Peralatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GARDU INDUK POLEHAN



Single Line Diagram Gardu Induk Polehan (terlampir)



Peralatan Gardu Induk Polehan Indoor



1. Panel control T/L Bay 70kV Daftar Perlengkapan yang terdapat pada Panel Control T/L Bay 70kV : 1. Ampere meter phasa R : untuk mengukur besaran arus pada fasa R 2. Ampere meter phasa S : untuk mengukur besaran arus pada fasa S 3. Ampere meter phasa T : untuk mengukur besaran arus pada fasa T 4. kV meter : untuk mengukur besaran tegangan 5. MW meter : untuk mengukur besaran daya aktif 6. MVAR meter : untuk mengukur besara daya reaktif



7. Announciator 8. Switch AC/DC : berfungsi untuk mematikan dan menghidupkan sumber AC/DC untuk peralatan 9. Switch local/remote : local berarti pembukaan dan penutupan PMT dilakukan oleh operator. Sedangkan remote berarti pembukaan dan penutupan PMT dilakukan oleh dispatcher region-4 melalui SCADA. 10. Switch A/R ON-OFF : untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan reclosing relay 11. Trip Lock : fasilitas untuk memblok order trip ke PMT 12. Test plug CT : fasilitas untuk pengujian ampere meter 70kV 13. Test plug PT : fasilitas untuk pengujian volt meter 70kV



2. Panel Kontrol Kopel Bus 70kV No



Nama Indikasi



1



44S 1L & 2L (T/L 70 kV)



Keterangan Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya 44S 1L & 2L, maka pada Bay 1L & 2L tersebut ada relay distance (44S) yang bekerja, dan Relay harus diperiksa pada bay mana/phasa apa yang bekerja. Relay ini akan bekerja bila terjadi gangguan hubung singkat antara phasa-phasa, relay 44S ini merupakan Main protection untuk relay penghantar.



2



67G 1L & 2L



Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya 67G 1L & 2L,



(T/L 70 kV)



maka pada Bay 1L & 2L tersebut ada relay 67G (Directional Ground Relay) yang bekerja, dan Relay harus diperiksa relay pada bay mana



yang bekerja. Relay ini akan bekerja bila terjadi



gangguan hubung singkat satu phasa terhadap tanah 3



51 1L & 2L



Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya 51 1L & 2L,



(T/L 70 kV)



maka pada Bay 1L & 2L tersebut ada relay 51 (Over Current Relay) yang bekerja, dan relay harus diperiksa pada bay mana yang bekerja. Relay ini akan bekerja bila terjadi gangguan hubung singkat phasa-phasa, relay OCR ini merupakan back up relay 44S ( Distance relay) .



4



50G 1L & 2L



Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya 50G 1L & 2L,



(T/L 70 kV)



maka pada Bay 1L & 2L tersebut ada relay 50G (Selective Ground Relay) dan relay 64V (Over Voltage Ground Relay ) yang bekerja. Kerja relay 50 G disebabkan oleh perbedaan arus yang disebabkan gangguan phasa ke tanah pada salah satu Line dan Line yang lainnya juga merasakan arus gangguan tersebut, relay ini dilengkapi 2 kontak yang berfungsi untuk melepas PMT yang arus gangguannya lebih besar. Relay 50G dapat dioperasikan apabila saluran transmisi double circuit pada GI yang berhadapan.



5



50G Lock



Jika pada panel kontrol ada indikasinya 50G Lock, maka relay 50G 1L & 2L tidak dioperasikan .



(T/L 70 kV).



Relay 50 G tidak dioperasikan karena saluran transmisi Double T (Blimbing-Sukorejo-Bangil).



6



63AL1 / 63AL2 Setting : (untuk Line)



- 13.0 Kg/cm2 (kontak pressure close) - 14.0 Kg/cm2 (kontak pressure open) untuk reset Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya Circ. Breaker air pressure low close lock, maka pada Bay tersebut ada penurunan tekanan udara < 13.0 Kg/cm2, sehingga PMT tidak bisa masuk / close tetapi PMT masih bisa open / trip, tekanan udara berfungsi untuk penggerak mekanik Indikasi dapat direset jika tekanan udara >14.0 Kg/cm2 dan fungsi close PMT normal.



7



A/R In Progress Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya A/R In Progress 1L & 2L (T/L 1L atau A/R In Progress 2L, maka pada bay 1L / 2L tersebut ada relay Recloser yang bekerja dan segera periksa relay lain di panel 70kV) relay (44S , 67 G). Relay Recloser ini dapat di block dengan memposisikan switch On/Off recloser pada posisi Off.



8



A/R Lock Out Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya A/R Lock Out 1L atau 2L, maka pada bay 1L / 2L terjadi reclose gagal dan PMT 1L & 2L (T/L akan tetap terbuka / final trip. 70 kV).



9



VT 20 kV Fail



Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya VT 20 kV Fail, maka pada tegangan PT phasa RSTN ada salah satu tegangan yang tidak siap atau Bus 20 kV padam.



10



T87



Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya T87 maka



pada bay trafo tersebut ada relay 87 (Differential Relay) yang Untuk bekerja, dan harus diperiksa relay 87 phase apa yang bekerja. Relay ini akan bekerja bila terjadi gangguan hubung singkat phasaphasa / terjadi ketidak seimbangan arus yang masuk pada sisi primer dan arus yang keluar pada sisi sekunder trafo.



(Differential trip) Trafo



11



P51 Current Primer)



(Over Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya P51 maka pada bay trafo tersebut ada relay 51 sisi primer (Over Current Relay) yang bekerja, dan harus diperiksa relay P51 phase apa yang bekerja. Relay ini akan bekerja bila terjadi gangguan hubung singkat phasa-phasa pada sisi primer trafo.



(Over Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya S51 maka pada bay trafo tersebut ada relay 51 sisi sekunder (Over Current Current Relay) yang bekerja, dan harus diperiksa relay S51 phase apa yang Sekunder) bekerja. Relay ini akan bekerja bila terjadi gangguan hubung singkat phasa-phasa pada sisi sekunder trafo.



12



S51



13



NS51 (OverCurrent Netral Sekunder)



F84U, Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 27/F84 maka pada bay trafo tersebut ada relay under voltage yang bekerja, (Under Voltage Relay ini bekerja apabila tegangan pada bus 20 kV yang dirasakan relay). oleh PT bus 20 kV lebih rendah dari setting relay 27/F84U.



14



27



15



95T,



16



96T,



/



(Under Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 95T maka pada bay trafo/penyulang tersebut ada relay under frequency yang Frequency bekerja, Relay ini bekerja apabila terjadi gangguan pada sistem Relay). yang mengakibatkan penurunan frequency dari frequency normal, gangguan pada sistem ini diakibatkan oleh tripnya pembangkit.



trip)



17



Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya NS51 maka pada bay trafo tersebut ada relay 51 sisi netral sekunder (Netral sekunder Over Current Relay) yang bekerja, dan harus diperiksa relay NS51 yang bekerja. Relay ini akan bekerja bila terjadi gangguan hubung singkat phasa-tanah pada sisi sekunder trafo atau ketidak seimbangan arus antar phasa sehingga arus urutan nol akan timbul.



(Bucholz Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 96T maka pada trafo ada relay bucholz yang bekerja dan akan mengetripkan PMT Trafo. Relay bucholz ini bekerja apabila terjadi gelembung udara pada trafo atau gangguan hubung singkat pada belitan trafo sehingga menimbulkan gas dan akan mengerjakan kontak pada relay bucholz. Relay bucholz ini dipasang pada Main tank trafo dan pada tap changer trafo (Relay Jungshen).



(Bucholz Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 96A maka pada trafo ada relay buholz yang bekerja dan akan memberikan Alarm) sinyal alarm pada kontrol panel. 96A,



(Dial Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 26DA maka pada trafo ada relay temperatur yang bekerja dan akan temperatur memberikan sinyal alarm pada kontrol panel. Relay ini bekerja Alarm) apabila suhu/temperatur trafo tinggi dan akan mengerjakan kontak pada relay temperatur. Setting 26 DA ini untuk Oil temperatur Alarm adalah 80 oC dan untuk winding temperatur Alarm adalah 90 oC.



18



26DA,



19



26DT,



20



63Q,



21



33Q,



(Dial Jika suhu/temperatur trafo tetap tinggi dan cenderung naik setelah melewati setting temperatur alarm maka relay temperatur ini akan temperatur bekerja dan mengetripkan PMT trafo. Setting 26 DT ini untuk Oil Trip). temperatur trip adalah 90 oC dan untuk winding temperatur trip adalah 100 oC. (Sudden Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 63Q maka pada trafo ada relay sudden pressure yang bekerja dan akan pressure relay). memberikan sinyal alarm pada kontrol panel dan sinyal trip yang akan mengetripkan PMT trafo. Relay ini bekerja apabila terjadi tekanan lebih pada trafo. (Oil Jika pada trafo Oil level dari minyak trafo ini ada yang melebihi atau kurang dari batas yang ditentukan maka akan memberikan sinyal alarm pada kontrol panel dengan indikasi 33Q.



Level). 22



MCB Trip



23



Trip



Menandakan bahwa MCB untuk DC Source bay tersebut trip



Circuit Menandakan bahwa PMT tersebut tidak siap rangkaian Tripingnya.



Faulty 24



SF6



Gas Terjadi penurunan Gas SF6 pada PMT tahap Satu.



Leakage 25



SF6 Leakage



Gas Terjadi penurunan Gas SF6 pada PMT tahap dua sehingga PMT Block untuk Trip.



Blocked 26



Protec Trip



Terjadi Trip PMT Kopel oleh relay Over Curren Relay (51/51G).



(51/51G) 27



42 PD Fail



Terjadi gangguan pada tegangan Bus 70 kV yang dirasakan oleh PT Bus 70 kV.



28



VT 20 kV Fail



Terjadi gangguan pada tegangan Bus 20 kV yang dirasakan oleh PT Bus 20 kV.



3. Panel Relay / Proteksi pada T/L Bay 70 kV KODE



TYPE



KETERANGAN



44S



Nissin



-



Terdiri dari 3 buah relay : phasa R, S, T



EXH31



-



Masing masing relay memiliki 3 bendera X1 untuk Zone 1 X2 untuk Zone 2 M untuk Zone 3



50G



Nissin



Cara mereset dengan menekan stang / tuas ke atas



Relay ini untuk mendeteksi gangguan phasa-tanah pada salah satu line. Memiliki bendera : -



1L : gangguan pada line 1



-



2L : gangguan pada line 2



Cara mereset dengan menekan stang/tuas ke atas



Panel Relay / Proteksi pada T/L Bay 70 kV



4. Panel Relay / Proteksi pada T/L Bay Trafo 70/20 kV KODE



KETERANGAN Differential Relay



87







Indikasi relay bekerja : muncul bendera merah







Cara mereset dengan menekan stang / tuas ke atas pada relay



OCR sisi Primer P51







Indikasi relay bekerja : muncul bendera merah







Cara mereset dengan menekan stang / tuas ke atas pada relay



OCR sisi Sekunder S51







Indikasi relay bekerja : muncul bendera merah







Cara mereset dengan menekan stang / tuas ke atas pada relay



OCR sisi Netral Sekunder NS51







Indikasi relay bekerja : muncul led merah “ trip







Cara mereset dengan menekan tombol reset pada relay



Under Voltage Relay 27







Indikasi relay bekerja : muncul bendera merah







Cara mereset dengan menekan stang / tuas ke atas pada relay



Panel Relay / Proteksi pada T/L Bay Trafo 70/20 kV



5. Relay Proteksi Bay Kopel Bus 70 kV KODE



KETERANGAN OCR



51







Indikasi relay bekerja : muncul led merah







Cara mereset dengan menekan tombol reset pada relay



Trip Coil Supervisory Berguna untuk memonitor kesiapan coil pada rangkaian triping PMT TCS







Indikasi relay bekerja : muncul led merah







Cara mereset dengan menekan tombol reset pada relay



Relay Proteksi Bay Kopel Bus 70 kV



6. Panel On Load Tap Changer (OLTC) Panel on load tap changer adalah Panel kontrol untuk menaikkan/menurunkan posisi tap trafo secara remote dari ruang kontrol dengan cara manual atau auto, selain itu pada panel ini terdapat peralatan seperti berikut : No.



Keterangan :



1



Volt meter 20 kV



2



Indikator posisi Tap Changer



3



Announciator



4



Selector phasa R, S, T untuk melihat tegangan masing-masing phasa volt meter dengan memindah Switch



5



Tombol Unlock OLTC



6



Change over switch (auto/manual/procon)



7



Switch UP dan DOWN :  UP : Untuk menaikkan posisi tap changer Down : Untuk menurunkan posisi tap changer



8



Change over switch (sep/indep/dep). Fungsinya untuk menentukan posisi pengoperasian OLTC, misalnya bila paralel maka menaikkan tap OLTC dapat dilakukan dengan serempak pada posisi ke Dep (namun internal controlnya harus benar-benar sudah dihubung antara trafo satu dengan trafo yang lainnya).



9



Switch ON/OFF sumber DC



10



Automatic voltage regulator (AVR). Sesuai kesepakatan dengan Distribusi maka di setting : 20.2 – 20.8 kV.



Cara mengoperasikan OLTC : 



Auto digerakkan oleh relay AVR







Manual dengan menekan tombol/Switch pada panel tap changer atau di box terminal trafo atau di engkol di panel mekanik OLTC di Trafo.



Panel On Load Tap Changer (OLTC)



Peralatan Gardu Induk Polehan di Switchyard 7. Pemutus Tenaga (PMT) Berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan arus/daya listrik sesuai dengan ratingnya. Berdasarkan jenis media pemadam busur api listriknya maka di GI. Polehan terdapat PMT dengan media : •



Minyak,







Gas SF6



Berdasarkan jenis penggeraknya terdapat beberapa jenis yaitu : •



Mekanik (Spring),







Pneumatik Untuk GI Polehan PMT nya menggunakan media minyak penggeraknya secara



pneumatik (Blimbing 1 & 2, Kebonagung 1 & 2, Trafo 2 ) menggunakan media SF6 penggerak spring (Kopel, Trafo 1). Data-data jenis media pemadam dan penggerak PMT lihat pada lampiran 5. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : •



Tekanan gas SF6, level minyak







Counter PMT







Tekanan udara, kesiapan spring



PMT dapat dioperasikan dari : •



Supervisory yaitu oleh Dispatcher Region IV







Remote yaitu dari kontrol panel







Lokal yaitu di Kontrol Box mekanik PMT nya sendiri



PMT 70kV Dengan media pemadaman minyak



Kontrol box PMT “NISSIN” Berdasarkan Katalog High Voltage Circuit Breaker SIEMENS, karena katalog untuk pemutus di GI Polehan tidak ada maka digunakan katalog ini:



Prinsip Kerja :



Jalur konduksi saat ini dari unit interrupter terdiridari pembawa kontak (1), alas (6) dan yang dapat dipindahkan hubungi silinder (5). Dalam posisi tertutup, arusmengalir melalui kontak utama (4) dan kontak silinder (5). Selama operasi pembukaan, kontak utama (4) terbuka



pertama, dan saat ini berganti menjadi lengkung yang masih tertutup kontak. Selama proses pembukaan lebih lanjut, lengkung kontak (3) terbuka dan busur ditarik antara kontak. Pada saat yang sama, silinder kontak (5) bergerak ke dalam dasar (6) dan kompres gas SF6 yang berada di sana. Ini kompresi gas menciptakan aliran gas melalui kontak silinder (5) dan nozzle (2) ke kontak lengkung, pemadam busur. Ketika datang untuk menghentikan hubungan arus pendek yang tinggi saat ini, gas SF6 memanas jauh di lengkung kontak karena energi busur. Ini mengarah ke arah peningkatan tekanan dalam silinder kontak. Selama lebih jauh Tentu saja pembukaan, peningkatan tekanan ini memulai a aliran gas melalui nosel (2), memadamkan busur. Di kasus ini, energi busur digunakan untuk mengganggu sirkuit gangguan melanggar arus. Energi ini tidak harus disediakan oleh mekanisme operasi.



Prinsip yang sama untuk tegangan pengenal dari 72,5 kV hingga 800 kV Keandalan tinggi berkat energi operasi yang rendah (10.000 siklus operasi dijamin) 



Gagal-aman, ekonomis dan persisten karena tidak rumit dan konstruksi yang kuat dengan beberapa bagian yang bergerak







Status pengalihan yang dapat dikontrol setiap saat







Akses mudah ke mata air karena tidak terintegrasi di SF6 kompartemen







Bebas perawatan selama 25 tahun atau 6.000 siklus operasi







Dampak lingkungan rendah dibandingkan dengan drive sebelumnya sistem



8. Pemisah (PMS) Berfungsi sebagai alat untuk menyatakan secara visual bahwa suatu peralatan listrik sudah bebas/terpisah dari tegangan kerja. Dengan kata lain untuk memisahkan bagian yang bertegangan dengan yang tidak bertegangan, oleh karena itu pemisah tidak boleh dimasukkan atau dikeluarkan dalam keadaan berbeban. Sesuai dengan penempatannya, maka Jenis pemisah dapat dibedakan yaitu : •



Pemisah bus yaitu yang terpasang disisi bus.







Pemisah line terpasang disisi penghantar







Pemisah tanah terpasang pada peralatan untuk menghubungkan ke tanah.



Berdasarkan tenaga penggerak pemisah untuk sistem 70 kV yaitu : •



Manual diengkol atau dengan tuas







Motor.



Hal-hal yang perlu diperhatikan pada PMS adalah : •



Posisi kontak (pisau PMS)







Terminal-terminal konduktor







Isolator



PMS Bus dapat dioperasikan dari : •



Supervisory yaitu oleh Dispatcher Region IV.







Remote yaitu dari kontrol panel.







Lokal yaitu di Box kontrol PMS.



PMS Line dapat dioperasikan dari : •



Supervisory yaitu oleh Dispatcher Region IV.







Remote yaitu dari kontrol panel.







Lokal yaitu di Box kontrol PMS.



Sedangkan untuk PMS tanah hanya dapat dioperasikan dari lokal di PMSnya sendiri.



Pemisah 70kV (DS)



Kontrol Box PMS dan Motor Berdasarkan Katalog HAPAM,



Umum Pemisah pusat-pemisah horizontal terdiri dari tiga kutub. Tiap kutub terdiri dari bingkai, dua insulator pendukung yang berputar dan sudu utama yang bergerak dalam bidang horizontal. Insulator Pemisah dapat dilengkapi dengan insulator sesuai dengan spesifikasi IEC, ANSI atau DIN. Cara Memasang Kontak yang berputar terdiri dari pin tembaga berlapis perak dan rumah perunggu. Bola perunggu berlapis perak, yang ditekan terhadap dua bagian ini dengan menggunakan pegas baja tahan karat, memastikan bahwa arus dipindahkan dari pin ke dalam rumahan. Konstruksi kontak ini disegel dan bebas perawatan. Kontak utama dipasang di dalam blade utama yang terbuat dari tembaga, dengan permukaan berlapis perak. Setiap jari kontak disediakan dengan mata air stainless steel untuk memastikan tekanan kontak yang dapat diandalkan. Kontak membersihkan diri, yang membuat pemisah cocok untuk pemasangan di area dengan kondisi iklim yang parah. Tergantung pada peringkat tegangan, perisai anti-korona akan disediakan. Saklar pembumian Pemutus hapam dapat dilengkapi dengan sakelar pembumian, yang dapat dipasang di sisi kanan dan / atau ke sisi kiri. Saklar pembumian terdiri dari tabung aluminium, dilengkapi dengan kontak berlapis perak di kedua ujungnya.



Mekanisme Drive Sakelar pemisah dan / atau pembumian dapat berupa kutub tunggal atau tiga kutub yang dioperasikan dengan menggunakan mekanisme penggerak yang dioperasikan motor atau mekanisme penggerak yang dioperasikan secara manual. Dalam hal hanya satu mekanisme penggerak yang digunakan untuk operasi tiga kutub, kutub-kutub saling berhubungan dengan menggunakan batang penggandeng yang dapat disesuaikan. Mekanisme penggerak juga merumahkan kontak tambahan untuk indikasi posisi. Instalasi Saklar pemisah dan pembumian sudah dirakit sebelumnya dan disesuaikan dalam pekerjaan kami selengkap mungkin. Konstruksi dirancang agar semua pemisah dapat dipasang dan disesuaikan di lokasi dengan sangat mudah, tanpa memerlukan alat khusus. Pemeliharaan Saklar pemisah dan pembumian yang disediakan oleh Hapam dirancang sedemikian rupa untuk memastikan bahwa mereka hampir bebas perawatan. Namun, untuk menjamin periode layanan jangka panjang dan bebas masalah, kami menyarankan bahwa pemeriksaan visual dari kontak dan bantalan poin dilakukan secara berkala.



9. Current Transformer (CT) Berfungsi sebagai alat untuk menurunkan besaran arus dari sisi primer ke sisi sekunder dari nilai yang besar ke nilai yang rendah dan juga untuk mengisolasi bagian yang bertegangan tinggi sehingga besaran-besaran yang diukur berada pada sisi sekunder (tegangan rendah). Dan sebagai standarisasi untuk masukkan pada alat-alat ukur Amper meter, MW, MVAR, KWH maupun sistem proteksi. Misalnya CT pada T/L Bay 70 kV dengan rasio 800/5 artinya pada sisi 70 kV arus sebesar 800 A diturunkan pada sisi sekunder menjadi 5 A.



Current Transformer (CT) Menggunakan Katalog PFIFFNER Curent Transformer,



Easy primary changeover Perubahan utama yang jelas dan mudah dengan rasio 1: 2 atau 1: 2: 4 tersedia. 



Perubahan utama disesuaikan dengan satu pelat logam di satu sisi kepala hanya.







Tidak perlu turun atau memindahkan yang utama koneksi selama penyesuaian.



Excellent protection against moisture 



Bagian dalam transformator instrumen dilindungi terhadap kelembaban oleh sarana cincin segel khusus.







Semua rumah dirancang dengan usia pengurasan daerah untuk melindungi permukaan penyegelan perumahan terhadap hujan. Ini secara signifikan mengurangi korosi celah.







Elemen perumahan terhubung dengan sekrup baja tahan karat khusus, dirancang sedemikian rupa sehingga tidak ada kelembaban masukkan lubang sekrup.



Installation-friendly terminal box 



Kotak terminal berukuran besar dengan penutup yang bisa dibuka ke samping, adalah diamankan dengan sekrup penahan. Bisa mengakomodasi blok terminal, sekering, percikan celah dan penutup yang bisa ditutup.







Secara default, semua kotak terminal memiliki flens tanpa lubang. Kelenjar kabel bisa terinstal berdasarkan permintaan.



10. Potential Transformer (PT) Berfungsi sebagai alat untuk menurunkan besaran tegangan dari sisi primer ke sisi sekunder dan juga untuk mengisolasi bagian yang bertegangan tinggi sehingga besaran yang diukur berada pada sisi sekunder (tegangan rendah) dan sebagai standarisasi untuk memasukkan pada alat-alat ukur MW, MVAR, KWH, maupun sistem proteksi distance relay dan open delta untuk Directional ground relay (kode singkatan 67G). Untuk sistem 70 kV PT terpasang pada sisi Bus 70 kV yaitu pada Bus A dan B.



Potential Transformer (PT)



1.2.12



Lightning Arrester (LA) LA berfungsi sebagai alat proteksi bagi peralatan listrik terhadap tegangan lebih, yang disebabkan oleh petir atau surja hubung (switching surge). Hal-hal yang perlu diperhatikan pada LA adalah : •



Counter







Terminal konduktor







Isolator



Lightning Arrester (LA)



Technical data Voltage Transformers dari Katalog Siemens



Instruksi untuk konfigurasi transformator protektif dan pengukuran 4M



1.2.13



Line Trap (Wave Trap) Line trap merupakan peralatan penting dalam komunikasi PLC fungsinya untuk mencegah arus frequensi tinggi yang datang dari stasiun lawan atau pancaran stasiun sendiri tidak masuk ke peralatan Gardu Induk. Pemasangannya secara seri dengan line transmisi tegangan tinggi. Penempatan line trap dipasang diatas Capasitor Voltage Transformer (CVT). Line trap terdiri dari 3 komponen yaitu : main coil, Arrester dan tunning unit. Pada CVT (Capacitive Voltage Transformer) berfungsi sebagai penerus signal pembawa frequensi tinggi ke konduktor tegangan tinggi. Pada komponen LMU (*Line Matching Unit) berfungsi sebagai penghubung peralatan PLC yang berada di ruangan dan yang di switch yard yaitu untuk



menyesuaikan karakteristik impedansi saluran (konduktor) SUTT dan kabel coaxial yang terhubung ke PLC, menjaga peralatan PLC dari tegangan dan arus lebih.



Line Trap (Wave Trap) 70kV Berdasarkan Katalog CVT dari NISSIN ELECTRIC



Prinsip kerja CVT CVT sendiri berfngsi sebagai pembagi tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan menengah pada primer, selanjutnya diinduksikan ke belitan sekunder.



Pada trafo



tegangan perbandingan transformasi tegangan dari besaran primer menjadi besaran sekunder ditentukan oleh jumlah lilitan primer dan sekunder.



11. Transformator Daya



Transformator Daya 1 & 2 Trafo tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya. Bagian – bagian dari trafo adalah sebagai berikut:  Main tank didalamnya terdapat inti besi, kumparan trafo, minyak trafo.  OLTC terdapat rangkaian-rangkaian dari kumparan trafo yang dapat dipindah dari tap rendah sampai pada



tap tinggi dengan menggunakan Switch diverter yang



digerakkan oleh drive shaft.



OLTC  Bushing sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah.  Konservator gunanya untuk menampung pemuaian minyak trafo.  Alat pernafasan terdiri dari pernapasan pada tangki utama dan Tap changer  Pipa-pipa untuk filter minyak



Sistem Proteksi 1. Relay mekanis (Proteksi Utama) : Bucholz, Tekananan Lebih, Temperatur 2. Relay mekanis (alarm) : Oil Level 3. Relay elektrik (proteksi utama : differential, restricth earth fault, dll 4. Relay elektrik (proteksi bantu) : OCR, Ground Fault, Over Voltage



Sistem Proteksi



Terminal Box Fungsinya adalah sebagai terminal untuk system proteksi, mekanis pada trafo dan control untuk pengaturan tap changer juga sebagai terminal supply AC dan DC. Kemudian dari terminal box tersebut ditarik kabel ke control panel.



Terminal Box



Relay temperature Relay ini mendeteksi kenaikan termperature belitan sisi primer/sekunder dan minyak. Biasa disebut winding temperature dan oil temperature. Relay ini berfungsi untuk merasakan kenaikan temperature di dalam trafo. Misalnya temperature di dalam trafo telah mencapai 60ºC maka relay akan menggerakkan fan. Misalnya saat temperature 80ºC di set alarm sehingga bila alarm



berbunyi masih ada waktu untuk menurunkan beban. Terakhir di set pada saat temperature 90ºC trafo akan mengalami trip. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan trafo akibat panas yang berlebihan.



Relay Bucholz Relay bucholz dipasang pada pipa dari maintank ke konservator atau dari OLTC ke konservator tergantung design trafonya apakah dikedua pipa tersebut dipasang relay bucholz. Relay ini gunanya untuk mengamankan trafo gangguan internal trafo yang menimbulkan gas dimana gas tersebut timbul akibat adanya hubung singkat didalam trafo atau akibat busur api didalam trafo. Cara kerjanya yaitu gas yang timbul didalam trafo akan mengalir melalui pipa dan besarnya tekanan gas ini akan mengerjakan relay dalam 2 tahap yaitu : Alarm dan trip.



Relay Bucholz



Sistem Pendingin Bila trafo dibebani akan timbul panas pada kumparan karena rugi-rugi pada inti besi dan kumparan. Agar suhu didalam trafo tidak berlebihan maka dibuat suatu sistem pendingin untuk menyalurkan panas trafo keluar yaitu dengan menggunakan media : 



Udara







Minyak







Air







dll



Sedangkan cara pengaliran media pendingin tersebut dapat secara alami ataupun paksaan. Cara kerja sistem pendinginan yaitu minyak didalam trafo dialirkan kepada sirip-sirip (radiator) dan apabila temperatur sudah tinggi misalnya 60 C (tergantung design trafonya) maka relay temperature akan bekerja untuk menggerakkan kipas/fan sampai beberapa kipas yang bekerja pada saat minyak tersebut mengalir pada radiator maka suhu panas minyak akan turun dan minyak tersebut kembali dialirkan kedalam tangki trafo.



Sistem Pendingin



Relay Sudden Pressure Relay ini terpasang pada main tank dan OLTC tergantung design trafonya fungsinya untuk mengamankan trafo apabila terjadi gangguan internal



dimana



gangguan ini menimbulkan tekanan yang tinggi secara tiba-tiba didalam trafo.



Relay Sudden Pressure



NGR NGR dipasang pada sisi sekunder trafo, untuk trafo 70/20 kV NGR = 500 ohm, Fungsinya adalah untuk menghambat atau membatasi arus gangguan hubung singkat satu phasa ke tanah pada sisi sekunder trafo. Untuk Trafo 70/20 kV dengan R = 500



ohm maka bila terjadi gangguan satu phasa ketanah maka arus maksimum adalah 23 A (20.000 : 1,73 : 500)



NGR TRAFO II



12. Trafo Pemakaian Sendiri (PS) Supply AC 380 Volt digunakan dari 2 sumber EB1 dari Trafo 1 HVCell INOUE dan EB2 dari Trafo 2 HVCell INOUE. Supply AC yang mensupplay rectifier terdiri dari satu supply dengan system switch interlock.