Perawatan Mesin Bubut [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

`



LAPORAN PRAKTIKUM PERAWATAN PENGECEKAN AWAL/INSPEKSI MESIN BUBUT



Disusun Oleh: 1. 2. 3. 4. 5.



RULLY APRIL F SONDI ABDUL H TEGUH YULIYAN WAHYU INDRA G YESAYA ADI S



(MS3B/18) (MS3B/19) (MS3B/20) (MS3B/21) (MS3B/22)



Program Studi Sarjana Terapan Teknik Mesin Produksi dan Perawatan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang 2018



`



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di bidang industri, keadaan mesin bubut sangat berperan, terutama di dalam industri permesinan. Misalnya dalam industri otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan, seperti mur, baut, roda gigi, poros, tromol dan lain sebagainya. Aktivitas produkai terkadang mengalami hambatan dikarenakan tidak berfungsinya mesinmesin dan peralatan produksi sebagaimana seharusnya. Untuk menjaga agar kegiatan produksi tetap berlangsung maka perlu diadakan perawatan mesin dan peralatan produksi untuk memaksimalkan fungsi dari mesin dan peralatan yang ada agar jadwal produksi tidak terganggu. Kegiatan perawatan atau pemeliharaan mesin dan peralatan produksi mempunyai peranan penting dalam mendukung beroperasinya kegiatan produksi secara lancar sesuai yang dikehendaki. Oleh karena itu hal yang paling penting dari sebuah mesin adalah perawatannya. Perawatan dilakukan untuk menjaga kondisi mesin dalam keadaan yang baik. Sebelum kegiatan perawatan dilaksanakan, diperlukan kegiatan perencanaan perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana



1.2 .Tujuan 1) Mahasiswa dapat melakukan inspeksi pada mesin bubut 2) Mahasiswa dapat mengerti perawatan pada mesin bubut



1.3 Manfaat Manfaat praktikum ini adalah untuk mengoptimalkan fungsi dari mesin bubut yang ada di Work Shop Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang.



`



BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Bubut Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki populasi terbesar di dunia ini dibandingkan mesin perkakas lain seperti mesin freiss, drill, sekrap dan mesin perkakas lainnya. Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangkan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relative dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak makan (feeding).



2.2 Mesin Bubut Konvensional Mesin bubut konvensional adalah sebuah perkakas yang terbuat dari logam, prinsip kerjanya sama dengan mesin bubut pada umumnya, yang membedakan adalah mesin bubut konvensional ini menghasilkan benda berbentuk silindris. Untuk menjalankan mesin bubut konvensional ini dilakukan dengan cara eretan, dengan beberapa handle yang menempel pada mesin bubut ini, karena mesin bubut ini bersifat konvensional atau sederhana jadi untuk menggunakan belum secara otomatis atau masih menggunakan tangan secara manual. Dengan menggunakan mesin bubut konvensional ini kita dapat mengerjakan bermacam-macam



`



pekerjaan seperti melakukan pembubutan rata, melakukan pembubutan bertingkat dan lainlain. 2.3 Jenis-Jenis Mesin Bubut Dilihat dari segi dimensinya, mesin bubut konvensional dibagi dalam beberapa kategori, yaitu mesin bubut ringan, mesin bubut sedang, mesin bubut standard, dan mesin bubut berat.



Gambar 2.1 contoh mesin bubut ringan (https://kriboasyik.files.wordpress.com/2011/10/mesin_bubut_2.jpg)



Gambar 2.2 contoh mesin bubut sedang (http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTIMegpeE7muF1pnmgwPn1rYOhQLH w5z6Uk0Gfpox9GLrfhhInC)



`



Gambar 2.3 contoh mesin bubut standard (http://www.mesincnc.com/pic_THL1860.jpg.jpg)



Gambar 2.4 contoh mesin bubut berat (https://ferrygedexy.files.wordpress.com/2012/02/biglathe-1.jpg?w=614)



Gambar 2.5 bagian-bagian mesin bubut



`



2.4 Bagian-Bagian Utama Mesin Bubut Bagian utama mesin bubut konvensional pada umumnya sama walaupun merk atau buatan pabrik yang berbeda, hanya saja terkadang posisi handle atau tuas, tombol, tabel penunjukkan



pembubutan



letak/posisinya



berbeda.



Demikian



juga



dengan



cara



pengoperasiannya karena memiliki fasilitas yang sama maka tidak jauh beda. Berikut yaitu bagian-bagian utama mesin bubut (biasa) yang pada umumnya dimiliki oleh mesin tersebut: 2.4.1 Sumbu Utama atau Main Spindle



Gambar 2.6 sumbu utama Sumbu utama atau disebut juga main spindle merupakan sumbu utama mesin tersebut yang berfungsi sebagai dudukan chuck (cekam), plat pembawa, kolet, senter tetap dan lain-lain. 2.4.2 Eretan (Carriage)



Gambar 2.7 eretan



`



Eretan terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang bergerak sepanjang alas mesin, eretan melintang (cross carriage) yang bergerak melintang alas mesin dan eretan atas (top carriage), yang bergerak sesuai dengan posisi penyetelan diatas eretan melintang, kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya. 2.4.3 Kepala Lepas (Tail Stock)



Gambar 2.8 Kepala lepas Kepala lepas digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam bor sebagai penjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser sepanjang alas mesin, porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan tangkai bor untuk dijepit. 2.4.4 Tuas Pengatur Kecepatan Transporter dan Sumbu Pembawa Tuas pengatur kecepatan digunakan untuk mengatur kecepatan poros transporter dan sumbu pembawa. Ada dua pilihan yaitu kecepatan tinggi dan kecepatan rendah. Kecepatan tinggi digunakan untuk pengerjaan benda-benda berdiameter kecil dan



`



pengerjaan penyelesaian, sedagkan kecepatan rendah digunakan untuk pengerjaan pengasaran, ulir, alur, mengkartel dan pemotongan (cut off).



Gambar 2.9 Tuas pengatur kecepatan 2.4.5 Penjepit Pahat (Tool Post) Penjepit pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat, yang bentuknya ada beberapa macam. Jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat empat (4) buah sekaligus sehingga dalam suatu pengerjaan bila memerlukan empat macam pahat dapat dipasang dan disetel sekaligus.



Gambar 2.13 Penjepit paha



t



`



2.4.6 Eretan Atas



Gambar 2.14 Eretan atas Eretan atas berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang sekaligus berfungsi untuk megatur besaran majunya pahat pada proses pembuatan ulir, alur, tirus, champer (pingul) dan lain-lain yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01 mm 2.4.7 Keran Pendingin Keran pendingin digunakan untuk menyalurkan pendingin (coolant) kepada benda kerja yang sedang dibubut dengan tujuan untuk mendinginkan pahat pada waktu penyayatan sehingga dapat menjaga pahat tetap taja, dan panjang umurnya, hasil pembubutanpun halus.



Gambar 2.15 Keran 2.4.8 Roda Pemutar Roda pemutar yang terdapat pada kepala lepas digunakan untuk menggerakkan poros kepala lepas maju ataupun mundur. Berapa panjang yang ditempuh ketika akan



`



maju atau mundur dapat diukur dengan membaca cincin berskala (dial) yang ada pada roda pemutar tersebut. Pergerakan ini diperlukan ketika hendak melakukan pengeboran untuk mengetahui atau mengukur seberapa dalam mata bor harus dimasukkan. 2.4.9 Transporter dan Sumbu Pembawa Transporter atau poros transporter adalah poros berulir segi empat atau trapesium yang biasanya memiliki kisar 6 mm, digunakan untuk membawa eretan pada waktu kerja otomatis, misalnya waktu membubut ulir, alur dan pekerjaan pembubutan lainnya. Sedangkan sumbu pembawa atau poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya eretan.



Gambar 2.16 Sumbu pembawa 2.4.10 Tuas Penghubung Tuas penghubunMg sebagaimana digunakan untuk menghubungkan roda gigi yang terdapat pada eretan dengan poros transporter sehingga eretan akan dapat berjalan secara otomatis sepanjang alas mesin. Tuas penghubung ini mempunyai dua kedudukan. Kedudukan diatas berarti membalik arah gerak putaran (arah putaran berlawanan putaran jam) dan posisi kebawah berarti gerak searah jarum jam. 2.4.11 Eretan Lintang Eretan lintang sebagaimana berfungsi untuk menggerakkan pahat melintang alas mesin atau arah kedepan atau kebelakang posisi operator yaitu dalam pemakanan benda kerja. Pada roda eretan ini juga terdapat dial pengukur untuk mengetahui berapa



`



panjang langkah gerakan maju atau mundurnya pahat. Ukuran mesin bubut ditentukan oleh panjangnya jarak antara ujung senter kepala tetap. Mesin bubut mampu melakukan pembubutan hingga 100 mm.



2.5 Tugas-Tugas Pemeliharaan Seluruh tugas dalam kegiatan pemeliharaan pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam tugas pokok sebagai berikut:: a. Inspeksi (Inspection) b. Kegiatan Teknik (Engineering) c. Kegiatan Produksi (Production) d. Kegiatan Administrasi (Clerical Work) e. Pemeliharaan Bangunan (House Keeping)



2.6 Prosedur Perawatan Sebelum dan Sesudah Pemakaian Mesin Bubut Berikut adalah prosedur sebelum dan sesudah penggunaan mesin bubut: a. Yakinkan bahwa kondisi sumber tenaga berfungsi dengan baik, semua indikator berfungsi baik. b. Yakinkan bahwa kondisi elemen-elemen mesin terpasang pada tempatnya dan berfungsi sebagai unsur gerak mekanis untuk masing-masing keperluan, missal perangkat/perlengkapan (attachment) untuk pembubutan konis, pembubutan ulir, dan sebagainya.



`



c. Lakukan pemanasan (running maintenance) selama ± 5 s/d 10 menit, agar semua komponen menyesuaikan gerakan dan semua pelumas yang ada di bak pelumas sudah beredar melumasi elemen-elemen mesin. d. Jika pemanasan sudah cukup, pasang/jepit benda kerja pada ragum (chuck) yang sudah terpasang pada mesin, dengan posisi sesuai dengan bentuk pengerjaan, dan yakinkan bahwa benda kerja sudah terpasang dengan baik dan kuat. e. Memilih elemen perangkat pengerjaan (attachment) yang akan dipakai. f. Kemudian pasang alat potong pada pemegangnya (tool post), kemudian lakukan setting dengan benda kerjanya. g. Melakukan proses pemotongan, dengan mengatur pemakanan (feed), putaran mesin (rpm) sesuai dengan kecepatan potong, serta kedalaman pemakanan (depth of cut). h. Untuk menjaga keawetan mesin, pada waktu bekerja diwajibkan selalu memeriksa/memberi pelumas pada elemen mesin yang bergerak. i. Jika sudah selesai digunakan mesin dibersihkan dari segala kotoran ,kemudian lumasi bagian-bagian yang perlu agar terbebas dari korosi yang diakibatkan oleh oksidasi.



`



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Hasil Praktikum Berdasarkan praktek perawatan pengecekan awal atau inspeksi mesin bubut ini telah dilakukan inspeksi pada salah satu mesin bubut tipe maximat yang terdapat pada bengkel mesin Politeknik Negeri Semarang. Inspeksi mesin bubut yang dilakukan adalah melakukan pengecekan ringan dan memastikan fungsi dan kerja tiap komponen mesin bubut masih dalam keadaan baik untuk digunakan. Berikut ini adalah data hasil inspeksi mesin bubut dan perlakuan perawatan terhadap masalah yang ditemukan :



No



1



2



Bagian Mesin



Kondisi yang dicek



Solusi Perawatan Memberikan



Putaran menghasilkan



mesin bubut



suara kasar dan berisik



Pemindah gigi



Memindah gigi dan



Pemindahan gigi S4



Membongkar dan



(kecepatan



mengubah kecepatan



dan R4 tidak dapat



memperbaiki gear



putaran)



putaran



berfungsi



box



Putaran mesin



Gigi otomatis



gigi otomatis dan kecepatan makan



Tuas eretan 4



ditemukan



Menghidupkan putaran



Mengecek pemindahan 3



Masalah yang



Beberapa gigi otomatis tidak dapat berfungsi



Putaran tuas toolpost



horizontal,



Mengecek putaran tuas



berat dan tuas eretan



vertical dan



eretan dan toolpost



mengalami



toolpost



kelonggaran (backlash)



pelumas pada transmisi



Membongkar dan memperbaiki gear box Memberikan perlumas pada jalur eretan dan mengencangkan tuas eretan



`



Terdapat 5



Head stock



Mengecek



penyimpangan



kesilindrisan headstock



kesilindrisan 5 mikrometer



Mengecek penguncian 6



Tail stock



tail stock dan putaran tuas tail stock



Mengganti headstock atau mengganti bearing



Tidak terdapat tuas



Memasang tuas



pemutar tail stock



tail stock



-



-



Mengecek ketegak 7



Eretan



lurusan eretan dengan bed



8



9



10



11



Kesumbuan tail



Mengecek kesumbuan



Kesumbuan



stock dangan



antara head stock dan



menyimpang 100



head stock



tail stock



mikrometer



Mengecek pully dan



Kondisi belt retak /



Melakukan



belt motor



pecah-pecah



penggantian belt



-



-



Belt motor



Bed dan landasan eretan



Pompa dan coolant



Mengeser tail stock



Mengecek kerataan bed dan landasan eretan Mengecek kondisi pompa dan kondisi coolant



Mengganti coolant Kondisi coolant kotor



dan membersihkan



dan tidak baik



bak coolat dan pompa



Data hasil praktek yang ditemukan dapat memberikan informasi bagian apa saja yang di inspeksi, cara menginspeksi, masalah yang ditemukan ketika inspeksi dan solusi perawatan yang akan diterapkan setelah selesai inspeksi



`



3.2 Pembahasan Melalui praktek perawatan mesin industri 1 dengan topic pengecekan awal / inspeksi mesin bubut yang telah dilakukan, diperoleh data seperti yang terdapat pada tabel hasil praktek. Inspeksi mesin dilakukan sebagai upaya untuk melakukan perawatan suatu mesin, dalam hal ini adalah mengecek kondisi dan fungsi berbagai komponen pada mesin sehingga apabila ditemukan permasalahan atau kerusakan dapat segera dilaporkan dan ditindak lanjuti melalui perawatan Hasil praktek inspeksi mesin bubut yang telah dilakukan menunjukan beberapa komponen dan bagian yang diinspeksi menemui permasalahan, baik itu masalah yang ringan maupun masalah yang cukup berat. Pada praktek ini praktikan memulai pengecekan mesin dengan cara menguji fungsi beberapa komponen tanpa melakukan pembongkaran. Pengujian yang dilakukan yaitu dengan mencoba putaran mesin, system transmisi mesin, eretan mesin bubut, spindle mesin bubut dan kondisi kebersihan mesin bubut. Melalui pengecekan ini diperoleh berbagai data kondisi terkait dengan mesin bubut yang diinspeksi diantaranya : 1. System transmisi putaran dan pemindahan gigi mengalami masalah yaitu suara motor penggerak yang kasar dan juga beberapa gigi putaran tidak berfungsi atau tidak jalan, sehingga dapat dikatakan bahwa pada system transmisi mesin bubut ini tidak dalam kondisi 100 % normal. Maka dari itu praktikan melaporkan agar dilakukan pelumasan pada gear box dan pengecekan sekaligus perbaikan komponen transmisi yang sudah rusak, salah satu komponen yang memerlukan penggantian adalah belt motor yang sudah retak-retak dan pecah sehingga hal itu rawan putus dan dapat mengganggu proses produksi saat mesin digunakan 2. Eretan mesin bubut didapati masih dalam kondisi yang baik dan lancar, pemutar eretan juga lancer akan tetapi terdapat kelonggaran (backlash) pada pemutar eretan sehingga mempengaruhi ketelitian dalam pembacaan skala dan pergeseran eretan. Selain itu tidak terdapat tuas pemutar pada eretan dan pemutar tail stock, maka dari itu perlu dilakukan pemasangan tuas eretan untuk memudahkan dalam memutar pemutar eretan. Pelumasan



`



landasan dan jalur eretan juga sangat penting dilakukan setelah inspeksi supaya pergerakan eretan dapat semakin lancar dan juga mengurangi keausan akibat gesekan. 3. Pompa dan coolant mesin bubut juga telah dicek, pompa coolant memang dapat bekerja dengan baik akan tetapi kondisi bak coolant dan cairan coolant itu sendiri sangat lah kotor dan tidak layak digunakan sebagai pendingin benda kerja yang dibubut. Berdasarkan kondisi tersebut maka inspeksi ini juga menyarankan untuk melakukan pembersihan pada bak coolant dan mengganti dengan coolant yang baru sehingga pompa dan coolant yang digunakan pada mesin bubut dapat berkerja lebih optimal 4. Kebersihan mesin bubut juga salah satu hal yang perlu diinspeksi karena hal ini juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Melalui pengamatan pada berbagai komponen dan bagian mesin bubut dapat terlihat bahwa kondisi kebersihan mesin kurang terjaga sehingga ditemui banyak debu maupun beram beram hasil pembubutan yang tertinggal pada mesin. Oleh karena kondisi kebersihan mesin yang seperti itu maka praktikan juga telah melakukan pembersihan dan pelumasan komponen mesin bubut sehingga mesin bubut dapat dengan nyaman digunakan dan mesin dapat terawat dengan baik Melalui berbagai inspeksi yang telah dilakukan dapat dianalisis bahwa inspeksi pada suatu mesin sangatlah penting di terapkan, karena inspeksi mesin dapat menentukan tindak lanjut perawatan yang akan dilakukan maupun sebagai cara memeriksa fungsi dan kerja suatu mesin berfungsi dengan baik. Kegiatan inspeksi yang baik dapat membantu menjaga kondisi mesin tetap produktif digunakan dan meminimalisir terjadinya kerusakan yang besar. Kerusakan yang ditemui dalam kegiatan inspeksi dapat segera dilaporkan sehingga dapat segera ditindak lanjuti oleh bagian perawatan mesin tanpa harus menganggu produktifitas kerja mesin.



`



BAB IV KESIMPULAN



Setelah melakukan praktek perawatan mesin industry 1 dengan topic pengecekan awal / inspeksi mesin bubut dapat diperoleh kesimpulan bahwa mahasiswa telah dapat melakukan kegiatan inspeksi mesin bubut dan melakukan perawatan mesin bubut sesuai dengan masalah yang ditemukan ketika melakukan inspeksi. Melalui kegiatan inspeksi dan perawatan mesin bubut ini juga dapat diterapkan pada kondisi mesin-mesin industry lainnya sehingga kinerja suatu mesin dapat dipertahankan dalam kondisi yang produktif untuk bekerja



xx



`



DAFTAR PUSTAKA Henggar Patria A., 2013, Perbaikan Mesin Bubut dan Uji Unjuk Kerja dengan Bahan Besi Pejal, Universitas Diponegoro