Pentingnya Diksi Dalam Berbahasa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENTINGNYA DIKSI DALAM BERBAHASA



Oleh : 1. Rindang Dewi Anjani Nim: 30901700073 2. Riski Khikmatul Muawaroh Nim: 30901700074 3. Rismawati Nim: 30901700075 4. Rizka Agustianisa Nim: 30901700076 5. Rizqi Novi Yanti Nim: 30901700077



Program Studi S1 Keperawatan Semester 1 Abstrak : Harus diakui saat ini orang sering mengesampingkan pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata atau diksi. Kita pun sering mengalami kesalahan. Hal itu terjadi karena kita tidak mengetahui pentingnya menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan diksi sangat penting agar terciptanya komunikasi yang efektif. Hal itu agar terciptanya komunikasi yang efektif dan efisien dan untuk menghindari kesalah pahaman saat berkomunikasi. Manusia merupakan makhluk sosial sehingga kita tidak dapat terlepas dari berkomunikasi dengan sesama dalam setiap aktivitas kehidupan. Tetapi tidak jarang pula ketika sedang berkomunikasi lawan  komunikasi saat berkomunikasi mengalami kesulitan menangkap informasi, hal ini terjadi karena kata yang digunakan kurang tepat ataupun rancu sehingga menimbulkan kesalahpahaman. Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu keberhasilan dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-memilih kata, melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa tulis (jurnalistik). Dalam bahasa tulis  pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca mengerti atau tidak dengan kata-kata yang kita pilih. Artikel ilmiah bertujuan untuk menjelaskan mengenai untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi saat berbahasa dan berkomunikasi. Kata kunci : Bahasa, Diksi, Pilihan Kata



Pendahuluan Bahasa terdiri atas beberapa tataran gramatikal antara lain kata, frase, klausa, dan kalimat. Kata merupakan tataran terendah & kalimat merupakan tataran tertinggi. Ketika Anda menulis, kata merupakan kunci utama dalam upaya membentuk tulisan. Oleh karena itu, sejumlah kata dalam Bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik, agar ide dan pesan seseorang dapat mudah dimengerti. Dengan demikian, kata-kata yang digunakan untuk berkomunikasi harus dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Kata sebagai unsur bahasa, tidak dapat dipergunakan dengan sewenang-wenang. Akan tetapi, kata-kata tersebut harus digunakan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang benar. Fungsi pilihan kata atau diksi adalah untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah. Dan juga dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut.    Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang baik ihwal penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan mungkin  vital, terutama  untuk  menghindari   kesalapahaman  dalam berkomunikasi. Indonesia memiliki bermacam-macam suku bangsa dan bahasa. Hal itu juga disertai dengan bermacam-macam suku bangsa yang memiliki banyak bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan juga memiliki karakter berbeda-beda sehingga penggunaan bahasa tersebut berfungsi sebagai sarana komunikasi dan identitas suatu masyarakat tersebut. Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa terlepas dari berkomunikasi dengan sesama dalam setiap aktivitas. Dalam kehidupan bermasyarakat sering kita jumpai ketika seseorang berkomunikasi dengan pihak lain tetapi pihak lawan bicara kesulitan menangkap informasi dikarenakan pemilihan kata yang kurang tepat ataupun dikarenakan salah paham.



Pembahasan Menurut Susandi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi berarti "pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)” Diksi menurut Keraf (2010:24) yang menurunkan tiga kesimpulan utama mengenai diksi, antara lain sebagai berikut. 1.      Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan gagasan, bagaimana membentuk pengelompokkan kata-kata yang tepat. 2.      Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai atau cocok dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.



3.      Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan penguasaan sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa. “Diksi atau pilihan kata adalah salah satu persyaratan yang perlu dan mendesak dalam berbicara atau menulis” menurut Fitriyah dan Gani (2007:77). Pilihan kata termasuk dalam ilmu sistematik (semansiologi), yaitu ilmu yang mempelajari makna kata. Harimurti (1984) dalam kamus linguistic, menyatakan bahwa “Diksi adalah pilhan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di dalam karang mengarang”. Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai “Pilihan kata yanng tepat dan selaras dalam penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan”. Jadi, diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal tulis-menulis, serta tutur sapa. Dari uraian diatas diksi atau pilihan kata adalah kemampuan seseorang dalam memilih kata untuk mencapai penyampaian yang tepat dalam berbicara atau menulis, sehingga tidak menimbulkan makna yang tidak dikehendaki pembicara atau penulis. Pengertian pilihan kata atau diksi jauh lebih luas dari apa yang dipantulkan oleh jalinan kata-kata itu. Istilah ini bukan saja dipergunakan  untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide  atau gagasan, tapi juga meliputi persoalan fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan. Fraseologi mencakup persoalan kata-kata dalam pengelompokan atau susunannya, atau yang menyangkut cara-cara yang khusus berbrntuk ungkapan-ungkapan. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi berkaitan dengan ungkapanungkapan yang individual atau karakteristik, atau yang memiliki nilai artistik yang tinggi. Terdapat beberapa pengertian mengenai diksi atau pilihan kata : (1) Diksi atau pilihan kata adalah hasil dari upaya memilih kata yang tepat untuk dipakai dalam suatu tuturan bahasa. (2) diksi berarti "pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)”.. (3) Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alenia, atau wacana. Pemilihan kata dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau bermiripan. (4) Diksi atau pilihan kata adalah upaya pemilihan kata yang benar untuk mencapai suatu makna yang tepat. Dalam karangan ilmiah, diksi dipakai untuk menyatakan sebuah konsep, pembuktian, hasil pemikiran, atau solusi dari suatu masalah. Adapun fungsi diksi antara lain : a.       Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal. b.      Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat. c.       Menciptakan komunikasi yang baik dan benar. d.      Mencegah perbedaan penafsiran. e.       Mencegah salah pemahaman. f.       Mengefektifkan pencapaian target komunikasi. Di dalam sebuah tulisan biasanya kita sulit untuk menentukan atau menginterpretasi makna sebuah kata atau frasa. Hal ini disebabkan karena adanya makna yang disampaikan secara sebenarnya(Denotasi) dan makna yang disampaikan dalam bentuk kiasan(Konotasi).



Makna Denotatif



Makna Konotatif



Makna yang sesuai dengan makna asli.



Maknanya kiasan.



tidak menimbulkan penafsiran ganda bagi sering kali membingungkan para pembaca. pembacadalam menemukan makna. seringkali dijumpai karya ilmiah.



dalam



penulisan sangat sering dijumpai dalam karya sastra, misalnya puisi, cerpen, dan lain sebagainya.



Kata Umum dan Kata Khusus Pada umumnya untuk mencapai ketepatan pengertian yang lebih baik memilih kata khusus daripada kata umum. Kata umum yang dipertentangkan dengan kata khusus harus dibedakan dari kata denotatif dan konotatif. Kata konotatif dibedakan dari kata berdasarkan maknanya, yaitu apakah ada makna tambahan atau nilai rasa yang ada pada sebuah kata. Kata umum dan kata khusus dibedakan berdasarkan luas dan tidaknya cakupan makna yang dikandungnya. Bila sebuah kata yang mengacu kepada suatu hal atau kelompok yang luas bidang lingkupnya maka kata itu disebut kata umum. Bila ia mengacu kepada pengarahanpengarahan yang khusus dan kongkret maka kata-kata itu disebut kata khusus. Dalam ilmu semantik, kata umum yang mencakup sejumlah istilah khusus ini disebut superordinal, sedangkan istilah-istilah khusus yang dicakupnya disebut hiponim. a.         Kata umum adalah kata-kata yang pemakaiannya dan maknanya bersifat umum dan luas. Bidang dan obyek yang dicakup oleh kata umum itu luas dan tidak secara spesifik merujuk atau merepresentasikan bidang atau obyek tertentu. Jenis kata umum tidak memiliki pertalian yang erat dengan obyeknya.Sebagai akibatnya, kata umum kurang memberi  daya imajinasi kepada audiens atau pembaca. Citra dalam pikiran audiens/ pembaca masih samar. b.         Kata Khusus adalah kata-kata yang pemakaiannya dan maknanya bersifat spesifik dan sempit dan yang merujuk kepada pengertian kongkret dan tertentu. Bidang, ruang lingkup, dan obyek yang dicakup oleh kata khusus itu sempit dan dia secara spesifik merujuk atau merepresentasikan bidang, ruang lingkup, atau obyek yang sempit, di samping juga hanya meliputi aspek tertentu saja.Jenis kata khusus memiliki pertalian yang erat dengan obyeknya. Hubungan antara kata umum kata khusus itu bersifat relatif. Maksudnya, suatu kata tertentu bisa merupakan kata khusus dari kata lain yang lebih umum; dan kata yang lebih umum itu bisa menjadi kata khusus untuk kata lainnya lagi. Gaya Bahasa Berdasarkan Pilihan Kata Berdasarkan pilihan kata, gaya bahasa mempersoalkan kata mana yang paling tepat dan sesuai untuk posisi-posisi tertentu dalam kalimat, serta tepat tidaknya penggunaan katakata dilihat dari lapisan pemakaian bahasa dalam masyarakat. Dengan kata lain, gaya bahasa ini mempersoalkan ketepatan dan kesesuaian dalam menghadapi situasi-situasi tertentu. Dalam bahasa standar (baahasa baku) dapatlah dibedakan : gaya bahasa resmi (bukan bahasa resmi), gaya bahasa tak resmi dan gaya bahasa percakapan.



a.       Gaya Bahasa Resmi Gaya bahasa resmi adalah gaya dalam bentuknya yang lengkap, gaya yang dipergunakan dalm kesempatan-kesempatan resmi, gaya yang digunakan oleh mereka yang diharapkan mempergunakannya dengan baik dan terpelihara. Amanat kepresidenan, berita negara, khotbah-khotbah mimbar, pidato-pidato yang penting, artikel-artikel yang serius, atau esei yang membuat subyek-subyek yang penting, semuanya dibawakan dengan bahasa resmi. b.      Gaya Bahasa Tak Resmi Gaya bahasa tak resmi juga gaya bahasa yang dipergunakan dalam bahasa standar, khususnya dalam kesempatan-kesempatan yang tidak formal atau kurang formal. Gaya ini biasanya dipergunakan dalam karya-karya tulis, buku-buku pegangan, artikel-artikel mingguan atau bulanan yang baik, dalam perkuliahan, editorial, kolumnis dan sebagainya. Singkatnya gaya bahasa tak resmi adalah gaya bahasa yang umum dan normal bagi kaum terpelajar. c.       Gaya Bahasa Percakapan Sejalan dengan kata-kata percakapan, terdapat juga gaya bahasa percakapan. Dalam gaya bahasa ini, pilihan katanya adalah kata-kata populer dan kata-kata percakapan. Kalau dibandingkan dengan gaya bahasa resmi dan gaya bahasa tak resmi, maka gaya bahasa percakapan ini dapat diumpamakan sebagai bahasa dalam pakaian sport. Itu berarti bahasanya masih lengkap untuk suatu kesempatan, dan masih dibentuk menurut kebiasaan-kebiasaan, tetapi kebiasaan ini agak longgar bila dibandingkan dengan gaya bahasa resmi dan gaya bahasa tak resmi.



Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil : Diksi atau pilihan kata adalah kemampuan seseorang dalam memilih kata untuk mencapai penyampaian yang tepat dalam berbicara atau menulis, sehingga tidak menimbulkan makna yang tidak dikehendaki pembicara atau penulis. Selain itu diksi merupakan bagian penting dalam pembuatan sebuah karya ilmiah karna karangan atau karya ilmiah yang baik bukan hanya dilihat dari isi karya ilmiah tersebut tetapi juga dilihat dari pemilihan kata yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah tersebut. Karna dilihat dalam pemilihan kata seseorang dapat menilai kepribadian seorang penulis tersebut. Pentingnya diksi dalam berbahasa adalah bagaimana memilih ketepatan pilihan kata. Penggunaan ketepatan pilihan kata ini dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejunlah kosakata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga mampu mengkomunikasikannya secara efektif kepada pembaca atau pendengarnya. Selain kata yang tepat, efektivitas, komunikasi menuntut persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengguna bahasa, yaitu kemampuan memilih kata yang sesuai dengan tuntutan komunikasi.



Daftar Pustaka Mumtahanah, Fida.Makalah Diksi dan Gaya Bahasa Keraf, Gorys.2010. Diksi dan Gaya Bahasa.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. Gani, Ramlan A dan Fitriyah Z.A.2007.Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta press. Kridalaksana, Harimurti.1984. Kamus Linguistik.Jakarta: Gramedia Pustaka.  Alwi, Hasan dkk.2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Balai Pustaka: Jakarta