dan untuk mendorong mereka mengumpulkan hasil capaian mereka yang dianggap terbaik. 4. Pencatatan/ Rekaman Hasil dari penilaian dicatat untuk berbagai tujuan. Guru membutuhkannya sebagai laporan kemajuan siswa kepada orang tua atau pihak lain, atau bisa digunakan untuk mengevaluasi efektifitas pembelajaran. Pada intinya semua informasi dapat disatukan dan dicatat dari evaluasi diri dan dari penilaian yang lain. 5. Penilaian Teman Sejawat Penilaian ini termasuk dalam bagian lain karena beberapa aspek yang membedakan antara penilaian teman dan penilain diri. Salah satu keuntungan dari penilaian teman adalah turut serta membangun personaliti dan sifat sosial siswa. Siswa sebagai individu akan belajar berkomunikasi dengan teman mereka dengan cara yang bebas. 6. Masalah Waktu Pendahuluan dan penggunaan penilaian diri adalah salah satu cara yang harus diketahui siswa tentang apa yang harus diketahui siswa tentang apa yang diharapkan dari mereka dan seperangkat aturan dalam kelas yang harus mereka pahami. Poster yang dituliskan dengan kalimat-kalimat tanya yang mengandung penilaian diri akan menjadi hal pertama yang terbaik, dengan berbagai pertanyaan yang diajukan pada diri mereka, misalnya § Apa yang sudah aku pelajari? § Apa yang menyenangkan dari pekerjaanku? § Kesulitan apa yang aku temui? § Bagaimana aku bisa mengembangkan ini? E.



STRATEGI PENILAIAN DIRI Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan



dengan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.



Sehubungan dengan penilaian diri siswa dalam kelas agar dapat memberi manfaat bagi guru maupun siswa, dapat diidentifikasi 4 strategi yang dapat digunakan yaitu: 1. Modeling using exemplars Strategi ini merupakan suatu teknik yang sangat bermanfaat untuk membangun ketrampilan penilaian diri siswa. Teknik tersebut meliputi penggunaan suatu contoh bagian pekerjaan untuk membantu siswa menilai diri mereka sendiri, dan dapat dilakukan dengan beberapa tahap yang berbeda sepanjang proses pembelajaran, yakni: a. Menunjukan pada siswa contoh bagian pekerjaan dan membandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. b. Menggunakan model sebagai petunjuk untuk mengembangkan, memperbaiki, dan memodifikasi pekerjaan siswa. c. Menggunakan model sebagai pembanding pekerjaan siswa.



2. Questioning skills Strategi ini merupakan bagian dari proses untuk mendorong siswa terpikir pada semua tingkatan berpikir, mulai dari pengetahuan dasar sampai evaluasi dan penilaian secara analisis 3. Grafhic organizers Strategi ini merupakan salah satu teknik untuk membantu siswa menjadi mahir dan cakap dalam merefleksikan pekerjaan mereka. 4. Reflection as a process for closing the learning gap Strategi ini merupakan suatu proses untuk mengatasi kesenjangan belajar. Sedangkan keterampilan untuk mengatasi kesenjangan belajar memerlukan pemahaman yang jelas tentang tujuan pembelajaran dan kriteria sukses. Menurut Paul Black dan Dylan Wiliam (1998), ada hal-hal yang harus dilakukan guru untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam melakukan penilaian diri. mereka menganjurkan kepada guru untuk melakukan hal berikut: a. Membagikan kriteria pada siswa b. Tujuan belajar yang jelas (hasil belajar/intensi)



F.



MANFAAT PENILAIAN DIRI Penilaian diri dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi siswa maupun bagi guru itu



sendiri. Keuntungan bagi siswa yaitu: 1. Siswa menjadi bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri 2. Siswa dapat menetapkan langkah – langkah berikutnya dalam belajar. 3. Siswa merasa aman tentang sesuatu yang tidak benar. 4. Meningkatkan harga diri siswa dan menjadi sesuatu yang positif 5. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran 6. Siswa menjadi lebih bebas dan termotivasi. Keuntungan bagi guru yaitu: 1. Ada suatu pergesaran tanggung jawab dari guru ke siswa 2. Pelajaran lebih efisisen jika para siswa termotivasi dan mandiri 3. Umpan balik membantu guru mengidentifikasi kemajuan siswa 4. Guru dapat mengidentifikasi langkah – langkah berikutnya untuk suatu grup/ individu. 5. Terjadi persepsi antara sisawa dan guru, siswa menjelaskan strategimaka guru mengidentifikasi proses berfikir 6. Pelajaran lebih efisien memboplehkan tantangan lebih besar G.



CONTOH FORMAT PENILAIAN DIRI Contoh Format Penilaian Diri Siswa Nama : …………………………………. Kelas : …………………………………… Semester : …………………………………..



Waktu penilaian



: ………………….



N o



Pernyataan



1 2 3 4 5 6 7 8



y a



tida k



Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Saya berperan aktif dalam kelompok Saya menyerahkan tugas tepat waktu Saya selalu membuat catatan hal-hal yang saya anggap penting Saya merasa menguasasi dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik Saya menghormati dan menghargai orang tua Saya menghormati dan menghargai teman Saya menghormati dan menghargai guru



9 10 11



Keterangan: 



Penilaian persepsi diri siswa untuk mencocokan persepsi diri siswa dengan kenyataan yang ada.







Hasil penilaian persepsi diri siswa digunakan sebagai dasar guru untuk melakukan bimbingan dan motivasi lebih lanjut.



BAB III PENUTUP KESIMPULAN Penilaian menuntut guru agar secara langsung atau tak langsung mampu melaksanakan penilaian dalam keseluruhan proses pembelajaran. Untuk menilai sejauhmana siswa telah menguasai beragam kompetensi, tentu saja berbagai jenis penilaian perlu diberikan sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai. Jadi, tujuan penilaian adalah memberikan masukan informasi secara komprehensif tentang hasil belajar peserta didik, baik dilihat ketika saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dilihat dari hasil akhirnya, dengan menggunakan berbagai cara penilaian sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik. SARAN Dari beberapa kajian yang berhubungan dengan penilaian ada beberapa saran khususnya bagi penilai antara lain : 1.



Jangan memberikan nilai dadakan untuk nilai raport taanpa memeriksa hasil ulangan



mereka.



2.



Jangan menebak-nebak nilai siswa tanpa memeriksa hasil ulangan.



3.



Lakukanlah penilaian siswa secara autentik



4.



Hargailah nilai siswa sekecil apapun



5.



Lakukan prosedur penilaian agar penilaian dapat maksimal