6 0 807 KB
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM “PERALATAN UMUM DAN KHUSUS “
DISUSUN OLEH: JUMROTUL FITRI (F05112003) KELOMPOK 1 (SATU) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013
PERALATAN UMUM DAN KHUSUS
A. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,hygrometer dan spektrofotometer,dan lain-lain Alatalat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,barograph dan lain-lain (Firebiology07,2012). Dari uraian tersebut ,tersirat bahwa nama setiao alat menggambarkan mengenai kegunaan alat atau mengambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang bersifat khusus. Peraatan umum biasanya digunakan untuk suatu reparisi ,sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran ataupenentuan (Wirjosoemarto,2004 ).
2. Dasar teori Laboratory equipment is a tool that we need in the process of fieldwork or praktikum. introduction process of laboratory equipment important to safety while doing research. Laboratory equipment can usually be damaged or even dangerous if its use is not in accordance with the procedures performed Importance introduction of laboratory equipment is in order to know how to use these tools properly, so that errors can be minimized procedure tool use as little as possible (Balbach and Bliss, 1996)
Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan.Penggunaan dan pengembangan alat-alat mikroskopik, kultur murni, metode molekuler dan immunologis memungkinkan peneliti melakukan pengujian yang pada akhirnya berhasil
membuat temuan-temuan baru dibidang ilmu pengetahuan. Dalam laboratorium, terdapat berbagai macam alat-alat yang menunjang praktikan untuk melakukan riset mereka. Dikarenakan luasnya cakupan laboratorium itu sendiri, maka laboratorium dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan pembagian ilmu saat ini, seperti Laboratorium Kimia Fisika, Laboratorium Biokimia, Laboratorium Mikrobiologi,dan masih banyak lagi (Alchemist,2013 ). Contoh-contoh alat yang ada di laboratorium yaitu : Bahan Gelas (kaca) Bahan gelas mempunyai karakteristik khusus misalnya tahan panas yang ditandai dengan Pyrex, tanda dagang suatu perusahaan pembuatan alat-alat gelas. Selain itu Bahan gelas seperti borosilikat dan soda lime merupakan bahan gelas yang mempunyai karakteristik tertentu. Gelas boroksilat mempunyai sifat tahan terhadap kenaikan suhu yang mendadak. Gelas soda lime dapat dipanasi pada api Bunsen tanpa menjadi kusam. Kedua macam bahan gelas tadi memiliki sifat tahan senyawa kimia, boroksilat sedikit kurang tahan terhadap senyawa alkali tetapi lebih tahan terhadap senyawa asam daripada bahan soda lime.Bahan gelas memiliki sifat yaitu:
Bening dan tahan zat korosif Tahan terhadap panas Keras tetapi rapuh
Bahan Plastik
Bahan dari plastic dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian/kelompok tergantung dari bahan penyusunnya. Berikut adalah beberapa jenis plastik Termoplastik yaitu sifatnya mudah meleleh karena panas, mudah larut dalam beberapa zat organic seperti Xlal,ether dan chloroform. PVC (Polyvinyl Klorida) yaitu lebih tahan panas terhadap zay kimia yang dikenal dengan nama pralon. Plexiglass (perspex) yaitu bening seperti kaca, dapat digergaji atau dapat dibor,mudah disambung dengan perekat plastik,larut pada kloroform.
Bahan Porselen Porselen sebagai bahan pembuat alat laboraturium mempunyai keunggulan tahan (resistant) terhadap suhu tinggi. Pada permukaan alat terbuat dari porselen biasanya diumpam (glazir)sehingga bahan porselen tidak terhembus sinar. Selain bahan porselen, masih ada lagi bahan alat laboraturium yang terbuat dari logam.Bahan logam memiliki sifat diantarnya,
berupa campuran (alloy), Ada logam yang keras Ada logam yang lentur Ada logam yang tahan terhadap korosi. (Kaunang,2006).
Contoh Alat – alat yang sering digunakan di laboratorium : 1. Gelas Kimia (Beaker Glass)Biasanya terbuat dari tipe boroksilikat. Bentuk beaker glass memiliki beberapa tipe, tinggi dan pendek. Mempunyai kapasitas ukuran volume dari 5 – 6000 mL.
2. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)
Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, labu erlenmeyer ada yang dilengkapi dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu dan mulut labur erlenmeyer terbuat dari kaca asah. Labu erlenmeyer mempunyai kapasitas ukuran volume dari 25 – 2000 mL. 3. Tabung Reaksi (Test Tube)
Tabung reaksi umumnya terbuat dari berbagai macam jenis gelas antara lain ; Boroksilikat, Soda, Fiolax dan Supermax. Soda Glass tidak tahan pemanasan, Fiolax Glass tidak peka terhadap perubahan panas dan pemanasan setempat. Tabung reaksi yang terbuat dari Fiolax dan Soda glass umumnya berdinding tipis, sedangkan tabung reaksi yang terbuat dari Boroksilikat dan Supermax tahan pemanasan. Ukuran tabung reaksi ditetapkan berdasarkan atas diameter mulut tabung bagian dalam dan panjang tabung, diameter antara 70 – 200 mm. . 4. Labu Ukur (Volumetrik Flask)
Terbuat dari jenis gelas boroksilikat, mempunyai mulut labu dengan ukuran standar yang dilengkapi dengan tutpnya. Tutup labu dapat terbuat 5. Gelas Ukur (Measuring Cylinders)
Gelas ukur berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas boroksilikat. Kapasitas volume gelas ukur 5 – 2000 mL. 6. Buret (Burettes)
Buret berbentuk silinder, terbuat dari jenis gelas soda, boroksilikat, amber. Bentuk buret dibedakan dengan ujung kran lurus (Burettes with straight stopcock) dan buret dengan keran bengkok (Burettes with lateral stopcock). 7. Corong (Funnels)
Terbuat dari jenis boroksiliat atau plastic. Corong mempunyai garis tengah 35 – 300 mm dan ada yang mempunyai tangkai corong panjang, sedang dan pendek.. 8. Pipet Volume (Volumentric Pipettes)
Pipet terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,5 – 100 mL. 9. Pipet Ukur (Graduated Pipettes)
Pipet ukur terbuat dari gelas jenis soda jernih, mempunyai kapasitas 0,01 – 50 mL dilengkapi dengan pembagian skala pada dinding pipet 0,001 – 0,5 mL. 10. Desikator (Desiccators)
Desikator terbuat dari gelas jenis semi-boroksilat, plastik atau mika. Tipe gelas jenis atau amber. Di dalam desikator terdapat piringan berpori yang terbuat dari porselin yang digunakan untuk meletakkan alat – alat gelas. Di bawah piringan porselin terdapat bahan pengering yang umumnya terbuat dari ; silikagel, asam sulfat pekat, fofor pentaoksida, kalsium oksida dan sebagainya. Pengering silikagel biasanya diberi indicator warna biru yang keriing dan jika telah mengikat uap air warna akan berubah menjadi merah. Silikagel yang telah jenuh dengan uap air dapat dikeringkan lagi dengan cara dipanaskan dalam oven dengan suhu 100o. Tutup desikator pada bagian permukaan harus diberi bahan pelican missal : silicon grease, agar dapat tertutup lebih rapat.
11. Batang Pengaduk (Strirring Rod)
Terbuat dari gelas, polietilen atau logam yang dibungkus dengan polietilen. Batang pengaduuk mempunyai panjang sesuai dengan keperluan. Batang pengaduk umumnya bergaris tengah 2 – 4 mm dan mempunyai panjang yang bervariasi 6 – 30 cm. 12. Gelas Arloji (Watch Glasses)
Terbuat dari gelas boroksilat, mempunyai diameter yang bervariasi antara 30 – 200 mm. 13. Corong Pisah (Separatory Funnels)
Terbuat dari gelas boroksilat, tidak berwarna dan amber. Berbentuk kerucut (buah per) bulaat dan silinder, dilengkapi dengan kran dan tutup yang terbuat dari bahan gelas asah atau teflon. Mempunyai kapasitas 50 – 2000 mL. Corong pisah mempunyai tangkai bermacam – macam ada yang bertangkai pendek, panjang dilengkapi dengan penyambung gelas asah standar, dilengkapi dengan pengatur 14. Corong Buchner (Buchner Funnels)
Corong Buchner dari porselin atau gelas boroksilikat. Corong penggunaannya dibantu dengan labu hisap yang dihubungkan dengan pompa hisap / vakum. Diameter corong Buchner 26 – 380 mm. Corong mempunyai dasar yang berpori kasar dan jika akan digunakan harus diletakkan kertas saring yang mempunyai diameter sama dengan corong atau lempeng berpori. 15. Krus (Crucible)
Krus dapat dipanaskan hingga suhu tinggi dalam tanur (Muffle Furnance) 1900o. Krus mempunyai kapasitas 2 – 250 mL. Mempunyai bentuk tinggi atau pendek , krus dilengkapi denan tutup. Krus terbuat bahan Porselin, Platina, tanah liat. 16. Kondensor (Condensers)
Kondensor mempunyai bentuk panjang yang berbeda – beda sesuai dengan kegunaan masing – masing. Kondensor terbuat dari gelas boroksilat , umumnya dapat dirangkai dengan alat gelas lain untuk berbagai keperluan. 17. Cawan Porselin (Dishes Porcelin)
Cawan porselin mempunyai kapasitas 4 – 2900 mL. Sebagian cawan petri tidak tahan pada suhu di atas 300o.
18. Botol Pereaksi (Reagent Bottles)
Botol pereaksi terbuat dari boroksilikat, atau gelas soda, ada yang jernihtransparan dan amber. Botol mempunyai mulut atau leher lebar dan normal dengan 19. Botol Penetes (Dropping Bottles)
Terbuat dari gelas boroksilikat , ada yang jernih-transparan dan amber. Kapasitas 30 – 250 mL dilengkapi dengan tutup yang mempunyai tempat mengalirkan cairan / meneteskan cairan atau tutup yang dilengkapi dengan pipet. 20. Cawan Petri Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri
selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. 20. Pipet Tetes (Dropping Pipettes)
Pipet tanpa skala, mempunyai bentuk pendek atau panjang dan dilengkapi dengan karet penghisapnya. 21. Botol Timbang (Wlighting Bottles)
Botol timbang terbuat dari jenis gelas boroksilikat, dilengkapi dengan tutup asah. Botol timbang mempunyai tipe bentuk tinggi dan pendek. Kapasitas botol timbang mulai 15 – 80 mL (Alchemist,2009).
B. TUJUAN Percobaan kali ini bertujuan untuk menunjukkan alat-alat yang digunakan secara umum dan khusus serta menjelaskan fungsi dari alat-alat yang bersifat umum maupun khusus dilaboratorium biologi.
C. METODOLOGI Alat dan bahan Pada percobaan ini digunaka alat –alat laboratorium sebanyak 52 buah alat baik alat laboratorium katagori umum,khusus dan umum-khusus. Alat-alat yang di gunakan diantaranya yaitu: Gelas ukur,Gelas kimia,Batang pengaduk,Corong kaca, Erlemeyer,Tabungreaksi,Spatula,Kacaarloji,Pipettetes,Labuukur,Jarumoase,Thermom eter, Botol reagen ,Gelas buchner Pipet ukur,PH meter, Bak bedah, Rak tabung reaksi, Penjepit tabung reaksi,Mortal dan alu,Plat tetes, Kawat kasa,Kaki 3,bunser,Statif,Klem biuret,crusible,Sikat tabung,Cawan petri,Corong bumcher,Botol semprot, Crusibell tang ,Resipirometer, Fotometer ,Neraca o’house, Alat bedah ,Hot plane magnetic spire, Hot plane ,Neraca analitik,Neraca dikital, Pipet blub Objek glass,Coverglass,Mikroskop,sentrifugr,Open,Mikrotom,Shaker,Waterbath, Autoclave Chumber,dan Incubathor. Cara kerja untuk mengidentifikasi ke-52 alat-alat laboratorium tersebut asisten mendemostrasikan alat-alat laboratorium satu persatu ,asisten menyebutkan alatalatnya dan praktikan mencatata nama alat, fungsi alat ,mengkatagorikan (umum,khusus dan umum-khusus), dan mengambar alat yang di catat dalam bentuk tabel,kemudian salah satu praktikan menfoto alat-alat tersebut yang nantinya untuk hasis pengamatan dalam laporan . Alat-alat yang disebutkan oleh asisten diantaranya yaitu : Gelas ukur,Gelas kimia,Batang pengaduk,Corong kaca, Erlemeyer,Tabung reaksi,Spatula,Kaca arloji,Pipet tetes,Labu ukur,Jarum oase,Thermometer, Botol reagen ,Gelas buchner Pipet ukur,PH meter,Bak bedah, Rak tabung reaksi, Penjepit tabung reaksi,Mortal dan alu,Plat tetes,Kawat kasa,Kaki 3,bunser,Statif,Klem biuret,crusible,Sikat tabung,Cawan petri,Corong bumcher,Botol semprot, Crusibell tang ,Resipirometer, Fotometer ,Neraca o’house, Alat bedah ,Hot plane magnetic spire, Hot plane ,Neraca analitik,Neraca dikital , Pipet blub Objek glass, Cover glass
Mikroskop,sentrifugr,Open,Mikrotom,Shaker ,Water bath, Autoclave Chumber,dan Incubathor
D. HASIL PENGAMATAN Tabel hasil pengamatan
NO
Nama Alat
Gambar
Umum ,khusus, dan umumkhusus
Fungsi
1
Gelas ukur
Umum khusus
+ Mengukur volume suatu zat tertentu
2
Gelas kimia
Umum khusus
+ Mereaksikan zat untuk dalam jumlah banyak
3
Batang pengaduk
Umum
Mengaduk zat dan mengalirkan larutan
4
Corong kaca
Umum
Memasukan larutan kedalam wadah yang memiliki mulut kecil dan menyaring
5
Erlemeyer
Umum khusus
6
Tabung reaksi
Umum
Meraksikan larutan dalam jumlah sedikit
7
Spatula
Umum
Mengambil zat yang dalam bentuk padatan yang tidak dapat diambil mengunakan tanggan
8
Kaca arloji
Umum
Meletakan zat padat dan menutup bejana panas
9
Pipet tetes
Umum
Mengambil dan memindahkan dalam jumlah
+ Mereaksikan suatu zat dan manampung titrasi
sedikit
10
Labu ukur
Khusus
Mereaksikan zat dalam jumlah tertentu
11
Jarum oase
Khusus
Untuk mengambil bakteri yang dibiakan
12
Thermometer
Khusus
Mengukur suhu
13
Botol reagen
Khusus
Menyimpan reagen
14
Gelas buchner
Khusus
Filtrat vakum
15
Pipet ukur
Khusus
Mengambil larutan dalam jumlah yang tepat
16
PH meter
Khusus
Mengukur PH / perajut keasaman
17
Bak bedah
Khusus
Membedah dan mengamati anatomi hewan
18
Rak tabung reaksi
Khusus
Menyimpan tabung reaksi dan mengerikan tabung reaksi
19
Penjepit tabung reaksi
Khusus
Menjepit tabung reaksi saat dipanaskan
20
Mortal dan alu
Khusus
Menghaluskan zat padat
21
Plat tetes
Umum
Melarutkan zat dalam jumlah sedikit
22
Kawat kasa
Umum
Meratakan panas
23
Kaki 3
Khusus
Untuk tungku pemanasan
24
bunser
Khusus
Untuk alat pemanas
25
Statif
Khusus
Penyangga biuret
26
Klem biuret
Khusus
Menjepit biuret
27
crusible
Khusus
Memanaskan zat dalam jumlah sedikit
28
Sikat tabung
Umum khusus
+ Membersihkan peralatan yang susah dijangkau
29
Cawan petri
Khusus
Wadah untuk menyimpan atau menimbang
30
Corong bumcher
Khusus
Menyaring pada proses filtrasi vakum
31
Botol semprot
Umum
Menyimpan dan mengeluarkan zat cair dalam jumlah sedikit
32
Crusibell tang
Umum
Menjepit crusibell
33
Resipirometer
Khusus
Mengukur kecepata respirasi
34
Fotometer
Khusus
Mengukur kecepatan fotosintesis
35
Neraca o’house
Khusus
Menimbang berat benda
36
Alat bedah
Khusus
Alat penunjang untuk membedah anatomi hewan
37
Hot plane magnetic spire
Khusus
Memanaskan dan mengaduk zat
38
Hot plane
Khusus
Memanaskan zat
39
Neraca analitik
Khusus
Menimbang zat dalam jumlah sedikit
40
Neraca dikital
Khusus
Menimbang masa benda
41
Khusus
Menghisab zat cair
Pipet blub
42
Objek glass
Khusus
Meletakan objek yang akan diamati
43
Cover glass
Khusus
Menutup objek yang akan diamati
44
Mikroskop
Khusus
Mengamati benda yang berukuran mikrokopis
45
sentrifugr
Khusus
Memisahkan 2 partikel dalam suptansi
46
Open
Khusus
Mengeringkan suatu bahan
47
Mikrotom
Khusus
Mengeringkan sayatan specimen
48
Shaker
Khusus
Mencampur larutan menjadi homogen
49
Autoclave
Khusus
Menseterilkan alat dan bahan
50
Water bath
Khusus
Melarutkan larutan dalam bentuk cair
51
Incubathor
Khusus
Membiakan bacteri
52
chumber
Khusus
Kromotografi
E. PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini tentang peralatan umum dan peralatan khusus, alat-alat labolatorium yang digunakan sebanyak 52 buah yang dikatagorikan dalam peralatan umum,khusus, dan umum–khuus.
Peralat umum adalah peralatan yang sering digunakan atau dijumpai pada praktikum-praktikum dilaboratorium,sifat dari peralatan umum yaitu: mudah rusak,sering digunakan digunakan,dan jumlahnya tidak terbatas contohnya : Batang pengaduk (Batang pengaduk umumnya bergaris tengah 2 – 4 mm dan mempunyai panjang yang bervariasi 6 – 30 cm).,Corong kaca (Corong mempunyai garis tengah 35 – 300 mm), Tabung reaksi (memiliki ukuran 70 – 200 mm),Spatula,Kaca arloji (mempunyai diameter yang bervariasi antara 30 – 200 mm.),Pipet tetes, Rak tabung reaksi, tetes,Kawat kasa, ,Botol semprot, dan Crusibell tang. Kelebihan dari peralatan umum yaitu produktifitasnya tidak terbatas dan harganya relative terjangkau, kekuranganya yaitu mudah rusak karena sering digunakan.
Peralatan khusus yaitu peralatan yang digunakan dalam percobaan khusus.sifat dari peralatan khusus yaitu: jumlahnya terbatas,relative mahal,jarang digunakan ,produktifitas benda terbatas dan pengadaan hanya bersifat sekunder, contohnya dari percobaan yaitu: ,Labu ukur,Jarum oase,Thermometer, Botol reagen (Botol mempunyai mulut atau leher lebar dan normal dengan kapasitas 50 – 10.000 mL),Gelas buchner ,Pipet ukur (mempunyai kapasitas 0,01 – 50 mL dilengkapi dengan pembagian skala pada dinding pipet 0,001 – 0,5 mL),PH meter,Bak bedah, Rak tabung reaksi, Penjepit tabung reaksi,Mortal dan alu,Plat tetes,Kaki 3,bunser,Statif,Klembiuret,Crusible (mempunyai kapasitas 2 – 250 mL),Cawan petri,Corong bucher (Diameter corong, Buchner 26 – 380 mm),Resipirometer, Fotometer ,Neraca o’house, Alat bedah,Hot planen magnetic spire,Hot plane,Neraca analitik,Neraca dikital,Pipet blub,Objek glass,Cover glass,Mikroskop,sentrifugr,Open, Mikrotom,Shaker ,Water bath, Autoclave, Chumber,dan Incubathor. Peralatan khusus kelebihanya yaitu lebih tahan lama karena jarang dipakai, dan kekurangannya ada sebagian alat yang sangat sensitive,harganya mahal dan produktifitasnya terbatas.
peralatan umum-khusus yaitu peralatan yang dapat diguanakan dalam dua fungsi yang berbeda meski mudah rusak tetapi produktifitas dan pengadaanya tidak terbatas, contohnya dalam percobaan yaitu: gelas ukur (memiliki ukuran 10ml,25ml,50ml,dan 100ml),gelas kimia (memiliki ukuran 50ml,100ml dan 150ml ),erlemeyer ( memiliki ukuran 25ml,50ml,100ml,250ml dan 1000ml) dan sikat tabung.
Alat yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat di laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, Cara memperlakukan alat di laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Cara menyimpan alat laboratorium dengan memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh pengguna/praktikan. Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku
inventaris laboratorium.Beberapa hal yang perlu penyimpanan alat yaitu : 1. Bahan dasar pembuatan alat 2. Bobot alat 3. Kepekaan alat terhadap lingkungan 4. Pengaruh alat yang lain 5. Kelengkapan perangkat alat dalam suatu set.
diperhatikan
dalam
(Avidianto,2012). Penataan dan penyimpanan didasarkan pada : Keadaan laboratorium yang ditentukan oleh fasilitas, susunan laboratorium, dan keadaan alat/bahan. Kepentingan pemakai ditentukan berdasarkan kemudahan dicari dan dicapai, keamanan dalam penyimpanan dan pengambilannya. Dasar dari penyimpanan alat, yaitu : Jenis Alat, misalnya gelas kimia, corong, cawan petri, mortal dan alu Jenis bahan pembuat, misalnya kaca, porselin, logam dan kayu Percobaan, misalnya fotosintesis,respirometer, dan lain-lain Seberapa sering alat digunakan, yang sering digunakan misalnya: gelas kimia,gelas ukur , pipet tetes dan lain-lain,sedangkan yang jarang digunakan misalnya: mortal dan alu,respirometer,fot meter dan lainlain. Penyimpanan alat dan bahan Alat-alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh praktikan dan alat- alat yang mahal harganya penyimpanannya dipisah. Alat-alat yang digunakan untuk beberapa jenis percobaan yang khusus disimpan tersendiri ditempat khusus. Alat-alat untuk percobaan biologi umumnya disimpan menurut judul percobaan atau dapat dilakukan berdasarkan atas bahan alat ( Anonim,2012). Kebanyakan dari peralatan praktikum yang berbahan kaca di katagorikan peralatan umum, karena peralatan dari kaca relative mudah pecah, dan sering digunakan dalam praktikum-praktikum sehingga produksinya tidak terbatas dan dalam jumlah banyak contohnya: pipet tetes,corong kaca,tabung reaksi
,kaca arloji, dan lain-lain. Untuk peralatan khusus yang menggunakan listrik menempatkanya harus tepat ,jangan ditempatkan pada tempat yang dekat dengan listrik,kabel harus ditata dengan rapi agar tidak berserakan karna dapat menyebabkan kecelakaan saat kerja. Selain itu saat mengunakan alat laboratorium yang mengunakan listrik perhatikan tegangannya agar tidak merusak alat tersebut . Setelah menggunakan peralatan sebelum mencabut kabel matikan ( off) terlebih dahulu alat tersebut.
F. KESIMPULAN alat-alat labolatorium yang dikatagorikan dalam peralatan umum,khusus, dan umum–khuus.Peralat umum adalah peralatan yang sering digunakan atau dijumpai pada praktikum-praktikum dilaboratorium,sifat dari peralatan umum yaitu: mudah rusak,sering digunakan digunakan,dan jumlahnya tidak terbatas contohnya : Batang pengaduk Corong kaca Tabung reaksi,Spatula,Kaca arloji,Pipet tetes, Rak tabung reaksi, tetes,Kawat kasa, ,Botol semprot, dan Crusibell tang.Peralatan khusus yaitu peralatan yang digunakan dalam percobaan khusus.sifat dari peralatan khusus yaitu: jumlahnya terbatas,relative mahal,jarang digunakan ,produktifitas benda terbatas dan pengadaan hanya bersifat sekunder, contohnya dari percobaan yaitu: Labu ukur,Jarum oase,Thermometer, Botol reagen,Gelas buchner ,Pipet ukur,PH meter,Bak bedah, Rak tabung reaksi, Penjepit tabung reaksi, Mortal dan alu,Plat tetes,Kaki 3,bunser,Statif, Klembiuret,Crusible Cawan petri,Corong bucher Resipirometer, Fotometer ,Neraca o’house, Alat bedah,Hot planen magnetic spire,Hot plane,Neraca analitik,Neraca dikital,Pipet blub,Objek glass,Cover glass,Mikroskop,sentrifugr,Open, Mikrotom,Shaker ,Water bath, Autoclave, Chumber,dan Incubathor. peralatan umum-khusus yaitu peralatan yang dapat diguanakan dalam dua fungsi yang berbeda meski mudah rusak tetapi produktifitas dan pengadaanya tidak terbatas, contohnya dalam percobaan yaitu: gelas gelas kimia ,erlemeyer dan sikat tabung.
Cara menyimpan alat laboratorium memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh pengguna /praktikan.Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan kode dan jumlah masingmasing. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris laboratorium.
G. DAFTAR PUSTAKA Anonym .2011. Cara Pengelolaan dan Penyimpanan.(Online). http://kimaiitumudah.blogspot.com/2011/05/cara-pengelolaan-danpenyimpanan.html.( 30 April 2013).
Alchemist, Rahma. Fungsi Peralatan Laboratoriusm Dasar (1). http://rahmaalchemist.blogspot.com/2009/10/fungsi-peralatan-laboratorium-dasar1.html. (30 april 2013). Avidianto, D. 2012. Cara Menyimpan Alat dan Bahan Laboratorium IPA. http://devoav2012.webnode.com/news/cara-menyimpan-alat-danbahan-laboratorium-ipa-/ (29 April 2013).
Balbach,M & L.C.Bliss. 1996. A Laboratory manual For Botany. Saunders collage publishing, New York. Firebiology07. Teknik Pengenalan, Penyiapan, dan Penggunaan Alat
Laboratorium.http://firebiology07.wordpress.com/2012/04/19/teknikpengenalanpenyiapan- dan-penggunaan-alat-laboratorium-mikrobiologi/:(30 April 2013). Kaunang,T. D, dkk. 2006. Teknik Laboraturium. UNIMA : Tondano Wirjosoemarto.K, dkk. 2004. Teknik Laboratorium. IMSTEP : Jica