Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Dan Pembangunan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERAN WIRAUSAHA DALAM PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN



MAKALAH



Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Bahasa Indonesia Keilmuan Yang dibina oleh Anita Kurnia Rachman M.Pd



Oleh Dwi Sulistyowati Fajar Hariningsih 150421607764



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN EKONOMI PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI Desember 2015



1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki ciri-ciri spesifik yang berbeda dengan negaranegara lain di dunia, sehingga perekonomiannya tentu saja memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda pula dengan negara-negara lain. Karakteristik menunjukkan ciri yang mendasari dari sebuah objek. Adapun karakteristik perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh faktor geografis, faktor demografi, faktor sosial-budaya, dan politik. Berbasis karakteristik tersebut, maka tentu saja kondisi perekonomian Indonesia membutuhkan perhatian dari penyelenggara negara. Kondisi perekonomian suatu negara menjadi target bagi kondisi secara umum suatu negara pula. Peranan kewirausahaan memiliki peran yang penting bagi pembangunan ekonomi suatu negara karena dengan adanya wirausaha maka akan ada inovasi atau gagasan baru yang akan dihasilkan. Menjadi jelas kiranya meskipun negara kaya akan sumber daya alam tetapi akan tetap ada dalam golongan negara berpendapatan rendah apabila tidak memiliki wirausaha yang mampu mengolah sumber daya alam tersebut untuk kesejahteraan negara. Dunia usaha yang dibangun entrepreneur akan mendorong perkembangan sektor-sektor produktif. Semakin banyak suatu negara memiliki entrepreneur, maka pertumbuhan ekonimi negara tersebut akan semakin tinggi. Ada lima kombinasi baru yang dibentuk oeleh entrepreneur, antara lain :memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru, memperkanalkan metode produksi baru, membuka pasar baru, memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, dan menjalankan organisasi baru dalam industri.



1.2. RUMUSAN MASALAH Makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut. 1) Bagaimana peran wirausaha dalam perekonomian dan pembangunan? 2) Bagaimana calon wirausahawan menghadapi berbagai tantangan persaingan global? 3) Bagaimana peran pemerintah untuk mendukung wirausaha dalam perekonomian dan pembangunan



1.3 TUJUAN Makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut. 1)



Mendeskripsikan peran wirausaha dalam perekonomian dam pembangunan.



2)



Mendeskripsikan peran pemerintah untuk mendukung wirausaha dalam perekonomian dan pembangunan.



2. PEMBAHASAN 2.1.



PENGERTIAN PEMBANGUNAN EKONOMI Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan



perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukdan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Haq (1976) mengatakan bahwa tujuan utama yang harus diprioritaskan dalam pembangunan adalah menciptakan kondisi yang memungkinkan masyarakat bisa menikmati kesejahteraan kehidupan yang lebih baik. Tujuan pokok pembangunan adalah untuk memperluas tindakan manusia. Rintuh(dalam Purjoalwanto,2014:68) sistem ekonomi Indonesia, secara filosofis dasar utamanya adalah Pancasila, dan dasar konstitusi yang lebih baik dari sebelumnya. Agar pembangunan dapat berhasil optimal, maka diperlukan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Ekonomi pembangunan merupakan usaha yang dilakukan secara nyata oleh negara dalam mensejahterakan rakyatnya melalui berbagai kebijakan dan program yang telah ditentukan. Kebijakan yang diambil pemerintah untuk mencapai tujuan ekonomi dalam arti luas yang mencakup pengendalian inflasi, peningkatan kesempatan kerja dan pertumbuhan. Kebijakan dan program yang bertujuan memberikan atau menyediakan layanan kepada publik yang mencakup pembangunan jalan raya dan berbagai fasilitas dan pelayanan publik yang diperuntukkan bagi seluruh golongan masyarakat tanpa terkecuali.



Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasionalSuatu negara dikatakan mengalami



pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNPriil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, sosialdan teknik.



2.2. PERAN WIRAUSAHA Peran wirausaha dalam perekonomian Indonesia yaitu dapat meningkatkan pendapatan negara. Peran wirausaha juga untuk mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan, karena wirausaha membuka lapangan pekerjaan untuk seorang pengangguran. Peran wirausaha yang lain yaitu memanfaatkan sumber daya alam sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sumber daya alam yang melimpah dikelola dengan baik dan menghasilkan produk yang baik, dan diimbangi oleh sumber daya manusia yang terlatih dan ahli. Namun, jika wirausaha ingin memanfaatkan sumber daya alam hendaknya digunakan seperlunya karena jika mengeksploitasinya, sumber daya alam yang semula melimpah menjadi terbatas, sedangkan kebutuhan manusia tidak pernah terbatas. Rachbini (dalam Pujoalwanto,2014:242) menyatakan bahwa masalah kewirausahaan merupakan persoalan paling penting dalam perekonomian suatu bangsa yang membangun. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa yang sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahawan. Jika suatu bangsa tidak memiliki modal manusia, jangan berharap ada kemajuan yang berarti pada bangsa tersebut. Sebaliknya, kemajuan yang telah terjadi pada suatu bangsa dapat dilihat dari keberadaan dan peranan kelompok wirausahawan.



Wirausahawan juga mempunyai peran lain yaitu sebagai salah satu sumber pemasukan pemerintah baik pusat maupun daerah. Namun di Indonesia masih dikenal sebagai negara dengan biaya ekonomi tinggi, meskipun iklim wirausaha di Indonesia sudah cukup baik. Wirausahawan membayar berbagai macam pajak seperti pajak penjualan dan lain-lain, sehingga jika pemerintah serius ingin meningkatkan penerimaan di sektor pajak, maka hendaknya mempermudah wirausahawan dalam menjalankan usahanya dan juga memihak pada mereka tidak semata-mata mereka yang mempunyai modal besar saja. Penghasil devisa dari produk ekspor yang akan memperkuat cadangan devisa. Banyak wirausahawan Indonesia yang mampu menembus pasar mancanegara. Hal ini merupakan modal yang baik karena selain mengharumkan nama Indonesia, juga sebagai penghasil devisa yang akan memperkuat cadangan devisa. Pemerintah hendaknya membuka akses seluas-luasnya dan juga mempermudah perizinan agar produk kita bisa Go Internasional. Banyak pangsa pasar yang bisa kita kembangkan seperti pasar ASEAN, Asia Pasifik dan dunia. Saat ini Indonesia di untungkan sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di tengah lesunya perekonomian negara lain terutama di Eropa dan Amerika.



Mc Clelland mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang menjadikan maju tidaknya sebuah bangsa adalah banyak sedikitnya penduduk masyarakat yang terjangkit, semakin maju bangsa tersebut.. masalah kewirausahaan merupakan persoalan paling penting di dalam suatu bangsa yang sedang membangun. Kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausahawan. Jika suatu bangsa tidak memiliki modal manusia ini, jangan berharap ada kemmajuan yang berarti pada bangsa tersebut. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang dengan memperhitungkan penduduk. Pembanguan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional riil dan produktivitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan ekonomi negara-negara berkembang antara lain : modal, tenaga kerja yang tersedia, kekayaan alam (sumber daya alam) riil, teknologi dan wirausaha, karakteristik sosial budaya masyarakat, luasnya pasar, serta sistem perekonomian yang digunakan. Faktor modal dan tenaga kerja merupakan input yang langsung mempengaruhi besarnya output. Pembangunan negara-negara sedang berkembang dimana pengembangan pengembangan kewirausahaan masih dalam tahap permulaan telah menjadi perintang untuk pertumbuhan, ternyata bahwa pembangunan hanya memerlukan pembentukan modal (dari dalam dan luar negeri) juga memerlukan pembentukan wirausaha-wirausaha baru. Peranan kewirausahaan memiliki peran yang penting dalam perekonomian suatu negara karena dengan adanya wirausaha maka akan ada inovasi, atau gagasan baru yang akan dihasilkan. Schumpeter (1934) salah satu ekonom penggagas teori pertumbuhan ekonomi menyatakan entrepreneur mempunyai andil besar dalam pembanguan ekonomi dalam pembangunan ekonomi melalui penciptaan inovasi, lapangan kerja, dan kesejahteraan.



2.3.



TANTANGAN PERSAINGAN GLOBAL Tantangan persaingan global, pertumbuhan penduduk, pengangguran, tanggung jawab



sosial,keanekaragaman ketenagakerjaan, etika, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, serta gaya hidup beserta kecederungannya merupakan tantangan yang saling terkait. Dalam persaingan global, semua sumber daya dapat bergerak bebas. Sumber daya yang unggul yang hanya bisa bertahan dalam persaingan. Pertumbuhan penduduk dunia yang cepat akan menumbuhkan persaingan angkatan kerja yang semakin kompetitif dan sekaligus menciptakan pengangguran bagi sumber daya manusia yang tidak memilkin keunggulan dan daya saing yang kuat. Untuk menghadapi tantangan tersebut diperlukan sumber daya berkualitas yang dapat menciptakan berbagai keunggulan, baik keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif, diantaranya melalui proses kreatif dan inovasi berwirausaha. Untuk dapat bersaing di pasar global, diperlukan barang dan jasa yang mempunyai daya saing tinggi. Barang dan jasa yang berdaya saing tinggi hanya dihasilkan oleh sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, yaitu suber daya manusia yang profesional dan terampil, yang dapat menciptakan nilai tambah baru dan mampu menjawab tantangan baru. Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi tersebut hanya dapat disediakan lewat



sistem pendidikan yang mampu menghasilkan sumber daya yang kreatif dan inovatif. Pendidikan harus diarahkan menyongsong era ekonomi global yang menciptakan kompetensi dan kesempatan di tingkat global. Ekonomi global memunculkan berbagai peluang pasar di dunia bagi setiap wirausaha. Hal itu mendorong terjadinya globalisasi perdagangan dunia. Untuk memasuki dunia usaha juga dapat diperoleh melalui pengembangan pelayanan yang unggul. Kesempatan berkewirausahaan diantaranya merupakan suatu nilai yang mampu menciptakan inovasi dalam pasaryang potensial. Suatu inovasi yang tepat waktu dan diinginkanlah yang mampu menciptakan nilai tambah bagi pembeli atau pengguna yang berminat. Oleh karena itu berwirausahalah yang mampu menciptakan keunggulan bersaing melalui kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Dalam sebuah penelitian oleh A McKinsky & Company menjelaskan tentang kendala bisnis dalam pertumbuhan dan pengembangan, antara lain. 1) Biaya Awal yang Tinggi Biaya awal yang tinggi adalah biaya untuk operasional dan perputaran awal. Dapat diartikan bahwa, ketika awal mula mendirikan sebuah usaha tentu menguras dana untuk membeli semua bahan baku dan pendukungnya, sehingga terkadang wirausahawan membeli bahan tanpa prediksi untuk jangka waktu yang efektif, karena dalam tahap awal belum tentu ada lonjakan penjualan yang tinggi. 2) Kurangnya Keterampilan Kualifikasi perekrutan sumber daya manusia tanpa standar minimal mengakibatkan ketidakmampuan sumber daya manusia untuk mengenal atau mempelajari produk yang harus diproduksi 3) Tidak Adanya Produk yang Baru Prosuk baru dari sisi teknis adalah produk penyempurna dan inovasi. Produk baru bisa diartikan bahwa perubahan teknologi dan tingkap kemapanan ekonomi mempengaruhi permintaan dan peningkatan nilai dari sebuah produk. 4) Akses ke Pendanaan Wirausahawan pemula terkadang kurang memahami unsur kewirausahaan dari aspek manajemen keuangan. Bahwa aspek pendanaan menjadi kendala dari tingginya permintaan namun kecilnya modal. 5) Tidak Adanya Kepercayaan Diri Ketidakpercayaan diri mempengaruhi wirausahawan untuk tidak berani mengembangkan diri dalam produknya, takut gagal, dan takut tidak laku. Termasuk bahwa merasa tidak mempunyai strategi bisnis yang baik.



2.4.



PERAN PEMERINTAH



Sejak zaman orde baru hampir semua pemerintah daerah berupaya menarik investor sebanyak mungkin ke daerah mereka. Mereka membangun berbagai prasarana transportasi, merancang wilayah industri, menawarkan berbagai kemudahan ijin, dan insentif pajak.tawaran semacam ini diharapkan akan menarik para investor datang berinvestasi ke wilayah mereka. Upaya menarik investor bukanlah pekerjaan yang mudah. Ada wilayah yang sudah melakukan berbagai kebijakan tapi tidak mampu menggaet minat investor. Namun di lain pihak ada wilayah tertentu mengalami krisis lahan karena banyaknya investor yang berminat. Layaknya negara, sebuah wilayah harus secara aktif melakukan hubungan ekonomi dengan wilayah lain untuk meningkatkan kemakmuran. Setiap wilayah perlu memperhatikan surplus neraca perdagangan. Wilayah yang kompetitif cenderung mempunyai surplus perdagangan sedang wilayah yang kurang kompetitif sering mengalami defisit neraca perdagangan. Analisis semacam ini masih belum banyak karena data statistik perdagangan di daerah belum tersedia secara memadai. Memang analisis perdagangan wilayah cukup rumit karena selain proses perdagangan berlangsung antar satu wilayah dengan wilayah lain dalam negara yang sama, tidak tertutup kemungkinan proses perdagangan berlangsung antar satu wilayah dengan luar negeri (amstrong 1993). Biasanya data perdagangan antar wilayah jarang tersedia, bahkan dalam banyak hal dianggap tidak terlalu penting. Banyak daerah hanya mengumpulkan data sekedar memnuhi tuntutan administrasi pusat dan belum melihat manfaat pengadaan data. Sebenarnya data perdagangan dari suatu wilayah dengan wilayah lain akan sangat membantu pengambil kebijakan memetakan tujuan pasar ekspor produk lokal. Kebijakan pembangunan daerah mempunyai korelasi kuat dengan pembangunan ekonomi nasional. Daerah mempunyai pegaruh dalam menentukan arah dan perkembangan ekonomi nasional. Sebenarnya pemerintah pusat berperan dalam kebijakan pepajakan, pendidikan, dan kebijakan lingkungan, sedangkan pemerintah daerah lebih berperan dalam pengambilan keputusan investasi dalam aras lokal. Di sini setiap pemerintah daerah harus mencoba membuat kebijakan yang dapat mendorong pengusaha dari luar melakukan investasi di wilayah mereka. Untuk itu pemerintah perlu merancang program yang mendorong dunia usaha agar dapat berkembang. Pemerintah daerah dapat mendorong tumbuhnya entrepreneur melalui kebijakan mikro dan budaya. Kebijakan mikro yaitu melalui pemberian bantuan kepada usaha perorangan. Misalnya, jika ada pengusaha yang kekurangan modal maka pemerintah bisa membantu dengan memberi kredit yang telah disubsidi. Diharapkan dengan subsidi tersebut pengusaha kecil akan mempunyai margin yang cukup besar untuk pengembangan usaha lebih lanjut. Selain itu pemerintah dapat pula mendorong entrepreneurship melalui mengembangkan budaya usaha. Kegiatan mengubah orientasi budaya tidak bisa berlangsung dalam waktu singkat. Biasanya budaya usaha diperkenalkan sedini mungkin kepada anak-anak dengan harapan ketika besar mereka sudah tidak ragu lagi menggeluti dunia bisnis. Terlepas dari kedua kebijakan di atas, kebijakan makro harus mendapat perhatian khusus pemerintah. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan pemerintah: 1)



Pemerintah menjamin agar sistem pasar bisa bekerja dengan baik. Menjamin sistem pasar artinya pemerintah sedapat mungkin tidak terlibat terlalu jauh dalam aktivitas ekonomi. Keterlibatan pemerintah terlalu jauh bisa fatal bagi pembangunan ekonomi wilayah karena kecenderungan terjadinya moral hazard. Pengusaha yang potensial bisa saja tersingkir karena favoritisme pemerintah, 2) Penataan kelembagaan yang memungkinkan kolaborasi antar entrepreneur. Perlu ada jaminan legal tentang hak dan kewajiban masing masing pihak dalam menjalin kerja sama usaha.



Wilayah yang tidak mampu menjamin kepastian berusaha akan mengalami kesulitan menarik entrepreneur datang ke wilayah mereka. Kepercayaan pengusaha kepada lembaga publik yang ada merupakan jaminan tumbuhnya entrepreneurship di walayah tertentu, 3) Peningkatan rasa kehormatan dan kepercayaan diri terhadap profesi entrepreneur. Di daerah tertentu profesi sebagai entrepreneur adalah pilihan terakhir dibanding dengan profesi lain. Oleh karena itu profesi ini tidak banyak diminati penduduk lokal. Perlu upaya khusus mengubah persepsi masyarakat tentang profesi sebagai entrepreneur. Biasanya melalui pendidikan atau media masa. B. Pemerintah Dan Pengembangan Usaha Kecil Tantangan yang sering dihadapi pemerintah daerah adalah pembentukan entrepreneur lokal. Kebanyakan pemerintah daerah hanya konsentrasi pada keinginan menarik entrepreneur dari luar daerah dan melupakan potensi entrepreneur lokal yang berdomisili di wilayah bersangkutan. Kebijakan publik pemerintah daerah seharusnya merangsang pengembangan entrepreneur lokal. Memang tidak salah menarik entrepreneur luar jika terjadi kekurangan stok entrepreneur lokal. Namun sering terjadi pemerintah daerah menganaktirikan pengusaha lokal. Hal ini karena pemahaman yang salah yang melihat bahwa hanya pemodal dari luar wilayah yang dapat menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi. Salah satu ciri usaha di daerah adalah jumlah usaha kecil dan menengah yang cukup banyak. Jenis usaha ini sering diabaikan karena dianggap kurang berperan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Pengalaman beberapa negara maju adalah usaha besar memberikan sumbangan positif terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah. Sebenarnya usaha kecil menengah sangat berperan dalam menciptakan lapangan kerja. Sektor usaha kecil menengah ini yang selalu diandalkan ketika negara berada dalam krisis ekonomi. Memang ada keraguan terhadap kemampuan usaha kecil menengah melakukan inovasi. Untuk melakukan inovasi dibutuhkan dana yang cukup besar dan pasar yang luas. Usaha kecil menengah tampaknya sulit memenuhi dua kondisi di atas. Namun demikian usaha kecil menengah dapat memainkan peran menjadi pemasok perusahan besar melalui sub-contracting. Dengan kerja sama seperti ini otomatis akan terjadi proses pemerataan karena adanya efek menetes ke bawah. Dalam rangka pembentukan dan pengembangan usaha kecil maka dibutuhkan kebijakan kewirausahaan. Pengalaman selama ini ada 3 strategi yang ditempuh pengambil kebijakan mendorong usaha kecil: 1)



Mencari usaha baru dari luar wilayah. Hal ini dilakukan jika stok entrepreneur lokal belum mencukupi sehingga banyak wilayah yang belum terlayani; 2) Membantu pengembangan usaha yang sudah ada. Pemerintah membantu pengembangan entrepreneur yang sudah ada dalam rangka meningkatkan daya saing dengan entrepreneur dari luar; 3) Mendorong pembentukan usaha baru. Pemerintah mengambil langkah ini jika pemerintah merasakan minat masyarakat lokal masuk ke sektor entrepreneurial masih kurang. Kebijakan pemerintah di atas perlu ditunjang pula dengan kebijakan kelembagaan. Ada 4 hal yang biasanya menjadi perhatian pemerintah: 1)



Membuat aturan yang mendukung dunia usaha. Peraturan yang dibuat harus memperhatikan apakah dunia usaha dimungkinkan berkembang baik atau tidak. Sering terjadi aturan pemerintah daerah justru mematikan usaha kecil dan menengah. 2) Kebijakan insentif pajak. Pemerintah juga dapat membuat kebijakan insentif pajak dengan mengurangi atau bebas pajak untuk jangka waktu tertentu. Kebijakan ini dimaksudkan agar usaha kecil menengah mempunyai margin usaha yang lebih besar yang nantinya dapat dipakai sebagai perluasan usaha.



3)



Bantuan keuangan langsung. Pemerintah dapat memberi bantuan langsung dalam bentuk menyiapkan tempat usaha atau bantan kredit lunak. Khusus untuk bantuan kredit masih menjadi perdebatan, karena dianggap tidak mendidik para pengusaha menjadi mandiri. 4) Bantuan non-keuangan. Bantuan non-keuangan dapat dilakukan dengan mempercepat ijin usaha atau memfasilitasi para pengusaha kecil dan menengah berkunjung ke sentra industri di tempat lain dalam rangka memperluas wawasan mereka. Pemerintah daerah dapat mendorong pembangunan usaha kecil menengah dengan membantu usaha yang baru tumbuh dengan memberikan akses terhadap fasilitas, peralatan, pelatihan, pendidikan, dan modal. Dalam kaitan itu pemerintah mengembangkan beberapa hal: 1)



Membuat lembaga konseling bagi usaha baru. Dalam rangka mendirikan lembaga konseling, pemerintah dapat menjalin bekerja sama dengan pusat pengembangan usaha kecil dan menengah, jaringan bisnis, dan inkubator yang menawarkan program bantuan manajemen dan teknis yang dapat meningkatkan kesadaran kewirausahaan dan bantuan lain tentang bagaimana suatu usaha dijalankan. 2) Pendidikan kewirausahaan.  Dalam kaitan dengan pendidikan kewirausahaan pemerintah dapat berkerja sama dengan universitas yang mempunyai pusat pengembangan usaha kecil dan menengah. Pokok pokok yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah bagaimana memulai usaha, bagaimana membangun dan membuat rencana usaha, dan proses pengembangan usaha. 3) Bantuan fasilitas. Pemerintah dapat mendirikan inkubator dalam rangka memberi dukungan terhadap usaha yang baru tumbuh agar menjadi dewasa. Dukungan yang dimaksud adalah pengembangan manajemen. 4) Pembentukan modal. Pada akhirnya sebuah usaha membutuhkan modal uang dalam rangka membangun dan mengembangkan usaha. Untuk itu pemerintah membantu pengusaha kecil melalui 2 hal:  



Membuat program memberi akses ke modal; Memberi bantuan modal langsung.



3. Penutup 3.1. Kesimpulan Makalah ini memiliki kesimpulan sebagai berikut. Peran wirausaha dalam perekonomian Indonesia yaitu dapat meningkatkan pendapatan 1.) negara. Peran wirausaha juga untuk mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan, karena wirausaha membuka lapangan pekerjaan untuk seorang pengangguran. Peran wirausaha yang lain yaitu memanfaatkan sumber daya alam sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sumber daya alam yang melimpah dikelola dengan baik dan menghasilkan produk yang baik, dan diimbangi oleh sumber daya manusia yang terlatih dan ahli. 2.) Untuk menghadapi tantangan berwirausaha diperlukan sumber daya berkualitas yang dapat menciptakan berbagai keunggulan, baik keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif, diantaranya melalui proses kreatif dan inovasi berwirausaha. Untuk dapat bersaing di pasar global, diperlukan barang dan jasa yang mempunyai daya saing tinggi. Barang dan jasa yang berdaya saing tinggi hanya dihasilkan oleh sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, yaitu suber daya manusia yang profesional dan terampil, yang dapat menciptakan nilai tambah baru dan mampu menjawab tantangan baru. Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi tersebut hanya dapat disediakan lewat sistem pendidikan yang mampu menghasilkan sumber daya yang kreatif dan inovatif. Pendidikan harus diarahkan menyongsong era ekonomi global yang menciptakan kompetensi dan kesempatan di tingkat global. Ekonomi global memunculkan



berbagai peluang pasar di dunia bagi setiap wirausaha. Hal itu mendorong terjadinya globalisasi perdagangan dunia. 3.) Pemerintah daerah dapat mendorong tumbuhnya entrepreneur melalui kebijakan mikro dan budaya. Kebijakan mikro yaitu melalui pemberian bantuan kepada usaha perorangan. Misalnya, jika ada pengusaha yang kekurangan modal maka pemerintah bisa membantu dengan memberi kredit yang telah disubsidi. Diharapkan dengan subsidi tersebut pengusaha kecil akan mempunyai margin yang cukup besar untuk pengembangan usaha lebih lanjut. Selain itu pemerintah dapat pula mendorong entrepreneurship melalui mengembangkan budaya usaha. Kegiatan mengubah orientasi budaya tidak bisa berlangsung dalam waktu singkat. Biasanya budaya usaha diperkenalkan sedini mungkin kepada anak-anak dengan harapan ketika besar mereka sudah tidak ragu lagi menggeluti dunia bisnis



3.2.



Saran Makalah ini memiliki saran sebagai berikut. 1.) Bagi masyarakat : seharusnya masyarakat berpikir kreatif dan inovasi untuk membuka lapangan usaha baru untuk menyediakan kesempatan kerja bagi pengangguran demi menciptakan pembangunan dalam perekonomian. Dengan menjadi wirausaha diharapkan masyarakat bisa mengurangi pengangguran dan dapat membantu meningkatkan pendapatan perkapita. 2.) Bagi pemerintah : diharapkanj pemerintah mampu memberi upaya untuk menyediakan peminjaman modal, agar para calon wirausahawan yang kekurangan dana mampu mengembangkan dan melanjutkan usahanya.



DAFTAR RUJUKAN Pujoalwanto, Basuki. 2014. Perekonomian Indonesia. Tinjauan Historis, Teoritis, dan Empiris. Yogyakarta : Graha Ilmu Saiman, Leonardus. 2009. Kewirausahaan. Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta : Salemba Empat Sunarya, Abas PO, dkk. 2010. Kewirausahaan. Tangerang : ANDI Benu, Kornelis. 2012. Masalah dan Tantangan Berwirausaha II. http://kornelisbenu.blogspot.co.id/2012/01/masalah-dan-tantangan-dalam_09.html, diakses 03-12-2015 Rahmawati, Fajri. 2013. Kewirausahaan. http://industri18fajrirahmawati.blogspot.co.id/2013/01/tantangan-dan-masalah-dalamberwirausaha.html, diakses 27-12-2015 Zsazsa, Desy. 2014. Hambatan dan Tantangan dalam Berwirausaha. http://zsazsadesy.blogspot.co.id/2014/10/hambatan-dan-tantangan-dalam.html, diakses 0312-2015