Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkont [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Elektronika Daya Politeknik Negeri Medan



Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol 1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R 1.1. Cara Kerja Rangkaian



(a) Gambar rangkaian



a Q1



Q2



R



Q4



Q3



b



Rangkaian Trigger SCR



Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol



1



Elektronika Daya Politeknik Negeri Medan



(b) Bentuk gelombang



Gambar 1. Rangkaian penyearah 1  gelombang penuh terkontrol beban R



Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol



2



Elektronika Daya Politeknik Negeri Medan



Pada Saat potensial titik A lebih tinggi disbanding potensialtitik B ( dari 0 - πœ‹ rad), SCR 1 dan 3 akan bias maju secara bersamaan, maka ini adalah kesempatan untuk mentrigger SCR agar SCR dapatkonduksi (ON). Jikapadaπœ”π‘‘ = 𝛼 SCR 1 dan 3 ditrigger maka SCR 1 dan 3 akan konduksi (ON) selama 𝛼 βˆ’ πœ‹ rad dan arus akan mengalir ke beban. Sesaatsetelahπœ‹ rad, SCR 1 dan 3 akandibiasmundursecarabersamaan Saat potensia ltitik B lebih tinggi disbanding potensial titik A ( dariπœ‹ βˆ’ 2πœ‹ rad), SCR 2 dan 4 akan bias maju secara bersamaan, maka ini adalah kesempatan untuk mentrigger SCR agar SCR dapat konduksi (ON). Jikapadaπœ”π‘‘ = πœ‹ + 𝛼 SCR 2 dan 4 ditriggermaka SCR 2 dan 4 akankonduksi (ON) selama(πœ‹ + 𝛼) βˆ’ 2πœ‹ rad dan arus akan mengalir ke beban. Sesaat setelah 2πœ‹ rad, SCR 2 dan 4 akan dibias mundur secara bersamaan.. Berdasarkan gambar gelombang diatas dapat dilihat hubungan antara vAB pada 0 βˆ’ πœ‹ rad adalah gelombang sinus dan karena beban yang digunakan pada rangkaian merupakan beban resistif maka arus dan tegangannya sefasa. Berdasarkan gambar gelombang diatas dapat dilihat bahwa besar tegangan rata - rata output (VRrataβˆ’rata ) dapat diatur dengan cara menggeser sudut triger SCR (Ξ±) pada rangkaian dan besar tegangan rata - rata output (VRrataβˆ’rata ) / Vdc rata-rata dapat diketahui dengan rumus : 1 πœ‹ 𝐕𝐃𝐂 π«πšπ­πšβˆ’π«πšπ­πš = ∫ π‘‰π‘š sin πœ”π‘‘π‘‘(πœ”π‘‘) πœ‹ 𝛼 π‘‰π‘š = (βˆ’π‘π‘œπ‘ πœ”π‘‘|πœ‹π›Ό ) πœ‹ π‘‰π‘š = (βˆ’ cos πœ‹ + π‘π‘œπ‘ π›Ό) πœ‹ π‘‰π‘š = ( 1 + π‘π‘œπ‘ π›Ό) πœ‹ Tegangan keluaran rms diberikan oleh: 1



𝐕𝐑𝐫𝐦𝐬



2 1 πœ‹ = [ ∫ (π‘‰π‘š sin πœ”π‘‘)2 𝑑 (πœ”π‘‘) ] πœ‹ 𝛼 1



πœ‹ 2 1 2 = [ Vm ∫ sin2 πœ”π‘‘π‘‘ (πœ”π‘‘) ] πœ‹ 𝛼 1



2 π‘‰π‘š 2 πœ‹ 1 = [ ∫ (dΟ‰t βˆ’ cos 2 πœ”π‘‘π‘‘πœ”π‘‘) ] πœ‹ 𝛼 2 1



πœ‹ 2 π‘‰π‘š 2 1 πœ‹ = { [πœ”π‘‘|𝛼 βˆ’ ∫ cos 2 πœ”π‘‘π‘‘ (2πœ”π‘‘) ]} 2πœ‹ 𝛼 2 2



= {



π‘‰π‘š 1 1 [(πœ‹ βˆ’ 𝛼) βˆ’ ( sin 2πœ‹ βˆ’ sin 2𝛼)]} 2πœ‹ 2 2



1 2



Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol



3



Elektronika Daya Politeknik Negeri Medan 1



2 π‘‰π‘š 2 1 (πœ‹ = [ βˆ’ 𝛼) + ( sin 2𝛼)] 2πœ‹ 2 1



π‘‰π‘š 2 𝛼 1 sin 2𝛼) 2 = [ (1 βˆ’ + )] 2 πœ‹ 2 2πœ‹ 1



Vm



𝛼 sin 2𝛼 2 = (1 βˆ’ + ) πœ‹ 2πœ‹ √2 Arus beban rata-rata (IDC rata-rata) diperoleh : 𝑰𝑫π‘ͺπ’“π’‚π’•π’‚βˆ’π’“π’‚π’•π’‚



1 Ο€ π‘‰π‘š = ∫ sin πœ”π‘‘ 𝑑(πœ”π‘‘) πœ‹ Ξ± R 1



2 1 π‘‰π‘š Ο€ = [ βˆ™ ∫ sin Ο‰t d(Ο‰t)] πœ‹ 𝑅 Ξ± 1



2 1 π‘‰π‘š = [ βˆ™ (π‘π‘œπ‘ πœ”π‘‘|πœ‹π›Ό )] πœ‹ 𝑅 1



2 1 π‘‰π‘š = [ βˆ™ (cos πœ‹ βˆ’ cos 𝛼)] πœ‹ 𝑅 π‘‰π‘š = (1 + cos 𝛼) πœ‹. 𝑅 𝑽𝑹 π’“π’‚π’•π’‚βˆ’π’“π’‚π’•π’‚ = 𝑹



Untuk menghitung arus beban rms (IRrms) : 1



πˆπ‘π«π¦π¬



2 1 πœ‹ π‘‰π‘š = [ ∫ ( sin πœ”π‘‘)2 𝑑(πœ”π‘‘)] πœ‹ 𝛼 𝑅



2



πœ‹



1 2



1 π‘‰π‘š = [ . 2 ∫ sin2 πœ”π‘‘ 𝑑(πœ”π‘‘)] πœ‹ R 𝛼



1



2 1 π‘‰π‘š 2 πœ‹ 1 = [ . 2 ∫ (π‘‘πœ”π‘‘ βˆ’ cos 2πœ”π‘‘ π‘‘πœ”π‘‘)] πœ‹ R 𝛼 2 1



2 1 π‘‰π‘š 2 πœ‹ = [ . 2 ∫ πœ”π‘‘ βˆ’ cos 2πœ”π‘‘ (π‘‘πœ”π‘‘)] 2πœ‹ R 𝛼 1



πœ‹ 2 1 π‘‰π‘š 2 1 = [ . 2 (πœ”π‘‘|πœ‹π›Ό βˆ’ ∫ cos 2πœ”π‘‘ (2π‘‘πœ”π‘‘))] 2πœ‹ R 𝛼 2



Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol



4



Elektronika Daya Politeknik Negeri Medan



1.2. Simulasi Matlab



Gambar 2. Rangkaian Penyearah Terkontrol Gelombang Penuh Beban R



Penyearah terkontrol pada gambar di atas menggunakan 4 SCR dengan beban resistif R dan sudut penyalaan Ξ± = 900, dengan tegangan sumber Vs =200 Volt , R = 30 Ω, f = 50 Hz.Kita dapat membandingkan besar tegangan keluaran rata-rata, tegangan rms, arus beban, arus rms beban, arus rms SCR, dan arus rata-rata pada SCR dari hasil simulasi dengan berdasarkan rumus.



ο‚· Tegangan keluaran rata-rata pada beban: Perhitungan berdasarkan rumus: π‘‰π‘š VDC rataβˆ’rata = ( 1 + π‘π‘œπ‘ π›Ό) πœ‹ 200 VDC rataβˆ’rata = ( 1 + π‘π‘œπ‘  90Β°) 3,14 VDC rataβˆ’rata = 63,694 ( 1 + 0) 𝐕𝐃𝐂 π«πšπ­πšβˆ’π«πšπ­πš = πŸ”πŸ‘, πŸ”πŸ—πŸ’ 𝐕



Hasil simulasi: 𝐕𝐃𝐂 π«πšπ­πšβˆ’π«πšπ­πš = πŸ”πŸ‘, πŸ“πŸ‘ 𝐕 Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol



5



Elektronika Daya Politeknik Negeri Medan



ο‚· Arus pada beban: Perhitungan berdasarkan rumus: π‘‰π‘š πΌπ·πΆπ‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž = ( 1 + π‘π‘œπ‘  𝛼) πœ‹. 𝑅 VDC rataβˆ’rata 𝐼𝐷𝐢 π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž = 𝑅 63,694 V 𝐼𝐷𝐢 π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž = 30 Ω 𝑰𝑫π‘ͺ π’“π’‚π’•π’‚βˆ’π’“π’‚π’•π’‚ = 𝟐, πŸπŸπŸ‘ 𝐀 Hasil simulasi: 𝑰𝑫π‘ͺ π’“π’‚π’•π’‚βˆ’π’“π’‚π’•π’‚ = 𝟐, πŸπŸπŸ– 𝐀.



ο‚· Tegangan rms pada beban: Perhitungan berdasarkan rumus: VRrms VRrms



1



Vm



𝛼 sin 2𝛼 2 = (1 βˆ’ + ) πœ‹ 2πœ‹ √2 1



200



90Β° sin 2.90Β° 2 = (1 βˆ’ + ) 180Β° 2.3,14 √2 1



VRrms = 141,421 (0,5 + 0)2 VRrms = 141,421 π‘₯ 0,707 𝑉 𝐕𝐑𝐫𝐦𝐬 = πŸ—πŸ—, πŸ—πŸ–πŸ’ 𝑽 Hasil simulasi: 𝐕𝐑𝐫𝐦𝐬 = 𝟏𝟎𝟎, 𝟐 𝐕



ο‚· Arus rms pada beban: Perhitungan berdasarkan rumus: π‘‰π‘š



1



𝛼 sin 2𝛼 2 πΌπ‘…π‘Ÿπ‘šπ‘  = (1 βˆ’ + ) πœ‹ 2πœ‹ √2𝑅 π‘‰π‘…π‘Ÿπ‘šπ‘  πΌπ‘…π‘Ÿπ‘šπ‘  = 𝑅 99,984 𝑉 πΌπ‘…π‘Ÿπ‘šπ‘  = 30Ω π‘°π‘Ήπ’“π’Žπ’” = πŸ‘, πŸ‘πŸ‘πŸ 𝑨 Hasil simulasi: π‘°π‘Ήπ’“π’Žπ’” = πŸ‘, πŸ‘πŸ‘πŸ— 𝑨 Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol



6



Elektronika Daya Politeknik Negeri Medan



ο‚· Arus rms pada SCR : 1



πΌπ‘„π‘Ÿπ‘šπ‘ 



π‘‰π‘š 𝛼 sin 2𝛼 2 = (1 βˆ’ + ) 2𝑅 πœ‹ 2πœ‹ 1



πΌπ‘„π‘Ÿπ‘šπ‘  πΌπ‘„π‘Ÿπ‘šπ‘ 



200 90 sin 2.90 2 = (1 βˆ’ + ) 2 Γ— 30 180 2 . 3,14 1 200 (1 βˆ’ 0,5 + 0)2 = 60 = 3,333 (0,707)



πΌπ‘„π‘Ÿπ‘šπ‘  π‘°π‘Έπ’“π’Žπ’” = 𝟐, πŸ‘πŸ“πŸ” 𝑨



Hasil simulasi: π‘°π‘Έπ’“π’Žπ’” = 𝟐, πŸ‘πŸ”πŸ“ 𝑨 ο‚· Arus SCR rata-rata : π‘‰π‘š πΌπ‘„π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž = (1 + cos 𝛼) 2πœ‹π‘… 200 πΌπ‘„π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž = (1 + cos 90) 2. 3,14 . 30 πΌπ‘„π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž = 1,061 (1) π‘°π‘Έπ’“π’‚π’•π’‚βˆ’π’“π’‚π’•π’‚ = 𝟏, πŸŽπŸ”πŸ 𝑽 Hasil simulasi: π‘°π‘Έπ’“π’‚π’•π’‚βˆ’π’“π’‚π’•π’‚ = 𝟏, πŸŽπŸ“πŸ— 𝑨



Tabel Evaluasi: VDC



IDC



VRrms



IRrms



IQrms



IQrata-rata



(V)



(A)



(V)



(A)



(A)



(A)



Dari Hasil Simulasi



63,53



2,118



100,2



3,339



2,365



1,059



Dari Hasil Perhitungan



63,694



2,123



99,984



3,332



2,356



1,061



Sedikit ada perbedaan antara hasil dari simulasi matlab dengan hasil penggunaan rumus teorinya. Hal itu mungkin terjadi karena ada perbedaan sedikit pada perhitungan dengan penggunaan angka di belakang koma.



Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol



7



Elektronika Daya Politeknik Negeri Medan



1.3. Hasil Simulasi



Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol



8



Elektronika Daya Politeknik Negeri Medan



2. Penyearah Gelombang Penuh Terkontrol Beban R-L 2.1. Cara Kerja Rangkaian



(a) Gambar rangkaian



a Q1



Q2



R



Q4



Q3



b



Rangkaian Trigger SCR Gambar 1. Penyearah 1  setengah gelombang terkontrol beban RL



Gambar 2. menunjukkan ketika penyearah terkendali dibebani beban RL. Pada saat potensial tegangan titik a lebih tinggi daripada titik b, maka anoda lebih positif dari katoda, bersamaan dengan itu VAKpositif. Maka ini kesempatan untuk mentrigger SCR Q1 & Q3 agar konduksi. Jika diberikan arus gate diberikan pada t = , maka SCR Q1 & Q3 akan konduksi selama - rad dan arus mengalir melalui induktor yang menyimpan energi. Sesaat setelah  rad, vab mulai negatif, dan bersamaan dengan itu VAK mulai negatif. SCR menstop arus yang mengalir melalui induktor, akan tetapi energi yang tersimpan dalam induktor memaksa aliran Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol



9



Elektronika Daya Politeknik Negeri Medan



arus tetap berjalan seperti sebelumnya dengan cara melepas energinya. Sehingga SCR tetap konduksi dan menimbulkan tegangan negatif selama - rad, dimana  adalah besar arus yang melewati dari VAK (+).Setelah energi induktor habis, SCR Q1 & Q3 akan OFF.Dari 2 rad SCR Q2 & Q4 dibias mundur. Jika diberikan arus trigger pada t = , maka SCR Q2 & Q4 akan konduksi selama  - 2 rad dan arus mengalir ke beban. Setelah 2 rad, anoda SCR kembali lagi positif daripada katoda sehingga SCR akan kembali lagi konduksi, begitu seterusnya. Berikut adalah Rumus yang digunakan pada rangkaian gelombang penuh terkontrol 1 fasa beban R-L : 1 𝛽 ∫ 𝑉 sin πœ”π‘‘π‘‘(πœ”π‘‘) 2πœ‹ 𝛼 π‘š π‘‰π‘š 𝛽 = (βˆ’π‘π‘œπ‘ πœ”π‘‘|𝛼 ) 2πœ‹ π‘‰π‘š = (βˆ’ cos 𝛽 + π‘π‘œπ‘ π›Ό) 2πœ‹ π‘‰π‘š = (cos 𝛼 βˆ’ π‘π‘œπ‘ π›½) 2πœ‹



𝐕𝐃𝐂 π«πšπ­πšβˆ’π«πšπ­πš =



Tegangan keluaran rms diberikan oleh: 1



𝐕𝐑𝐫𝐦𝐬



2 1 𝛽 = [ ∫ (π‘‰π‘š sin πœ”π‘‘)2 𝑑 (πœ”π‘‘) ] 2πœ‹ 𝛼 1 2 1 𝛽 = [ ∫ π‘‰π‘š 2 sin2 πœ”π‘‘π‘‘ (πœ”π‘‘) ] 2πœ‹ 𝛼



2



𝛽



1 2



π‘‰π‘š = [ ∫ sin2 πœ”π‘‘π‘‘ (πœ”π‘‘) ] 2πœ‹ 𝛼



1



2 π‘‰π‘š 2 𝛽 1 = [ ∫ (1 βˆ’ cos 2 πœ”π‘‘π‘‘ (πœ”π‘‘) ] 2πœ‹ 𝛼 2



2



1 2



𝛽



π‘‰π‘š 1 = [ ∫ (d(Ο‰t) βˆ’ cos 2 πœ”π‘‘π‘‘ (πœ”π‘‘)) ] 2πœ‹ 𝛼 2



1



𝛽 2 π‘‰π‘š 2 1 𝛽 = [ (πœ”π‘‘|𝛼 βˆ’ ∫ cos 2 πœ”π‘‘π‘‘ (2πœ”π‘‘))] 4πœ‹ 𝛼 2 2



1 2



π‘‰π‘š 1 (𝛽 βˆ’ 𝛼) βˆ’ (sin 2𝛽 βˆ’ sin 2𝛼)] = [ 4πœ‹ 2



1



𝐕𝐫𝐦𝐬



2 Vm 1 1 = [ {(𝛽 βˆ’ 𝛼) βˆ’ (sin 2𝛽 βˆ’ sin 2𝛼)}] 2 √2 2πœ‹



Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol



10



Elektronika Daya Politeknik Negeri Medan



Arus beban (IDC) diperoleh : Μ…Μ…Μ…Μ…Μ… 𝑉𝐷𝐢 = 𝐼̅̅̅̅ 𝐷𝐢 . 𝑅 π‘‰π‘š 𝑰𝑫π‘ͺ = ( π‘π‘œπ‘ π›Ό βˆ’ cos 𝛽) 2πœ‹. 𝑅



Dan untuk memperoleh arus beban rms (Irms) : 1



π‘°π’“π’Žπ’”



V 1 sin(𝛽 βˆ’ 𝛼) cos(𝛽 + 𝛼 + πœƒ) 2 = [ {(𝛽 βˆ’ 𝛼) βˆ’ }] 𝑍 2πœ‹ cos πœƒ



2.2. Simulasi Matlab a. Metode kerja diskontiniu Yaitu ada arus yang mencapai angka 0 pada interval tertentu. Dengan pemberian sudut trigger >.



Gambar 2. Rangkaian Penyearah Terkontrol Gelombang Penuh Beban R-L Penyearah terkontrol pada gambar memiliki beban R-L seridengan metode diskontiniu. Diberikan tegangan sumber Vs= 200, R = 20Ω, L = 3 mH, f = 50 Hz. Kita dapat membandingkan besar tegangan keluaran rata-rata, tegangan rms, arus beban, arus rms Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol



11



Elektronika Daya Politeknik Negeri Medan



beban, arus rms SCR, dan arus rata-rata pada SCR dari hasil simulasi dengan berdasarkan rumus. ο‚· Tegangan keluaran rata-rata pada beban Perhitungan berdasarkan rumus: tan  = =



πœ”πΏ



𝑅 2 Γ—3,14 Γ—100Γ—0,03 30



= 0,628 = arc tan 1,256 = 32,128ο‚° Oleh karna  = 32,128ο‚°, maka SCR ditrigger pada  = 90ο‚°. Nilai  dapat dicari dengan excel:



Maka  = 208ο‚° VDC rataβˆ’rata = VDC rataβˆ’rata = VDC rataβˆ’rata = VDC rataβˆ’rata = 𝐕𝐃𝐂 π«πšπ­πšβˆ’π«πšπ­πš =



π‘‰π‘š (π‘π‘œπ‘ π›Ό βˆ’ cos ) πœ‹ 100 ( π‘π‘œπ‘  90Β° βˆ’ cos 208ο‚°) 3,14 31,847 ( 0 βˆ’ (βˆ’0,882)) 31,847 (0,882) πŸπŸ–, πŸŽπŸ–πŸ— 𝐕 Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol



12



Elektronika Daya Politeknik Negeri Medan



Hasil simulasi: 𝐕𝐃𝐂 π«πšπ­πšβˆ’π«πšπ­πš = πŸ‘πŸŽ, πŸ‘πŸ“ 𝐕 ο‚· Arus pada beban Perhitungan berdasarkan rumus: Vm (cos 𝛼 βˆ’ cos 𝛽) πœ‹. 𝑅 VDC rataβˆ’rata πΌπ·π‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž = 𝑅 28,089 V πΌπ·π‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž = 30Ω π‘°π‘«π’„π’“π’‚π’•π’‚βˆ’π’“π’‚π’•π’‚ = 𝟎, πŸ—πŸ‘πŸ” 𝐀 πΌπ·π‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž =



Hasil simulasi: π‘°π‘«π’„π’“π’‚π’•π’‚βˆ’π’“π’‚π’•π’‚ = 𝟏, 𝟎𝟏𝟐 𝐀 ο‚· Tegangan rms pada beban Perhitungan berdasarkan rumus: 1



Vrms



2 Vm 1 1 = [ {(𝛽 βˆ’ 𝛼) βˆ’ (sin 2𝛽 βˆ’ sin 2𝛼)}] 2 √2 πœ‹ 1



100



Vrms



2 1 1 = [ {(208 βˆ’ 90) βˆ’ (sin 416 βˆ’ sin 180)}] 2 √2 180



Vrms



2 1 1 = 70,710 [ {118 βˆ’ (βˆ’0,829)}] 180 2



1



1



2 1 Vrms = 70,710 [ (118,4145)] 180 Vrms = 70,710 π‘₯ 0,811 𝑉 𝐕𝐫𝐦𝐬 = πŸ“πŸ•, πŸ‘πŸ’πŸ“ 𝑽



Berdasarkan hasil simulasi: 𝐕𝐫𝐦𝐬 = πŸ“πŸŽ, πŸ‘πŸ“ 𝑽 ο‚· Arus rms pada beban Perhitungan berdasarkan rumus: Z = βˆšπ‘… 2 + 𝑋𝑙 2 = √302 + (2 Γ— 3,14 Γ— 50 Γ— 0,03)2 = 31,444 Ω Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol



13



Elektronika Daya Politeknik Negeri Medan 1



πΌπ‘Ÿπ‘šπ‘ 



V 1 sin(𝛽 βˆ’ 𝛼) cos(𝛽 + 𝛼 + πœƒ) 2 = [ {(𝛽 βˆ’ 𝛼) βˆ’ }] 𝑍 πœ‹ cos πœƒ



πΌπ‘Ÿπ‘šπ‘ 



70,710 1 sin(208 βˆ’ 90) cos(208 + 90 + 32,128) 2 = [ {(208 βˆ’ 90) βˆ’ }] 31,444 180 cos 32,128



πΌπ‘Ÿπ‘šπ‘ 



1 sin(118) cos(330,128) 2 = 2,248 [ {(118) βˆ’ }] 180 cos 32,128



1



1



1



πΌπ‘…π‘Ÿπ‘šπ‘ 



2 1 = 2,248 [ (118 βˆ’ 0,904)] 180 1



πΌπ‘Ÿπ‘šπ‘  = 2,248[0,650]2 πΌπ‘Ÿπ‘šπ‘  = 2,248 Γ— 0,806 π‘°π’“π’Žπ’” = 𝟏, πŸ–πŸπŸ 𝐀 Berdasarkan hasil simulasi: π‘°π’“π’Žπ’” = 𝟏, πŸ’πŸ’πŸ– 𝐀 ο‚· Arus rms pada SCR : πΌπ‘Ÿπ‘šπ‘  πΌπ‘„π‘Ÿπ‘šπ‘  = √2 1,448 πΌπ‘„π‘Ÿπ‘šπ‘  = √2 π‘°π‘Έπ’“π’Žπ’” = 𝟏, πŸŽπŸπŸ‘ 𝑨 Hasil simulasi: π‘°π‘Έπ’“π’Žπ’” = 𝟏, 𝟎𝟐𝟐 𝑨 ο‚· Arus SCR rata-rata : πΌπ·π‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž πΌπ‘„π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž = 2 0,936 πΌπ‘„π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž = 2 π‘°π‘Έπ’“π’‚π’•π’‚βˆ’π’“π’‚π’•π’‚ = 𝟎, πŸ’πŸ”πŸ– 𝑽 Hasil simulasi: π‘°π‘Έπ’“π’‚π’•π’‚βˆ’π’“π’‚π’•π’‚ = 𝟎, πŸ“πŸŽπŸ“πŸ— 𝑨 Sedikit ada perbedaan antara hasil dari simulasi matlab dengan hasil penggunaan rumus teorinya. Hal itu mungkin terjadi karena ada kekurang telitian dalam penggunaan angka di belakang koma pada saat melakukan perhitungan.



Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol



14



Elektronika Daya Politeknik Negeri Medan



2.3. Hasil Simulasi:



b. Metode kerja kontiniu Yaitu keadaan dimana arus tidak pernah mencapai angka 0 pada interval tertentu. Dan diberikan sudut trigger 