Pentingnya Olahraga Pada Lansia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1 PENTINGNYA OLAHRAGA TERHADAP KESEHATAN LANSIA Ainun Maqfira Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin ABSTRAK Salah satu upaya untuk menjaga, meningkatkan kesehatan dan kesegaran jasmani bagi lansia (lanjut usia) adalah dengan melakukan olahraga. Olahraga bagi lansia bila dilakukan dengan teratur akan mempunyai beberapa manfaat, diantaranya adalah untuk mempertahankan kesehatan, meningkatkan kekuatan otot jantung, meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, menurunkan kadar lemak, menguatkan otot-otot tubuh, mengurangi stress dan ketegangan batin, meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Apabila latihan olahraga tidak tepat akan menimbulkan risiko yang lebih berbahaya. Tujuan penulisan artikel ini agar menambah berbagai wawasan pengetahuan tentang manfaat olahraga terhadap kesehatan lansia. Metode yang digunakan dalam menyusun artikel ini yaitu Studi Pustaka dengan membaca berbagai macam buku, artikel dan jurnal sebagai referensi bacaan dengan upaya yang sistematik dalam mengembangkan pengetahuan yang benar dan sebagai penyempurnaan pengetahuan sebelumnya yang telah di laksanakan oleh para peneliti dan ilmuan dalam bidang ilmunya masing-masing. Kata kunci : Olahraga, lansia



PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penduduk lanjut usia (lansia) merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup. Menurut sensus penduduk pada tahun 1980 di Indonesia jumlah penduduk total adalah 147,3 juta. Dari angka tersebut terdapat 16,3 juta orang(11%) berusia sekitar 50 tahun ke atas dan 6,3 juta orang (4,3%) berusia 60 tahun ke atas



2 (Nugroho, 2000). Sementara itu menurut United States Bureau of Census (dalam Dewi dkk., 2007) pada tahun 2000 jumlah seluruh penduduk lanjut usia 7,28%. Angka ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2020 menjadi 11,34%. 1 Selain itu, penyakit yang berkaitan dengan mental juga sering melanda para lansia (Papalia, 2008).2 Perkembangan lansia dapat diartikan merupakan respon pertahanan terhadap penurunan fungsi fisik, psikologis, dan sosial yang terjadi. Proses menjadi tua selalu disertai oleh menurunnya proses mental dengan beberapa kesulitan dalam memasukkan bahanbahan baru ke dalam ingatan (Kaplan & Saddock dalam Nuhriawangsa, 2008). 3 Selain dari kondisi permasalahan-permasalahan tersebut diatas, kemungkinan



lansia



akan



kesulitan



untuk



menyelesaikan



tugas



perkembangan tahap ini yang disebabkan ketidakberhasilan melewati tugas-tugas perkembangan sebelumnya. Havigurst (dalam Hurlock, 2004) mengemukakan



bahwa



ketidakberhasilan



melewati



tugas-tugas



perkembangan seperti itu akan mengakibatkan kesulitan pada tahap selanjutnya. 4



Suryanto, “Pentingnya Olahraga pada Lansia, Jurnal Medikora, 6: 1, (Yogyakarta, April 2010), hlm. 2. 1



2



Diane E. Sally et al., Human Development Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana, 2008), hlm.11 3



Benjamin J.S. dan Virginia A.S., Buku Ajar Psikiatri Klinis, (Jakarta: EGC, 2010), hlm. 51. 4



Diane E. Sally et al., Op.Cit., hlm. 11.



3 Pengetahuan tentang pola hidup sehat dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit. Bagi lansia yang menderita gangguan penyakit, penerapan pola hidup sehat sesuai dengan jenis penyakitnya akan sangat membantu mengontrol penyakit yang di derita, yang pada akhirnya dapat meningatkan kualitas hidup mereka.5 Agar tetap aktif sampai tua, sejak muda seseorang perlu menerapkan kemudian mempertahankan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik/olahraga secara benar dan teratur serta tidak merokok. Pola hidup tidak aktif diketahui banyak menimbulkan berbagai keluhan. Aktif berolahraga merupakan bagian pola hidup sehat yang sebaiknya dilakukan sejak usia muda sampai lanjut usia. Artikel ini akan membahas tentang aktivitas fisik atau olahraga pada lansia beserta manfaatnya sehingga menjadikan lansia sebagai individu yang mandiri, sehat dan tetap aktif. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang, dapat diangkat rumusan masalah yaitu apa saja manfaat olahraga bagi kesehatan lansia? 3. Tujuan Tujuan penulisan artikel ini agar pembaca dapat mendeskripsikan apa saja manfaat olahraga bagi kesehatan lansia.



5



Benjamin J.S. dan Virginia A.S., Op.Cit., hlm. 51.



4 TINJAUAN PUSTAKA Lansia adalah dimana seseorang mengalami pertambahan umur disertai dengan penurunan fungsi fisik yang ditandai dengan penurunan massa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung maksimal, peningkatan lemak tubuh, dan penurunan fungsi otak (Angga, 2010).6



Lanjut usia adalah suatu proses menghilangnya secara perlahanlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994). 7



Proses menua merupakan suatu kondisi yang wajar dan tidak dapat dihindari dalam fase kehidupan (Amalia 2006).8 Pada umumnya tanda proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Pudjiastuti, 2003). 9



Pendapat lain mengatakan bahwa lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan fungsi serta telah



6



Suryanto, Op.Cit. hlm. 4.



Akmarawita Kadir, “Olahraga Pada Usia Lanjut (Lansia)”, Jurnal Wijaya Kusuma, 1:1, (Surabaya, Januari 2007), hlm. 65 7



8



Ibid.



9



Ibid. hlm. 66



5 menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. (Kurnianto, 2015).10 Masalah yang dihadapi para lansia adalah penurunan organ secara sistemik, seperti penurunan fungsi ginjal, fungsi jantung, mata maupun fungsi



kognitif



(intelektual),



yang



harus



diperhatikan



sebelum



merencanakan diet dan olahraga yang sesuai (Jeffry Tenggara, 2009).11



Menurut International Institute on Aging (INIA), World Health Organization, Penyebab timbulnya kesehatan pada lansia menurut Hardywinoto dan Tony Sedabudhi (2005) adalah sebagai berikut:



1. Umur harapan hidup bertambah panjang. 2. Lanjut usia mengalami beban ganda, yaitu mengidap penyakit infeksi dan kronis. 3. Bertambahnya kerusakan yang terjadi yang diakibatkan penyakit atau kecacatan, menimbulkan ketergantungan. 12



Permasalahan lanjut usia harus menjadi perhatian dari semua pihak, baik pemerintah, lembaga masyarakat, dan masyarakat itu sendiri (Subianto, 2009).13 Permasalahan khusus yang dapat terjadi pada kalangan lanjut usia menurut Sumampou (2002) adalah sebagai berikut:



Duwi Kurnianto, “Menjaga Kesehatan di Usia Lanjut”. Jurnal Olahraga Prestasi. 11:2, (Semarang, Juli 2015), hlm. 20. 10



11



Ibid.



12



Suryanto, Op.Cit., hlm. 5.



13



Ibid.



6 1. Proses ketuaan yang terjadi secara alami dengan konsekuensi



timbulnya masalah fisik, mental, dan sosial. 2. Perubahan sosialisasi karena produktivitas yang mulai menurun,



berkurangnya kesibukan sosial dan interaksi sosial.14 Giriwijoyo (2007) menjelaskan bahwa Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan



hidup)



dan



meningkatkan



kemampuan



gerak



(meningkatkan kualitas hidup). Dan Cholik Mutohir (2004) menjelaskan bahwa Olahraga yang dilakukan secara sistematis, teratur dan terarah akan sangat membantu upaya kita menciptakan pola hidup sehat yang sehat dan berkualitas. 15



Lebih lanjut dijelaskan oleh Kosasih (dalam Nijar, J., 2009) yaitu perkataan “sport” berasal dari bahasa latin “disportare” atau “desportare”. Di dalam bahasa italia “disporte” yang mempunyai arti menyenangkan, pemeliharaan atau menghibur untuk kegembiraan. Dapatlah dikatakan bahwa sport itu adalah kesibukan manusia untuk menggembirakan diri sambil memelihara jasmani. 16



Menurut meningkatkan



14



Nina



(2007),



kapasitas



secara



aerobik,



fisiologis, kekuatan,



olahraga fleksibilitas,



dapat dan



Ibid. hlm 7.



Said Junaidi, “Pembinaan Fisik Lansia melalui Aktivitas Olahraga Jalan Kaki”. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia.1:1 (Semarang,Juli 2011). Hlm. 18. 15



16



Duwi Kurnianto, Op.Cit., hlm. 22.



7 keseimbangan.17 Akibat yang sering terjadi dari jatuh (kehilangan keseimbangan) pada lansia adalah kerusakan sebagian tertentu dari tubuh yang mengakibatkan rasa sakit, fractur collum femoris, fractur pelvic, cidera kepala ataupun mortalitas. (Nitz, 2004).



18



METODE Metode yang digunakan dalam menyusun artikel ini yaitu Studi Pustaka dengan membaca berbagai macam buku, artikel dan jurnal sebagai referensi bacaan



dengan upaya



yang sistematik dalam



mengembangkan pengetahuan yang benar dan sebagai penyempurnaan pengetahuan sebelumnya yang telah di laksanakan oleh para peneliti dan ilmuan dalam bidang ilmunya masing-masing. Pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan teori-teori yang telah dihasilkan dari berbagai penelitian itu merupakan sumbangan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolgi dalam berbagai bidang.



PEMBAHASAN 1. Manfaat olahraga pada lansia Menurut Kurnianto (2015), Manfaat olahraga pada Lansia antara lain dapat memperpanjang usia, menyehatkan jantung, otot, dan tulang, membuat



Lansia



17



Ibid. hlm. 29.



18



Ibid. hlm. 30.



lebih



mandiri,



mencegah



obesitas,



mengurangi



8 kecemasan dan depresi, dan memperoleh kepercayaan diri yang lebih tinggi. 19 Latihan olahraga untuk lansia bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, seperti yang dikatakan oleh Junaidi (2011) bahwa: “Kebugaran jasmani pada lansia adalah kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan, yaitu kebugaran jantung-paru, peredaran darah, kekuatan otot, dan kelenturan sendi. Untuk memperoleh kesegaran jasmani yang baik, harus melatih semua komponen dasar kesegaran jasmani yang terdiri atas: ketahanan jantung, peredaran darah dan pernafasan, ketahanan otot, kekuatan otot serta kelenturan tubuh.”20 Andriewongso (2008) menyatakan bahwa olahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan. Dengan berolahraga meski itu hanya jalan kaki santai bisa mencegah beragam penyakit bahkan kepikunan. Bagi mereka yang rajin berolahraga di hari tuanya akan menikmati efek awet muda sekaligus awet sehat. 21 Manfaat olahraga untuk lansia menurut Angga (2010) adalah sebagai berikut: a) Melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh, sehingga menurunkan tekanan darah dan menghindari penyakit tekanan darah tinggi. b) Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga terhindar dari penyakit-penyakit yang menyerang kaum lansia.



19



Duwi Kurnianto, Op.Cit., hlm. 30.



20



Said Junaidi, Op.Cit., hlm. 17.



21



Ibid.



9 c) Latihan atau olahraga dengan intensitas sedang dapat memberikan keunmngan bagi para lansia melalui berbagai hal, antara lain status kardiovaskuler, resiko fraktur, abilitas fungsional dan proses mental. d) Latihan menahan beban yang intensif, misalnya berjalan adalah yang paling aman, murah dan paling mudah serta sangat bermanfaat bagi sebagian besar lansia. 22 Olahraga dikatakan dapat memperbaiki komposisi tubuh, seperti lemak tubuh, kesehatan tulang, massa otot, dan meningkatkan daya tahan, massa otot dan kekuatan otot, serta fleksibilitas sehingga lansia lebih sehat dan bugar serta risiko jatuh berkurang. “Olahraga dikatakan juga dapat menurunkan risiko penyakit diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit jantung” (Kadir, 2007). Dari pernyataan tersebut olahraga sangat dianjurkan untuk lansia. 23 Secara umum dikatakan bahwa olahraga pada lansia dapat menunjangan kesehatan, yaitu dengan meningkatkan nafsu makan, membuat kualitas tidur lebih baik, dan mengurangi kebutuhan terhadap obat-obatan (Kurnianto, 2015).24 Selain itu, olahraga atau aktivitas fisik bermanfaat secara fisiologis, psikologis maupun sosial. Menurut Nina (2007), secara fisiologis, olahraga dapat meningkatkan kapasitas aerobik, kekuatan, fleksibilitas, dan



22



Suryanto, Op.Cit., hlm. 5.



23



Akmarawita Kadir, Op.Cit., hlm. 66.



24



Duwi Kurnianto, Op.Cit., hlm. 29.



10 keseimbangan. Secara psikologis, olahraga dapat meningkatkan mood, mengurangi risiko pikun, mencegah depresi. Secara sosial, olahraga dapat mengurangi ketergantungan pada orang lain, mendapat banyak teman, dan meningatkan produktivitas.25 Partisipasi Lansia dalam aktivitas fisik yang teratur atau program latihan fisik yang terstruktur sangat disarankan dan mempunyai banyak manfaat. Perbaikan cara berjalan, keseimbangan, kapasitas fungsional tubuh secara umum, dan kesehatan tulang dapat diperoleh melalui latihan (Kurnianto, 2015). Kesehatan olahraga bagi Lansia merupakan hal penting yang harus diprogramkan, baik dari petugas kesehatan, profesional olahraga, maupun masyarakat.26 Jenis olahraga yang baik untuk lansia yang dapat melatih berbagai sistem kordinasi pada lansia seperti yang di kemukakan oleh Sadoso Sumosardjuno (1991) pada umumnya aktivitas aerobik merupakan aktivitas fisik dari dari kebanyakan usia lanjut, Juga latihan kelenturan untuk memperbaiki dan memelihara daerah geraknya dan aktivitas untuk melatih perimbangan serta koordinasi.27



Menurut Dr. Angke dari Rumah Sakit Santo Borromeus (seperti dikutip tin tin, 2013) “Olahraga yang sesuai untuk para lanjut usia adalah berjalan kaki ringan dengan waktu minimal 30 menit serta waktu maksimal



25



Said Junaidi, Op.Cit., hlm. 19.



26



Duwi Kurnianto, Op.Cit., hlm. 30.



27



Said Junaidi, Op.Cit., hlm. 27.



11 yaitu sampai 1 jam dengan secara berkala dengan melakukan di pagi hari serta tidak dianjurkan untuk lanjut usia berolahraga terlau berat ”.28



KESIMPULAN Olahraga bagi lansia merupakan sesuatu yang sangat penting, karena olahraga dapat mendukung dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk itu para lansia perlu meluangkan waktu atau menjadwalkan latihan untuk melakukan olahraga secara teratur. Selain itu, olahraga atau aktivitas fisik bermanfaat secara fisiologis, psikologis maupun sosial. Secara fisiologis, olahraga dapat meningkatkan kapasitas aerobik, kekuatan, fleksibilitas, dan keseimbangan. Secara psikologis, olahraga dapat meningkatkan mood, mengurangi risiko pikun, mencegah



depresi.



ketergantungan



pada



Secara orang



sosial, lain,



olahraga



mendapat



dapat banyak



mengurangi teman,



dan



meningatkan produktivitas.



DAFTAR PUSTAKA Junaidi, Said. 2011. “Pembinaan Fisik Lansia melalui Aktivitas Olahraga Jalan Kaki”. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. 1 (1): 17-27 (Juli 2011). Kadir, Akmarawita. 2007. “Olahraga Pada Usia Lanjut (Lansia)”, Jurnal Wijaya Kusuma, 1 (1) : 65-67 (Januari 2007). Kurnianto, Duwi. 2015. “Menjaga Kesehatan di Usia Lanjut”. Jurnal Olahraga Prestasi. Vol. 11, No. 2, Juli 2015. (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=355103&val=4



28



Duwi Kurnianto, Op.Cit.



12 70&title=MENJAGA%20KESEHATAN%20DI%20USIA%20LANJUT . diakses 27 November 2017) Papillu, Sally, et al. 2008. Human Development Psikologi Perkembangan, Jakarta: Kencana Sadock, B.J. dan Sadock, V.A. 2010. Buku Ajar Psikiatri Klinis, Jakarta: EGC, 2010 Suryanto. 2010. “Pentingnya Olahraga Bagi Lansia”. Jurnal Medikora. 6 (1): 23-30 (April 2010).