Perbanyakan Vegetatif Melalui Batang Dan Daun [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PERBANYAKAN VEGETATIF MELALUI BATANG DAN DAUN (Laporan Praktikum Biologi Pertanian)



RAFLI RIDZKI PERMANA AHMED 2010514210035 Garcinia forbesii



JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2020



DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI………………….....…………………..................................



i



DAFTAR TABEL………….…………………………...............................



ii



PENDAHULUAN…….…………………………………………………...



1



Latar Belakang…….…………………………………………………...



1



Tujuan………….....................................................................................



2



TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................



3



BAHAN DAN METODE……………………............................................



6



Alat dan Bahan…………………………………………………………



6



Alat…….………………………………………………………......



6



Bahan………………………………………………………………



6



Waktu dan Tempat…………………………………………………….



6



Prosedur Kerja…………………………………………………….



6



HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………..............



8



Hasil…………………………………...................................



8



Pembahasan………………………………………………….......



9



KESIMPULAN DAN SARAN……............................................



10



Kesimpulan…………………………......................................



10



Saran…………………………………....................................



10



DAFTAR PUSTAKA



DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Hasil pengamatan perbanyakan vegetatif melalui daun dan batang...........



8



PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu sumber daya yang sering menjadi permasalahan yaitu sumber daya manusia, yangberhubungan erat dengan kualitas manusia yangpada dasarnya sumber daya manusia itu adalah bagian generasimuda



inilah



yang



akan



kepemimpinan



dimasa



yang



akandatang,



dan



kelak



generasi



muda.



Karena



meneruskantongkat



estafet



sehingga



kita



membutuhkan



generasiyang terampil, berakhlak, bermoral serta cintatanah air dan dapat diandalkan di tengahmasyarakat terutama bangsa dan negara(Kurniasari et al. 2014). Pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Sektor pertanian sebagai sumber penghasilan bagi beberapa masyarakat, karena sebagian besar kawasan Indonesia merupakan lahan pertanian. Para petani biasanya menggunakan tanah untuk media (Roidah, 2014). Meningkatnya pendidikan, pengetahuan, dan kesadaran masyarakanakan keamanan pangan, menyebab kan tuntutan masyarakat akan pangan sehat, aman dan bergizi terus meningkat. Akulturasi antara warga perumahan dan masyarakat setempat juga meningkatkan pemahaman akan pangan sehat, aman danbergizi. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa peningkatan produksi pertanian harus diikuti dengan meningkatnya kualitas pangan yang aman, sehat, dan bergizi (Suyadi and Nugroho 2017). Diharapkan nantinya pemuda akan mampu memperbanyak dan menyediakan tamanan melalui tanaman yang sudah ada, dan mampu melakuan manajemen serta perawatan tamanan. Taman



merupakan



elemen



hunian. Taman merupakan tempat untuk berkumpul, berolahraga(Sunoto amembutuhkan belanja ditekan



dan



Nulhakim.



2017).



penting dalam sebuah bermain



Membuat



taman



dan tentu



juga saja



biaya yang tidak sedikit. Biaya tersebut berkaitan dengan



elemen lunak,



elemen



keras ataupun tersebut



akan



lebih



bisa



apabila komponen tanaman hias bisa disediakan secara mandiri.



Kemandirian tersebut bisa dilakukan apabila mereka dibekali



berbagai skill



dan keterampilan



2 dalam hal perbanyakan tanaman hias baik secara vegetatif dan generatif (Yusuf., et. Al, 2016). Perbanyakan tanaman dengan cara setek merupakan perbanyakan tanaman dengan cara menanam bagian-bagian tertentu dari tanaman(Roshetko., et el 2006) Penyediaan bahan tanam asal setek telah demikian populer, karena merupakan cara yangpaling cepat untuk memenuhi kebutuhan bahan tanaman (bibit) dalam jumlah banyak. Pertumbuhan setek dipengaruhi oleh ukuran setek. Panjang setek menentukan jumlah cadangan



makanan yang terkandung dalam setek. (Cahyanti



dan Hamawi, 2016) Tujuan 1. Mengetahui teknik perbanyakan tanaman melalui daun dan batang dengan cara stek. 2. Mengetahui cara pemeliharaan bibit hasil perbanyakan secara vegetatif.



TINJAUAN PUSTAKA



Pembiakan vegetatif yang berasal dari cabang, akar, atau daun, diperlukan suatu tahapan pesemaian untuk membentuk atau menumbuhkan bagian-bagian tinaman yang belum ada. contoh, stek batang yang belum mempunyai akar perlu disemaikan dahulu agar tumbuh akar dan daunnya (Wudianto, 1989). Menumbuhkan stek yang disemaikan perlu dipersiapkan lahan yang memenuhi syarat-syarat khusus, sehingga tercipta kondisi lingkungan mikro dan makro yang baik untuk pertumbuhan stek tanaman. Pembiakan vegetatif dengan stek mudah pemeliharaan dan mudah pengadaan seleksi. Pembibitan melalui stek mempunyai arti penting dalam rangkaian budidaya tanaman, karena pembibitan ini dapat menyiapkan calon tanaman. Bibit itu siap ditanam di lapangan dalam upaya menghadapi berbagai pengaruh dari luar seperti kelemlaban, suhu, dan sinar dengan intensitas yang tinggi. Perbanyakan stek dilakukan menggunakan bagian-bagian vegetatif yang dipisahkan dari pohon tanaman induknya, kemudian ditanam atau disernai pada lahail dengan kondisi) yang menguntungkan, sehingga dapat beregenerasi serta dapat berkembang rnenjacii tanaman yang senpurna dengan sifat-sifat yang sama ciengan taoainan induknya (Wudianto, 1989) Usaha memanipulasi yang dapat dilakukan dalam pembiakan stek pada umumnya menggunakan hormon atau zat pengatur tumbuh kelompok auksin. Dalam upaya menumbuhkan akar, faktor yang mempengaruhi adalah faktor dalam dan luar. Faktor dalam yang mempengaruhi yaitu macam dan umur bahan stek, adanya tunas dan daun, kandungan bahan makanan, kandungan zat pengantur tumbuh dan terbentuknya kalus. Sedangkan faktofluar adalah media perakaran, kelembaba', suhu, cahaya dan faktor pelaksanaan (Hartmann dan Kester, l975) Bagian tanaman yang dipergunakan untuk stek, yaitu akar, daun, dan batang. Stek daun atau tunas ada yang disertai sedikit bagian dari batang. stek batang lunak, yaitu stek.ujung batang yang masih sedikit berkayu, sedangkan stek batang keras



diambil dari cabang yang sudah dewasa pada waktu pertumbuhannya akan terhenti (Kusumo, l984).



4 Auksin dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat ditentukan oleh struktur molekul, yaitu: adanya struktur cincin yang tidak jenuh; adanya rantai keasaman; adanya gugus karboksil (COOH) dari struktur cincin; dan adanya pengaturan ruangan antara struktur cincin dengan rantai keasaman (Kaeffli, Thimann dan Went 1966 dalam Abidin, 1987). Pada tahun 1982, Went dalam Abidin (1987) menemukan sesuatu zat yang berperan dalam hubungannya dengan fototropisme yang disebut auksip. Selanjutnya dikemukakan ohne wuchstoff kein wachstum – Tanpa zat pengatur tumbuh berarti tidak ada.pertumbuhan. Di alam stimulasi auksin pada pertumbuhan koleoptil atau pucuk tanaman. Lebih lanjut telah dikemukakan bahwa indoleacetaldehyde.telah diidentifikasikan sebagai bahan auksin aktif dalam tanaman. Faktor penting dalam pembentukan perakaran stek, yaitu: menyediakan air yang cukup untuk seluruh stek dan mengurangi penguapandari bagian atas seperti daun, persedian udara yang cukup di bagian bawah stek, perkembangan dan pertumbrrhan akar dapat terhenti jika kekurangan oksigen, dan cahaya yang terpencar menyeb ar ratadan suhu optimum yang tetap. Keadaan di atas dapat diperoleh dengan mempergunakan medium akar yang longgar dan bersifat spon, sehingga dapat menahan air banyak tetapi aerasi cukup Auksin merupakan senyawa dengan ciri-ciri mempunyai kemampuan dalam mendukung terjadinya perpanjangan sel pada pucuk dengan struktur kimia indole ring, banyaknya kandungan auksin di dalam tanaman sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman (Abidin, 1987). Auksin sebagai salah satu zat pengatur tumbuh bagi tanaman mempunyai pengaruh terhadap: pengembangan sel, fototropisme, geotropime, apical dominansi, pertumbuhan akar partenokarpi, absission, pembentukan kalus dan respirasi. Pemberian zat pengatur tumbuh pada akar tidak hanya menarnbah panjangnya, tetapi juga memperbanyak akar lateral yang mengakibatkan tanaman tumbuh kerdil dan berbentuk perdu. Perakaran yang



timbul pada stek batang disebabkan oleh dorongan auksin yang berasal dari tunas dan daun. Pemberian hormon dari luar menyebabkan produksi akar bertambah Kusumo, (1984)



5 Dahulu orang berpendapat bahwa pertumbuhan akar didorong oleh daun dan tunas yang tumbuh. Sekarang sudah diketahui bahwa yang mendorong pertumbuhan akar adalah auksin yang tempat pembuatannya ada di daun dan di tunas-tunas yang tumbuh. Pengaruh hormon tumbuh bergairtung pada cara pemakaiannya. Pada kadar rendah tertentu zat tumbuh akan mendorong pertumbuhan, sedarigkan pada kadar tinggi akan menghambat pertumbuhan, meracuni, bahkan mematikan tanaman (Kusumo, 1984). Percobaan memakai hormon pembentuk akar dengan auksin mempunyai pengaruh sama dalam pembentukan akar pada stek batang (Kusurno, 1984). Pemakaian zat pengatur tumbuh dalam pengembangan tanaman secara vegetatif sudah banyak dikenal. Pemakaian IBA dan NAA lebih baik dari IAA karena IBA dan NAA lebih stabil sifat kimia dan mobilitasnya di dalam tanaman, pengaruhnya lama dan tetap berada di dekat tempat pemberian dan tak menyebar ke bagian stek lain, tidak mempengaruhi pertumbuhan yang lain, mendapatkan akar yang subur dengan struktur biasa, sedangkan IAA dapat tersebar ke tunas-tunas dan menghalangi perkembangan serta pertumbuhan tunas. Penggunaan zat pengatur tumbuh perlu diperhatikan konsentrasinya, zat pembbwanya, waktu penggunaan dan bagian tanaman yang diperlukan. zat pengatur tmbuh dapat. merangsang terbentuknya



akar



adventif



(Kusriningrum



dan



Harjadi,



1973).



BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Alat 1. Buku gambar, sebagai media untuk menggambar tanaman praktikum. 2. Alat tulis, sebagai alat untuk menggambar dan menulis materi. 3. Cutter atau gunting tanaman, sebagai alat memotong daun/tangkai yang tidak perlu 4. Gelas air mineral, sebagai wadah untuk tanaman praktikum. 5. Lembar laporan sementara. Bahan 1. Batang melati Jakarta (Jasminum angulare), sebagai tanaman praktikum minggu ini. 2. Cocor bebek (Kalanchoe pinnata), sebagai tanaman praktikum minggu ini. 3. Air, untuk menyiram tanaman. 4. Media: tanah, pupuk kandang dan sekam, sebagai media tanam tanaman praktikum Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari senin, tanggal 9 November 2020 pukul 16.00 s/d 17.40 secara daring menggunakan aplikasi Zoom. Prosedur Kerja



Perbanyakan melalui Daun 1. Daun dipotong dengan menggunakan cutter. 2. Menyiapkan media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 1:1:1. 3. Menyiapkan wadah tanam berupa gelas air mineral yang di bagian bawahnya dilubangi dan kemudian diisi dengan media tanam. 7 4. Menanam 2 daun per media tanam. 5. Menjaga kelembaban dan memelihara selama 8 minggu. 6. Mengamati pertumbuhan tunas dan akar pada masing-masing stek daun. Perbanyakan melalui Stek Batang 1. Batang dipotong dengan menggunakan cutter/gunting tanaman. 2. Menyiapkan media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan sekam dengan perbandingan 1:1:1. 3. Menyiapkan wadah tanam berupa gelas air mineral yang di bagian bawahnya dilubangi dan kemudian diisi dengan media tanam. 4. Menanam 1 batang per media tanam. 5. Menjaga kelembaban dan memelihara selama 8 minggu. 6. Mengamati pertumbuhan tunas dan akar pada masing-masing stek batang.



HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tabel 1. Hasil pengamatan perbanyakan vegetatif melalui daun dan batang. Gambar Klasifikasi Domain : Eukaryota Kingdom: Plantae Order : Lamiales Family : Oleaceae Genus : Jasminum Species : J. angulare



Batang Melati Jakarta (Jasminum angulare)



9 Tabel 1. Lanjutan Gambar



Klasifikasi



Domain : Eukaryota Kingdom: Plantae Order : Saxifragales Family : Crassulaceae Genus : Kalanchoe Species : Kalanchoe pinnata



Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata)



Pembahasan



Tanaman melati jakarta dan cocor bebek dapat tumbuh dengan cara vegetatif. Tentunya ada syarat-syarat tertentu agar mereka dapat tumbuh dengan baik. Dari cara penanamannya, media tanamnya, mengatur air dan suhu. Berikut adalah syarat-syarat agar praktikum perbanyakan tanaman secara vegetatif ini berhasil. Melati Jakarta Melati jakarta dengan nama latinnya (Jasminum angulare) dapat tumbuh secara vegetatif dengan batangnya. Caranya adalah sebagai berikut. 1.



Menggunakan batang yang sudah menjadi kayu (berwarna coklat), jika menggunakan batang yang berwarna hijau maka perkembangan secara vegetatif tidak berhasil.



2.



Menyisakan 2/3 daun. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penguapan air dalam tanaman. Jika Lebih dari 3, kemungkinan tidak akan tumbuh dengan baik, 10



3.



Harus ada mata tunas di batangnya. Jika tidak ada, pertumbuhan kemungkinan akan gagal.



Cocor Bebek Cocor bebek dengan nama latinnya (Kalanchoe pinnata) dapat tumbuh secara vegetatif dengan daunnya. Caranya adalah sebagai berikut. 1.



Menggunakan daun sesuai dengan ukuran wadahnya. Jika daunnya kebesaran bisa disesuaikan dengan cara dipotong menggunakan pisau/cutter.



2.



Bagian bawah daun diletakkan di media yang sudah disediakan. Pangkal daun ditanam didalam tanah agar akar cocor bebek dapat tumbuh dengan baik.



KESIMPULAN DAN SARAN



Kesimpulan 1.



Melati jakarta dapat tumbuh secara vegetatif dengan cara menanam batangnya.



2.



Cocor bebek dapat tumbuh secara vegetatif dengan cara menanam daunnya. Saran Saran untuk pertemuan minggu ini adalah langsung mulai praktikum dengan



waktu yang sudah ditentukan.



DAFTAR PUSTAKA



Agus Suprapto, Neliti, 2004. Auksin : Zat Pengatur Tumbuh Penting Meningkatkan Mutu Stek Tanaman. Mulono Apriyanto, Marlina Marlina, Muhammad Arpah – Celebes Abdimas, Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2020. Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Di Desa Pekan Kamis Kelurahan Tembilahan Barat NH Prastowo – Academia.edu, 2006. Tehnik pembibitan dan perbanyakan vegetativ tanaman buah Nurul Aeni, Syafrullah Salman, Miftah Dieni Sukmasari – Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Dan Peternakan, 2017. Cara Perbanyakan Vegetatif Dan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Tunas Pada Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia swingle). RU Nugraha, AD Susila - Jurnal Hortikultura Indonesia, 2015. Sumber Sebagai Hara Pengganti AB mix pada Budidaya Sayuran Daun Secara Hidroponik.