Peninggalan Sejarah Bercorak Islam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENINGGALAN-PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM



1. MASJID Masjid bermakna sebagai tempat bersujud, yaitu tempat orang melaksanakan ibadah bagi umat Islam. Ciri-ciri masjid kuno pada masa awal penyebaran Agama Islam, yaitu: 1. Atap masjid berbentuk bujur sangkar dan bertingkat seperti pura 2. mimbar masjid berbentuk teratai 3. hiasan masjid umumnya berupa ukiran bermotif hewan atau tumbuhtumbuhan 4. terdapat kolam atau parit yang mengelilingi masjid 5. menara masjid menyerupai bangunan candi 6. halaman masjid dikelilingi tembok dengan satu atau dua pintu gerbang 7. pintu gerbang masjid (gapura) menyerupai gapura kraton atau candi 8. masjid kuno di kota biasanya berada di tengah kota dan menghadap alunalun serta dekat dengan istana 9. masjid mempunyai denah bujur sangkar 10. di kiri atau kanan masjid biasanya terdapat menara untuk menyerukan adzan 11. di dalam masjid terdapat barisan tiang yang mengelilingi empat tiang induk 12. pada bagian barat terdapat sisi yang menonjol yang disebut mihrab 13. di sekitar masjid terdapat makam tokoh ulama tertentu 14. contohnya:



2. KERATON Keraton



adalah



tempat



untuk



melakukan



kegiatan-kegiatan



penting



yang



menyangkut urusan kerajaan dan sebagai tempat tinggal raja beseta keluarganya. Bangunan utama keraton dikelilingi pagar tembok, parit atau sungai kecil. Di depan keraton terdapat halaman luas yang disebut sebagai alun-alun. Fungsi alun-alun antaralain untuk: 1. pertemuan sultan / raja dengan rakyatnya 2. latihan perang bagi prajuritnya 3. tempat hiburan, pesta atau perayan-perayaan tertentu



3. MAKAM Makam adalah tempat kediaman terakhir seseorang yang telah meninggal dunia. Pada zaman dahulu, pemakaman berada di perbukitan dengan bentuk dan susunan yang berundak-undak. Makam kuno bercorak Islam terdiri dari: 1. Jirat atau kijing, yaitu bangunan yang dibuat dari batu yang berbentuk persegi panjang dengan arah lintang utara atau selatan. 2. Batu Nisan, yaitu tonggak pendek dari batu sebagai tanda kubur yang biasanya di ujung utara dan selatan jirat. 3. Cungkup, yaitu bangunan mirip rumah yang terdapat di atas jirat.



4. SASTRA Kesustraan pada zaman Islam berkembang di sekitar Selat Malaka dan Pulau Jawa. Berdasarkan sumber-sumbernya sastra dapat dibedakan menjadi dua yaitu sastra yang dipengaruhi unsur lluar dari Persia atau Arab dan kelanjutan dari sastra tersebut. Menurut cerita dan isinya, sastra dibedakan menjadi: 1. Hikayat, yaitu karya sastra berupa cerita atau dongeng yang dibuat sebagai wahana pelipur lara. Misalnya Hikayat Hang Tuah dan Hikayat Amir Hamzah. 2. Babad, yaitu cerita berlatar belakang sejarah yang biasanya lebih berupa cerita daripada uraian sejarah. Misalnya Babad Tanah Jawi dan Babad Giyanti.



3. Syair, yaitu puisi lama yang tiap-tiap baitnya terdiri dari empat baris yang berakhiran sama. Misalnya Syair Abdul Muluk dan Gurindam Dua Belas. 4. Suluk, yaitu kitab-kitab yang menceritakan beberbagai hal mengenai tasawuf. Di Pulau Jawa, suluk banyak menceritakan tentang Wali Songo misalnya Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Suluk Malang Sumirang.



5. KALIGRAFI kaligrafi adalah seni melukis indah atau mengukir huruf-huruf Arab yang berisikan tulisan-tulisan pengingat manusia kepada Allah SWT. Seni kaligrafi yang bernafaskan Islam merupakan rangkaian dari ayat-ayat suci Al-Qur'an dan Hadist Nabi Muhammad SAW.



PENINGGALAN-PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM



1. GAMELAN Gamelan adalah seperangkat alat musik Jawa yang terdiri dari saron, bonang, rebab, gendang, gong, dan sebagainya. Gamelan biasanya dimaikan pada perayaan-perayaan tertentu seperti perayaan Maulid Nabi di keraton-keraton. Hal itu ditunjukkan untuk mengumpulkan rakyat yang ada di sekitar keraton, setelah rakyat berkumpul kemudian ulama memberikan ceramah keagamaan.



2. Pesantren



Pusat pendidikan agama Islam sejak masuk ke Indonesia sampai sekarang dikenal dengan nama pesantren. Dahulu, lembaga ini dikenal sebagai tempat anak-anak Indonesia menimba ilmu pengetahuan agama Islam. Di dalam kehidupan pesantren, seluruh peserta didiknya diasramakan. Diajarkan pula beberapa keterampilan untuk bekal hidup di masyarakat. Peserta didiknya disebut santri. Para santri belajar dalam jangka waktu tertentu. Jika sudah mampu mengamalkan ilmunya, para santri dapat kembali ke daerah asal masingmasing. 3. Keraton



Keraton adalah bangunan yang khas untuk kediaman para raja dan keluarganya. 4. Tradisi Agama



Pertunjukan kesenian, budaya dan tradisi agama Islam yang berkembang di seluruh Indonesia, antara lain sebagai berikut: 1. seni tari, seperti tarian saman, tarian seudati, tarian zapin, tarian rudat dan tarian hadrah; 2. seni musik rebana, orkes gambus, dan samrah; 3. adat istiadat, seperti pakaian alat pengantin Betawi, yaitu siangko bercadar; 4. upacara adat: di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta terdapat Upacara Sekatenan, dalam memperingati tahun baru Islam; Upacara Gerebeg Mulud dikaitkan dengan peringatan kelahiran Nabi Muhammad saw.



5. Kaligrafi



Kaligrafi adalah tulisan yang menggunakan huruf Arab yang dibuat sangat indah. Kaligrafi dapat dibuat dalam bentuk manusia dan makhluk hidup lainnya. Seni kaligrafi banyak terdapat pada dinding mesjid, mimbar, menara dan nisan kubur. Misalnya, kaligrafi yang terdapat di batu nisan makam Ratu Nahrasiyah dari Kesultanan Samudra Pasai.



PENINGGALAN-PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM



1. Istana



Istana adalah tempat tinggal raja atau sultan beserta keluarganya. Istana berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Adanya istana sebenarnya karena pengaruh Hindu dan Buddha. Setelah Islam masuk, tradisi pembangunan istana masih berlangsung. Akibatnya, pada bangunan istana yang bercorak Islam, pengaruh Hindu dan Buddha masih tampak. Saat ini peninggalan Islam yang berupa Istana tinggal beberapa saja. Istana-istana peninggalan sejarah kerajaan Islam di Indonesia No. Nama Istana



Lokasi Penemuan Pembuatan Peninggalan



1



Istana Kesultanan Ternate



Ternate, Ambon



Abad 14 M



K. Ternate



2



Istana Kesultanan Tidore



Tidore, Ambon



Abad 14 M



K. Tidore



3



Keraton Kasepuhan



Cirebon, Jabar



Abad 15 M



K. Cirebon



4



Keraton Kanoman



Cirebon, Jabar



Abad 15 M



K. Cirebon



5



Keraton Kesultanan Aceh



NAD



Abad 15 M



K. Aceh



6



Istana Sorusuan



Banten



Abad 15 M



K. Banten



7



Istana Raja Gowa



Gowa, Sulsel



Abad 16 M



K. Gowa



8



Keraton Kasultanan



Yogyakarta



Abad 17 M



K. Mataram



9



Keraton Pakualaman



Yogyakarta



Abad 17 M



K. Matara



2. Seni Sastra



Seni sastra pada masa perkembangan Islam di Indonesia umumnya berkembang di sekitar Selat Malaka dan Pulau Jawa. Pada umumnya berisi ajaran khusus, misal tasawuf, filsafat, kemasyarakatan dan tuntunan budi pekerti. 3. Seni Wayang



Wayang di Indonesia telah ada sejak zaman Hindu. Bentuk hiburan ini sangat digemari bangsa Indonesia hingga saat ini. Pada masa perkembangan agama Islam di Indonesia, wayang sering digunakan untuk menyebarkan agama Islam. Sunan Kalijaga adalah orang yang memiliki kreasi membuat wayang, sehingga wayang mempunyai bentuk seperti sekarang ini. Untuk sarana siar Islam dibuatlah cerita bernafaskan Islam. Misal cerita Dewiruci, Jimad Kalimasada, Petruk jadi Raja, Mustakaweni, dll.



4. Menara



Pada kompleks bangunan masjid, umumnya ditemukan bangunan menara. Menara adalah tempat muazin mengumandangkan azan. Akan tetapi, untuk masjid-masjid di Indonesia pada periode awal, jarang ada bangunan menara. Untuk tanda bahwa waktu salat sudah tiba biasanya dilakukan dengan memukul bedug. Di Masjid Kudus dan juga Masjid Banten pada kompleks bangunan masjid terdapat bangunan menara yang cukup menonjol. 5. Gapura



Bangunan pada masa Islam, banyak terdapat gapura atau pintu gerbang. Misalnya, pintu gerbang bangunan makam, pintu gerbang bangunan keraton, dan pintu gerbang bangunan masjid. Salah satu contoh bangunan gapura peninggalan masa Islam di Indonesia adalah gapura makam Masjid Sendang Duwur di Tuban.



PENINGGALAN-PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM



1. Makam



Setiap orang Islam yang meninggal, wajib dikuburkan atau dimakamkan. Di makam itu umumnya dipancangkan nisan sebagai tanda tempat dikuburkannya jenazah. Bentuk makam yang ada di Indonesia disesuaikan dengan kebudayaan dan tradisi daerah masing-masing. Begitu juga dengan nisan, bentuknya bermacam-macam. Makam para wali apalagi raja, batu nisannya sangat mewah. Selain batu nisan yang mewah diberi bangunan cungkup yang megah. Misalnya, kompleks makam Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Giri. Makam-makam para wali tersebut berada satu kompleks dengan masjid. Letak makam itu umumnya berada di belakang masjid. Oleh karena itu, dikenal dengan istilah masjid makam, seperti masjid makam di demak dan masjid makam Sunan Ampel 2. Bangunan Keraton



Pusat-pusat kerajaan Islam sampai sekarang masing dapat kita lihat peninggalan bersejarahnya. Bahkan, bangunan keraton itu ada yang masih utuh, seperti Keraton



Yogyakarta, Surakarta, dan Cirebon. Bangunan keraton itu dibangun dengan megah dan penuh nilai-nilai keindahan. 3. Seni Ukir



DI dalam agama Islam ada beberapa pandangan yang menyatakan bahwa melukis makhluk hidup, binatang atau manusia tidak diperkenankan. Oleh karena itu, seni ukir dikembangkan ke arah seni hias. Begitu juga kalau ingin membuat patung binatang atau manusia, harus disamarkan. Dengan demikian, tidak jelas lagi wujud manusia atau binatang yang dimaksud. Semua dapat disamar dengan hiasan bentuk dedaunan dan bunga-bungaan. 4. Suluk



Suluk adalah karya sastra yang berisi tasawuf. Contohnya suluk, antara lain suluk sunan bonang dan suluk Syarab al Asyiqin.



5. Hikayat



Hikayat adalah suatu karya sastra yang berisi cerita atau dongeng dan sering dikaitkan dengan tokoh sejarah. Contoh hikayat, antara lain Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Amir Hamzah, dan Hikayat Hang Tuah.



PENINGGALAN-PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM



1. Ziarah



yaitu kegiatan mengunjungi makam. Ziarah berkembang bersama dengan tradisi lain. Di Jawa, misalnya pengunjung di sebuah makam melaksankan ziarah dengan cara melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut adalah membaca Al Quran atau kalimat syahadat, berdoa, begadang untuk semadi, atau tidur dengan harapan memperoleh firasat dalam mimpi. 2. Sedekah



acara keluarga dengan mengundang tetangga sekitar. Sedekah untuk peristiwa gembira disebut syukuran. Sedekah untuk peristiwa sedih atau meminta perlindungan, disebut selamatan. Sedekah meminta sesuatu disebut hajatan.



3. Sekaten



yaitu perayaan Maulid Nabi Muhammad dalam budaya Jawa. Perayaan Sekaten dikenal di Yogyakarta, Surakarta, Jawa Timur, dan Cirebon 4. Keraton



adalah bangunan khas untuk kediaman para raja dan keluarganya. Istana berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Adanya istana sebenarnya karena pengaruh Hindu dan Buddha. Setelah Islam masuk, tradisi pembangunan istana masih berlangsung. Akibatnya, pada bangunan istana yang bercorak Islam, pengaruh Hindu dan Buddha masih tampak. Saat ini peninggalan Islam yang berupa Istana tinggal beberapa saja.



5. Pesantren



Pusat pendidikan agama Islam sejak masuk ke Indonesia sampai sekarang dikenal dengan nama pesantren. Dahulu, lembaga ini dikenal sebagai tempat anak-anak Indonesia menimba ilmu pengetahuan agama Islam. Di dalam kehidupan pesantren, seluruh peserta didiknya diasramakan. Diajarkan pula beberapa keterampilan untuk bekal hidup di masyarakat. Peserta didiknya disebut santri. Para santri belajar dalam jangka waktu tertentu. Jika sudah mampu mengamalkan ilmunya, para santri dapat kembali ke daerah asal masingmasing.



PENINGGALAN-PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM



1. Kaligrafi



Kaligrafi adalah seni tulisan Arab yang berfungsi sebagai hiasan. Peninggalan Islam berupa kaligrafi banyak terdapat pada dinding masjid, menara, juga pada nisan kubur yang bercorak Islam. 2. Batu nisan



Nisan terbuat dari batu, didirikan di atas makam, berfungsi sebagai tanda makam seseorang yang sudah meninggal dunia. Nisan juga memuat keterangan-keterangan



atau



identitas



dan



biodata



seseorang



yang



dimakamkan di situ. Bentuk nisan peninggalan Islam sangat beragam, namun yang terkenal adalah Nisan Makam Sultan Malik Al Saleh berangka tahun 1297 dari Kerajaan Samudra Pasai, Nisan Kubur Fatimah binti Maimun di Leran Gresik yang berangka tahun 1082, dan Nisan Makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Aceh Utara (Samudra Pasai).



3. Seni pertunjukan



Seni pertunjukan peninggalan Islam antara lain Grebek Besar dan Grebek Maulud (perayaan Sekaten, yang dilakukan di Surakarta, Yogyakarta, Demak, Banten, Cirebon, dan Aceh). Sekaten diperkenalkan oleh Raden Patah di Demak pada abad ke-16. Saat itu ribuan orang Jawa masuk Islam dengan mengucapkan shahadatin. Debus juga merupakan seni pertunjukan yang bercorak Islam. Debus adalah tarian mengerikan dengan memasukkan benda tajam ke tubuh penari, tetapi tidak menimbulkan luka. Debus banyak dilakukan di Banten, Minangkabau, dan Aceh. 4. Gamelan



Gamelan adalah seperangkat alat musik Jawa yang terdiri dari saron, bonang, rebab, gendang, gong, dan sebagainya. Gamelan biasanya dimaikan pada perayaan-perayaan tertentu seperti perayaan Maulid Nabi di keratonkeraton. Hal itu ditunjukkan untuk mengumpulkan rakyat yang ada di sekitar keraton, setelah rakyat berkumpul kemudian ulama memberikan ceramah keagamaan 5. Kitab



Kesusastraan Islam berkembang di Jawa dan Sumatra. Peninggalan karya sastra yang bercorak Islam adalah suluk dan hikayat. Suluk dan hikayat ada yang ditulis dalam bahasa daerah ada juga yang ditulis dalam bahasa Arab. Ada juga suluk yang diterjemahkan dalam bahasa Melayu. Suluk dan hikayat dibuat untuk mempermudah masyarakat Indonesia menangkap ajaran Islam.