9 0 150 KB
PERBEDAAN EYD DAN PUEBI
DISUSUN OLEH ZAENAB ASHRAF ABDALLAH 1710211060 HANNY MUTIARAYNI BALGA 1710211065 SYAMSI JELLENA AISADEWI 1710211068 ZULVANKA RAHMA DINA 1710211070
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
No.
Aspek yang dianalisis
EYD
PUEBI
1.
Penambahan huruf vokal
ai, au, dan ao.
ai, au, ao, dan ei.
Pemakaian huruf konsonan k
“k melambangkan
penghilangan “k
dalam kata
bunyi hamzah”
melambangkan
diftong 2.
bunyi hamzah” 3.
Pemakaian huruf konsonan x
Tidak ada hal yang
Huruf x pada posisi
dalam kata
mengaturnya
awal kata diucapkan [s]
4.
Penulisan huruf kapital dalam
tidak termasuk
huruf pertama unsur
penulisan nama orang
julukan
nama orang, termasuk julukan Misalnya : Dewa Pedang
5.
Penulisan huruf kapital dalam
Tidak ada hal yang
penambahan
penulisan nama orang
mengaturnya
penjelasan huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna ‘anak dari’ seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas Misalnya : Abdul bin Zaini, Mutiara dari Selatan
Penulisan huruf miring pada
Huruf miring dalam
Huruf miring dipakai
kalimat
cetakan dipakai untuk
untuk menuliskan
menuliskan kata atau
kata atau ungkapan
ungkapan ‘yang
‘dalam bahasa
bukan bahasa
daerah atau bahasa
Indonesia’
asing’
Penulisan huruf tebal dalam
Tidak ada hal yang
Penambahan
tulisan yang sudah ditulis miring
menjelaskan
klausul “Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. Misalnya : Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti ‘dan’.”
Penggunaan huruf miring untuk
Terdapat klausul
Tidak ada hal yang
menegaskan atau
“Huruf tebal tidak
mengaturnya.
mengkhususkan huruf, kata atau
dipakai dalam
kalimat.
cetakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata; untuk keperluan itu digunakan huruf miring.”
Penggunaan titik koma (;)
perincian tanpa
penggunaan titik
penggunaan kata dan
koma (;) tetap menggunakan kata dan
Penggunaan tanda hubung (-)
tidak ada hal yang
tidak dipakai di
mengaturnya
antara huruf dan angka, jika angka
tersebut melambangkan jumlah huruf Misalnya: LP2M LP3I .
Penggunaan tanda elipsis ( … )
kalimat yang
menulis ujaran yang
terputus-putus
tidak selesai dalam dialog
.