Peran Masjid Dalam Membangun Peradaban Manusia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERAN MASJID DALAM MEMBANGUN PERADABAN MANUSIA



TUGAS OBSERVASI MASJID MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM



Oleh: Nama : Mambouh Rezeika Gunawan NIM. 205080200111041 Kelas : K



PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2020



A. IDENTITAS MASJID Nama



: Masjid Agung Darussalam



Alamat



: Jl. Hasyim Asyari, Kauman, Kec. Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro,



Jawa Timur 62113 B. SEJARAH Pembangunan Masjid Agung Darussalam dilakukan pertama kali pada tahun 1825  diatas tanah wakaf dari salah seorang tokoh Laskar Pangeran Diponegoro bernama “Patih Pahal”. Pembangunan pertama kali pada tahun 1825 dilakukan oleh Pasukan Laskar Pangeran Diponegoro bersama dengan berbagai masyarakat didaerah Desa Kauman. Dilihat dari tahun pembangunannya, Masjid Darussalam dibangun pertama kali pada saat peperangan Diponegoro yang sangat dahsyat. Dari sini jelas terlihat kaitan yang sangat erat antara Masjid Agung Darussalam pada awalnya, dengan laskar pangeran diponegoro. Apalagi, sepanjang tepian Sungai Bengawan Solo kala itu menjadi jalur satu-satunya dalam pelaksanaan serangan gerilya. Konon pada saat pembangunannya, masjid ini dibangun pada saat perang masih berkecamuk didaerah Bojonegoro. Karena itu, bangunan yang dibangun pada awalnya masih berbentuk semi permanen dan hanya bagian ruang sholat saja yang memiliki pondasi, selebihnya hanya berbahan baku kayu. Renovasi bangunan masjid ini pertama kali dilakukan pada tahun 1925, pada saat usia masjid ini sudah mencapai 1 Abad. Pemugaran dilakukan pada masa pemerintahan Bupati Bojonegoro, Kanjeng Soemantri. Selain pembangunan bangunan utama, beberapa bangunan juga turut ditambahkan seperti Serambi, Kantor Urusan Agama, dan juga Madrasah untuk pengkaderan umat muslim pada waktu itu, namun saat ini sudah dirubah menjadi MIN I Bojonegoro. Tepatnya pada tahun 1955, dilakukan pembangunan Sekolah Rakyat di samping Masjid Darussalam, yang sekarang dikenal dengan SMP Islam. Lalu pada tahun 1963 hingga 1983 juga turut dilakukan renovasi penggantian bangunan masjid yang sudah tidak layak pakai.



Rehabilitasi Total dilakukan pada tahun 1993 pada semua bangunan masjidnya. Pembangunan diprakarsai oleh Drs. H. Imam Supardi, Bupati KDH TK II Bojonegoro, kemudian diresmikan pada tahun 1998 oleh H. Bashofi Sudirman, Gubernur Jawa Timur yang menjabat kala itu. Rehabilitasi terakhir yang bisa kita lihat hingga kini dilakukan pada tahun 2014. Bangunan lama dirobohkan dan bangunan baru dibangun dengan total dana APBD sebesar Rp. 40 miliar, pada masa pemerintahan Drs. H. Suyoto M.Si. Pemugaran dan perluasan tersebut menghasilkan bangunan dengan luas yang sangat besar yaitu sekitar 2.400 meter persegi, diatas lahan seluas 3.500 meter persegi, dan dapat menampung hingga 1.500 orang jamaah.



C. AKTIVITAS MASJID 



Unit Pendidikan dan Keperpustakaan a. Belajar membaca Al-Qur’an b. Perpustakaan







Unit Pengajian dan Keislaman a. Pengajian dan Dzikir b. Kajian Keislaman







Unit Kegiata Rutin a. Kegiatan Sholat 5 waktu b. Pengumpulan sumbangan, zakat, qurban dan wakaf







Unit Pengembangan Sarana Prasarana dan HUMAS a. 1. Pengembangan dan pemeliharaan masjid



b. Hubungan antara asjid dan masyarakat c. Kebersihan 



Unit Pengembangan Hari Besar Islam a. Sholat Ied dan tarawih b. Peringatan Hari Besar Islam.



D. TEMA-TEMA KUTBAH JUM’AT Tema-tema yang disajikan disetiap sholat jumat berbeda-beda menyesuaikan dari pihak khatib serta situasi kondisi serta jika saat melewati peritiwa tertentu seperti hari besar islam. E. DESAIN ARSITEKTUR DAN KEUNIKAN MASJID a. Ruang Sholat Ruang shalat pada masjid agung Darussalam Bojonegoro terdiri dari dua lantai. Lantai pertama dibagi menjadi 3 wilayah, yakni wilayah mihrab, wilayah liwan pria, dan liwan wanita. Adapun lantai 2 dipakai pula untuk liwan wanita. b. Serambi Teras Serambi masjid Agung Darussalam memiliki bentuk persegi panjang dengan ruangan yang los dan dua tiang penyangga atap. Ruang serambi ini juga dihiasi oleh 3 buah lampu Kristal dan 2 tangga bagian pinggir kiri dan kanan untuk jalan menuju lantai 2 yakni liwan wanita, dan tidak lupa dua buah kotak amal kecil yang berbentuk seperti masjid. c. Elemen Hias Elemen Hias Masjid Agung Darussalam Bojonegoro pada bagian Utama Pembahasan mengenai elemen hias ini dipertimbangkan berdasarkan penerapannya, yaitu :



1.



Dinding Dinding pada masjid Agung Darussalam Bojonegoro terbagi atas tiga jenis diantaranya dinding mihrab, dinding liwan yang membatasi area shalat makmum dengan ruang luar masjid, serta dinding pembatas antara liwan area shalat dengan serambi yang terletak di depan.



2. Mihrab



3. Mimbar



4. Pintu Gerbang Pintu gerbang pada masjid Agung Darussalam Bojonegoro ini berbentuk persegi panjang yang mengelilingi sepanjang bangunan masjid. Dengan bahan tembok dan besi yang bermotifkan segi lima ini sebagai pembatas antara tanah masyaraka sekitar dengan tanah jalan raya.



5. Pintu Utama



6. Tiang Penyangga



7. Langit-langit



8. Bedug



9. Kubah



10. Komplek Makam



11. Menara