9 0 822 KB
BIMBINGAN TEKNIS EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN
MODUL 6
PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN Oleh : Tim Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Pusat
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR 2013
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN A. Waktu …………………………………………………………
1
B. Tujuan pembelajaran……………………………………………
1
C. Pendekatan, metode, dan media…..………………………………
1
D. Uraian Materi ……………………….…………………………….… 3 1. Penilaian Kebutuhan…….……………….………………
4
2. Kerangka Acuan Kegiatan…..….…. ……………………………. 9 E. Lampiran…….………………………………………………
19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 22 LAMPIRAN............................................................................................................... 23
2
PENYUSUNAN PROGRAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN
A. WAKTU (JP) 1. Teori : 2 JPL 2. Praktik : 6 JPL
B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melaksanakan workshop ini peserta diharapkan mampu: 1. Melaksanakan
penilaian
kebutuhan
(need
assessment)
kegiatan
ekstrakurikuler keagamaan 2. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan/ToR; 3. Menyusun program harian, mingguan, bulanan, semesteran, tahunan, dan insidental 4. Membuat contoh program Peringatan Hari Besar Agama dan Nasional, Pembiasaan dan Keteladanan Akhlak Mulia, Apresiasi Seni Budaya Keagamaan, Organisasi Keagamaan SD/MI, Wisata Religi SD/MI
C. PENDEKATAN, METODE, DAN MEDIA 1. Pendekatan
: Student-centered
2. Metode
: Belajar Kelompok, Belajar Mandiri, Praktik
3. Media
: Presentasi, Plano, Spidol, HVS, Lap top,LCD,Cameradll
D. URAIAN MATERI
1. Penilaian Kebutuhan (Need Assessment) Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan a. Pengertian Penilaian Kebutuhan
3
Mengapa kita perlu melakukan penilaian kebutuhan? Karena seringkali kita menjumpai kegiatan ekstrakurikuler yang pada awalnya diikuti oleh peserta didik dengan penuh antusias, namun lama kelamaan antusiasme tersebut menurun. Penurunan antusiasme peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler ditandai dengan menurunnya frekuensi peserta didik dalam mengikuti kegiatan, kesungguhan dalam mengikuti kegiatan, target kegiatan yang tidak tercapai, dan sebagainya. Oleh karena itu diperlukan penilaian sehingga kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan dapat berjalan secara efektif. Penilaian kebutuhan adalah upaya menggali berbagai permasalahan yang dihadapi peserta didik berkaitan dengan kondisi peserta didik, seperti: motivasi, kemampuan, kemauan, kepribadian, dan harapan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan. Dengan kata lain, penilaian kebutuhan adalah suatu penilaian yang dimaksudkan untuk menentukan apa sebetulnya (kebutuhan) kegiatan ekstrakuriler yang menjadi prioritas. Informasi kebutuhan tersebut akan dapat membantu sekolah dalam menggunakan sumber daya (dana, waktu, tenaga dll) secara efektif sekaligus menghindari kegiatan ekstrakurikuler yang tidak perlu. Dalam konstruksi sekolah dasar yang baik secara sistemik dan sistematik, kegiatan ekstrakurikuler menjadi salah satu standar kinerja umum yang dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai karakter, seperti cinta tanah air, jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, tangguh, sehat dan bersih. Salah satu jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan untuk tingkat sekolah dasar adalah ektrakurikuler keagamaan. Dengan demikian, penilaian kebutuhan di sini dimaksudkan untuk menentukan jenis kegiatan ekstrakurikuler keagamaan apa yang dapat menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik.
b. Tujuan melakukan penilaian kebutuhan
4
Penilaian kebutuhan dilaksanakan dengan beberapa tujuan utama, yaitu: 1) Sebagai dasar untuk menentukan jenis kegiatan ekstrakurikuler yang tepat bagi peserta didik 2) Menyediakan informasi bagi sekolah mengenai tingkat kemampuan peserta dalam sebuah sekolah. Dengan informasi ini, sekolah dapat mengetahui gap (kesenjangan) antara tujuan sekolah dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan diharapkan dapat difokuskan untuk mengisi gap tersebut. c. Tahap-tahap penilaian kebutuhan Ada 3 (tiga) tahap penilaian kebutuhan untuk mengidentifikasi jenis kegiatan (kebutuhan) ekstrakurikuler keagamaan, yaitu analisis organisasi, analisis operasi, dan analisis individu. 1) Analisis organisasi Analisis
organisasi
menentukan
jenis
ekstrakurikuler
keagamaan apa yang seharusnya dilakukan oleh sekolah. Jenis kegiatan ekstrakurikuler harus dianalisis sesuai dengan tujuan sekolah. Pertanyaan penting yang perlu dimunculkan pada tahap ini adalah “Apakah suatu kegiatan ekstrakurikuler akan menghasilkan perubahan perilaku peserta didik dan akan memberikan kontribusi terhadap tujuan sekolah?” Dengan demikian, jenis kegiatan yang dipilih benar-benar dapat memenuhi kebutuhan aktual peserta didik. 2) Analisis operasi Analisis
operasi
menentukan
bagaimana
peserta
didik
melakukan suatu kegiatan. Tujuan analisis ini adalah untuk menentukan apa yang seharusnya diberikan kepada peserta didik agar mereka dapat melakukan kegiatan sesuai dengan tingkat yang ingin dicapai.
5
Tahap ini mencakup: pengumpulan informasi secara sistematis yang menggambarkan secara tepat bagaimana suatu kegiatan ekstrakurikuler dilakukan. penentuan standar kinerja (performance) untuk suatu kegiatan. penentuan bagaimana suatu kegiatan harus dilakukan untuk memenuhi standar tersebut. penentuan pengetahuan, keahlian, kemampuan, dan karakteristik lain yang diperlukan untuk suatu kinerja yang efektif.
3) Analisis individu Analisis ini diperlukan untuk mengetahui bagaimana kinerja setiap peserta didik ketika melakukan kegiatan pembelajaran. Perbedaan antara kinerja yang diinginkan dengan kinerja yang sesungguhnya merupakan kebutuhan kegiatan ekstrakurikuler bagi peserta didik. Kinerja standar yang telah ditetapkan pada tingkat operasi merupakan kinerja yang ingin dicapai. Sedangkan informasi mengenai kinerja aktual peserta didik dapat diperoleh dari data kinerja peserta didik, penilaian guru, attitude survey, wawancara dan sebagainya. Kesenjangan antara kinerja actual dan kinerja yang ingin dicapai akan diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler tertentu. Analisis Organisasi
Analisis Operasi
• Apakah suatu kegiatan ekstrakurikuler akan menghasilkan perubahan perilaku peserta didik? • Apakah suatu kegiatan ekstrakurikuler akan memberikan kontribusi terhadap tujuan sekolah?
Analisis Individu
• Bagaimana suatu kegiatan dilakukan? • Standar kinerja seperti apa yang diharapkan dari suatu kegiatan • bagaimana suatu kegiatan kegiatan harus dilakukan untuk memenuhi standar tersebut? • Kemampuan seperti apa yang diperlukan untuk suatu kinerja yang efektif?
Gambar Tahap-Tahap Penilaian Kebutuhan 6
• Bagaimana kinerja setiap peserta didik ketika melakukan kegiatan pembelajaran
d. Teknik Penilaian Kebutuhan Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian kebutuhan, antara lain: survey, observasi, dan wawancara. 1) Survey Survey
merupakan
cara
yang
sering
dilakukan
untuk
mengumpulkan data. Melalui teknik ini dapat diperoleh data yang kemudian dibuat tabulasi dan dianalisis. Pertanyaan survey harus diperhatikan agar terhindar dari umpan balik yang bias. Pertanyaan survey harus benar sehingga tidak terjadi interpretasi yang keliru dari para responden. Guru atau pembina ekstrakurikuler dapat menggunakan teknik survey jika populasinya besar. Di samping itu, ia juga akan mudah dalam memperoleh umpan balik dari responden. Bagi responden, cara mengisi instrumen survey bisa lebih mudah. 2) Observasi Kebutuhan kegiatan ekstrakurikuler dapat pula ditentukan melalui teknik observasi. Observasi sangat baik digunakan jika terdapat keterbatasan sumber daya untuk mengadakan penilaian dan jika kelompok atau proses yang akan diobservasi terlalu besar dan kompleks. 3) Wawancara Wawancara individu biasanya digunakan bersama dengan survey tertulis, meskipun demikian dapat juga digunakan secara independen. Wawancara individu dapat juga ditujukan untuk mengetahui valid tidaknya umpan balik tertulis yang diperoleh dari survey. Wawancara dapat menyediakan informasi tambahan berkaitan dengan hal yang sedang dianalisis.
7
e. Contoh penilaian kebutuhan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan
1
ANALISIS
Apakah suatu
ORGANISASI
kegiatan ekstrakurikuler akan menghasilkan perubahan perilaku peserta didik? Apakah suatu kegiatan ekstrakurikuler akan memberikan kontribusi terhadap tujuan sekolah?
2
ANALISIS
Bagaimana suatu
OPERASI
kegiatan dilakukan? Standar kinerja seperti apa yang diharapkan dari suatu kegiatan bagaimana suatu kegiatan kegiatan harus dilakukan untuk memenuhi standar tersebut? Kemampuan seperti apa yang diperlukan
8
PHBI
PENTAS
ROHIS
WISROH
PERTANYAAN
IRAMA
KEBUTUHAN
TBTQ
PENILAIAN
SALAM
No
SANLAT
JENIS KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
untuk suatu kinerja yang efektif? 3
ANALISIS
Bagaimana kinerja
INDIVIDU
setiap peserta didik ketika melakukan kegiatan pembelajaran
KETERANGAN: SANLAT
:
Pesantren Kilat
SALAM
: Pembiasaan Aklak Mulia
TBTQ
: Tuntas Baca Tulis Alqur’an
IRAMA
: Ibadah Ramadhan
WISROH : Wisada Ramadhan ROHIS
: Kegiatan Rohanis Islam
PENTAS : Pekan Keterampilan dan Seni PHBI
: Peringatan Hari Besar Islam
2. Kerangka Acuan Kegiatan/ Terms of Reference (ToR); a. Pendahuluan Untuk
langkah
selanjutnya
setelah
melakukan
kegiatan
perencanaan yang berdasarkan analisis kebutuhan (need assesment) adalah mengembangkan ToR. Terms of Reference (ToR) dalam bahasa Indonesia sering disebut Kerangka Acuan Kegiatan bukan sekedar syarat administratif saja. Dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan No. 55 /PMK.02/2006 tanggal 12 Juli 2006 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2007, sebuah ToR harus memuat 5W dan 3H yaitu What, Why, Who, when, where dan How long, How Much. 1) What, menguraikan mengenai pengertian apa dan output apa yang akan dihasilkan. Berarti tujuan yang akan dicapai oleh kegiatan tersebut
9
secara eksplisit sudah dijelaskan dalam ToR. Apa yang mau dicapai, apa yang akan dihasilkan sudah barang tentu menjadi target dari pelaksanaan kegiatan dimaksud. 2) Why, menerangkan tentang alasan perlunya kegiatan tersebut dilaksanakan dalam hubungannya dengan tugas pokok dan fungsi. 3) Who, menjelaskan tentang penanggungjawab kegiatan dan siapa sasaran yang akan menerima layanan tersebut. 4) When, menjelaskan rencana waktu pelaksanaan kegiatan, 5) Where, menerangkan tentang lokasi penyelenggaraan kegiatan, serta 6) How Long, menjelaskan tentang waktu yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan, How, menjabarkan tentang bagaimana kegiatan tersebut akan dilaksanakan? 7) How Much yang menguraikan tentang rencana biaya yang diperlukan untuk melaksankan kegiatan tersebut yang dirinci dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB). b. Fungsi dan Manfaat ToR Dengan informasi yang disajikan didalamnya, maka ToR dapat berfungsi sebagai: Pertama, alat bagi pimpinan untuk melakukan pengendalian kegiatan yang dilakukan oleh bawahannya. Kedua, alat bagi para Perencana Anggaran untuk menilai kepantasan pelaksanaan kegiatan tersebut dari sudut pandang keterkaitan dengan main task, dan ketiga, alat bagi pihak-pihak pemeriksa untuk melakukan pemeriksaan realisasi kegiatan tersebut.
ToR bermanfaat bagi semua komponen kegiatan yang terkait. Bagi pimpinan ToR bermanfaat sebagai salah satu acuan perencana anggaran untuk menguji kelayakan pendanaan bagi kegiatan dimaksud, sarana melakukan kontrol pelaksanaan sebuah kegiatan, data pendukung dalam pengalokasian anggaran. Bagi pemeriksa ToR dijadikan sebagai referensi dalam melakukan pemeriksaan. Sedangkan bagi pelaksana menjadi panduan dalam melaksanakan kegiatan
10
c. Teknik Pembuatan ToR Fitur-fitur penting dalam ToR adalah sebagai berikut JUDUL
Unit Organisasi
: ……………….
Program
: ………………..
Sasaran Program
: ………………..
Kegiatan
: …..……………
Detail Kegiatan 1) Latar Belakang
Dasar Hukum
Gambaran Umum
Alasan Kegiatan Dilaksanakan
2) Kegiatan yang Dilaksanakan
Uraian Kegiatan
Batasan Kegiatan
3) Maksud dan Tujuan
Maksud Kegiatan
Tujuan Kegiatan
4) Indikator Keluaran dan Keluaran
Indikator Keluaran (kualitatif)
Keluaran
5) Cara Pelaksanaan Kegiatan
Metode Pelaksanaan
Tahapan Kegiatan
6) Tempat Pelaksanaan Kegiatan 7) Pelaksana dan Penanggungjawab Kegiatan
Pelaksana Kegiatan
Penanggungjawab Kegiatan
Penerima Manfaat.
8) Jadwal Kegiatan
Waktu pelaksanaan Kegiatan 11
Matrik Pelaksanaan kegiatan
9) Biaya : total biaya yang diperlukan.
Penanggungjawab (……………………………) Lampiran : 1. Rencana Anggaran Belanja (RAB) 2. Kisi-kisi Instrumen Penilaian lomba
Penjelasan bagian-bagian ToR 1) Judul Sebuah judul ToR yang baik adalah mampu menggambarkan isi kegiatan dengan menggunakan kalimat singkat, jelas dan padat. 2) Latar Belakang Latar Belakang menjelaskan dasar hukum yang terkait dan kebijakan Kementerian
Negara/Lembaga
yang merupakan dasar keberadaan
kegiatan/aktifitas berkenaan berupa Peraturan Perundangan yang berlaku, Rencana Strategis Kementerian Negara/Lembaga, dan Tugas Fungsi Kementerian Negara/Lembaga, sedangkan gambaran umum merupakan penjelasan secara singkat mengapa (why) kegiatan tersebut dilaksanakan dan alasan penting kegiatan tersebut dilaksanakan serta keterkaitan kegiatan yang dipilih dengan kegiatan keluaran (output) dalam mendukung pencapaian sasaran dan kinerja program, yang akhirnya akan mendukung pencapaian tujuan kebijakan. 3) Tujuan Secara spesifik tujuan kegiatan harus bisa terlihat keterkaitannya dengan kerangka mengapa (why) kegiatan harus dilaksanakan dan berisikan hasil akhir yang diharapkan dari suatu kegiatan (bersifat kualitatif). Secara teknis dengan menyebutkan secara singkat apa tujuan dari kegiatan yang
12
diusulkan. Bagaimana keterkaitannya dengan berbagai tujuan sekolah yang tertuang dalam berbagai dokumen resmi sekolah atau madrasah yang ada. 4) Manfaat Berisi serta manfaat (outcome) kegiatan Menjelaskan indikator keluaran berupa target yang ingin dicapai (bersifat kualitatif) dan keluaran (output) yang terukur dalam suatu kegiatan (bersifat kuantitatif) 5) Ruang lingkup Menjelaskan uraian kegiatan apa (what) yang akan dilaksanakan dan batasan kegiatan. 6) Pelaksana kegiatan Menjelaskan siapa (who) saja yang terlibat dan bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatannya. Menjelaskan bagaimana (how) cara pelaksanaan kegiatan baik berupa metode pelaksanaan, komponen, tahapan dalam mendukung pencapaian keluaran (output) kegiatan 7) Waktu dan Tempat Kegiatan Menjelaskan
berapa
lama
dan
kapan
(when)
kegiatan
tersebut
dilaksanakan, dengan dilengkapi time table kegiatan. Menjelaskan dimana (where) kegiatan tersebut dilaksanakan. 8) Materi Kegiatan Menjelaskan indikator keluaran berupa target yang ingin dicapai (bersifat kualitatif) dan keluaran (output) yang terukur dalam suatu kegiatan (bersifat kuantitatif). 9) Biaya Berisikan total biaya (how much) kegiatan sebesar nilai nominal tertentu yang dirinci dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB) sebagai lampiran ToR.
13
d. Contoh ToR
ToR FESTIVAL ANAK SHOLIH SEKOLAH (FASS) (Lomba MTQ, Cerdas Cermat Agama, Tahfidz Juz ke-30, Adzan, Kaligrafi dan Pidato)
Unit Organisasi
:
Sekolah Dasar Percontohan I
Program
:
Festival Anak Sholih Sekolah (FASS)
Sasaran Program
:
1. Terselenggaranya Festival Anak Sholih Sekolah (FASS) cabang lomba MTQ, Cerdas Cermat Agama, Tahfidz Juz ke-30, Adzan, Kaligrafi dan Pidato 2. Terpilihnya pemenang FASS sebagai utusan FASS tingkat Kabupaten/Kota.
Kegiatan
:
Festival Anak Sholih (FASI) lomba MTQ, Tersedianya dokumencabang satuan anggaran sebagai dasar penyusunan Cerdas Cermat Agama, Tahfidz Juz ke-30,
Adzan,
Kaligrafi dan DETIL Pidato KEGIATAN Detail kegiatan 1. Latar Belakang a. Dasar Hukum Peraturan Mendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, menyebutkan 3 komponen Struktur Kurikulum yaitu : mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah, yang dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler. b. Gambaran Umum Singkat Kegiatan ekstrakurikuler PAI adalah kegiatan pemantapan, pengayaan, dan perbaikan nilai-nilai, norma dan pengembangan bakat, minat, kreativitas dalam 14
aspek keimanan, ketaqwaan kepada Allah SWT., akhlak mulia, penguasaan kitab suci Al-Qur’an, ibadah, sejarah, kebudayaan, dan seni agama Islam. Dalam mewujudkan harapan di atas maka SD Percontohan IX mengadakan kegiatan festival berupa lomba MTQ, LCT Keagamaan, Tahfidz Juz 30, Adzan, Kaligrafi dan Lomba Pidato sehingga para siswa termotivasi untuk terus menggali potensi diri, bisa berpartisifasi aktif, berkreativitas dan mandiri. Berdasarkan pertimbangan hal-hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan kegiatan Festival Anak Sholih Sekolah (FASS). c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan Kegiatan festival keagamaan pada umumnya dilaksanakan di pendidikan yang berstatus madrasah, meskipun demikian SD Percontohan I tidak kalah dengan pendidikan yang berstatuskan Madrasah. Kegiatan FASS adalah kegiatan berjenjang sampai kepada tingkat Kabupaten/Kota sehingga festival keagamaan tidaklah menjadi suatu kecemasan karena SD Percontohan I sudah mempunyai siswa siswi yang siap untuk diikut sertakan. 2. Kegiatan Yang Dilaksanakan a. Uraian Kegiatan Kegiatan FASS ini terdiri dari MTQ, LCT keagamaan, Tahfidz Juz 30, lomba adzan, kaligrafi dan lomba pidato b. Batasan Kegiatan Kegiatan FASS dibatasi hanya dalam dengan siswa siswi kelas I s.d V Percontohan I . 3. Maksud dan Tujuan a. Maksud Kegiatan Pelaksanaan
kegiatan
FASS
dimaksudkan
untuk
memberikan
sarana
pengembangan potensi dan bakat dalam bidang keagamaan. b. Tujuan Kegiatan Kegiatan FASS bertujuan mewujudkan nilai-nilai keberanian dan percaya diri sehingga siswa siswi menyadari bahwa pada dirinya terdapat suatu potensi atau bakat, pencarian siswa siswi kelas I- V yang memiliki potensi dalam bidang keagamaan.
15
4. Indikator Keluaran dan Keluaran a. Indikator Keluaran Tercapainya peningkatan pemahaman bidang keagamaan terutama amalan peribadatan. b. Keluaran Keluaran (output) dari kegiatan FASS adalah terpilihnya siswa-siswi dengan potensi bidang keagamaan yang dilombakan dari 100 siswa siswi. 5. Cara Pelaksanaan Kegiatan a. Metode Pelaksanaan Kegiatan FASS dilaksanakan dengan melalui sistem seleksi tertulis, praktik, dan panel sesuai dengan cabang kegiatannya. b. Tahapan Kegiatan Tahapan pelaksanaan FASS sebagai berikut : 1. Persiapan pelaksanaan FASS 2. Pelaksanaan FASS
Pembukaan oleh pejabat sekolah;
Paparan petunjuk FASS dari ketua/penanggung jawab
Kegiatan
Pengumuman pemenang
Penutupan
3. Laporan pelaksanaan FASS 6. Tempat dan waktu pelaksanaan Kegiatan Kegiatan FASS direncanakan akan dilaksanakan Gedung Pertemuan Sekolah pada 5 April 2014 jam 08.00 sampai dengan 11.30 WIB 7. Pelaksana dan Penanggungjawab Kegiatan a. Pelaksana kegiatan Panitia pelaksana kegiatan FASS berjumlah 12 orang dengan rincian sebagai berikut: -
Kepala Sekolah
-
Wakil kepala sekolah bidang keagamaan
-
6 orang Guru (juri)
-
3 orang tenaga teknis
16
-
1 orang staf dari Tata Usaha; Dengan rincian susunan panitia sebagai berikut :
Penasehat
: Komite Sekolah
Penanggung Jawab
: Kepala Sekolah SD Percontohan I
Ketua Pelaksana
: Sukiman, S,Ag
Wakil Ketua
: H. Darmanto, M.Pd
Sekretaris
: Hj. Muslihanatun
Bendahara
: Surani
MTQ
: Siti Nurbayati
Cerdas Cermat
: Syam Budi
Tahfidz Juz ke-30
: Lutfi Hasan.
Lomba Adzan
: Adhi Ilham
Lomba Kaligrafi
: Anton Kurniawan
Lomba Pidato
: Wahyudi
Peserta berjumlah 100 orang berasal dari kelas I - V. b. Penanggungjawab kegiatan Penanggung jawab kegiatan FASS adalah wk kepala sekolah bidang keagamaan. 8. Jadwal Kegiatan a. Waktu pelaksanaan kegiatan Kegiatan FASS direncanakan akan dilaksanakan paling lambat pada minggu pertama bulan April 2014. b. Matrik pelaksanaan kegiatan No
Maret
Kegiatan M1
1
Festival
Anak
Sholih
Sekolah
(FASS) a. Persiapan Pelaksanaan - pembentukan draft kepanitiaan - pembuatan notulensi rapat-rapat - rapat panitia dan juri b. Sosialisasi
17
M2
M3
April M4
M1 M2 M3 M4
- pembuatan banner dan leafleat - distribusi banner dan leafleat c. Pemesanan tempat dan konsumsi - pemesanan
tempat
di
lobby
Gedung Serbaguna dan beberapa ruang kelas - pemesanan konsumsi d. Pelaksanaan FASS e. Pelaporan
9. Biaya Perkiraan total biaya untuk pelaksanaan kegiatan FASS adalah sebesar Rp. 5.543.000,(Lima juta lima ratus empat puluh tiga ribu rupiah). Rincian lebih lanjut atas biaya tersebut disajikan tersendiri dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Pejabat Penanggung Jawab,
(..................................................)
Lampiran a. Rencana Anggaran Biaya (RAB) RENCANA ANGGARAN BIAYA KEGIATAN FESTIVAL ANAK SHOLIH SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR PERCONTOHAN I TAHUN ANGGARAN 2014 BIAYA
NO
URAIAN
. 1
VOLUME
Honor Terkait dengan Output keg. Hr. Panitia
18
SATUAN
JUMLAH
(Rp)
(Rp)
Penanggung jawab
1
OK
200.000
200.000
Ketua (1 org x 1 keg)
1
OK
150.000
150.000
Sekretaris (1 org x 1 keg)
1
OK
100.000
100.000
Bendahara
1
OK
95.000
95.000
Anggota (6 org x 1 keg)
6
OK
90.000
sub Jumlah
II
1.085.000
Belanja Barang Non Operasional Lainnya Uang saku Peserta Rapat Koordinasi
12
org
100.000
Sub Jumlah III
540.000
1.200.000 1.200.000
Belanja Bahan 100 Fotocopy
0
lbr
150
150.000
Konsumsi Rapat Koordinasi (12 x 7.500)
12
OK
90.000
1.080.000
Konsumsi Pelaksanaan (12 x 12.000)
12
OK
144.000
1.728.000
6
bh
50.000
300.000
Piala Festival (juara 1 dari 6 cabang lomba) Sub Jumlah
3.258.000
JUMLAH TOTAL
5.543.000 Kepala Sekolah,
H. Soemantri, M.Pd NIP.
19
01.
b. Kisi-kisi Penilaian 1. MTQ a. Tajwid b. Makharijul huruf c. Fashihah d. Irama 2. Lomba Cerdas Cermat Agama Kecepatan dan Ketepatan Jawabana 3. Tahfid Juz ke-30 a. Tajwid b. Makharijul huruf dan Sifatnya c. Fashihah d. Banyak Surat yang dihafal e. Kebenaran hafalan 4. Kaligrafi a. Kerapihan b. Kebersihan c. Keindahan d. Ketepatan Penulisan
5. Adzan a. Makharijul Huruf b. Irama c Fasih 6. Pidato a. Penguasaan Materi b. Mimik
20
c. Intonasi d. Penampilan 3. program harian, mingguan, bulanan, semesteran, tahunan, dan insidental 4. Contoh program Peringatan Hari Besar Agama dan Nasional, Pembiasaan dan Keteladanan Akhlak Mulia, Apresiasi Seni Budaya Keagamaan, Organisasi Keagamaan SD/MI, Wisata Religi SD/MI
E. EVALUASI/LATIHAN Buatlah TOR Semesteran untuk sekolah saudara!
21
DAFTAR PUSTAKA Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT Rineka Cipta. Daniel Boli Kotan dan Marianus Didi Kasmudi.2013.Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Duwijo dan Komang Susila.2013.Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Faesal Ghozaly, Buchori Ismail, Hanjaeli, dan Andy.2013. Pendidikan Islam dan Budi Pekerti Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Gafur, A. 2010. Pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB). Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Nurita Yudiet Tompah dan Novy Amelia Elisabeth Sin.2013 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Nursalim, dkk., 2010. Media Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Unesa University Press. Orr, Fred.1992. Study skills for Successful Students. Singapore: Loi Printing Pte Ltd Peraturan Menteri Agama RI No 16 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Pendidikan Agama Pada Sekolah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan Peraturan Menteri Keuangan No. 55 /PMK.02/2006 tanggal 12 Juli 2006 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2007 Peraturan Mendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Reigeluth, C.M. (Ed.) .2006. Instructional-Design Theories and Models, Volume III: Building a Common Knowledge Base. New York: LEA/Routledge. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan. Jakarta: Penerbit Kencana Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 1991. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Yunita Gunawan dan Lanny Guito.2013. Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Suyatno dan Pujimin.2013. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Undang- undang No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Undang-undang Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
22
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar. 2013. Panduan Pelaksanaan Workshop Bimbingan Teknis Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Kemdiknas
23
24