Penyuluhan Jabatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Pada saat ini dunia kerja berhadapan dengan arus globalisasi yang memerlukan adanya peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja, kondisi ketenagakerjaan ditandai oleh adanya tingkat pengangguran yang cukup tinggi sebagai akibat dari krisis ekonomi dan moneter yang dialami oleh bangsa Indonesia. Pada kondisi yang demikian, jumlah pegawai fungsional pengantar kerja yang menangani masalah ketenagakerjaan khususnya penempatan dan perluasan kesempatan kerja dirasakan masih kurang. Pegawai Pengantar Kerja adalah sumber daya aparatur yang bertugas sebagai ujung tombak dalam pengembangan dan perluasan kesempatan kerja baik melalui penempatan tenaga kerja maupun usaha mandiri. Salah satu langkah untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang professional, antara lain dengan memberikan pendidikan dan pelatihan pengantar kerja bagi para calon pegawai pengantar kerja.



Berkaitan dengan hal tersebut agar Program Diklat



Pengantar Kerja dapat berdayaguna dan berhasilguna, maka dalam persiapan diklat ini telah diupayakan penulisan dan penyempurnaan modul yang merujuk pada kurikulum berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pegawai pengantar kerja. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka disusun modul pengantar kerja yang dibuat dengan tujuan untuk mempermudah peserta diklat dalam proses belajar mengajar. Diharapkan dengan membaca modul ini sebelumnya, peserta diklat mendapatkan wawasan dan pemikiran sebagai bahan diskusi dalam proses pembelajaran di kelas dengan pengajar/widyaiswara. Modul ini berisi substansi dasar dan teknis yang seyogyanya dapat dikuasai oleh calon pengantar kerja. Untuk memperluas wawasan, diharapkan peserta diklat membaca buku-buku referensi atau daftar pustaka dan sumber-sumber lainnya. Diharapkan dengan berpedoman pada modul ini, para peserta dan pengajar/ widyaiswara Diklat Pengantar Kerja mempunyai kesamaan pemahaman terhadap seluruh kompetensi.



i



Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan modul ini, disampaikan terima kasih dan semoga bermanfaat dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.



Jakarta,



Maret 2016



Kepala Pusdiklat Pegawai



Drs. Suhartono, MM. NIP. 19630808 198403 1 002



ii



SUMMARY



Dalam mekanisme antar kerja mencakup 3 (tiga) fungsi utama pelayanan, yaitu: fungsi Perantaraan Kerja, fungsi Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan dan fungsi Pelayanan Informasi Pasar Kerja. Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan adalah suatu proses



untuk



berhubungan



membantu



seseorang



dengan pemilihan



dalam



memecahkan



pekerjaan atau jabatan



permasalahan dengan



tujuan



yang untuk



mempertemukan antara karakteristik individu dengan peluang/kesempatan kerja yang ada, sehingga seseorang (pencari kerja) dapat memiliki gambaran secara obyektif tentang peluang kesempatan kerja dan menyadari realitas potensi dirinya dan pada akhirnya mampu menentukan pilihan karirnya secara tepat. Adapun sasaran penyuluhan dan bimbingan jabatan adalah para pencari kerja, siswa sekolah, mahasiswa, pekerja dan unsur-unsur yang terkait dengan penempatan tenaga kerja. Dengan modul penyuluhan jabatan ini diharapkan akan dapat memberikan pemahaman dan pola tindak yang sama dalam pelaksanaan pelayanan penyuluhan dan bimbingan jabatan. Pada akhirnya hasil pelayanan penyuluhan dan bimbingan jabatan akan mendukung pencapaian sasaran terwujudnya pelayanan penempatan tenaga kerja secara optimal dengan prinsip ”The right man on the right job” sesuai prinsip mekanisme antar kerja. Modul penyuluhan jabatan ini adalah merupakan hasil penyempurnaan dari modulmodul sebelumnya yang dapat dipergunakan oleh para pejabat fungsional Pengantar Kerja/para Petugas Antar Kerja sebagai pelaksana kegiatan pelayanan Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan dan pihak-pihak lain yang memerlukan.



iii



DAFTAR ISI



Kata Pengantar --------------------------------------------------------------------------------------- i Summary ----------------------------------------------------------------------------------------------- iii Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------------------------------ iv BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang------------------------------------------------------------------------------------- 1 B. Dasar Hukum -------------------------------------------------------------------------------------- 3 C. Pengertian-Pengertian -------------------------------------------------------------------------- 4 D. Ruang Lingkup Penyuluhan Jabatan --------------------------------------------------------- 7 E. Tujuan Pembelajaran ---------------------------------------------------------------------------- 9 F. Metode Pembelajaran --------------------------------------------------------------------------- 10 G. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok -------------------------------------------------------- 10 H. Komponen Jam Pelajaran ---------------------------------------------------------------------- 10



BAB II PENYULUHAN JABATAN II A. PENYULUHAN JABATAN A. Pengertian dan Hakekat Penyuluhan Jabatan -------------------------------------------- 11 B. Manfaat Penyuluhan Jabatan ----------------------------------------------------------------- 11 C. Sasaran Penyuluhan Jabatan ----------------------------------------------------------------- 12 D. Prosedur Penyuluhan Jabatan ---------------------------------------------------------------- 14 E. Teknik Penyuluhan Jabatan ------------------------------------------------------------------- 17 F. Metoda Penyuluhan Jabatan ------------------------------------------------------------------ 17 G. Materi Penyuluhan Jabatan -------------------------------------------------------------------- 21 H. Hal Yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Dalam Penyuluhan Jabatan ---------- 27 I.



Sarana dan Prasarana Penyuluhan Jabatan ---------------------------------------------- 28



J. Persyaratan Petugas Penyuluhan Jabatan ------------------------------------------------ 29 II B. KOMUNIKASI DALAM PENYULUHAN A. Pengertian Komunikasi ------------------------------------------------------------------------- 30 B. Peran Komunikasi -------------------------------------------------------------------------------- 30



iv



C. Inti Komunikasi ------------------------------------------------------------------------------------ 31 D. Berkomunikasi Dengan Orang Dewasa ----------------------------------------------------- 31



BAB III STUDI KASUS ---------------------------------------------------------------------------- 34 BAB IV SIMULASI DAN ROLE PLAY --------------------------------------------------------- 35 BAB V MATERI SOAL ----------------------------------------------------------------------------- 37 BAB VI PENUTUP ---------------------------------------------------------------------------------- 48 DAFTAR PUSTAKA ---------------------------------------------------------------------------------- 49



v



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Memasuki milenium baru saat ini telah terjadi perubahan dunia kerja yang mengarah kepada sistem pengembangan SDM yang bersifat multiskilling, flexible, dan retainable serta menuju kepada pengembangan enterpreneurship dan life long education. Dalam menghadapi pasar kerja bebas para lulusan sekolah dan perguruan tinggi dituntut memiliki standar kompetensi menurut keahliannya masing-masing. Standar kompetensi mempunyai 4 (empat) komponen pokok yaitu: pengetahuan, keterampilan, sikap kerja, dan pendidikan formal. Standar kompetensi bersifat universal terutama untuk jenis pekerjaan seperti akuntansi, rekayasa teknologi, informatika, dan lain-lain. Pengetahuan dan keterampilan dari lulusan perguruan tinggi diharapkan memiliki standar kompetensi yang jelas dan dapat membentuk kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja, sehingga sistem link-and-match dapat berjalan sekaligus membentuk sikap kerja. Beberapa aspek sikap kerja yang perlu dimiliki oleh pekerja untuk dapat berkompetisi dipasar kerja bebas, hendaknya memiliki inisiatif dan kreativitas, tanggung jawab, kemampuan kerjasama, pemahaman sistematis, kemampuan berkomunikasi, dan rasa kebersamaan. Sikap kerja akan terbentuk oleh akumulasi dari berbagai faktor seperti pendidikan formal, pengetahuan budaya, pengalaman kerja dan lain-lain. Dengan demikian disamping pekerja yang bersangkutan harus mau berubah, juga upaya untuk membangun sikap kerja perlu dirancang dengan baik. Salah satu masalah dibidang ketenagakerjaan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dewasa ini adalah besarnya jumlah pengangguran. Besarnya jumlah pengangguran tersebut



antara



lain



disebabkan karena tidak



seimbangnya



peningkatan jumlah angkatan kerja dibandingkan dengan pertumbuhan kesempatan kerja. Akan tetapi meskipun jumlah pencari kerja jauh lebih besar dari kesempatan kerja, data yang ada menunjukkan bahwa masih banyak kesempatan kerja yang tidak dapat diisi oleh pencari kerja. Hal ini antara lain disebabkan kualifikasi kompetensi pencari kerja pada umumnya belum sesuai dengan persyaratan kerja



Modul Penyuluhan Jabatan



1



(job requirement) yang ditentukan atau yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Ketidaksesuaian antara kualifikasi kompetensi tenaga kerja dengan persyaratan kerja disebabkan antara lain karena angkatan kerja yang akan memasuki dunia kerja belum memiliki pengetahuan dan keterampilan kerja yang memadai dan juga masih minimnya informasi yang diperoleh tentang dunia kerja maupun informasi pasar kerja. Permasalahan lain pada umumnya pencari kerja juga tidak mendapatkan pembekalan yang memadai untuk memahami kondisi potensi dirinya yang seharusnya dapat menjadi acuan bagi mereka untuk mengenali bakat, minat, kepribadian, potensi serta kekurangan yang dimilikinya. Dengan demikian mereka kurang dapat mengarahkan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk dapat mengisi kesempatan kerja sesuai dengan pekerjaan/jabatan yang diminati. Angkatan kerja yang cukup besar perlu dibina dan dikembangkan menjadi tenaga kerja yang kompeten sesuai dengan potensi yang dimiliki. Sejalan dengan misi pembangunan ketenagakerjaan sebagai upaya pembangunan sumber daya manusia, maka diperlukan upaya yang terpadu dan konseptual. Hal ini karena dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada perubahan-perubahan baik terhadap metoda kerja, peralatan kerja maupun sistem operasional dan sistem penjenjangan karier dari suatu jabatan. Untuk



mengatasi



permasalahan



tersebut



maka



diperlukan



program



Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan (PBJ) bagi para pencari kerja (baik yang belum pernah bekerja maupun yang sudah bekerja tapi masih berkeinginan mencari pekerjaan yang sesuai) serta pihak-pihak atau unsur-unsur yang melakukan fungsi pelayanan penempatan tenaga kerja. Dengan program PBJ ini diharapkan para pengantar kerja atau petugas antar kerja akan dapat memberikan pembekalan kepada pencari kerja



tentang dunia kerja dan informasi yang berkaitan dengan



pasar kerja/kesempatan kerja. Peranan PBJ sangat penting dalam rangka mempersiapkan calon tenaga kerja untuk menjadi tenaga kerja yang kompeten dan memenuhi persyaratan kerja yang dibutuhkan. Selanjutnya mereka diharapkan dapat menjadi tenaga kerja yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal dan produktif. Namun demikian sejauh ini kenyataannya pada kondisi pasca otonomi daerah, tenaga PBJ baik di tingkat pusat maupun di daerah masih sangat kurang, baik kuantitas maupun kualitasnya, bila dibandingkan dengan kebutuhan. Oleh karena itu untuk mendukung keberhasilan program penempatan tenaga kerja



Modul Penyuluhan Jabatan



2



dengan prinsip “The right man on the right job”, yakni prinsip penempatan orang yang tepat pada jabatan yang tepat,



diperlukan upaya-upaya strategis melalui



program dan kegiatan PBJ pada masa-masa yang akan datang.



B. Dasar Hukum 1.



UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) dan Pasal 28 D ayat (2);



2.



Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan;



3.



Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah;



4.



Undang-Undang no 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri.



5.



Peraturan Pemerintah RI Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Kewenangan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.



6.



Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1980, tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan di Perusahaan;



7.



Keputusan Presiden Nomor 36 tahun 2002, tentang Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 88 mengenai Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja;



8.



Perjanjian Kerjasama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: 076/U/1993 dan Nomor: KEP.215/MEN/1993, Tentang Pembentukan Bursa Kerja dan Pemanduan Penyelenggaraan Bursa Kerja di Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi.



9.



Kesepakatan Bersama Antara Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI dengan Menteri Pendidikan Nasional RI dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Nomor: KEP. 104/MEN/II/2007; Nomor: 01/II/KB/2007; dan Nomor: MOU/014/DP/II/2007,tentang Keterpaduan Program Siap Kerja dan Pemahaman Hubungan Industrial Bagi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan atau Sederajat, Mahasiswa dan Peserta Didik Pada Satuan Pendidikan non Formal



10. Peraturan Menteri Tanaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.12/MEN/X/2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi 11. Peraturan



Menteri



Tenaga



Kerja



dan



Transmigrasi



Nomor



PER.07/MEN/IV/2008,tentang Penempatan Tenaga Kerja



Modul Penyuluhan Jabatan



3



C. Pengertian-pengertian : 1.



Antar Kerja Adalah suatu sistem yang meliputi pelayanan, informasi pasar kerja, penyuluhan dan bimbingan jabatan dan perantaraan kerja.



2.



Angkatan Kerja Adalah penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas) baik yang bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan dan pengangguran



3.



Bursa Kerja Adalah tempat pelayanan kegiatan penempatan tenaga kerja.



4.



Ketenagakerjaan Adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.



5.



Informasi Ketenagakerjaan Adalah gabungan, rangkaian dan analisis data yang berbentuk angka yang telah diolah, naskah dan dokumen yang mempunyai arti, nilai dan makna tertentu mengenai ketenagakerjaan.



6.



Informasi Pasar Kerja (IPK) Adalah keterangan mengenai karakteristik kebutuhan dan persediaan tenaga kerja.



7.



Kompetensi Kerja Adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan



8.



Kartu Antar Kerja Adalah kartu yang dipergunakan untuk proses pelayanan penempatan tenaga kerja ,baik untuk pencari kerja maupun pemberi kerja (AK-I s.d AK- V).



9.



Lowongan Pekerjaan Adalah pekerjaan yang belum ada atau belum cukup jumlah orang yang melaksanakan, terjadi karena perluasan usaha, perubahan teknik produksi atau



Modul Penyuluhan Jabatan



4



ada tenaga kerja yang karena sesuatu hal berhenti dari pekerjaannya sehingga harus di isi dengan tenaga kerja baru. 10. Pekerja/buruh Adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. 11. Pemberi Kerja Adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum, atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. 12. PerencanaanTenaga Kerja Adalah proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara sistimatis yang dijadikan dasar dan acuan dalam penyusunan kebijakan, strategi dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan. 13. Pelatihan Kerja Adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. 14. Penempatan Tenaga Kerja Adalah pengisian lowongan pekerjaan oleh pencari kerja, baik yang dilakukan langsung pemberi kerja maupun melalui pelayanan penempatan tenaga kerja pemerintah maupun swasta melalui sistem antar kerja. 15. Pelayanan PenempatanTenaga Kerja Adalah kegiatan untuk mempertemukan tenaga kerja dengan pemberi kerja, sehingga tenaga kerja dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya dan pemberi kerja dapat memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhannya. 16. Pelaksana Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Adalah instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dan lembaga swasta berbadan hukum



Modul Penyuluhan Jabatan



5



17. Pencari Kerja Adalah angkatan kerja yang sedang menganggur dan mencari pekerjaan, maupun yang sudah bekerja tetapi ingin pindah atau alih pekerjaan yang dinyatakan dengan aktivitasnya mendaftarkan diri kepada pelaksana pelayanan penempatan tenaga kerja atau melamar pekerjaan kepada pemberi kerja. 18. Pengantar Kerja Adalah pegawai negeri sipil yang memiliki keterampilan melakukan kegiatan antar kerja dan diangkat dalam jabatan fungsional oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk 19. Penyuluhan Jabatan Adalah kegiatan pemberian informasi tentang jabatan dan dunia kerja kepada pencari kerja dan/atau masyarakat. 20. Bimbingan Jabatan Adalah proses membantu seseorang untuk mengetahui dan memahami gambaran tentang potensi diri dan dunia kerja, untuk memilih bidang pekerjaan dan karir yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan 21. Petugas Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan Adalah Pengantar kerja atau Petugas Antar Kerja yang melakukan fungsi pelayanan PBJ dalam kegiatan pelayanan penempatan tenaga kerja baik dari instansi pemerintah maupun swasta. 22. Petugas Antar Kerja Adalah petugas yang memiliki pengetahuan tentang antar kerja dan ditunjuk oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan antar kerja. 23. Tenaga Kerja Adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.



Modul Penyuluhan Jabatan



6



24. Penempatan Tenaga Kerja Adalah proses pelayanan kepada pencari kerja untuk memperoleh pekerjaan dan pemberi kerja dalam pengisian lowongan kerja sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan .



D. Ruang Lingkup Penyuluhan Jabatan : a.



Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Penyuluhan jabatan bagi siswa SLTP kelas III dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang pemilihan bidang studi lanjutan, orientasi dan pengenalan tentang jenis-jenis pekerjaan.



b.



Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Penyuluhan jabatan bagi murid SLTA dapat dimulai dari mulai kelas I sampai kelas III dimaksudkan untuk memberikan informasi yang akan memberikan pemahaman / pengertian tentang pentingnya merencanakan karir kerja secara dini, apa yang harus dilakukan untuk dapat merencanakan karir, bagaimana mengenali diri sendiri, sumber informasi tentang jabatan yang dapat diakses dengan mudah, informasi pasar kerja, informasi tentang jabatan, jenis dan jenjang



pendidikan



ketenagakerjaan,



cara



tinggi,



jenis



dan



mempersiapkan



jenjang diri



untuk



pelatihan, masuk



peraturan



pasar



kerja,



kemungkinan usaha mandiri dan lain-lain yang dapat berkembang sesuai keadaan. c.



Mahasiswa Penyuluhan jabatan bagi mahasiswa dapat dilakukan di semua jenjang pendidikan tinggi (mulai D 1 sampai S1), dimaksudkan untuk



memberikan



informasi tentang ketenagakerjaan, peraturan tentang ketenagakerjaan, dan informasi pasar kerja. Memberikan pemahaman/pengertian tentang pentingnya merencanakan karir kerja secara dini, apa yang harus dilakukan untuk dapat merencanakan karir, bagaimana mengenali diri sendiri, sumber informasi tentang jabatan yang dapat diakses dengan mudah, informasi pasar kerja yang ada dan yang akan ada, informasi tentang jabatan-jabatan yang ada, jenis dan jenjang pelatihan yang ada, peraturan ketenagakerjaan, kemungkinan usaha



Modul Penyuluhan Jabatan



7



mandiri sesuai dengan ilmu yang dimiliki, sumber informasi untuk bimbingan usaha mandiri dan lain-lain yang dapat berkembang sesuai keadaan. d.



Pencari Kerja Pencari kerja yang terdaftar di Dinas yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota merupakan target group yang harus mendapat prioritas pertama untuk diberikan penyuluhan, disamping pencari kerja yang datang ke Dinas yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota yang secara insidentil datang untuk mencari informasi pekerjaan. Penyuluhan bagi pencari kerja terutama untuk memberikan informasi tentang jenis jabatan yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi pencari kerja, cara mengakses informasi tentang lowongan kerja yang ada baik di dalam negeri maupun di luar negeri, peraturan ketenagakerjaan, jenis dan jenjang pelatihan yang ada, kemungkinan usaha mandiri, sumber informasi untuk bimbingan usaha mandiri dan lain-lain yang dapat berkembang sesuai keadaan.



e.



Tenaga Kerja Penyuluhan jabatan bagi tenaga kerja/pekerja lebih spesifik karena mereka sudah berada dalam dunia kerja, oleh karenanya penyuluhan lebih difokuskan pada peraturan ketenagakerjaan, cara meningkatkan kualitas diri untuk meniti karir lebih lanjut, cara mengatasi masalah yang dihadapi dalam pekerjaan, informasi jabatan yang ada, persiapan menghadapi masa pensiun, kemungkinan usaha mandiri, sumber informasi untuk bimbingan usaha mandiri dan lain-lain yang dapat berkembang sesuai keadaan.



f.



Organisasi Kemasyarakatan Penyuluhan jabatan dilakukan dalam rangka memberikan informasi kepada organisasi kemasyarakatan yang ada di daerah setempat, sehingga diharapkan mereka mampu memberikan penyuluhan kepada masyarakat setempat, misalnya organisasi karang taruna, anggota PKK, dll



g.



Pondok Pesantren Penyuluhan jabatan di pondok pesantren dilakukan dalam rangka memberikan informasi kepada santri-santri di pondok pesantren tersebut sehingga mereka memiliki wawasan dan pemahaman mengenai dunia kerja.



Modul Penyuluhan Jabatan



8



h.



Karyawan yang akan purna tugas Penyuluhan jabatan yang diberikan kepada karyawan yang purna tugas dimaksudkan untuk membekali mereka dengan informasi mengenai peluangpeluang usaha mandiri yang dapat mereka lakukan setelah mereka memasuki masa pensiun.



i.



Masyarakat Umum Penyuluhan jabatan bagi masyarakat umum, lebih tepat disebut sosialisasi yang terutama dimaksudkan untuk membentuk opini/pendapat masyarakat terhadap pentingnya penyuluhan jabatan, dan bagaimana meningkatkan peranan masingmasing kelompok masyarakat



untuk



penyuluhan



jabatan,



dan



bimbingan



mendukung untuk



keberhasilan program mengetahui



peraturan



ketenagakerjaan, prospek pasar kerja, dan lain-lain yang dapat berkembang sesuai keadaan.



E.



Tujuan Pembelajaran : 1.



Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diklat memahami dan mampu



melakukan



kegiatan



penyuluhan



jabatan,



sehingga



terwujud



keseragaman dalam penyelenggaraan kegiatan penyuluhan jabatan . 2.



Indikator Keberhasilan Setelah mengikuti pembelajatan materi ini, peserta diklat dapat memahami dan mampu : a.



Menjelaskan tentang latar belakang perlunya penyuluhan jabatan;



b.



Mengetahui tahap-tahap pelaksanaandan materi-materi tentang penyuluhan jabatan disesuaikan dengan kebutuhan audiensi/peserta penyuluhan;



c.



Menjabarkan arti penting penyuluhan jabatan dalam penanggulangan masalah ketenagakerjaan;



d.



Melakukan kegiatan penyuluhan jabatan kepada pencari kerja, pekerja, siswa sekolah, masyarakat, dan pihak-pihak lain yang membutuhkan



Modul Penyuluhan Jabatan



9



F.



Metoda Pembelajaran: a.



Metoda Ceramah



b.



Metoda diskusi dan tanya jawab



c.



Metoda simulasi



d.



Metoda visualisasi atau demonstrasi



e.



Metoda studi kunjungan lapangan



G. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Materi Pokok untuk modul bimbingan jabatan ini adalah : a.



b.



Materi Pokok : 1.



Pengertian dan hakekat penyuluhan jabatan



2.



Manfaat penyuluhan jabatan



3.



Sasaran penyuluhan jabatan



4.



Prosedur penyuluhan jabatan



5.



Teknik penyuluhan jabatan



6.



Metoda penyuluhan jabatan



Materi Sub Pokok 1.



Materi penyuluhan jabatan



2.



Hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam penyuluhan jabatan



3.



Sarana dan Prasarana penyuluhan jabatan



4.



Persyaratan petugas penyuluhan jabatan



H. Komponen Jam Pelajaran Waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari bahan penyuluhan jabatan ini berjumlah 15 jam pelajaran @ 45 menit.



Modul Penyuluhan Jabatan



10



BAB II PENYULUHAN JABATAN



II A. PENYULUHAN JABATAN A. Pengertian dan Hakekat Penyuluhan Jabatan Penyuluhan Jabatan adalah suatu proses awal penyampaian informasi secara sistematis, obyektif, dan dinamis, tentang jabatan/pekerjaan dan dunia kerja sehingga masyarakat luas dan pencari kerja memiliki gambaran yang obyektif tentang peluang kesempatan kerja dan disertai pemahaman tentang realitas potensi dirinya (bakat, minat, dan kepribadian) masing-masing, akan mampu menentukan pilihan kariernya secara tepat dan berdayaguna. Hakekat Penyuluhan Jabatan adalah: a.



Penyuluhan Jabatan merupakan sarana yang menjembatani antar pencari kerja dengan kesesuaian dunia kerja



b.



Kesesuaian pekerjaan dengan potensi diri pencari kerja dan pemberi kerja



c.



Pemilihan bidang studi yang tepat



d.



Memberikan pilihan bagi tenaga kerja untuk bekerja diluar hubungan kerja



B. Manfaat Penyuluhan Jabatan a



Membantu pencari kerja dalam mempersiapkan dan mengembangkan dirinya sesuai persyaratan kerja yang ada



b



Membantu pencari kerja untuk memilih/mengikuti program pelatihan kerja, memilih bidang pekerjaan yang sesuai



c



Membantu siswa/siswi SLTP/SLTA dalam memilih program studi/bidang pekerjaan yang sesuai dengan potensinya



d



Membantu masyarakat dalam mengetahui informasi tentang hal-hal yang terkait dengan dunia kerja sehingga dapat mempersiapkan sejak dini dengan merencanakan karirnya (pilihan pendidikan, pelatihan dll)



e



Memberikan



informasi



tentang



dunia



kerja



yang



mencakup



kondisi



Modul Penyuluhan Jabatan



11



ketenagakerjaan secara sektoral, regional dan nasional.



f



Memberikan informasi tentang peluang kerja yang tercipta karena adanya kebijaksanaan



pemerintah



dalam



penanaman



modal



”Deregulasi



dan



Debirokratisasi” sektor ekonomi dan perdagangan serta adanya pengaruh perdagangan bebas sebagai akibat dari globalisasi dunia. g



Menjelaskan tentang persyaratan kerja yang ditentukan oleh dunia kerja, sehingga para pencari kerja mampu mempersiapkan diri dan mengembangkan dirinya sesuai persyaratan kerja yang semakin spesifik, inovatif, profesional dan padat teknologi.



h.



Membantu para karyawan/pegawai yang akan mendapatkan promosi, kenaikan pangkat/ jabatan atau mengikuti pendidikan lanjutan atau akan dimutasikan atau alih jabatan/ profesi ke tempat/jabatan lain yang memerlukan keserasian dengan bakat, minat, kemampuan dan kepribadiannya.



C. Sasaran Penyuluhan Jabatan a.



Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Penyuluhan jabatan bagi siswa SLTP kelas III dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang pemilihan bidang studi lanjutan, orientasi dan pengenalan tentang jenis-jenis pekerjaan.



b.



Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Penyuluhan jabatan bagi murid SLTA dapat dimulai dari mulai kelas I sampai kelas III dimaksudkan untuk memberikan informasi yang akan memberikan pemahaman / pengertian tentang pentingnya merencanakan karir kerja secara dini, apa yang harus dilakukan untuk dapat merencanakan karir, bagaimana mengenali diri sendiri, sumber informasi tentang jabatan yang dapat diakses dengan mudah, informasi pasar kerja, informasi tentang jabatan, jenis dan jenjang



pendidikan



ketenagakerjaan,



cara



tinggi,



jenis



dan



mempersiapkan



jenjang diri



untuk



pelatihan, masuk



peraturan



pasar



kerja,



kemungkinan usaha mandiri dan lain-lain yang dapat berkembang sesuai keadaan. c.



Mahasiswa Penyuluhan jabatan bagi mahasiswa dapat dilakukan di semua jenjang pendidikan tinggi (mulai D 1 sampai S1), dimaksudkan untuk



memberikan



Modul Penyuluhan Jabatan



12



informasi tentang ketenagakerjaan, peraturan tentang ketenagakerjaan, dan informasi pasar kerja. Memberikan pemahaman/pengertian tentang pentingnya merencanakan karir kerja secara dini, apa yang harus dilakukan untuk dapat merencanakan karir, bagaimana mengenali diri sendiri, sumber informasi tentang jabatan yang dapat diakses dengan mudah, informasi pasar kerja yang ada dan yang akan ada, informasi tentang jabatan-jabatan yang ada, jenis dan jenjang pelatihan yang ada, peraturan ketenagakerjaan, kemungkinan usaha mandiri sesuai dengan ilmu yang dimiliki, sumber informasi untuk bimbingan usaha mandiri dan lain-lain yang dapat berkembang sesuai keadaan. d.



Pencari Kerja Pencari kerja yang terdaftar di Dinas yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota merupakan target group yang harus mendapat prioritas pertama untuk diberikan penyuluhan, disamping pencari kerja yang datang ke Dinas yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota yang secara insidentil datang untuk mencari informasi pekerjaan. Penyuluhan bagi pencari kerja terutama untuk memberikan informasi tentang jenis jabatan yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi pencari kerja, cara mengakses informasi tentang lowongan kerja yang ada baik di dalam negeri maupun di luar negeri, peraturan ketenagakerjaan, jenis dan jenjang pelatihan yang ada, kemungkinan usaha mandiri, sumber informasi untuk bimbingan usaha mandiri dan lain-lain yang dapat berkembang sesuai keadaan.



e.



Tenaga Kerja Penyuluhan jabatan bagi tenaga kerja/pekerja lebih spesifik karena mereka sudah berada dalam dunia kerja, oleh karenanya penyuluhan lebih difokuskan pada peraturan ketenagakerjaan, cara meningkatkan kualitas diri untuk meniti karir lebih lanjut, cara mengatasi masalah yang dihadapi dalam pekerjaan, informasi jabatan yang ada, persiapan menghadapi masa pensiun, kemungkinan usaha mandiri, sumber informasi untuk bimbingan usaha mandiri dan lain-lain yang dapat berkembang sesuai keadaan.



f.



Organisasi Kemasyarakatan Penyuluhan jabatan dilakukan dalam rangka memberikan informasi kepada organisasi kemasyarakatan yang ada di daerah setempat, sehingga diharapkan



Modul Penyuluhan Jabatan



13



mereka mampu memberikan penyuluhan kepada masyarakat setempat, misalnya organisasi karang taruna, anggota PKK, dll g.



Pondok Pesantren Penyuluhan jabatan di pondok pesantren dilakukan dalam rangka memberikan informasi kepada santri-santri di pondok pesantren tersebut sehingga mereka memiliki wawasan dan pemahaman mengenai dunia kerja.



h.



Karyawan yang akan purna tugas Penyuluhan jabatan yang diberikan kepada karyawan yang purna tugas dimaksudkan untuk membekali mereka dengan informasi mengenai peluangpeluang usaha mandiri yang dapat mereka lakukan setelah mereka memasuki masa pensiun.



i.



Masyarakat Umum Penyuluhan jabatan bagi masyarakat umum, lebih tepat disebut sosialisasi yang terutama dimaksudkan untuk membentuk opini/pendapat masyarakat terhadap pentingnya penyuluhan jabatan, dan bagaimana meningkatkan peranan masingmasing kelompok masyarakat



untuk



penyuluhan



jabatan,



dan



bimbingan



mendukung keberhasilan program untuk



mengetahui



peraturan



ketenagakerjaan, prospek pasar kerja, dan lain-lain yang dapat berkembang sesuai keadaan.



D. Prosedur Penyuluhan Jabatan Kegiatan penyuluhan jabatan dilaksanakan oleh Pejabat Fungsional atau Petugas Pengantar Kerja di Dinas/instansi yang menangani bidang Ketenagakerjaan Propinsi/Kabupaten/Kota atau



Petugas



Antar



Kerja



di



lembaga pelayanan



penempatan tenaga kerja swasta (Bursa Kerja Swasta atau Bursa Kerja Khusus). Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut : 1.



Tahap Persiapan 



Tentukan Kelompok Sasaran Apabila sasaran adalah murid SLTP/SLTA, maka perlu dilakukan kordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat dan Kepala Sekolah untuk memperoleh



Modul Penyuluhan Jabatan



14



kesediaan sekolah mengatur pelaksanaan penyuluhan jabatan. Jika diperlukan lakukan pendekatan informal



sebelum



surat resmi. Apabila



sasarannya para pencari kerja, maka dapat diatur langsung jadwal kegiatan penyuluhan jabatan bagi mereka. 



Menyusun Materi Penyuluhan Harus memperhatikan sesuai dengan tingkat pendidikan dan kejuruan sekolah,



lakukan



kordinasi



dengan



kepala



sekolah



atau



Guru



Bimbingan/Konseling, materi yang disusun prioritas yang paling dibutuhkan oleh siswa. 



Mempersiapkan sarana pendukung antara lain leaflet jabatan/booklet, poster, spanduk dan prasarana audio visual







Menyusun jadwal acara, usahakan kegiatan penyuluhan jabatan di sekolah tidak mengganggu jadwal belajar siswa. Penyuluhan jabatan dapat dilaksanakan di lokasi sekolah yang hanya diikuti oleh sisiwa sekolah tersebut. Tapi dapat juga dilakukan untuk beberapa sekolah. Untuk ini perlu dipersiapkan ruangan yang dapat menampung jumlah peserta yang direncanakan, dan diupayakan tidak terlalu jauh dari lokasi sekolah.







Untuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan, administrsi pendukung dan kepentingan dokumentasi maka harus dipersiapkan antara lain; Surat Penugasan, Daftar Hadir, Pertanggungjawaban keuangan dan lain-lain



2.



Tahap Pelaksanaan Apabila persiapan telah dilakukan dengan sebaik-baiknya maka kegiatan penyuluhan jabatan dapat diselenggarakan berpedoman dari rencana yang telah dibuat, dimana masing-masing petugas melakukan kewajiban sesuai pembagian tugas yang telah ditentukan. Kegiatan penyuluhan jabatan bagi siswa sekolah dapat dilakukan di luar Kantor Dinas Ketenagakerjaan. Dalam melaksanakan penyuluhan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:







Ucapkan salam sebagai pembuka







Perkenalkan diri : Nama, Unit kerja, status







Beritahukan apa yang akan dibicarakan



Modul Penyuluhan Jabatan



15







Sesuaikan materi/isi penyuluhan dengan waktu, tempat, jumlah peserta







Selama penyuluhan usahakan agar peserta tidak merasa bosan, jenuh, acuh, mengantuk dengan memberikan contoh yang menarik atau humor yang segar







Pandangan mata penyuluh harus menyebar keseluruh peserta, jangan terlalu lama memandang pada layar/peraga penyuluhan.







Sediakan waktu tanya jawab







Apabila ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab saat penyuluhan, catat dan janjikan akan dijawab kemudian



3.







Simpulkan materi yang telah disampaikan







Sebagai penutup, sampaikan terima kasih kepada peserta



Tahap Pelaporan dan Evaluasi Setiap kegiatan resmi kedinasan harus dibuat laporan sebagai bahan pertanggungjawaban dan bahan evaluasi untuk perbaikan yang akan datang, laporan kegiatan penyuluhan jabatan berisi : 1)



Nama Kegiatan



2)



Tanggal / waktu / tempat kegiatan



3)



Peserta penyuluhan



4)



Ringkasan materi



5)



Notulen tanya jawab



6)



Tim pelaksana kegiatan



7)



Dan lampiran berkas yang diperlukan untuk pertanggung jawaban.



Laporan tersebut disusun oleh petugas yang bertanggung jawab ditujukan kepada Atasan yang bertanggung jawab dan tembusan ke sekolah atau pihakpihak yang berkepentingan.



Modul Penyuluhan Jabatan



16



E.



Teknik Penyuluhan Jabatan Kegiatan penyuluhan jabatan biasanya dilakukan terhadap sekelompok orang dengan jumlah antara 20 sampai 50 orang, maksimal 100 orang Apabila dalam jumlah lebih besar akan lebih sulit bagi Penyuluh untuk menguasai suasana yang dapat mengakibatkan peserta penyuluhan tidak dapat menyerap semua informasi dengan baik. 3 langkah penyuluhan yang penting adalah :



F.







B – Beritahukan (judulnya)







U – Uraikan (isi pesannya)







S – Simpulkan (pokok-pokoknya)



Metoda Penyuluhan Jabatan Kegiatan penyuluhan jabatan dapat dilakukan dengan metoda sebagai berikut : a.



Metoda Ceramah Yaitu metoda penyajian dengan menggunakan komunikasi lisan kepada peserta. Metoda ini biasanya digunakan untuk materi yang bersifat teori dan diselingi dengan tanya jawab. Kelebihan metoda ini adalah dalam waktu yang relatif singkat dapat disampaikan berbagai macam informasi dan pengertian yang tercakup dalam pokok bahasan. Adapun kelemahan metoda ini adalah peserta cenderung pasif, pengaturan kecepatan tergantung penceramah, kurang sesuai untuk upaya pembentukan keterampilan dan sikap, cenderung memanfaatkan penceramah sebagai penentu terakhir. Untuk mengurangi kelemahan tersebut perlu upaya dan langkah-langkah sebagai berikut: 1)



Terlebih dahulu ditetapkan tujuan ceramah;



2)



Menyusun secara cermat bahan ceramah;



3)



Menyampaikan dengan keterangan singkat dan jelas serta diberikan contoh-contohnya;



Modul Penyuluhan Jabatan



17



4) Menyusun rencana evaluasi dan penilaian sebagai umpan balik; 5) Secara aktif memancing peserta untuk bertanya; 6) Jumlah peserta antara 20 sampai 75 orang;



b.



Metoda Tanya Jawab Metoda tanya jawab merupakan cara untuk membangun komunikasi timbal balik antara penceramah dengan peserta atau sebaliknya, dengan metode ini disamping sebagai evaluasi oleh penceramah berkaitan dengan tingkat penyerapan materi yang disampaikan juga bermanfaat untuk penegasan dari pokok bahasan yang penting dan pokok. Metoda ini memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut : a.



Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu terhadap masalah yang dibahas;



b.



Meningkatkan partisipasi peserta dalam kegiatan belajar –mengajar;



c.



Mengembangkan pola pikir dan belajar aktif, sebab pertanyaan yang baik akan membantu dan memacu peserta untuk menentukan jawaban yang tepat dan benar;



d.



Memusatkan perhatian peserta terhadap masalah yang sedang dibahas.



Adapun langkah-langkah yang dipersiapkan adalah sebagai berikut : 



Merumuskan tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai secara jelas;







Menetapkan alasan pemilihan / penggunaan metoda tanya jawab;







Menyusun/merumuskan pertanyaan-pertanyaan secara jelas, singkat dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami;







c.



Menetapkan kemungkinan jawaban untuk menjaga agar tidak menyimpang;



Metoda Simulasi Metoda Simulasi merupakan metoda pembelajaran yang dilakukan dengan meniru atau melakukan aktivitas seperti yang aslinya secara sungguh-sungguh, sehingga akan nampak seperti kenyataan yang sebenarnya. Tujuan simulasi



Modul Penyuluhan Jabatan



18



untuk melatih kemampuan dan keterampilan tertentu, untuk memperoleh pemahaman tentang suatu kesepakatan/prinsip, atau untuk latihan pemecahan masalah. Adapun jenis/bentuk metoda simulasi antara lain : 1) Permainan (games); 2) Bermain peran (role playing); 3) Sosio drama;



Keterangan : 1)



Permainan (games), Adalah bentuk permainan dengan menggunakan alat, misalnya berbagai bentuk surat lamaran. Disimulasikan bahwa banyak surat lamaran kerja telah diterima oleh HRD suatu perusahaan (424 surat lamaran kerja) yang harus segara ditindak lanjuti oleh HRD yang terbatas jumlahnya. Bagaimana HRD tersebut mampu menseleksi surat lamaran yang masuk ?. Dari simulasi ini, dapat dilakukan permainan (games) 



peserta menjadi sangat terlibat dan motivasi untuk belajar tinggi







permainan bersifat dinamis







peserta memperoleh umpan balik







kreativitas peserta dapat dikembangkan



Faktor Penting Dalam Permainan (games)



2)







beberapa jenis permainanmemerlukan fasilitator terlatih







memerlukan perencanaan lebih lama







memerlukan waktu yang lebih lama daripada metode lainnya.



Bermain Peran (role play) Bermain peran dapat dilakukan oleh Penyuluh Jabatan, disini dapat dicontohkan, Penyuluh Jabatan ada dua orang. Keduanya bermain peran



Modul Penyuluhan Jabatan



19



orang pertama sebagai penganggur, sedang kedua sebagai teman yang telah bekerja. Diceriterakan Penggangur sedang mencari kerja kepada temannya yang sudah bekerja. Contoh lain yang dapat dilakukan untuk bermain peran dalam simulasi wawancara kerja, peran pertama sebagai



pencari kerja yang akan



diwawancara dan peran kedua sebagai pewawancara. Perbedaan antara Games dengan bermain peran adalah, games biasanya menggunakan alat, sedangkan bermain peran lebih kepada ceritera singkat. Kelebihan metode ini : 



dapat meningkatkan empati seseorang terhadap orang lain







dapat meningkatkan kesadaran atas perilaku yang ditampilkannya kepada orang lain.



Hal Yang Diperhatikan Dalam Bermain Peran (Role Play) 



perlu adanya suasana keakraban antar peserta pelatihan







fasilitator diharapkan telah mengenal dan menguasai teknik bermain peran ini







fasilitator harus ahli dalam menangani diskusi, maupun memperlakukan setiap individu.



d.



Metoda Diskusi Untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi yang telah disampaikan, selanjutnya Fasilitator / Penyaji memberikan kesempatan kepada audiensi / peserta untuk berdiskusi membahas materi bahasan yang telah disajikan. Diskusi dapat dilakukan secara kelompok dengan membuat rumusan dan hasilnya dipresentasikan. Hal Penting Dalam Metode Diskusi Kelompok : 



waktu lebih lama







metode ini hanya sesuai untuk kelompok kecil







peran fasilitator tidak boleh terlalu mencolok



Modul Penyuluhan Jabatan



20







fasilitator sebaiknya mempunyai latar belakang mengenai topik yang dibicarakan







fasilitator sebaiknya memilki ketrampilan mengajukan pertanyaan dengan baik.



e.



Metoda Visualisasi atau Demonstrasi Untuk meningkatkan pemahaman peserta, materi PBJ dapat disampaikan melaui perangkat audio visual atau media bantu agar peserta mempunyai gambaran yang lebih kongkrit sehingga mempercepat pemahaman peserta.



f.



Metoda Studi Kunjungan Lapangan Metoda ini digunakan untuk membawa peserta langsung ke suatu lokasi tempat pelaksanaan kegiatan dari materi atau substansi yang telah dipelajari, sehingga diharapkan para peserta akan mendapatkan pengalaman langsung dari tempat yang dikunjungi.



G. Materi penyuluhan Jabatan Materi penyuluhan jabatan yang diberikan tergantung kepada: tujuan dan sasaran yang ingin dicapai



dari kegiatan penyuluhan jabatan, disesuaikan dengan jenis



target group, tingkat pendidikan/jabatan, lokasi tempat penyuluhan, peserta penyuluhan, waktu yang tersedia, sarana dan prasarana yang tersedia. Secara umum materi penyuluhan jabatan adalah : a.



Arti Penting Penyuluhan Jabatan Dalam Dunia Kerja. Salah satu faktor pendukung keberhasilan seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya adalah adanya



kesesuaian/kecocokan antara kondisi diri dan



persyaratan jabatan. Perbedaan individu baik secara fisik dan psikis merupakan kondisi alami yang menyebabkan setiap individu memiliki kondisi yang tidak mungkin mampu melaksanakan semua jenis pekerjaan. Setiap jenis pekerjaan memiliki



persyaratan yang berbeda, misalnya untuk



jabatan Sales diperlukan seseorang yang dapat berbicara ”luwes”, mampu



Modul Penyuluhan Jabatan



21



mempengaruhi orang (kemampuan persuasif) dan lain-lain. Persyaratan jabatan untuk pekerja Laboratorium adalah kemampuan analisis, ketelitian visual dan lain-lain. Dengan demikian setiap orang yang akan bekerja perlu memilih pekerjaan/jenis jabatan yang akan ditekuninya atau dipangkunya. Dalam hal ini sangat penting seseorang mengetahui sebanyak mungkin jenis jabatan dan prospeknya yang ada dalam dunia kerja, sehingga memberikan keleluasan dalam memilih jenis pekerjaan. Penyuluhan Jabatan bertujuan untuk membantu seseorang mengetahui informasi tentang jabatan. Dengan mengikuti penyuluhan jabatan seseorang akan memperoleh informasi yang luas tentang jenis jabatan yang ada, yang dapat membantunya untuk merencanakan karir, dimulai dari memilih pendidikan, memilih pelatihan, dan persiapan lain yang diperlukan (kondisi fisik/kesehatan, finansial, dan lain-lain). Seseorang yang bekerja pada jabatan yang sesuai/cocok dengan kondisi dirinya dan diawali persiapan yang matang hampir dapat dipastikan, mereka akan dapat memberikan prestasi yang optimal, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi perusahaan tempatnya bekerja.



b.



Persiapan Memasuki Dunia Kerja Untuk memasuki dunia kerja yang harus diperhatikan adalah: 1)



Mengetahui tentang informasi pasar kerja yang tersedia,



2)



Mengetahui syarat-syarat lowongan pekerjaan yang dibutuhkan,



3)



Mengetahui keterampilan yang harus dimiliki untuk mengisi kesempatan/ lowongan pekerjaan/ jabatan tersebut.



4)



Mengetahui tempat-tempat pelatihan keterampilan dan bidang/jurusan yang tersedia (BLK, Pelatihan kerja swasta, dan lembaga lainnya).



5)



Mengetahui dan memahami prosedur dan mekanisme membuat lamaran pekerjaan.



6)



Memiliki



informasi



mengenai



strategi



menghadapi



wawancara



dan



sebagainya.



Modul Penyuluhan Jabatan



22



c. Informasi Pasar Kerja Informasi Pasar Kerja memuat data dan informasi tentang persediaan, permintaan dan penempatan tenaga kerja. Data persedian tenaga kerja antara lain meliputi lulusan lembaga pendidikan maupun lembaga pelatihan pencari kerja. Dengan mengetahui persedian tenaga kerja, seorang pencari kerja akan mengetahui gambaran yang nyata untuk bersaing dalam memasuki dunia kerja. Informasi permintaan tenaga kerja adalah data dan informasi tentang lowongan kerja dan persyaratan jabatannya. Untuk mengetahui permintaan tenaga kerja dapat diperoleh melalui media massa cetak baik lokal maupun nasional serta media elektronik audio-visual. Materi informasi pasar kerja yang disusun oleh penyuluh jabatan harus memuat kondisi pasar kerja setempat, baik pada tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional. Oleh karenanya materi informasi pasar kerja harus selalu diperbaharui sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam pasar kerja setempat.



d. Informasi Jabatan Informasi jabatan merupakan hasil dari kegiatan Analisis jabatan yang disajikan dengan berbagai macam dan bentuk sajian, disesuaikan dengan kebutuhan program penggunaannya, antara lain program kepersonaliaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan. Analisis jabatan adalah proses, metoda dan teknik untuk memperoleh data jabatan, mengolahnya menjadi informasi jabatan, dan menyajikannya untuk berbagai kepentingan program yaitu: kelembagaan, kepersonaliaan dan ketatalaksanaan. Informasi jabatan dapat disajikan dalam bentuk media cetak baik dalam bentuk leaflet (leaflet jabatan yang berisi satu jabatan), atau booklet (buku panduan jabatan yang berisi beberapa jabatan) yang memuat tentang: 1.



Nama Jabatan



2.



Kode Jabatan



3.



Letak Jabatan



4.



Ikhtisar Jabatan



5.



Uraian Tugas



Modul Penyuluhan Jabatan



23



6.



Uraian Kegiatan



7.



Bahan Kerja



8.



Perangkat KerNja



9.



Hasil Kerja



10. Tanggung Jawab 11. Wewenang 12. Korelasi Jabatan 13. Kondisi Lingkungan Kerja 14. Syarat Fisik 15. Kemungkinan Resiko Bahaya 16. Pengetahuan Kerja 17. Keterampilan Kerja 18. Sifat Jabatan 19. Fungsi Pekerja 20. Syarat Jabatan



e.



Program pembangunan daerah yang berdampak pada ketenagakerjaan Program pembangunan di tiap-tiap daerah mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sehingga memerlukan tenaga kerja dengan persyaratan yang berbeda-beda,



misalnya



daerah



pertanian,



daerah



industri



daerah



pariwisata/jasa. Dengan



mengetahui



program



pembangunan



ini



petugas



PBJ



dapat



menginformasikan pada masyarakat tentang apa saja yang harus dipersiapkan untuk dapat memanfaatkan peluang kerja tersebut. Setiap daerah biasanya memiliki program-program ketenagakerjaan yang sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing.



Modul Penyuluhan Jabatan



24



f.



Prospek Jabatan yang akan ada sejalan kemajuan teknologi antara lain: Seorang petugas Penyuluhan Jabatan harus mengetahui jabatan-jabatan atau pekerjaan-pekerjaan yang memiliki prospek bagus dimasa mendatang yang sejalan dengan kemajuan teknologi baik ditingkat lokal, nasional, maupun internasional. Informasi ini bisa didapatkan dari lowongan koran daerah, koran nasional, internet , misalnya :



g.







Jabatan-jabatan dibidang teknologi informasi







Bidang kesehatan misal perawat







Bidang perhotelan untuk di luar negeri dll.



Lembaga Bursa Kerja Bursa



Kerja



adalah



lembaga



profesional



yang



melakukan



fungsi



mempertemukan pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja Bursa Kerja berfungsi : 1)



Memfasilitasi pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaannya sesuai bakat, minat, dan ketrampilannya



2)



Membantu perusahaan pengguna tenaga kerja untuk menyediakan dan mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas dan profesional, sesuai kebutuhan perusahaan.



3)



Mengurangi angka pengangguran melalui peningkatan penempatan pencari kerja.



Lembaga bursa kerja terdiri dari: 1)



Bursa Kerja Pemerintah Yaitu bursa kerja yang diselenggarakan oleh pemerintah (Dinas yang bertanggung



jawab



di



bidang



ketenagakerjaan,



baik



di



tingkat



Provinsi/Kabupaten/Kota). 2)



Bursa Kerja Khusus Yaitu bursa kerja



di satuan pendidikan menengah, satuan pendidikan



tinggi, dan di lembaga pelatihan kerja yang melakukan kegiatan



Modul Penyuluhan Jabatan



25



memberikan informasi pasar kerja, pendaftaran pencari kerja, memberikan penyuluhan dan bimbingan karir serta penyaluran dan penempatan para alumninya. 3)



Bursa kerja swasta Yaitu bursa kerja yang mempertemukan pencari kerja anggotanya dengan pemberi kerja. Bursa kerja ini kebanyakan lembaga/yayasan swasta misalnya: LPTKS, yayasan babysitter, perawat jompo, PRT (Pelaksana Rumah Tangga), dan sebagainya.



Dengan mengetahui adanya bursa kerja yang ada di daerahnya masing-masing masyarakat yang ingin bekerja bisa memanfaatkan layanan bursa kerja ini.



h.



Lembaga Pelatihan Kerja Agar dapat memenuhi persyaratan yang diperlukan dalam suatu jabatan masyarakat dapat memanfaatkan lembaga-lembaga pelatihan kerja yang ada di daerah terdekat, untuk meningkatkan keterampilan yang dimilikinya misalnya pelatihan otomotif, pelatihan komputer, las, listrik, elektronika, pelatihan Bahasa Inggris, sekretaris, penjahit, dsb. Lembaga pelatihan ini selain dikelola swasta juga ada yang dikelola pemerintah misalnya program pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) yang dikelola oleh Depnakertrans/Disnaker. Sebaiknya dalam kegiatan penyuluhan jabatan dapat disediakan leaflet/booklet yang berisi daftar nama dan lembaga pelatihan yang ada didaerah setempat.



i.



Prosedur dan Kesempatan Kerja Luar Negeri Karena keterbatasan kesempatan kerja di dalam negeri, pemerintah membuka peluang kerja di luar negeri, baik kesempatan penempatan melalui pemerintah, swasta maupun mandiri.



Saat ini peluang terbanyak masih di sektor rumah



tangga (non formal), namun untuk tahun-tahun berikut kesempatan kerja sektor formal/profesi cukup banyak peluangnya, baik di negara Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah, maupun Amerika. Prosedur untuk bekerja di luar negeri mengikuti peraturan perundangan yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga kerja Luar Negeri.



Modul Penyuluhan Jabatan



26



j.



Peraturan Ketenagakerjaan Indonesia adalah negara hukum sehingga dalam setiap aspek kehidupan selalu ada peraturan yang mengatur hal-hal normatif untuk tercapainya kehidupan berbangsa dan bernegara, yang aman, tenteram, tertib, dan damai.



Dalam



dunia kerja, dimana banyak yang memiliki kepentingan berbeda akan bertentangan peraturan ketenagakerjaan sangat berperan dalam mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak yang terlibat dalam hubungan kerja. Peraturan ketenagakerjaan terdiri dari Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dan Peraturan/ Keputusan Menteri, Keputusan Dirjen. Peraturan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan yang pada saat ini berlaku antara lain: a.



Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan



b.



Undang-undang



Nomor



39



tahun



2004



tentang



Penempatan



dan



Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. c.



Undang-Undang



Nomor



7



tahun



1981



tentang



wajib



Lapor



Ketenagakerjaan. d.



Keppres Nomor 4 tahun 1980 tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan.



e.



Keppres Nomor 36 tahun 2002 mengenai Ratifikasi Konvensi ILO no 88 tentang Lembaga Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja



f.



Peraturan



Menteri



Tanaga



Kerja



dan



Transmigrasi



Nomor



PER.12/MEN/X/2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi g.



Peraturan



Menteri



Tenaga



Kerja



dan



Transmigrasi



Nomor



PER.07/MEN/IV/2008,tentang Penempatan Tenaga Kerja h.



dll



H. Hal Yang Boleh Dilakukan Dalam Penyuluhan 



Menggunakan Bahasa setempat







Mengambil contoh dari daerah setempat



Modul Penyuluhan Jabatan



27







Membahas kasus atau masalah yang dialami siswa, pencaker dsb dengan menyamarkan identitasnya







Menyebut instansi yang direkomendasikan







Menggunakan catatan sendiri agar tidak perlu menatap kelayar proyeksi atau media yang digunakan (poster) sehingga terus dapat bertatap muka dengan peserta







Berdiri ditempat yang terlihat oleh semua peserta







Menampilkan tokoh/figure yang bias menguatkan pesan disampaikan untuk menyakinkan peserta penyuluhan



Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Dalam Penyuluhan 



Menyinggung adat setempat yg dianggap merugikan







Tergesa-gesa, tidak cukup waktu







Menggunakan kata/istilah yg dalam bahasa setempat bisa berarti lain, sesuatu yg bersifat tabu







Mengambil posisi berdiri hanya di satu sudut sehingga tidak semua peserta masuk ke dalam lantang pandang penyuluh







Membelakangi peserta karena lama melihat ke layar atau media lain yg digunakan misalnya poster



I.







Menampilkan figure yang dapat menjadi bahan tertawaan/olok-olok peserta







Menggunakan media yang tidak terlihat oleh semua peserta.



Sarana dan Prasarana Penyuluhan Jabatan Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan penyuluhan jabatan antara lain:



a. Perangkat elektronik audio-visual (Televisi, Radio, Overhead proyektor, LCD/Infocus, Slide, Sound System, dll)



b. Media cetak dalam bentuk leaflet jabatan, booklet jabatan, Buku Penuntun Jabatan dalam rangka Peng-Indonesiaan Tenaga Kerja Asing, Klasifikasi



Modul Penyuluhan Jabatan



28



Jabatan Indonesia, Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, Kamus Jabatan Nasional, data dan informasi tentang Lembaga Bursa Kerja, Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta, Lembaga Pelatihan, Daftar Nama & Alamat Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta, Lembaga PPTKIS, Poster, Spanduk dll)



c.



J.



Tempat atau ruangan yang memadai sesuai dengan jumlah peserta.



Persyaratan Petugas Penyuluhan Jabatan Kegiatan penyuluhan jabatan merupakan salah satu tugas dari seorang Pengantar Kerja/Petugas Antar Kerja di dinas/instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan baik di tingkat Provinsi / Kabupaten / Kota maupun Petugas Antar Kerja Swasta. Mengingat bahwa untuk mampu melaksanakan penyuluhan jabatan diperlukan pengetahuan khusus, kemampuan dan ketrampilan spesifik, maka seorang pegawai/petugas yang akan melaksanakan kegiatan penyuluhan jabatan sebaiknya telah mengikuti pelatihan atau Bimbingan Teknis Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan. Seorang



Petugas Penyuluh Jabatan hendaknya memiliki persyaratan sebagai



berikut



a. Memiliki kematangan emosi, tidak mudah goyah dan larut dalam situasi emosional, mampu mengendalikan diri serta mempunyai pembawaan yang tenang.



b. Dapat dipercaya, memiliki prinsip yang kuat, bertanggung jawab serta mempunyai disiplin yang kuat.



c.



Memiliki sikap yang terbuka, mau menerima kritik dan saran membangun untuk mengembangkan diri lebih lanjut.



d. Mempunyai motivasi dan semangat yang kuat untuk selalu meningkatkan diri terutama dalam keterampilan sebagai seorang penyuluh jabatan agar mampu mengikuti perkembangan dan kemajuan IPTEK.



e. Menyukai



pekerjaan



sebagai



penyuluh



jabatan



sebagai



bagian



dari



kehidupannya, sehingga pekerjaan yang dilakukan terasa mudah, ringan, lancar dan tidak membosankan.



Modul Penyuluhan Jabatan



29



f.



Memiliki sikap yang luwes (supel) dalam bergaul secara akrab dan menyenangkan dan senang membantu/mempunyai jiwa sosial.



g. Mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan menarik, dan sebaiknya menguasai bahasa asing untuk mengembangkan wawasan dengan referensi yang lebih luas.



h. Memiliki kecerdasan rata-rata, pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang luas.



II B KOMUNIKASI DALAM PENYULUHAN A. Pengertian komunikasi Komunikasi adalah suatu proses interaksi dan pertukaran informasi dari satu individu dengan individu yang lain dimana melalui proses tersebut, individu yang satu dapat mempengaruhi individu yang lain serta dapat diperoleh suatu pemahaman bersama. Proses komunikasi sebagai suatu proses interaksi, komunikasi sebaiknya dilakukan secara dua arah, serta melibatkan adanya umpan-balik, karena umpan-balik memungkinkan bagi pengirim pesan mengubah atau memperbaiki isi pesan, khususnya apabila tujuan pengirim pesan tidak tercapai, atau pesan yang diterima meskipun dimengerti dan dilaksanakan oleh penerima pesan, tetapi hal tersebut ternyata tidak sesuai dengan apa yang dimaksud oleh pengirim pesan.



B. Peran komunikasi Peran komunikasi dalam penyuluhan jabatan; (1) Menjalin hubungan interpersonal; (2) Mencapai pengertian satu sama lain; (3) Membina kepercayaan ; (4) Mengkoordinir tindakan; (5) Merencana strategi untuk pencapaian tujuan;



Modul Penyuluhan Jabatan



30



(6) Membagi pekerjaan; (7) Melakukan aktivitas kelompok; (8) Memecahkan masalah secara bersama.



C. Inti Komunikasi : Didalam komunikasi harus ada : 1.



Pengirin Pesan Siapa yang mengirim pesan tersebut



2.



Isi Pesan Apa pesan yang ingin disampaikan



3.



Media Media apa yang digunakan dalam menyampikan pesan, misalnya: Lap top, LCD, Flip Chart, dll



4.



Siapa yang mengirim pesan tersebut Apakah penerima pesan langsung / orang lain yang mewakili ?



Jadi setiap kali berkomunikasi perhatikan keempat unsur tersebut dan cari umpan baliknya tetapi kalau pesan tidak diterima seperti yang dimaksud pengirim berarti ada gangguan komunikasi. Didalam suatu komunikasi diperlukan adanya dialog atau percakapan antara pemberi pesan dan penerima pesan.



D. Berkomunikasi Dengan Orang Dewasa Dalam berkomunikasi dengan orang dewasa perlu memahami isi pikiran orang dewasa, mengetahui latar belakangnya, budaya, agama, status pernikahan, keluarganya agar dapat memperkirakan isi pikirannya. Dan mengetahui apakah penerima pesan adalah orang yang langsung menerima pesan untuk dirinya atau yang diharapkan menyampaikan kepada orang lain. Dalam berkomunikasi dengan orang dewasa perlu mengetahui isi pikiran orang dewasa, isi pikiran orang dewasa berbeda dengan anak-anak. Isi pikiran anak-anak



Modul Penyuluhan Jabatan



31



masih bersih, polos, terbuka untuk diisi apa saja, tergantung pola asuh, pendidikan, pergaulan yang akan membentuknya. Isi pikiran orang dewasa beragam, tergantung perjalanan yang dilaluinya selama masa perkembangan sejak lahir sampai dewasa. Isi pikirannya perlu kita kenali dulu agar bisa berkomunikasi. Ada beberapa tipe isi pikiran orang dewasa yang perlu diperhatikan :







Tipe yang sudah penuh , menolak. Yang harus dilakukan : ajak dia melihat kembali atau meninjau isi pikirannya, sodorkan pandangan lain dari yang sudah dikenalnya. Kalau ia sudah bisa melihat bahwa ada pandangan lain dan ia tidak bisa berpegang hanya pada pendapat yang diyakininya sendiri, barulah bisa diajak komunikasi.







Tipe yang menutup diri. Yang harus dilakukan : 



cari tahu mengapa ia menutup diri tidak mau membuka peluang bagi orang lain untuk masuk dan hanya mengikuti pikirannya sendiri







Ajak dia agar mau mendengar dulu dan tidak bersikukuh pada keputusannya untuk menutup diri.







Kalau dia bisa diajak melihat manfaatya mendengar pendapat lain barulah bisa berkomunikasi dengannya.







Tipe yang merasa tidak selevel/sederajat. Orang acapkali merasa diri tidak selevel dengan orang lain karena derajat kebangsawanan, kesukuan, pendidikan, penampilan fisk, pangkat dan lain-lain. Untuk itu yang harus dilakukan adalah runtuhkan dulu tembok pembatasnya, ajak dia untuk melihat bahwa orang lain, siapapun dia, boleh punya pendapat dan siapa tahu akan dapat menolong meluaskan wawasan / memperdalam pertimbangan, dan ajak dia mengingat bahwaj bagi Tuhan semua orang sama.







Tipe orang yang sangat memperhatikan ”siapa



yang mengatakan”, bukan



memperhatikan apa yang dikatakan. Yang haarus dilakukan adalah ajak dia mendengar dulu isi pembicaraan,baru memutuskan menerima atau tidak apa yang dibicarakan.



Modul Penyuluhan Jabatan



32







Tipe yang melamun bila mendengarkan orang berbicara. Ajak dia keluar dulu dari lamunannya, baru bisa diajak komunikasi.







Tipe orang yang merasa paling tahu/tahu semua hal. Minta dia diam dulu, kosongkan isi pikiran dan mendengarkan.







Tipe yang penuh keluhan.. Ajak dia keluar dari isi pikirannya dengan melihat apa yang sudah dilaluinya dan dimilikinya.







Tipe yang selalu menentang / tidak setuju / menganggap pendapatnya yang paling benar / menyepelekan pendapat orang lain. Yang harus dilakukan, ajak dia diam dulu, membebaskan diri dari isi pikirannya yang terisi dengan sikap menentang, tinjau atau bahas semua tentangannya.







Tipe yang selalu ”idem”,yaitu yang merasa tidak ada yang perlu dibicarakan karena sama saja. Yang harus dilakukan ajak dia melihat pada dirinya sendiri agar bisa menemukan bahwa ia tidak sama.







Tipe yang merasa ”pokoknya tidak sama. Tipe ini bisa sama / bisa lebih kasar / bisa lebih halus dari tipe menentang, tapi yang ini lebih mengarah pada pernyataan bahwa dia tidak sama, mungkin setuju juga tapi tetap tidak merasa sama. Yang harus dilakukan ajak dia melihat bahwa kesamaan juga diperlukan dalam kehidupan bersama, tidak selalu harus beda.







Tipe yang tanya terus. Tipe ini ada 3 macam. Ada yang bertanya karena tidak tahu, jadi harus dijawab. Ada yang bertanya karena ingin menguji, ini jangan diladeni, ada juga yang bertanya karena mau pamer ia lebih tahu, yang ini diamkan saja.







Tipe yang selalu curiga, yaitu yang tidak pernah atau sukar percaya pada orang lain, pikirannya selalu negatif atau buruk sangka. Yang harus dilakukan ajak dia melihat bahwa tidak semua orang begitu tapi lihat-lihat dulu, waspada boleh tapi jangan curiga apalagi berlebihan.







Tipe Agenda adalah orang yang menganggap ”kemarin saya tahu, hari ini belum tentu, esok apalagi” jadi tipe ini mau menyimak / mendengar dulu, kemudian memikirkannya dan baru memutuskan.



Dari tipe-tipe tersebut yang mudah diajak komunikasi adalah tipe Agenda, karena tipe ini mau mendengar hal-hal baru dan memutuskan menerima setelah mempertimbangkan dengan matang.



Modul Penyuluhan Jabatan



33



BAB IIII STUDI KASUS



Didalam penyuluhan jabatan ada contoh studi kasus misalnya : Seorang pengantar kerja dikantor Disnakertrans A akan melakukan kegiatan penyuluhan jabatan di desa B kepada pencari kerja di kantong penempatan TKI. Tanpa melakukan persiapan yang matang misalnya persiapan materi, berapa lama waktu yang dilakukan, media apa yang dilakukan dll, pengantar kerja tsb melakukan penyuluhan jabatan kepada pencari kerja. Sesampai di desa B, pengantar kerja tsb melakukan penyuluhan jabatan dengan materi “penempatan TKI keluar negeri secara resmi”. Tanpa melalui prosedure pelaksanaan penyuluhan jabatan yang benar misalnya adanya salam pembuka, perkenalan diri, memberitahukan judulnya, penyampaian materi secara jelas, kesimpulan, diskusi tanya jawab, dan salam penutup, Pengantar Kerja tsb melakukan penyuluhan jabatan secara singkat. (hanya penyampaian materi). Akibatnya banyak pencari kerja yang tidak jelas, tidak bisa bertanya tentang isi materi. Yang artinya pencari kerja tidak mengerti secara benar isi materi penyuluhan jabatan tersebut. 



Sebagai Pengantar Kerja, bagaimana menurut saudara tentang kasus tsb ?







Apakah yang dilakukan Pengantar Kerja di Diskertrans A sudah benar ? uraikan menurut saudara.







Apakah yang seharusnya dilakukan Pengantar Kerja jika akan melakukan penyuluhan jabatan ?



Modul Penyuluhan Jabatan



34



BAB IV SIMULASI DAN ROLE PLAY



Dalam materi ini diberlakukan kegiatan simulasi dan role play dalam rangka menyiapkan peserta Diklat agar siap terjun ke lapangan. Kegiatan simulasi merupakan kegiatan latihan penyuluhan jabatan di kelas yang diikuti oleh para peserta Diklat. Dalam simulasi ini peserta Diklat akan dibagi peran sebagai Penyuluh Jabatan dan sebagai orang yang disuluh, dapat dimisalkan seperti menjadi murid, mahasiswa, bahkan sebagai pencaker secara bergantian sesuai materi yang pernah diajarkan. Simulasi penyuluhan Jabatan dalam waktu tertentu dengan Bimbingan Widyaiswara akan berlatih secara bergantian. Dalam simulasi ini pula diberikan contoh role play, dan para peserta Diklat diberikan dua peran, yaitu menjadi Penyuluh Jabatan secara perorangan atau penuluhan jabatan secara team. Penyuluhan jabatan secara tim dapat dilakukan bergantian antara angauta tim, untuk itu di butuhkan kekompakan, dan agar berhasil nantinya, maka sebelum terjun mengadakan penyuluhan jabatan yang sebenarnya maka latihan perlu dilakukan.



Modul Penyuluhan Jabatan



35



Didalam penyuluhan jabatan bisa melakukan role play dengan bertukar peran, seorang Pengantar Kerja melakukan penyuluhan jabatan didepan peserta yang lain secara bergantian dengan : a.



Melakukan penyuluhan jabatan sesuai dengan prosedure yang benar sesuai tahap-tahap pelaksanaan penyuluhan ;



b.



Melakukan penyuluhan jabatan tanpa prosedure yang benar sesuai tahap-tahap pelaksanaan penyuluhan ;



Setelah melakukan hal tersebut, mana diantara 2 peran tersebut yang menghasilkan sesuatu yang positif bagi Pengantar Kerja sebagai Penyuluh Jabatan dan pencari kerja sebagai audiensi (peserta penyuluhan )



Modul Penyuluhan Jabatan



36



BAB V MATERI SOAL



A. Multiple Choice 1.



2.



Pengertian penyuluhan jabatan adalah : a.



proses menyampaikan informasi tentang dunia kerja kepada pencari kerja:



b.



proses menggali potensi diri pencari kerja



c.



proses wawancara kepada pencari kerja



d.



proses penelusuran bakat, minat pencari kerja



Manfaat penyuluhan jabatan adalah : a.



membantu pencari kerja untuk memilih/mengikuti program pelatihan kerja, memilih bidang pekerjaan yang sesuai



b.



b.memberikan informasi tentang dunia kerja yang mencakup kondisi ketenagakerjaan secara sektoral, regional dan nasional



c.



membantu pencari kerja dalam mempersiapkan dan mengembangkan dirinya sesuai persyaratan kerja yang ada;



d. 3.



4.



jawaban a, b, c benar semua.



Sasaran penyuluhan jabatan adalah : a.



Siswa sekolah (SLTP, SLTA dan mahasiswa)



b.



Karyawan yang akan purna tugas



c.



pencari kerja



d.



jawaban a, b, c benar semua.



Mana pernyataan dibawah ini yang salah , prosedure penyuluhan jabatan adalah: a.



Tahap persiapan



b.



Tahap pelaksanaan



Modul Penyuluhan Jabatan



37



5.



6.



c.



Tahap pelaporan dan evaluasi



d.



Tahap tanya jawab



Metoda penyuluhan jabatan adalah : a.



metoda diskusi



b.



metoda visualisasi atau demonstrasi



c.



metoda studi kunjungan lapangan



d.



jawaban a, b dan c benar semua



Mana pernyataan dibawah ini yang salah, syarat penyuluh jabatan adalah “ a.



memiliki kemampuan berkomunikasi yang tepat, dapat menjalin rapport (hubungan yang ramah, menyenangkan ) dengan peserta



b.



memiliki kecerdasan rata-rata, pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang luas



c.



mampu menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan menarik



d.



memiliki sikap yang terbuka, mau menerima kritik dan saran membangun untuk mengembangkan diri lebih lanjut.



7.



8.



Sarana dan prasarana penyuluhan jabatan : a.



perangkat elektronik audio-visual



b.



media cetak dalam bentuk leaflet jabatan, booklet



c.



tempat atau ruangan yang memadai sesuai dengan jumlah peserta



d.



jawaban a, b dan c benar semua



Pengertian komunikasi adalah : a.



suatu proses interaksi dan pertukaran informasi dari satu individu dengan individu yang lain



b.



proses konseling /wawancara



c.



proses menggali potensi diri pencari kerja



d.



proses penyampaian informasi kepada pencari kerja



Modul Penyuluhan Jabatan



38



9.



Peran komunikasi dalam penyuluhan jabatan adalah : a.



menjalin hubungan interpersonal



b.



membina kepercayaan



c.



melakukan aktivitas kelompok



d.



jawaban a, b dan c benar semua



10. Inti komunikasi adalah : a.



Pengirim pesan



b.



Isi pesan



c.



Media



d.



jawaban a, b dan c benar semua



B. Studi Kasus 1.



Seorang pengantar kerja dikantor Disnakertrans A akan melakukan kegiatan penyuluhan jabatan di desa B kepada pencari kerja di kantong penempatan TKI. Tanpa melakukan persiapan yang matang misalnya persiapan materi, berapa lama waktu yang dilakukan, media apa yang dilakukan dll, pengantar kerja tsb melakukan penyuluhan jabatan kepada pencari kerja. Sesampai di desa B, pengantar kerja tsb melakukan penyuluhan jabatan dengan materi “penempatan TKI keluar negeri secara resmi”.



Tanpa melalui prosedure pelaksanaan



penyuluhan jabatan yang benar misalnya adanyasalam pembuka, perkenalan diri, memberitahukan judulnya, penyampaian materi secara jelas, kesimpulan, diskusi tanya jawab, dan salam penutup, pengantar kerja tsb melakukan penyuluhan jabatan secara singkat. (hanya penyampaian materi). Akibatnya banyak pencari kerja yang tidak jelas, tidak bisa bertanya tentang isi materi. Yang artinya pencari kerja tidak mengerti secara benar isi materi penyuluhan jabatantersebut. a.



Sebagai pengantar kerja, bagaimana menurut saudara tentang kasus tsb



b.



Apakah yang dilakukan pengantar kerja didinaskertrans A sudah benar ? uraikan menurut saudara.



Modul Penyuluhan Jabatan



39



c.



Apakah yang seharusnya dilakukan pengantar kerja jika akan melakukan penyuluhan jabatan ?



2.



Seorang pengantar kerja melakukan penyuluhan jabatan tanpa melakukan persiapan yang matang, tanpa melihat siapa peserta penyuluhan, apa kebutuhan mereka ? pengantar kerja tersebut melakukan penyuluhan jabatan, akibatnya materi penyuluhan tidak tepat sasaran, misalnya peserta berada pada kantong-kantong penempatan TKI dan diberikan materi “persiapan memasuki dunia kerja “ a.



Bagaimana



menurut



pandangan



saudara



sebagai



pengantar



kerja



dalamkasus ini ? b.



Apa akibatnya bagi peserta penyuluhan ?



C. Essay 1.



Apa yang saudara ketahui tentang kegiatan Penyuluhan Jabatan ? Berikan penjelasan hakekat Penyuluhan Jabatan ?



2.



Ruang



lingkup



kegiatan



Penyuluhan



Jabatan



dilaksanakan



dengan



memperhatikan tujuan, program, dan sasaran/target group. Berikan contoh 4 (empat) kelompok sasaran/target group pemanfaat kegiatan Penyuluhan Jabatan dan jelaskan tujuan dan program penggunaannya ? 3.



Jelaskan apa yang harus diperhatikan dalam menyiapkan kegiatan Penyuluhan Jabatan ?



4.



Sebagai seorang Pengantar Kerja, saudara diminta menjelaskan ” Arti Pentingnya Penyuluhan Jabatan dalam Pengenalan Dunia Kerja bagi Siswa Sekolah’ Uraikan menurut saudara ?



5.



Dalam berkomunikasi dengan orang dewasa perlu memahami isi pikiran orang dewasa, uraikan menurut saudara ?



Sebutkan 3 tipe pikiran orang dewasa, dan berikan penjelasan ?



Modul Penyuluhan Jabatan



40



KUNCI JAWABAN A. Multiple Choice 1.



A



6.



D



2.



D



7.



D



3.



D



8.



A



4.



D



9.



D



5.



D



10. D



B. Studi Kasus Kegiatan penyuluhan jabatan dilaksanakan oleh Pejabat Fungsional atau Petugas Pengantar Kerja di Dinas/instansi yang menangani bidang Ketenagakerjaan Propinsi/Kabupaten/Kota atau



Petugas



Antar



Kerja



di



lembaga pelayanan



penempatan tenaga kerja swasta (Bursa Kerja Swasta atau Bursa Kerja Khusus).Didalam melakukan penyuluhan jabatan ada 3 langkah penyuluhan yang penting adalah :







B – Beritahukan (judulnya)







U – Uraikan (isi pesannya)







S – Simpulkan (pokok-pokoknya)



Yaitu



adanyasalam



pembuka,



perkenalan



diri,



memberitahukan



judulnya,



penyampaianmaterisecarajelas, kesimpulan, diskusi tanya jawab, dan salam penutup Prosedur pelaksanaanpenyuluhan jabatan yang benar adalah sebagai berikut : a.



Tahap Persiapan 



Tentukan Kelompok Sasaran Apabila sasaran adalah murid SLTP/SLTA, maka perlu dilakukan kordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat dan Kepala Sekolah untuk memperoleh kesediaan sekolah mengatur pelaksanaan penyuluhan jabatan. Jika diperlukan lakukan pendekatan informal



sebelum



surat resmi. Apabila



sasarannya para pencari kerja, maka dapat diatur langsung jadwal kegiatan penyuluhan jabatan bagi mereka.



Modul Penyuluhan Jabatan



41







Menyusun Materi Penyuluhan Harus memperhatikan sesuai dengan tingkat pendidikan dan kejuruan sekolah,



lakukan



kordinasi



dengan



kepala



sekolah



atau



Guru



Bimbingan/Konseling, materi yang disusun prioritas yang paling dibutuhkan oleh siswa. 



Mempersiapkan sarana pendukung antara lain leaflet jabatan/booklet, poster, spanduk dan prasarana audio visual







Menyusun jadwal acara, usahakan kegiatan penyuluhan jabatan di sekolah tidak mengganggu jadwal belajar siswa. Penyuluhan jabatan dapat dilaksanakan di lokasi sekolah yang hanya diikuti oleh sisiwa sekolah tersebut. Tapi dapat juga dilakukan untuk beberapa sekolah. Untuk ini perlu dipersiapkan ruangan yang dapat menampung jumlah peserta yang direncanakan, dan diupayakan tidak terlalu jauh dari lokasi sekolah.







Untuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan, administrsi pendukung dan kepentingan dokumentasi maka harus dipersiapkan antara lain; Surat Penugasan, Daftar Hadir, Pertanggungjawaban keuangan dan lain-lain



b.



Tahap Pelaksanaan Apabila persiapan telah dilakukan dengan sebaik-baiknya maka kegiatan penyuluhan jabatan dapat diselenggarakan berpedoman dari rencana yang telah dibuat, dimana masing-masing petugas melakukan kewajiban sesuai pembagian tugas yang telah ditentukan. Kegiatan penyuluhan jabatan bagi siswa sekolah dapat dilakukan di luar Kantor Dinas Ketenagakerjaan. Dalam melaksanakan penyuluhan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:







Ucapkan salam sebagai pembuka







Perkenalkan diri : Nama, Unit kerja, status







Beritahukan apa yang akan dibicarakan







Sesuaikan materi/isi penyuluhan dengan waktu, tempat, jumlah peserta







Selama penyuluhan usahakan agar peserta tidak merasa bosan, jenuh, acuh, mengantuk dengan memberikan contoh yang menarik atau humor yang segar



Modul Penyuluhan Jabatan



42







Pandangan mata penyuluh harus menyebar keseluruh peserta, jangan terlalu lama memandang pada layar/peraga penyuluhan.







Sediakan waktu tanya jawab







Apabila ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab saat penyuluhan, catat dan janjikan akan dijawab kemudian



c.







Simpulkan materi yang telah disampaikan







Sebagai penutup, sampaikan terima kasih kepada peserta



Tahap Pelaporan dan Evaluasi Setiap kegiatan resmi kedinasan harus dibuat laporan sebagai bahan pertanggungjawaban dan bahan evaluasi untuk perbaikan yang akan datang, laporan kegiatan penyuluhan jabatan berisi : 1.



Nama Kegiatan



2.



Tanggal / waktu / tempat kegiatan



3.



Peserta penyuluhan



4.



Ringkasan materi



5.



Notulen tanya jawab



6.



Tim pelaksana kegiatan



7.



Dan lampiran berkas yang diperlukan untuk pertanggung jawaban.



Laporan tersebut disusun oleh petugas yang bertanggung jawab ditujukan kepada Atasan yang bertanggung jawab dan tembusan ke sekolah atau pihakpihak yang berkepentingan.



C. Essay 1.



Penyuluhan Jabatan adalahsuatuproses awal penyampaian informasi secara sistematis, obyektif, dan dinamis, tentang jabatan/pekerjaan dan dunia kerja sehingga masyarakat luas dan pencari kerja memiliki gambaran yang obyektif tentang peluang kesempatan kerja dan disertai pemahaman tentang realitas potensi dirinya (bakat, minat, dan kepribadian) masing-masing, akan mampu



Modul Penyuluhan Jabatan



43



menentukan pilihan kariernya secara tepat dan berdayaguna. Hakekat Penyuluhan Jabatan adalah: a.



Penyuluhan Jabatan merupakan sarana yang menjembatani antar pencari kerja dengan kesesuaian dunia kerja



2.



b.



Kesesuaian pekerjaan dengan potensi diri pencari kerja dan pemberi kerja



c.



Pemilihan bidang studi yang tepat



d.



Memberikan pilihan bagi tenaga kerja untuk bekerja diluar hubungan kerja



Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Penyuluhan jabatan bagi murid SLTA dapat dimulai dari mulai kelas I sampai kelas III dimaksudkan untuk memberikan informasi yang akan memberikan pemahaman / pengertian tentang pentingnya merencanakan karir kerja secara dini, apa yang harus dilakukan untuk dapat merencanakan karir, bagaimana mengenali diri sendiri, sumber informasi tentang jabatan yang dapat diakses dengan mudah, informasi pasar kerja, informasi tentang jabatan, jenis dan jenjang



pendidikan



ketenagakerjaan,



cara



tinggi,



jenis



dan



mempersiapkan



jenjang diri



untuk



pelatihan, masuk



peraturan



pasar



kerja,



kemungkinan usaha mandiri dan lain-lain yang dapat berkembang sesuai keadaan. Mahasiswa Penyuluhan jabatan bagi mahasiswa dapat dilakukan di semua jenjang pendidikan tinggi (mulai D 1 sampai S1), dimaksudkan untuk



memberikan



informasi tentang ketenagakerjaan, peraturan tentang ketenagakerjaan, dan informasi pasar kerja. Memberikan pemahaman/pengertian tentang pentingnya merencanakan karir kerja secara dini, apa yang harus dilakukan untuk dapat merencanakan karir, bagaimana mengenali diri sendiri, sumber informasi tentang jabatan yang dapat diakses dengan mudah, informasi pasar kerja yang ada dan yang akan ada, informasi tentang jabatan-jabatan yang ada, jenis dan jenjang pelatihan yang ada, peraturan ketenagakerjaan, kemungkinan usaha mandiri sesuai dengan ilmu yang dimiliki, sumber informasi untuk bimbingan usaha mandiri dan lain-lain yang dapat berkembang sesuai keadaan.



Modul Penyuluhan Jabatan



44



Pencari Kerja Pencari kerja yang terdaftar di Dinas yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota merupakan target group yang harus mendapat prioritas pertama untuk diberikan penyuluhan, disamping pencari kerja yang datang ke Dinas yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan Kabupaten/Kota yang secara insidentil datang untuk mencari informasi pekerjaan. Penyuluhan bagi pencari kerja terutama untuk memberikan informasi tentang jenis jabatan yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi pencari kerja, cara mengakses informasi tentang lowongan kerja yang ada baik di dalam negeri maupun di luar negeri, peraturan ketenagakerjaan, jenis dan jenjang pelatihan yang ada, kemungkinan usaha mandiri, sumber informasi untuk bimbingan usaha mandiri dan lain-lain yang dapat berkembang sesuai keadaan. Tenaga Kerja Penyuluhan jabatan bagi tenaga kerja/pekerja lebih spesifik karena mereka sudah berada dalam dunia kerja, oleh karenanya penyuluhan lebih difokuskan pada peraturan ketenagakerjaan, cara meningkatkan kualitas diri untuk meniti karir lebih lanjut, cara mengatasi masalah yang dihadapi dalam pekerjaan, informasi jabatan yang ada, persiapan menghadapi masa pensiun, kemungkinan usaha mandiri, sumber informasi untuk bimbingan usaha mandiri dan lain-lain yang dapat berkembang sesuai keadaan. 3.



Adanya tahap persiapan yaitu : 



Tentukan Kelompok Sasaran Apabila sasaran adalah murid SLTP/SLTA, maka perlu dilakukan kordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat dan Kepala Sekolah untuk memperoleh kesediaan sekolah mengatur pelaksanaan penyuluhan jabatan. Jika diperlukan lakukan pendekatan informal



sebelum



surat resmi. Apabila



sasarannya para pencari kerja, maka dapat diatur langsung jadwal kegiatan penyuluhan jabatan bagi mereka. 



Menyusun Materi Penyuluhan Harus memperhatikan sesuai dengan tingkat pendidikan dan kejuruan sekolah,



lakukan



kordinasi



dengan



kepala



sekolah



atau



Guru



Bimbingan/Konseling, materi yang disusun prioritas yang paling dibutuhkan oleh siswa.



Modul Penyuluhan Jabatan



45







Mempersiapkan sarana pendukung antara lain leaflet jabatan/booklet, poster, spanduk dan prasarana audio visual







Menyusun jadwal acara, usahakan kegiatan penyuluhan jabatan di sekolah tidak mengganggu jadwal belajar siswa. Penyuluhan jabatan dapat dilaksanakan di lokasi sekolah yang hanya diikuti oleh sisiwa sekolah tersebut. Tapi dapat juga dilakukan untuk beberapa sekolah. Untuk ini perlu dipersiapkan ruangan yang dapat menampung jumlah peserta yang direncanakan, dan diupayakan tidak terlalu jauh dari lokasi sekolah.







Untuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan, administrsi pendukung dan kepentingan dokumentasi maka harus dipersiapkan antara lain; Surat Penugasan, Daftar Hadir, Pertanggungjawaban keuangan dan lain-lain



4.



Arti Penting Penyuluhan Jabatan Dalam Dunia Kerja. Salah satu faktor pendukung keberhasilan seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya adalah adanya kesesuaian/kecocokan antara kondisi diri dan persyaratan jabatan. Perbedaan individu baik secara fisik dan psikis merupakan kondisi alami yang menyebabkan setiap individu memiliki kondisi yang tidak mungkin mampu melaksanakan semua jenis pekerjaan. Setiap jenis pekerjaan memiliki



persyaratan yang berbeda, misalnya untuk



jabatan Sales diperlukan seseorang yang dapat berbicara ”luwes”, mampu mempengaruhi orang (kemampuan persuasif) dan lain-lain. Persyaratan jabatan untuk pekerja Laboratorium adalah kemampuan analisis, ketelitian visual dan lain-lain. Dengan demikian setiap orang yang akan bekerja perlu memilih pekerjaan/jenis jabatan yang akan ditekuninya atau dipangkunya. Dalam hal ini sangat penting seseorang mengetahui sebanyak mungkin jenis jabatan dan prospeknya yang ada dalam dunia kerja, sehingga memberikan keleluasan dalam memilih jenis pekerjaan. Penyuluhan Jabatan bertujuan untuk membantu seseorang mengetahui informasi tentang jabatan. Dengan mengikuti penyuluhan jabatan seseorang akan memperoleh informasi yang luas tentang jenis jabatan yang ada, yang dapat membantunya untuk merencanakan karir, dimulai dari memilih pendidikan, memilih pelatihan, dan persiapan lain yang diperlukan (kondisi fisik/kesehatan, finansial, dan lain-lain).



Modul Penyuluhan Jabatan



46



Seseorang yang bekerja pada jabatan yang sesuai/cocok dengan kondisi dirinya dan diawali persiapan yang matang hampir dapat dipastikan, mereka akan dapat memberikan prestasi yang optimal, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi perusahaan tempatnya bekerja. 5.



Dalam berkomunikasi dengan orang dewasa perlu memahami isi pikiran orang dewasa, mengetahui latar belakangnya, budaya, agama, status pernikahan, keluarganya agar dapat memperkirakan isi pikirannya. Isi pikiran orang dewasa beragam, tergantung perjalanan yang dilaluinya selama masa perkembangan sejak lahir sampai dewasa. Isi pikirannya perlu kita kenali dulu agar bisa berkomunikasi. Ada beberapa tipe isi pikiran orang dewasa :







Tipe yang sudah penuh , menolak. Yang harus dilakukan : ajak dia melihat kembali atau meninjau isi pikirannya, sodorkan pandangan lain dari yang sudah dikenalnya. Kalau ia sudah bisa melihat bahwa ada pandangan lain dan ia tidak bisa berpegang hanya pada pendapat yang diyakininya sendiri, barulah bisa diajak komunikasi.







Tipe yang menutup diri. Yang harus dilakukan : 



cari tahu mengapa ia menutup diri tidak mau membuka peluang bagi orang lain untuk masuk dan hanya mengikuti pikirannya sendiri







Ajak dia agar mau mendengar dulu dan tidak bersikukuh pada keputusannya untuk menutup diri.







Kalau dia bisa diajak melihat manfaatya mendengar pendapat lain barulah bisa berkomunikasi dengannya.







Tipe Agenda adalah orang yang menganggap ”kemarin saya tahu, hari ini belum tentu, esok apalagi” jadi tipe ini mau menyimak / mendengar dulu, kemudian memikirkannya dan baru memutuskan. Dari tipe-tipe tersebut yang mudah diajak komunikasi adalah tipe Agenda, karena tipe ini mau mendengar hal-hal baru dan memutuskan menerima setelah mempertimbangkan dengan matang.



Modul Penyuluhan Jabatan



47



BAB VI PENUTUP



Kebijakan perluasan kesempatan kerja dan penempatan tenaga kerja harus diarahkan pada “pro aktif employment” yang mengarah kepada perluasan kesempatan kerja yang produktif. Usaha-usaha perluasan kesempatan kerja dan penempatan tenaga kerja dimaksudkan untuk mendukung pencapaian sasaran penanggulangan pengangguran. Dalam rangka mempertemukan permintaan dan penawaran tenaga kerja diperlukan sistem pelayanan penempatan tenaga kerja yang terpadu yang didukung oleh kegiatan penyuluhan dan bimbingan jabatan agar tercipta penempatan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat. Dengan Modul Penyuluhan Jabatan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan arah dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan dalam mendukung sasaran terwujudnya fasilitasi pelayanan penempatan tenaga kerja secara optimal.



Modul Penyuluhan Jabatan



48



DAFTAR PUSTAKA



1.



Depnakertrans & Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Pelatihan (TOT) Penyuluhan dan Perencanaan Karir



2.



Gunawan, Yusuf, Dr.MSc, Pengantar dan Konseling



3.



Munro, F.A & Manthel, R.J, Penyuluhan (Counseling)



4.



Prayitno, Prof.DR, MSc, Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok



5.



Saacson Lee & Brown Duane, Career Information, Career Counseling & Career Development, 6th Edition



6.



Sukardi, Dewa Ketut Drs, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah



7.



Sukardi, Dewa Ketut Drs, Pendekatan Konseling Karier Didalam Bimbingan Karier (Suatu Pendahuluan)



8.



Sukardi, Dewa Ketut Drs, Bimbingan dan Konseling



9.



Sukardi, Dewa Ketut Drs, Pedoman Praktis Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah



10. Sukardi, Dewa Ketut Drs, ProsesBimbingan dan Penyuluhan 11. Walgito, Bimo Drs, Bimbingan Dan Penyuluhan di sekolah



Modul Penyuluhan Jabatan



49