Perbedaan Antara Iodometri Dan Iodimetri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Istiana Maulidah Kelas : XIII AKA



Perbedaan antara Iodometri dan Iodimetri Iodimetri dan Iodometri menggunakan larutan titran yang sama yaitu larutan I2, perbedaannya terletak pada caranya. Iodimetri menggunakan titrasi cara langsung, dimana langsung dititrasi dengan larutan I2 dan penambahan indicator kanji di awal penitaran.  Penambahan indikator kanji di awal di karenakan kanji tidak akan mengadsorbsi I2 dalam larutan. Zat-zat yang mungkin dititrasi dengan metode ini adalah zat yang merupakan pereaksi pereduksi (reduktor) yang cukup kuat dititrasi secara langsung dengan menggunakan larutan Iodium diantaranya adalah Tio (Na2S2O3), Arsenat (III), Antimon (III), Sulfida, Sulfit, Timah-Putih (II) dan Ferisianida (Fe(CN)2. Sementara Iodometri menggunakan cara yang tidak langsung yang mana menggunakan larutan Na2S2O3 sebagai larutan titran keduanya. Dengan cara yang tidak langsung itu, mekanismenya begini, jadi dibuat larutan titrat ditambah dengan larutan titran 1 di dalam erlenmeyer, baru untuk selanjutnya dititrasi dengan larutan titran kedua.



Penambahan



indikator kanji di akhir di karenakan kanji akan mengadsorbsi I2 dalam larutan. Sehingga I2 tidak dapat bereaksi dengan Na2S2O3. Sehingga TAT dapat diamati dengan mudah, jika penambahan di awal ketika masih banyak terdapat iodin dalam larutan, maka sejumlah besar senyawa iod-kanji yang terbentuk akan bereaksi lambat dengan tiosulfat.  Penambahan amilum sebaiknya dilakukan saat menjelang akhir titrasi, dimana hal ini ditandai dengan warna larutan menjadi kuning muda (dari oranye sampai coklat  akibat terdapatnya I2 dalam jumlah banyak), alasannya amilum-I2 terdisosiasi sangat lambat akibatnya banyak I2 yang akan terabsorbsi oleh amilum jika amilum ditambahkan pada awal titrasi.  Auto



Indikator (warna dari pereaksinya sendiri), apabila pereaksinya sudah mempunyai



warna yang kuat, kemudian warna tersebut hilang atau berubah bila direaksikan dengan zat lain maka pereaksi tersebut dapat bertindak sebagai indikator. Larutan I2 yang berwarna kuning coklat, titik akhir dapat diketahui dari awal terbentuknya atau hilangnya warna kuning, perubahan warna ini bisa dipertajam dengan larutan amilum atau kloroform atau karbon tetraklorida sehingga mempermudah untuk mengamatinya.







I2 dengan amilum berwarna biru, sedangkan amilopektin dengan I2 berwarna ungu.







I2 larut dalm kloroform atau karbon tetraklorida berwarna ungu.



Iodometri



Iodimetri



Termasuk kedalam Reduktometri Larutan Na2S2O3 (Tio) sebagai penitar



Termasuk kedalam Oksidimetri



titik akhir. Termasuk kedalam Titrasi tidak langsung



penitaran Termasuk kedalam Titrasi langsung



Oksidator sebagai titrat Titrasi dalam suasana asam Penambahan KI sebagai zat penambah Titran sebagai reduktor TAT hingga berwarna bening



Reduktor sebagai titrat Titrasi dalam suasana sedikit basa/netral Penambahan NaHCO3 sebagai zat penambah Titran sebagai oksidator TAT jika muncul warna ungu atau biru



Larutan  I2  sebagai Penitar (Titran) (Titran) Penambahan Indikator Kanji disaat mendekati Penambahan Indikator kanji saat awal