14 0 2 MB
Dr. Ir. Muhamad Haddin, MT.
Suatu sistem dikatakan tidak diketanahkan (DELTA), apabila tidak ada hubungan galvanis antara sistem dengan tanah.
πΈπ΄ , πΈπ΅ , πΈπΆ πΈπ΄π , πΈπ΅π πΈπΆπ ππ΄ , ππ΅ , ππΆ
: : :
π
:
tegangan fasa-tanah. tegangan fasa-netral. impedansi kapasitif fasa-fasa A, B dan C dari sistem terhadap tanah. titik netral sistem.
Menurut hukum Kirchoff: πΌπ΄ + πΌπ΅ + πΌπΆ = 0 atau : πΈπ΄ ππ΄
+
πΈπ΅ ππ΅
+
πΈπΆ ππΆ
=0
2.1 2.2
ο Pada umumnya sistem tenaga listrik selalu ada ketidakseimbangan kapasitif (capacitive unbalance). ο Sangat sulit untuk menghilangkan sama sekali ketidakseimbangan. ο Upaya untuk memperkecil ketidakseimbangan dilakukan dengan men-transposisi-kan penghantar.
Sebagai akibat dari ketidakseimbangan kapasitif, maka tegangan ke tanah menjadi tidak seimbang, jadi : πΈπ΄ + πΈπ΅ + πΈπΆ β 0
2.3
Segi tiga tegangan dengan titik netral N dan tanah G. N = titik netral atau titik berat geometris dari segitiga ABC. G = titik tanah atau titik berat elektris
Dari Gambar tsb dapat dibuat persamaanπΈπ΄ πΈπ΅ πΈπΆ persamaan berikut ini, + + = 0 ππ΄
ππ΅
ππΆ
πΈπ΄ = πΈπ΄π + πΈππΊ πΈπ΅ = πΈπ΅π + πΈππΊ (2.4) πΈπΆ = πΈπΆπ + πΈππΊ dengan: πΈππΊ = tegangan netral terhadap tanah pada sistem delta (neutral displacement of delta system due to capacitive unbalance), dan
πΈπ΄π + πΈπ΅π + πΈπΆπ = 0
(2.5)
Dengan mengisikan Persamaan (2.4) dalam Persamaan (2.2) diperoleh : πΈπ΄π ππ΄
+
πΈπ΅π ππ΅
+
πΈπΆπ ππΆ
1 ππ΄
+
1 ππ΅
+
1 ππΆ
πΈππΊ = 0
(2.6)
Sebutlah : πΈπ΄π ππ΄
+
πΈπ΅π ππ΅
+
πΈπΆπ ππΆ
= πΌπ’
Substitusi Persamaan (2.7) Persamaan (2.6) diperoleh , πΈππΊ = βπΌπ’ ππΊ
(2.7)
dalam (2.8)
dengan: 1 ππΊ
=
1 ππ΄
+
1 ππ΅
+
1 ππΆ
= admitansi ekivalen sistem terhadap tanah.
πΌπ’ = arus yang seharusnya mengalir bila titik neutral N diketanahkan tanpa impedansi dan disebut arus ketidakseimbangan dari sistem itu vang disebabkan oleh ketidakseimbangan kapasitif ππ΄ , π dan ππ . π΅
2.1.
Bila terjadi hubung singkat ke tanah, arus hubung singkat, πΌπΉπΊ =
πΈπβ ππΊ
+ πΌπ’
(2.9)
Tetapi arus πΌπ’ sangat kecil dibandingkan dengan arus hubung singkat πΌπΉπΊ , dan dapat diabaikan sehingga Persamaan (2.9) dapat dituliskan sebagai, πΌπΉπΊ =
πΈπβ
(2.10)
ππΊ
Hasil bagi Persamaan (2.8) dan Persamaan (2.10), πΌπ’ πΌπΉπΊ 2.1.
=
πΈππΊ πΈπβ
= beberapa persen
(2.11)
Gambar 2.5. (a). Sistem delta dalam keadaan gangguan tanah (b) Segi tiga tegangan dan arus hubung singkat 2.1.
Dengan mengabaikan arus ketidakseimbangan, Iu , ini berarti, dalam keadaan hubung singkat, kita menganggap bahwa ketiga impedansi kapasitif kawatkawat terhadap tanah sama atau: ππ΄ = ππ΅ = ππΆ = π Maka arus hubung singkat, Gambar 2.5, πΌπΉπΊ = β πΌπ΅ + πΌπΆ
2.1.
πΌπ΅
πΈπβ πΈπΏβπΏ = = 3 π π
πΌπΆ
πΈπβ = 3 π
(2.12)
Jadi : πΌπΉπΊ
πΈπβ πΈπβ = β 3πΌπ΅ = β = πΰ΅ ππ§ 3 πΈπβ = β ΰ΅ππΊ (2.13)
atau πΌπΊπΉ = βπΌπΉπΊ = arus gangguan hubung singkat kawat tanah pada sistem delta. 2.1.
Arus gangguan kapasitif dari sistem DELTA tidak tergantung dari tempat terjadinya gangguan, dan hanya tergantung dari kapasitansi sistem ke tanah. Pada sistem transmisi pengaruh kapasitansi dari seluruh sistem dapat digantikan dengan satu kapasitansi ekivalen. Dengan anggapan ini kita hanya memperhitungkan arus gangguan kapasitif sistem transmisi yang besarnya: πΌπΉπΊ = πΈπβ 2ππ. πΆ0 10β3 . ππ π΄πππππ (2.14) dengan : πΈπβ = tegangan fasa sistem dalam KV. πΆ0 = kapasitansi urutan nol dari sistem dalam ππΉ. ππ = faktor koreksi Tabel 2.1 2.2.
Faktor koreksi kr diperlukan dalam memperhitungkan arus bocor yang belum dimasukkan yaitu yang disebabkan pengaruh kapasitansi dari isolator-isolator dan alat- alat lainnya yang ternyata berpengaruh sekali terhadap arus gangguan tersebut, Tabel 2.1.
2.2.
Tabel 2.1. Harga faktor koreksi untuk bermacam-macam tegangan sistem Tegangan sistem K V
Faktor koreksi ππ
11 33 66 110 154 220
1,16 1,13 1,11 1,09 1,08 1,07
2.2.
Di dalam praktek arus hubung singkat, πΌπΉπΊ dapat diperoleh dari rumus-rumus pendekatan di bawah ini. Rumus ini berlaku untuk saluran transmisi tunggal. Kawat Transmisi Udara : πΎππΏβπΏ π₯ πππ π΄πππππ 260
(2.15)
πΎππΏβπΏ π₯ πππ 25 π΄πππππ 260
(2.16)
πΌπΉπΊ = Kabel tanah : πΌπΉπΊ = H β H kabel :
πΎππΏβπΏ π₯ πππ 60 π΄πππππ 260
πΌπΉπΊ = (2.17) (kms = kilometer sirkuit) Harga-harga yang lebih teliti dapat diperoleh dari tabel di bawah ini, Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Besar arus kapasitif gangguan tanah untuk hantaran udara dalam Amper per-km. (*) Tegangan
Tanpa Kawat Tanah
Satu Kawat Tanah
Dua Kawat Tanah
Kerja (KV)
1-linc
2-line
1 -line
2-line
1 line
2-line
30
0,108
. 0,140
0.116
0,151
0,124
0,161
70
0,245
0,392
0,265
0,432
0,282
0,452
Untuk kabel tiga urat : 25 X Hantaran Udara Untuk kabel 1 urat
: 50 X Hantaran Udara
(*) Harga-harga dalam tabel diturunkan dari buku T & D Westinghouse. 11 2.2.
Hunter dan Light memberikan rumus untuk menghitung arus kapasitif gangguan tanah, berdasarkan Persamaan (2.14). πΌπΉπΊ =
10.000 2πππ₯π, 49 3
π₯10β6 π₯π, 15 π΄ππ. πππ 100 ππ.
(2.18)
dengan asumsi: 1,49 uF per 100 kilometer sirkuit hantaran udara dengan kawat tanah, dan koreksi 15%. Jadi : πΌπΉπΊ = 5 A untuk 50 Hz = 6 A untuk 50 Hz
2.2.
Untuk transmisi tanpa kawat tanah harga arus gangguan diambil 80% dari harga yang diberikan oleh Persamaan (2.18). Rumus di atas adalah harga pendekatan. Untuk memperoleh harga yang lebih teliti harus dihitung harga-harga kapasitansi urutan nol dari setiap saluran dalam sistem.
2.2.
Nilai arus gangguan kapasitif ini sangat perlu diketahui, karena beberapa pengalaman pada berbagai-bagai sistem dengan netral terisolir pada tegangan kerja yang berbeda-beda telah menunjukkan bahwa gangguan tanah yang menimbulkan busur tanah itu dapat padam dengan sendirinya hanya apabila arus gangguan kapasitif tidak lebih dari 5 Amper.
2.2.
Busur listrik dengan arus yang lebih besar akan menimbulkan bahaya, oleh karena itu perlu dicari jalan untuk menghilangkan akibat-akibat yang merugikan. Salah satu jalan ialah dengan mengetanahkan langsung titik netral trafo daya atau mengetanahkan melalui reaktansi rendah. Penyelesaian yang lain adalah dengan mengetanahkan melalui kumparan Petersen. Cara ini sekaligus dapat melenyapkan gangguan tanah dengan membuat busur tanah padam sendiri, atau setidak-tidaknya bila gangguan masih terus berlangsung, arus pada titik gangguan yang mengalir ke tanah sudah mencapai suatu harga yang tidak lagi membahayakan peralatan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada sistem-sistem yang masih kecil dalam keadaan gangguan satu fasa ke tanah yang permanen, sistem masih diperbolehkan beroperasi terus tanpa mengisolir bagian yang terganggu. Sedangkan untuk gangguan tanah yang temporer, sistem itu bisa kembali ke keadaan normal, sebab adanya pemadaman sendiri tanpa terjadinya pembukaan pemutus daya. Jadi untuk sistem-sistem yang kecil, sistem delta itu masih menguntungkan. Tetapi bila sistem itu sudah besar, pemadaman sendiri tidak pasti lagi sebab adanya busur tanah yang tidak padam dan yang terakhir ini akan menimbulkan tegangan transien yang tinggi yang dapat membahayakan peralatan.
Soal-Soal:
2.2.
1. Suatu
saluran udara 33 KV, 300 kms, 50 Hz, menggunakan tiang kayu, kapasitansi total = 4,55 οF. a. Dengan menggunakan Persamaan (2.14) tentukanlah besar arus gangguan kapasitif sistem itu. b. Dengan menggunakan Persamaan (2.15) tentukanlah besar arus gangguan kapasitif sistem itu. c. Dengan menggunakan Persamaan (2.18) tentukanlah besar arus gangguan kapasitif sistem itu. Bandingkanlah ketiga hasil yang diperoleh diatas.
2.2.
2.
2.2.
Suatu sistem tenaga 66 KV, 50 Hz, mempunyai impedansi shunt kapasitif : ππ΄ = ππΆ = 1,08ππ΅ = βπ900 πβπ. a. Tentukanlah besar arus ketidakseimbangan Iu. b. Tentukanlah besar tegangan ketidakseimbangan ENG. c. Tentukanlah besar arus gangguan kapasitif IFG.
3.
Suatu sistem tenaga 33 KV, 50 Hz, mempunyai kapasitansi ke tanah sbb, : C = Cr = 5 οF. eB = 5,3 οF. a. Tentukanlah besar arus ketidakseimbangan Iu . b. Tentukanlah besar tegangan ketidakseimbangan ENG.
c.
2.2.
Tentukanlah besar arus gangguan kapasitif IFG.
3.
Suatu sistem tenaga 33 KV, 50 Hz, mempunyai kapasitansi ke tanah sbb, : C = Cr = 5 οF. eB = 5,3 οF. a. Tentukanlah besar arus ketidakseimbangan Iu . b. Tentukanlah besar tegangan ketidakseimbangan ENG.
c.
2.2.
Tentukanlah besar arus gangguan kapasitif IFG.
4.
Selesaikanlah Soal 2.2. bila: ZA = 0,95 ZB dan Zg = 0,95 ZB
dimana ZC = β j 1.000 ohm.
5.
2.2.
Selesaikanlah Soal 2.1. bila tegangan sistem 69 KV, dan kapasitansi total = 6,4 οF.
6.
Suatu sistem besar, 150 KV, 50 Hz, mempunyai impedansi shunt kapasitif : a. Tentukanlah besar arus ketidakseimbangan Iu . b. Tentukanlah besar tegangan ketidakseimbangan ENG.
c.
2.2.
Tentukanlah besar arus gangguan kapasitif IFG.