Peranan Manajemen Dalam Era Globalisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERANAN MANAJEMEN DALAM ERA GLOBALISASI PERANAN MANAJEMEN DALAM ERA GLOBALISASI Manajemen adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan



fungsi-fungsi



mengorganisasikan



manajemen



(organizing),



seperti



memimpin



merencanakan



(leading)



dan



(planning),



mengendalikan



(controlling). Melihat pengertian manajemen tersebut, menekankan pada penerapan fungsi-fungsi manajamen dalam sebuah kegiatan usaha agar tercapai efisiensi dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini peranan manajemen sangatlah penting, mengingat ketatnya persaingan dan segala bentuk perubahan yang tidak dapat kita diprediksi sebelumnya. Perubahan tatanan pandangan terhadap sebuah organisasi di era globasasi menuntut adanya penerapan prinsip-prinsip manajemen yang dapat membawa sebuah perusahaan menuju ke sebuah misi yang lebih maju. Organisasi modern merupakan suatu organisasi yang aktivitas pokoknya melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan yang bermutu atau berkualitas. Salah satu prinsip organisasi adalah fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa dinamis sesuai dengan dinamika yang ada dalam organisasi dan juga harus memperhatikan perubahan dari luar organisasi. Salah satu pendorong terjadinya perubahan yang mendasar dalam semua organisasi di Indonesia adalah terjadinya reformasi nasional pada tahun 1998 yang lalu. Organisasi adalah wadah serta proses kerja sama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Organisasi bukanlah tujuan tetapi alat untuk mencapai tujuan. Sebagai bagian dari administrasi, organisasi adalah merupakan wadah dimana kegiatan manajemen dijalankan. Karena itu tujuan dari organisasi adalah juga merupakan tujuan manajemen. Dalam usaha mencapai tujuan, manajemen memiliki peran agar proses pencapaian tujuan tersebut dapat berlangsung secara efektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna). Dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen seperti : planning, organizing, actuating, dan controlling, tujuan organisasi dapat diupayakan untuk dicapai dengan lebih baik. Manajemen memberi efektifitas dan efisiensi kerja yang lebih baik bagi Manajer dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam mencapai tujuan tersebut, manajemen memanfaatkan sumber daya yang tersedia atau berpotensi. Adapun sumber daya manajemen (management resources) antara lain: Akhlak (morale), orang (man), mesin (machine), material (material), metode (method), uang (money), waktu (time), dan sasaran da’wah (market).



Ada 4 fungsi dasar manajemen dalam pelaksanaan sebuah organisasi : a. Planning Perencanaan sangat penting untuk implementasi strategi dan evaluasi strategi yang berhasil, terutama karena aktivitas pengorganisasian, motivasi, penunjukkan staff, dan pengendalian tergantung pada perencanaan yang baik, yaitu : Merinci tujuan dan menerangkan kepada setiap pegawai/personil lembaga



-



pendidikan. -



Menerangkan atau menjelaskan mengapa unit organisasi diadakan.



-



Menentukan tugas dan fungsi, mengadakan pembagian dan pengelompokkan tugas terhadap masing-masing personil. Menetapkan kebijaksanaan umum, metode, prosedur dan petunjuk pelaksanaan



-



lainnya. -



Mempersiapkan uraian jabatan dan merumuskan rencana/sekala pengkajian.



-



Memilih para staf (pelaksana), administrator dan melakukan pengawasan.



-



Merumuskan jadwal pelaksanaan, pembakuan hasil kerja (kinerja), pola pengisian staf dan formulir laporan pengajuan.



-



Menentukan keperluan tenaga kerja, biaya (uang) material dan tempat.



-



Menyiapkan anggaran dan mengamankan dana.



-



Menghemat ruangan dan alat-alat perlengkapan. Hirarki perencanaan :



-



Visi



- Misi



- Tujuan



-



Strategi



- Kebijakan



- Sasaran



-



Prosedur& Kebijakan



- Program



- Anggaran



b. Organizing Tujuan pengorganisasian adalah mencapai usaha terkoordinasi dengan menerapkan tugas dan hubungan wewenang. pengorganisasian merupakan suatu proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan. c. Actuating



Kepemimpinan itu merupakan suatu seni atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka mau berusaha untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok. Jadi dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin bertugas untuk memotivasi, mendorong dan memberi keyakinan kepada orang yang dipimpinnya dalam suatu entitas atau kelompok, Pemimpin juga harus dapat memfasilitasi anggotanya dalam mencapai tujuannya. d. Controling Pengawasan merupakan suatu upaya sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja dengan tujuan perencanaan untuk mendesain sistem umpan balik informasi Bentuk pengawasan : 1) Pengawasan yang dilakukan pimpinan dengan memfokuskan pada usaha mengatasi hambatan yang dihadapi para anggotanya. 2) Bantuan dan bimbingan diberikan secara tidak langsung. Para anggota diberikan dorongan untuk memperbaiki dirinya sendiri, sedangkan pimpinan hanya membantu. 3) Pengawasan dalam bentuk saran yang efektif 4) Pengawasan yang dilakukan secara periodik. INTI MANAJEMEN Inti manajemen menurut para ahli adalah :



1. Kepemimpinan adalah inti dari manajemen. 2. Kepemimpinan merupakan motor penggerak dari semua sumber-sember dan alatalat (resoures). Maka baik atau tidaknya manajemen itu nanti sangat bergantung pada kualitas pimpinannnya.



EFISIENSI SEBAGAI FAKTOR KUNCI KEGIATAN MANAJEMEN Dalam rangka mencapai tujuan organisasinya bahwa dalam pengetahuan yang menjadi intinya adalah efisiensi. Karena efisiensi sebagai perbandingan terbaik antara suatu usaha, dengan hasilnya perbandingan ini dapat dilihat dari 2 segi yaitu segi hasil dan segi usaha. 



Dilihat dari segi hasil suatu usaha dapat dikatakan efisien kalau usaha itu memberikan hasil yang terbaik







Dilihat dari segi usaha suatu usaha dapat dikatakan efesien kalau sesuatu hasil yang



dikehendaki dapat tercapai dengan usaha yang teringan. Teringan dalam hubungannya dengan pemakaian waktu benda atau ruang yang digunakan untuk melakukan usaha. Prinsip-Prinsip Manajemen ;



1. Improves Understanding ; Meningkatkan Pemahaman Meningkatkan Pemahaman



memberikan pengetahuan kepada manajer untuk



mendapatkan indikasi tentang bagaimana mengelola sebuah organisasi, yang memungkinkan manajer untuk memutuskan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan untuk menangani situasi yang mungkin timbul dalam manajemen. Dan akan menjadikan manajer lebih efisien. 2. Direction for Training of Managers ; Arah untuk Pelatihan Manajer Arah untuk Pelatihan Manajer memberikan pemahaman tentang proses manajemen yang akan seorang manajer lakukan untuk mencapai suatu hasil maksimal. jadi, pelatihan membantu dalam mengidentifikasi bidang manajemen di mana sudah ada dan masa depan manajer harus dilatih. 3. Role of Management ; Peran Manajemen Menjadikan peran manajer kokoh, Oleh karena itu prinsip-prinsip ini bertindak sebagai acuan kepada para manajer untuk memeriksa apakah keputusan-keputusan mereka sesuai. Selain menetapkan kegiatan manajerial dalam istilah praktis, Mereka mengatakan apa yang diharapkan seorang manajer yang harus dilakukan dalam situasi tertentu. 4. Guide to Research in Management ; Panduan Penelitian Manajemen. Penelitian harus dilakukan untuk membuat manajemen praktis dan lebih efektif, yang memandu manajer dalam pengambilan keputusan dan tindakan. 5. Pembagian tugas Wewenang 6. Disiplin 7. Pengarahan 8. Kepentingan individual di bawah kepentingan umum 9. Keterampilan 10. Teknis 11. Manusiawi 12. Konseptual 13. Imbalan 14. Sentralisasi



15. Hierarki 16. Stabilitas staf 17. Inisiatif 18. Semangat Korps Pentingnya Manajemen  Manajemen memiliki kemampuan untuk memanfaatkan peluang perusahaan.  Manajemen akan menjadikan Manajer mendapatkan kepercayaan dari anggotanya 



Manajemen akan menghasilkan pimpinan yang berkualitas manajer investasi yang akan memajukan sebuah organisasi.



 Manajemen perlu dilakukan dalam hidup kita. Dengan manajemen segala hal menjadi efektif dan efisien. 



Kalau kita melaksanakan sesuatu tanpa manajemen, semuanya akan kacau. Manajemen



adalah



bagaimana



kita



merencanakan,



mengorganisasikan,



melaksanakan, dan mengontrol kegiatan yang kita lakukan.



MANAJEMEN DALAM ERA INDUSTRIALISASI Era Industrialisasi bisa disebut juga sebagai era pengetahuan. Pada era pengetahuan, organisasi harus bisa: - Belajar, - Mengingat, - Bertindak berdasarkan informasi, Dalam Pengorganisasiannya dari suatu komunitas tersebut diperlukan sistem manajemen.yang nantinya harus bisa menyatukan agar dapat berjalan dengan baik. 1. Manusia yang memiliki peran yang paling besar, Dimana manusia merupakan salah satu bagian dari sumber daya, yang selanjutnya disebut



dengan sumber daya



manusia (SDM). Kolektivitas manusia dalam suatu organisasi mempunyai kemampuan (skill), pengetahuan



(knowledge), pengalaman (experience) yang



berbeda. 2. metode, metode bisa disebut juga manajemen, yang dimaksud disini adalah cara untuk mengatur elemen-elemen lainnyayang nantinya membutuhkan suatu rencana, visi, misi, tujuan, dan strategi yang nanti akan digunakan dalam sebuah sistem, dan programnya.



TANTANGAN MANAJEMEN DALAM ERA INDUSTRIALISASI



A. TANTANGAN EKSTERNAL 1. Perubahan Lingkungan Bisnis yang cepat. Perlu menetapkan kebijaksanaan SDM sebagai berikut: - Menghindari pengaruh negatif (perasaan tidak puas pada kondisi yang telah dicapai perusahaan) -



Dalam



menghadapi



perubahan



perusahaan-perusahaan



harus



berusaha



mengatasinya, agar dapat mempertahankan pasar atau pun keuntungan yang sudah dicapai. - Memberikan imbalan yang cukup tinggi pada pekerja yang mampu melakukan improvisasi yang kreatif. 2. Keragaman Tenaga Kerja Harus siap dalam mengantisipasi keragaman tenaga kerja dalam rangka globalisasi. 3. Globalisasi Cara mengantisipasinya adalah : - Perusahaan harus berusaha memiliki SDM yang mampu mengatasi pengaruh perkembangan bisnis atau ekonomi - Perusahaan harus berusaha memiliki SDM dengan kemampuan ikut serta dalam bisnis global/internasional dan perdagangan bebas. 4. Peraturan Pemerintah Setiap perusahaan harus memiliki SDM yang mampumembuat keputusan dan kebijaksanaan dan bahkan melakukan operasional bisnis, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dari pemerintah. 5. Perkembangan pekerjaan dan peranan keluarga Semakin banyak pasangan suami isteri yang bekerja sehingga sering terjadi kesulitan untuk bertanggung jawab secara optimal 6. Kekurangan Tenaga Kerja yang Terampil Tenaga kerja terampil semakin banyak diperlukan, baik untuk melaksanakan pekerjaan teknis, maupun untuk pekerjaan manajerial dan pelayanan.



B. TANTANGAN INTERNAL a. Posisi Organisasi dalam Bisnis yang Kompetitif Perlunya kegiatan MSDM yang dapat meningkatkan kemampuan SDM. Untuk mewujudkan suatu organisasi yang kompetitif.



b. Fleksibelitas Organisasi / perusahaan Memerlukan



pengembangan



sistem



desentralisasi



yang



mengutamakan



pelimpahan wewenang dan tanggung jawab serta menyangkut penggunaan tenaga, dengan mengurangi pekerja reguler. Menjadi tenaga kerja temporer c. Pengurangan Tenaga Kerja Manajemen Memperbaiki struktur pekerja dari tingkat bawah. d. Tantangan Restrukturisasi Usaha menyesuaikan struktur organisasi ataupun perusahaan karena dilakukan perluasan atau penambahan dan sebaliknya pengurangan kegiatan bisnisnya. e. Budaya Organisasi Perusahaan akan mewarnai dan menghasilkan perilaku atau kegiatan berbisnis secara operasional f. Teknologi Bukan hanya sekedar menyangkut pembiayaan (cost), tetapi dari manajemen SDM juga yang harus menyediakan pekerja yang terampil.



MANAJEMEN DALAM ERA GLOBALISASI Globalisasi adalah penyebaran inovasi ekonomi ke keseluruh dunia serta penyelesaian-penyelesaian politis dan budaya yang menyertainya. Globalisasi mendorong intregasi international.



Disamping itu, dengan hadirnya teknologi



informasi pada era globalisasi ini, maka penyebaran informasi seakan tidak lagi terbendung oleh batasan waktu dan ruang bahkan teritorial negara. TANTANGAN DALAM ERA GLOBALISASI Selain menghadapi masalah keanekaragaman yang tidak mudah untuk diselesaikan, seperti halnya keragaman suku, agama, ras, adat istiadat, pengetahuan dan sebagainya, manajer ataupun manajemen Indonesia juga menghadapi masalah globalisasi. Menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan lokal yang semakin kompetitif. Disamping itu, faktor kekuatan tawar menawar dari para pembeli dan pemasok lokal ataupun global, juga merupakan salah satu ancaman yang tidak bisa diabaikan, dengan munculnya produk-produk pengganti yang bisa datang dari mana saja. Kemudian dengan munculnya teknologi informasi yang menyebabkan lahirnya perusahaan-perusahaan digital, maka tingkat persaingan antar sesama perusahaan menjadi semakin berat dan ketat.



PERANAN MANAJEMEN DALAM ERA INDUSTRIALISASI DAN GLOBALISASI Manajemen sangat berperan dalam sistem informasi karena memiliki sasaran :  Mengidentifikasikan beberapa teknis dan tren dari suatu organisasi yang nantinya akan menggunakan teknologi untuk meningkatkan tingkat kerja organisasi.  Mengembangkan kerangka kerja sisitem informasi untuk mengatur organisasi seperti business computing, telecomunication, specialized office product,general office product. Dengan peranan tersebut diharapkan memiliki misi yaitu untuk meningkatkan performance organisasi. Jadi, manajemen di era manapun faktor yang paling penting atau inti dari manajemen adalah kepemimpinan. Karena merupakan motor penggerak dari semua sumber-sumber dan alat-alat. Sehingga baik atau buruknya suatu manajemen itu tergantung pada baik buruknya kepemimpinan. Dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi yang baik dalam suatu manajemen, yang menjadi faktor kunci kegiatan manajemen itu intinya adalah efisien. Karena efisiensi itu sebagai perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan hasilnya. Selain itu manajemen memiliki kemampuan untuk memanfaatkan peluang perusahaan yang akan menjadikan seorang manajer mendapatkan kepercayaan dari anggotanya, sehingga akan menghasilkan suatu pimpinan yang berkualitas manajer investasi yang akan memajukan sebuah Organisasi. Dengan demikian manajemen perlu diterapkan dalam kehidupan kita. Karena dengan manajemen segala hal menjadi lebih efektif dan efisien.



KOORDINASI Koordinasi didefinisikan sebagai proses penyatuan tujuan-tujuan perusahaan dan kegiatan pada tingkat satuan-satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.



Tujuan Koordinasi :  Koordinasi diharapkan keharmonisan atau keserasian seluruh kegiatan mencapai tujuan yang diharapkan.  Koordinasi merupakan usaha untuk menciptakan keadaan yang serasi, selaras, dan seimbang.



Kebutuhan Koordinasi Kebutuhan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat ketergantungan setiap satuan pelaksana. Koordinasi sangat dibutuhkan terutama pada pekerjaan yang insidentil dan tidak rutin serta pekerjaan yang tidak direncanakan terlebih dahulu, juga bagi organisasi yang menetapkan tujuan yang tinggi. Integritas Integrasi adalah suatu usaha untuk menyatukan tindahan-tindakan berbagai badan/instansi/unit tersebut sehingga merupakan satu kebulatan pemikiran dan kesatuan tindakan yang terarah kepada suatu sasaran yang telah ditentukan dan difahami bersama Singkronisasi Singkronisasi, adalah suatu usaha untuk menyesuaikan/penyelasan kegiatankegiatan/tindakan-tindakan dari berbagai badan atau instansi / unit termaksud sehingga didapat keserasian. Pendekatan-pendekatan untuk mencapai koordinasi yang efektif  Menggunakan pendekatan teknik-teknik dasar manajemen yang berupa hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai dasar bertindak.  Meningkatkan koordinasi potensial bila tiap bagian sating tergantung satu dengan lainnya serta lebih luas dalam ukuran dan fungsi. Koordinasi ini dapat ditingkatkan dengan melalui dua cara, yaitu: 



System informasi vertikal, penyaluran data-data melalui tingkatan-tingkatan organisasi. Komunikasi ini bisa di dalam atau diluar rantai perintah.



 Hubungan lateral (horizontal), dengan membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat dimana informasi diperlukan. Ada beberapa hubungan lateral  Hubungan langsung  Hubungan kelompok langsung  Hubungan silang



Kesimpulan : -



Penataan sebuah organisasi sebagai alat dalam keberhasilan manajemen di era globalisasi sangatlah perlu, yang mencakup empat fungsi dasar manajemen yaitu :



Planning, Organizing, Actuating, dan Controling. Dengan demikian akan tercapai tujuan dari sebuah manajemen yang kita harapkan, yaitu efktif dan efisien. -



Semakin kompleksnya tantangan dan persaingan dalam era globalisasi, baik itu tantangan dari luar maupun dari dalam menuntut adanya pola pengembangan manajemen yang handal. Manajemen sangat berperan dalam sistem informasi karena memiliki sasaran : 1. Mengidentifikasikan beberapa teknis dan tren dari suatu organisasi yang nantinya akan menggunakan teknologi untuk meningkatkan tingkat kerja organisasi. 2. Mengembangkan kerangka kerja sisitem informasi untuk mengatur organisasi seperti business computing, telecomunication, specialized office product,general office product.



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat – sangat pesat, salah satu upaya dalam meningkatkan pembangunan nasional melalui cara dan metode, khususnya bisnis internasional dan biasa disebut bisnis global. Dalam bisnis global di hadapkan pada jenis - jenis perusahaan multinasional, perusahaan internasional, perusahaan multinasional adalah perusahaan yang menjual atau membeli, dan memproduksi produk – produk dan jasanya tidak hanya pada satu negara sedangkan perusahaan internasional adalah perusahaan lebih dominan menjual atau membeli dan memproduksi produk – produk dan jasa - jasanyanya di luar negara asalnya. Makalah ini sangat mencerminkan aktivitas atau kegiatan yang ada pada zaman ini dan kedepannya, serta sangat penting untuk di bahas karena kita bisa mengetahui tentang pengertian bisnis global dan bagaimana berbisnis secara global, peraturan dalam berbisnis secara global, strategi atau upaya yang dilakukan oleh pelaku bisnis agar mampu bersaing dalam konteks global, dan bagaimana implementasi proses – proses dan fungsi – fungsi manajerial dalam bisnis global.



B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian bisnis global? 2. Bagaimana berbisnis secara global? 3. Bagaimana peraturan negara uuntuk melindungi perusahaan domestik dalam konteks bisnis global? 4. Bagaimana strategi bersaing dalam bisnis global? 5. Bagaimana Implementasi manajemen dalam bisnis global? C. Tujuan Masalah 1. Mengetahui dan memahami pengertian bisnis global 2. Mengetahui dan memahami berbisnis secara global 3. Mengetahui dan memahami peraturan negara uuntuk melindungi perusahaan domestik dalam konteks bisnis global 4. Mengetahui dan memahami strategi bersaing dalam bisnis global 5. Mengetahui dan memahami Implementasi manajemen dalam bisnis global



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bisnis Global 1. Bisnis



Pengertian bisnis secara etimologi yaitu bisnis berasal dari bahasa Inggris business, mengembangkan kata dasar busy yang berarti “sibuk”.1[1] Pengertian bisnis secara terminologi adalah bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.2[2] Pengertian bisnis menurut KBBI adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan; bidang usaha; usaha dagang.3[3] Pengertian bisnis secara umum adalah suatu kesibukan atau aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan atau nilai tambah. Para ahli juga telah memberikan sumbangan pemikirannya, terutama dalam mendefinsikan bisnis. Berikut ini beberapa definisi dari pendapat para ahli: a.



Huat T. Chwee. Bisnis secara luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari.



b. Steinford. Business is an institution which produces goods and services demanded by people, yang artinya bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. c.



Glos Steade dab Lowry. Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangakan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.4[4]



2. Global Pengertian global secara etimologi yaitu, diambil dari kata berasal dari kata globe/global, yaitu dunia atau bola dunia/ sedunia atau sejagad.5[5] Pengertian global menurut KBBI adalah secara umum dan keseluruhan; secara bulat; secara garis besar.6[6] Pengertian global menurut kamus besar bahasa indonesia adalah secara umum, utuhnya, besarnya, kebulatannya.7[7] 1[1] Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html, tanggal 11-11-2014, Pukul: 21.13 2[2] Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.html, tanggal 11-11-2014, Pukul: 21.15 3[3] http://kbbi.web.id/bisnis, tanggal 11-11-2014, Pukul: 21.17



4[4] Herlina Br. Rajagukguk, Herina-br.blogspot.com, Tanggal: 22-10-2014, Pukul: 21:30 5[5] henria Definisi GLOBALISASI.htm, Tanggal: 11-11-2014, Pukul: 21:30 6[6] http://kbbi.web.id/global, Tanggal: 11-11-2014, Pukul: 21:35 7[7] Kamus Bahasa Indonesia, Surabaya: Akar Media, 2003, hlm.210



Pengertian global secara umum adalah suatu yang mendunia, menyeluruh, dan mencakup semua. Jadi bisa disimpulkan bahwasanya Bisnis Global adalah sebuah lembaga atau perusahaan membeli dan menjual barang-barang dan jasa kepada orang-orang dari negara yang berbeda dan untuk mendapatkan keuntungan atau laba. serta menggunakan fungsi manajemen untuk mengatur atau mengelola sebuah lembaga atau perusahaan. B. Berbisnis secara global Selain menentukan apakah akan menyesuaikan kebijaksanaan dan prosedur organisasi, perusahaan juga harus menenukan bagaimana mengorganisir dirinya untuk mencapai keberhasilan dalam memasuki pasar luar negeri. Perusahaan -perusahaan biasanya mengikuti bentuk tahapan globalisasi atau lebih dikenal dengan phase model of globalization. Tahapan globalisasi atau phase model of globalization: 1. Mengekspor, adalah menjual barang – barang yang dihasilkan di dalam negeri dan menjualnya kepada konsumen di luar negeri. 2. Kontrak Kerja Sama, Ada dua jenis kontrak kerjasama yaitu: a.



Lisensi adalah perusahaan domestik sebagai licensor, menerima pembayaran royalti yang mengizinkan perusahaan lain, sebagai licensee, untuk menghasikan produk, menjual jasa, atau menggunakan merk milik licensor, di pasar tertentu luar negeri.



b. Warabala (franchise) adalah sekumpulan jaringan kerja perusahaan yang memproduksi atau memasarkan suatu produk atau jasa, dimana franchisor memberikan lisensi seluruh bisnisnya kepada orang atau organisasi lain, sebagai franchisee. 3. Aliansi strategi, sering disebut joint venture adalah kerjasama usaha antar perusahaan yang membentuk usaha sebagai usaha ketiga, dan kedua perusahaan pendiri tetap berdiri sebagaimana biasa. 4. Afiliasi kepemilikan penuh, kantor, fasilitas, dan bangunan pabrik yang berada di luar negeri, 100 persen adalah milik perusahaan induk. 8[8] 5.



Global strategic partnership, merupakan tahapan terakhir dari bisnis global, sebenarnnya merupakan aliansi yang di bentuk oleh sebuah organisasi dengan satu atau beberapa Negara asing yang tujuan mengekploitasi peluang di Negara lain untuk mengambil posisi utama dalam produksi dan pemasokan.9[9]



8[8] Chuck Williams, Manajemen, Jakata : salemba Empat, 2001, hlm. 341 9[9]Sentot Imam Wahjono, Manajemen Tata Kelola Organisasi Bisnis, Jakata : PT Indeks, 2008, hlm. 50



C. Peraturan dalam bisnis global Dewasa ini, banayak negara yang berusaha untuk mengatur bisnis internasional. Motivasinya termasuk memberikan perlindungan kepada warga negaranya, melindungi bisnis domestik dari kompetisi asing, dan meningkatkan penghasilan.10[10] Pemerintah dapat mempengaruhi kegiatan bisnis internasional dalam banyak hal. Sebagai contoh, mereka dapat menciptakan kondisi dalam melakukan bisnis di wilayah hukum mereka atau bahkan melarang melakukan bisnis sama sekali. Mereka dapat mengawasi arus modal dan menggunakan perundangan perpajakan untuk melemahkan atau bahkan untuk mendorong kegiatan internasional dalam suatu industri tertentu. Secara ekstrem mereka bahkan dapat menyita real estate perusahaan asing.11[11] Dan berikut ini merupakan contoh peraturan pemerintah yang mengatur bisnis global untuk menjaga atau melindungi warga negaranya. 1.



Investasi, banyak negara yang membatasi investasi asing di dalam wilayah negara mereka.12[12]



2. Kuota, pembatasan dalam jumlah produk dari suatu tipe tertentu yang dapat diimpor kedalam suatu negara. 3. Tarif, pajak yang dikenakan atas produk – produk impor. 4.



Subsidi, pembayaran pemerintah untuk membantu bisnis domestik bersaing dengan perusahaan asing.



5. Proteksionisme, praktek melindungi bisnis domestik dari persaingan pasar bebas. 6. Embargo, instruksi pemerintah yang melarang ekspor atau impor suatu produk tertentu atau seluruh produk dari suatu negara tertentu. 13[13] D. Strategi bersaing dalam bisnis global



10[10] Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Bahasa Indonesia Jilid I, Jakarta: Prenhallindo, 1997, hlm.153 11[11] Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Bahasa Indonesia Jilid I, Jakarta: Prenhallindo, 1997, hlm.77 12[12] Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Bahasa Indonesia Jilid I, Jakarta: Prenhallindo, 1997, hlm.111 13[13] Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Bahasa Indonesia Jilid I, Jakarta: Prenhallindo, 1997, hlm.77



Strategi adalah perangkat luas rencana organisasi untuk mengimplementasikan keputusan yang diambil demi mencapai tujuan organisasi.14[14] Strategi bisnis(atau strategi persaingan) merupakan strategi pada tingkat unit bisnis atau lini produk, yang berfokus pada posisi kompetitif perusahaan.15[15] Banyak teori yang membahas strategi yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi dan manajemen serta di gunakan oleh para manajer dalam perusahaan besar dan oleh para wirausaha dalam perusahaan kecil untuk mempertahankan perusahaannya.16[16] 1. Strategi Generik, adalah strategi perusahaan yang menekankan pada biaya rendah, diferensiasi dan fokus. Ada tiga strategi generik yaitu: a.



Biaya rendah, strategi ini mengandalkan keunggulan biaya yang relatif rendah dalam mengahasilkan barang dan jasa.



b. Diferensiasi, strategi ini berasal dari kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa yang unik dalam industrinya dan dalam semua dimensi umum yang dapat dihargai oleh konsumen. c.



Fokus, strategi fokus berusaha mencari keunggulan dalam segmen sasaran pasar tertentu meskipun tidak memiliki keunggulan bersaing secara keseluruhan.17[17]



2.



Strategi the new 7-S’s (D’Aveni), untuk menghadapi kondisi yang semakin dinamis, perusahaan harus menekankan strategi yang berfokus pada pengembangan kompetensi inti, pengetahuan, dan keunikan aset tidak berwujud untuk menciptakan keunggulan. Ada tujuh kunci keberhasilan perusahan dalam lingkungan persaingan yang sangat dinamis yaitu:



a.



Superior stakeholder satisfaction, strategi ini bertujuan memberikan kepuasan jauh di atas rata – rata kepada orang – orang yang berkepentingan terhadap perusahaan.



b. Soothsaying, strategi ini berfokus pada sasaran, artinya perusahaan harus mencari posisi yang tepat bagi produk dan jasa – jasa yang di hasilkan perusahaan. c.



Positioning for speed, strategi dalam memosisikan perusahaan secara cepat di pasar.



14[14] Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan Jilid I, Jakarta: Erlangga, 2006, hlm.157 15[15] Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Kedelapan Jilid I, Jakarta: Erlangga, 2006, hlm.157 16[16] Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat Dan Proses Menuju Sukses, Jakarta: Salemba Empat, 2006, hlm.174 17[17] Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat Dan Proses Menuju Sukses, Jakarta: Salemba Empat, 2006, hlm.175



d. Positioning for surprise, strategi membuat posisi yang mencengangkan melalui barang dan jasa – jasa baru yang lebih unik dan berbeda serta memberikan nilai tambah baru sehingga konsumen menyukai barang dan jasa yang diciptakan perusahaan. e.



Shifting the role of the game, strategi mengubah pola – pola persaingan perusahaan yang dimainkan sehingga pesaing terganggu dengan pola – pola baru yang berbeda.



f.



Signaling strategic intent, strategi yang mengutamakan perasaan.



g. Simultanous and sequential strategic thusts, strategi yang mengembangkan faktor – faktor pendorong atau penggerak strategi secara simultan dan berurutan melalui penciptaan barang dan jasa yang selalu memberi kepuasan kepada konsumen E. Implementasi manajemen dalam bisnis global Keberhasilan perusahaan sebagian besar pada sebaik apa perusahaan itu dikelola, bisnis internasional menjadi sangat menantang karena tanggung jawab manajemen. Manajemen dalam penerapannya terhadap bisnis global merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumberdaya keuangan, manusia, dan informasi suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. 1.



Perencanaan (planning) merupakan proses manajemen yang menetapkan apa yang harus dilakukan suatu organisasi dan bagaimana sebaiknya melakukannya.



2.



Pengorganisasian merupakan proses manajemen yang menetapkan cara terbaik dalam mengatur sumberdaya dan aktivitas suatu organisasi menjadi suatu struktur yang logis.



3.



Pengarahan merupakan proses manajemen dalam memandu dan memotivasi karyawan – karyawan untuk mencapai sasaran suatu organisasi.



4. Pengawasan merupakan proses manajemen dalam memonitor kinerja suatu organisasi untuk menjamin bahwa tujuannya dapat tercapai.18[18] Dan adapun implementasi fungi – fungsi mananajerial dalam bisnis global, yakni: 1. Manajer sumberdaya manusia, sebagian besar perusahaan memilki manajemen sumberdaya manusia untuk menerima dan melatih karyawan, untuk mengevaluasi pekerjaan, dan menentukan besarnya konpensasi. 2. Manajer operasional, mengacu pada sistem memprokdusi barang dan jasa serta bertanggung jawab pada produksi, inventaris, dan pengawasan kwalitas.



18[18] Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Bahasa Indonesia Jilid I, Jakarta: Prenhallindo, 1997, hlm.153



3.



Manajer pemasaran, mencakup pengembangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi barang dan jasa, serta bertanggung jawab untuk menyampaikan produk – produk dari produsen dan konsumen.



4.



Manajer informasi,



merancang dan menerapkan sistem untuk menggabungkan,



mengorganisasi, dan mendistribusikan informasi. 5.



Manajer keuangan, untuk merencanakan dan mengawasi fungsi akuntansi dan sumber – sumber keuangan.



6. Manajer – manajer lain, beberapa perusahaan juga memperkerjakan para manajer khusus. Comtohnya, banyak perusahaan yang memiliki manajer hubungan masyarakat.19[19] Dan suatu perusahaan atau organisasi sangat membutuhkan ilmu manajemen, karena perusahaan membutuhkan itu untuk mengatur, mengelola, dan jalannya suatu perusahaan, yang diharapkan perusahaan masih tetap bisa berdiri dan mampu menjalankan tujuannya, contohnya di dalam suatu perusahaan pasti membutuhkan bidang – bidang untuk mengatur dan mengelola perusahaan, penerapan manajemen di sini adalah manajemen sumber daya alam, manajemen operasional, manajemen pemasaran, manajemen informasi, manajemen keuangan, dan manajemen – manajemen lain. Dan masih banyak lagi implementasi manajemen di subuah perusahaan yang pastinya adalah sebagai subyek bisnis internasional.



19[19] Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Bisnis Edisi Bahasa Indonesia Jilid I, Jakarta: Prenhallindo, 1997, hlm.156



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1.



Bisnis global merupakan, suatu proses menjual dan membeli barang atau jasa untuk mendapatkan keuntungan yang dilaksanakan dalam konteks tak terbatas oleh kekuasaan negara, global atau sedunia.



2. Dalam berbisnis secara global pastinya ada tahapan – tahapan yang harus di lakukan jika ingin disebut dengan berbisnis secara global, tahapan globalisasi atau phase model of globalization adalah: a.



Mengekspor



b. Kontrak kerja sama, ada dua jenis kontrak kerjasama yaitu: yang pertama, lisensi yang kedua, warabala (franchise) 6. Aliansi strategi (joint venture) 7. Afiliasi kepemilikan penuh 8. Global strategic partnership 3. Dalam bisnis global pemerintah juga dapat mempengaruhi kegiatan bisnis global dalam banyak hal dan tujuannya tidak lain adalah melindungi perusahaan domestik dari kompetisi asing, dan meningkatkan penghasilan. Peraturan – peraturan pemerintah tersebut contohnya adalah pembatasan investasi dari pihak asing, pembatasan kuota produk yang dapat diimpor oleh negara, tarif pajak yang dikenakan atas produk – produk impor, subbsisdi pemerintah untuk membantu bisnis domestik bersaing dengan perusahaan asing, perlindungan bisnis domestik dari persaingan pasar bebas, instruksi pemerintah yang melarang ekspor atau impor suatu produk tertentu atau seluruh produk dari suatu negara tertentu disebut dengan embargo. Dan masih banyak lagi peraturan pemerintah dalam melindungi perusahaan atau lembaga domestik.



4. Strategi bisnis (atau strategi persaingan) merupakan strategi pada tingkat unit bisnis atau lini produk, yang berfokus pada persaingan antar perusahaan dalam menjual produk – produk perusahaan. Ada banyak teori alam strategi bersaing dan diantaranya adalah teori strategi generik dan teori strategi the new 7-S’s (D’Aveni). Adapun teori strategi generik ada tiga, yaitu: strategi biaya rendah, strategi diferensiasi, dan strategi fokus sedangkan teori the new 7-S’s (D’Aveni) lebih menekankan strategi yang berfokus pada pengembangan kompetensi inti, pengetahuan, dan keunikan aset tidak berwujud untuk menciptakan keunggulan, diantaranya adalah: memberikan kepuasan lebih pada orang yang berkepentingan terhadap perusahaan, sasaran atau possisi yang tepat bagi produk dan jasa – jasa yang di hasilkan perusahaan, strategi dalam memosisikan perusahaan secara cepat di pasar, strategi membuat posisi yang mencengangkan, strategi mengubah pola – pola persaingan supaya pesaing terganggu dengan pola – pola baru yang berbeda, strategi yang mengutamakan perasaan, strategi yang mengembangkan faktor – faktor pendorong atau penggerak strategi. Dan masih banyak lagi strategi yang dilakukan oleh pelaku bisnis agar mampu bersaing dalam konteks global. 5.



Implementasi manajemen dalam bisnis global, terdapat banyak sekali implementasi manajemen pada bisnis global, salah satunya adalah proses manajemen dalam pelaku bisnis atau perusahaan yakni, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan. Dan adapula implementasi fungsi – fungsi manajerial dalam bisnis global yakni, manajer sumberdaya manusia, manajer operasional, manajer pemasaran, manajer informasi, manajer keuangan, dan manajer – manajer lain.



B. Saran 1. Bisnis global merupakan sebuah pengetahuan yang harus dikaji dan dipelajari oleh setiap orang guna mengetahui wawasan ekonomi global. 2. Bisnis merupakan pengetahuan tidak hanya di pelajari atau dikaji tetapi harus di prakatekkan secara langsung.



3. Alangkah baiknya universitas atau perguruan tinggi mengajarkan mahasiswanya cara berbisnis dan memfasilitasi mahasiswanya untuk berbisnis.



DAFTAR RUJUKAN



addaysp. baddaysp.blogspot.com



andoko T.Hani. 2008. Manajemen Edisi 2. Jakarta: PT Indeks



enria. definisiglobalisasi.htm



erlina. herlina-br.blogspot.com



p://kbbi.web.id/bisnis



p://kbbi.web.id/global



adura Jeff. 2007. Pengantar Bisnis Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat Wahjono Sentot Imam. 2008. Manajemen Tata Kelola Organisasi Bisnis. Jakarta: PT Indeks Wikipediabahasaindonesia,ensiklopediabebas.html



illiams, Chuck. 2001. Manajemen. Jakarta : Salemba Empat