6 0 425 KB
ELECTROSTIMULATOR
Muhammad Akbar Hariyono, S.T Politeknik Unggulan Kalimantan
DASAR TEORI Alat elektrostimulator merupakan salah satu dari banyaknya peralatan kedokteran yang digunakan dalam bidang kesehatan. Alat ini sering dijumpai di rumah sakit dan klinikklinik yang berhubungan dengan fisioterapi dan umumnya digunakan untuk terapi persarafan pada otot.
DASAR TEORI Energy yang digunakan pada alat ini adalah dengan memakai arus listrik berfrekuensi rendah. Parameter untuk frekuensi yang dipakai adalah 1 – 20 Hz untuk terapi saraf otot dengan kondisi akut. Frekuensi 80 – 120 Hz biasanya untuk kondisi kronik. Sedangkan pada frekuensi 50 Hz digunakan untuk terapi kejang pada otot normal. Adapun tujuan dari terapy menggunakan alat elektrostimulator adalah sebagai berikut: 1. Memelihara kelangsungan funsi otot. 2. Memperbaikan jaringan atau saraf yang rusak.
3. Memperbaiaki fungsi otot 4. Memperkuat otot. 5. Menyembukan kejang-kejang otot. 6. Mencegah terhentinya pertumbuhan otot. Alat ini hanya berfungsi untuk terapi saraf pada otot, sedangkan kelainan atau gerakan saraf otot yang tidak disadari tidak bisa disembuhkan dengan alat ini karena gangguan dari saraf pusat di otak
DASAR TEORI Selain frekuensi yang digunakan, diperhatiakan juga pemilihan bentuk dan mode pulsa keluaran serta waktu yang diperlukan dalam proses terapi. Waktu untuk continus paling lama ±5 menit, sedangkan mode interrupted waktunya adalah 20-25 menit.
DASAR TEORI Energy yang digunakan pada alat ini adalah dengan memakai arus listrik berfrekuensi rendah. Parameter untuk frekuensi yang dipakai adalah 1 – 20 Hz untuk terapi saraf otot dengan kondisi akut. Frekuensi 80 – 120 Hz biasanya untuk kondisi kronik. Sedangkan pada frekuensi 50 Hz digunakan untuk terapi kejang pada otot normal. Adapun tujuan dari terapy menggunakan alat elektrostimulator adalah sebagai berikut: 1. Memelihara kelangsungan funsi otot. 2. Memperbaikan jaringan atau saraf yang rusak.
3. Memperbaiaki fungsi otot 4. Memperkuat otot. 5. Menyembukan kejang-kejang otot. 6. Mencegah terhentinya pertumbuhan otot. Alat ini hanya berfungsi untuk terapi saraf pada otot, sedangkan kelainan atau gerakan saraf otot yang tidak disadari tidak bisa disembuhkan dengan alat ini karena gangguan dari saraf pusat di otak
DASAR TEORI Energy yang digunakan pada alat ini adalah dengan memakai arus listrik berfrekuensi rendah. Parameter untuk frekuensi yang dipakai adalah 1 – 20 Hz untuk terapi saraf otot dengan kondisi akut. Frekuensi 80 – 120 Hz biasanya untuk kondisi kronik. Sedangkan pada frekuensi 50 Hz digunakan untuk terapi kejang pada otot normal. Adapun tujuan dari terapy menggunakan alat elektrostimulator adalah sebagai berikut: 1. Memelihara kelangsungan funsi otot. 2. Memperbaikan jaringan atau saraf yang rusak. 3. Memperbaiaki fungsi otot 4. Memperkuat otot. 5. Menyembukan kejang-kejang otot. 6. Mencegah terhentinya pertumbuhan otot. Alat ini hanya berfungsi untuk terapi saraf pada otot, sedangkan kelainan atau gerakan saraf otot yang tidak disadari tidak bisa disembuhkan dengan alat ini karena gangguan dari saraf pusat di otak
BLOK DIAGRAM
Fungi dari masing-masing blok sebagai berikut : 1. Rangkaian setting frekuensi dan timer berfungsi melakukan pemilihan frekuensi yang dibutuhkan dan lamanya waktu terapi. 2. Mikrokontroler berfungsi sebagai pengendali utama atau yang mengontrol semua kerja rangkaian. 3. LCD (liquid crystal display) berfungsi menampilkan nilai set-point frekuensi dan timer. 4. Rangkaian pembangkit frekuensi berfungsi membangkitkan sinyal listrik dengan besar dan bentuk sesuai frekuensi yang dibutuhkan. 5. Rangkaian intensitas arus berfungsi untuk mengatur besarnya arus yang diinginkan. 6. Rangkaian buzzer berfungsi sebagai indikator apabila waktu terapi telah selesai. 7. Elektroda berfungsi menyalurkan sinyal listrik ke pasien.
RANGKAIAN SETTING
RANGKAIAN MIKROKONTROLLER
RANGKAIAN LCD
RANGKAIAN PEMBANGKIT FREKUENSI
RANGKAIAN INTENSITAS ARUS
RANGKAIAN BUZZER
TERIMA KASIH