5 0 199 KB
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen sumber daya manusia Yang dibimbing oleh Bapak Dr. Sueb, M.kes.
Disusun oleh : Offering Gw Yheni sapitri
130342603478
Yoga Adetya Gumelar
120342422500
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM S1 BIOLOGI FEBRUARI 2016
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR Yheni Sapitri, Yoga Adetya Gumelar dan Sueb* Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang, Malang, Indonesia. E-mail: [email protected], [email protected] & [email protected] Abstrak: perencanaan karir adalah sebuah proses yang berkelanjutan ketika seorang individu mengembangkan konsep pekerjaan sebagai hasil dari keahlian atau kemampuan, kebutuhan, motivasi, dan aspirasi dari nilai pemikirannya sendiri. Sedangkan pengembangan karir adalah aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. karir merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat, arena karir merupakan penyumbang pemasukan dalam hidupnya. Makalah ini bertujuan untuk memahami perencanaan dan pengembangan karir, manfaat perencanaan dan pengembangan karir, peran perusahaan dalam perencanaan karir dan macam – macam pengembangan karir. Manfaat yang didapatkan dari proses perencanaan dan pengembangan karir adalah mampu mendorong pertumbuhan karir, menunjang persiapan matang sebelum berkarir serta membantu kelancaran pencapaian tujuan berkarir. Dalam berkarir, perusahaan berperan besar terhadap perencanaan dan pengembangannya karena ia bertanggung jawab untuk menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk menjadi sukses dalam perencanaan karir karyawannya. Macam pengembangan karir ada dua, yaitu pengembangan karir secara individu dan pengembangan karir secara organisasional. Kata kunci: perencanaan dan pengembangan karir, pentingnya karir, manfaat perencanaan karir, peran perusahaan, macam pengembangan karir.
CAREER PLANNING AND DEVELOPMENT Mirza Yanuar Rizky, Yoga Adetya Gumelar and Sueb* Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Malang, Malang, Indonesia. E-mail: [email protected], [email protected] & [email protected] Abstract: career planning is a continuous process of discovery in which an individual develops his own occupational concept as a result of skills or abilities, needs, motivation and aspiration of his own value system. Meanwhile, career development is an activities to advance individual career planning. Career is really important for individual needs, as a career is all the jobs held during the life of a person in his work. The purposes of the paper are to know about the importance of career, benefits of career planning and development, the role of the organization in career planning and types of career development. The benefits from the process of planning and career development including promoting career growth, proper preparation before a career and help to achieve a lot of career goals. In a career, the organizations are responsible for providing the necessary resources to be successful in the employees’ career planning. There are 2 kinds of career development, individual career development and organizational career development. Keywords: Planning and Career Development, The Importance of Career, Benefits of Career Planning, The Roles of Company, Types of Career Development.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar belakang Karir adalah pekerjaan yang dilakuakan oleh seseorang selama kehidupannya.
Karir merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan
seseorang. Karir seringkali menjadi suatu gengsi dan kebanggaan tersendiri bagi seesorang, karena hasil yang diinginkan dalam karir adalah penghasilan. Jabatan posisi seeorang dalam karirlah yang menjadi kebanggaan. Apalagi di era global memasuki tututan masyarakat economi asia yang nantinya kebutuhan hidup akan semakin meningkat, sehingga sesorang akan berlomba mencapai posisi dan jabatan yang lebih tinggi dalam karirnya guna memenuhi kebutuhan hidup. Karir tidaklah hanya sekedar memperolah pekerjaan dan posisi atau jabatan. Karir memiliki pandangan dan tujuan jangka panjang terkait dengan tujuan kehidupan seseorang. Perencanaan dalam karir sangat diperlukan untuk mencapai tujuan dan alur yang sesuai dengan keinginan agar tercapai kesuksesan. Semakin matang perencanaan karir seseorang akan semakin mudah dalam pengembangannya gunna memperbaiki hal-hal yang berkaitan dengan karir. Karir sesungguhnya bukan sesuatu yang kita dapatkan, namun karir itu sesuatu yang harus diciptakan dan sebelumnya harus dirancang. Dalam pengertian ini karir itu sangat perlu dirancang, dengan perkataan lain sangat perlu direncanakan. Merencanakan karir bukanlah mudah, perlu adanya penyesuaian dengan pendidikan serta ketrampilan yang dimiliki seseorang untuk kemudian dijalankan berdasarkan pandangan ke depan. Jadi, perencanaan karir dapat dikatakan
sebagai
suatu
kemampuan
untuk
melihat
masa
depan,
memvisualisasikannya sedemikian rupa untuk menetapkan apa yang kita inginkan dan ingin kita capai dimasa depan. Karir sesuatu yang menyangkut masa depan dalam perspektif jangka panjang yang harus direncanakan sejak jauh-jauh hari, merencanakan kemana kita ingin melangkah dan apa yang ingin kita capai. Perencanaan karir (career planning) adalah suatu
prosesdimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkahlangkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanan
karir juga
membutuhkan.( Antoniu, Eliza. 2010). konsep karir itu konsep yang netral, oleh sebab itu terdapat karir yang baik dan terdapat pula karir yang tidak baik. Ada perjalanan karir yang lambat, ada pula yang cepat, tetapi tentu saja semua orang mendambakan memiliki karir yang baik dan bila mungkin bergulir dengan cepat. Karir dapat diletakkan dalam konteks organisasi secara formal, tetapi karir dapat pula diletakkan dalam konteks yang lebih longgar dan tidak formal. Berikut akan diberikan pemahaman tentang pengertian perencanaan dan pengembangan karir, tahap yang dipenuhi untuk merencanakan karir, manfaat yang didapatkan dari perencanaan karir, merencanakan karir yang baik serta faktor yang mendukung. Perencanaan karir dapat dikatakan sebagai suatu kemampuan untuk melihat
masa
depan,
memvisualisasikannya
sedemikian
rupa
untuk
menetapkan apa yang kita inginkan dan ingin kita capai dimasa depan. Jadi karir lebih dari sekedar rangkaian suatu pekerjaan atau jabatan. Karir sesuatu yang menyangkut masa depan dalam perspektif jangka panjang yang harus direncanakan sejak jauh-jauh hari, merencanakan kemana kita ingin melangkah dan apa yang ingin kita capai. 1.2.
Rumusan masalah Berdasarkan permasalahan dari latar belakang diatas maka rumusan
masalah yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Apa yang dimaksud dengan perencanaan dan pengembangan karier? Apa manfaat perencanaan karir dan pengembangan karir? Apakah macam pengembangan karir? Bagaimanakah peran perusahaan/instansi dalam perencanaan dan
pengembangan karir? 1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan permasalahn diatas tujuan pembuatan makalah ini sebgai berikut: 1. Memahami pengertian perencanaan dan pengembangan karir. 2. Memahami manfaat perencanaan career dan pengembangan karir. 3. Memahami berbagai macam pengembangan karir 4. Memahami peran perusahaan/instansi dalam perencaan dan pengembnagan karir
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian perencanaan dan pengembangan karier Perencanaan karier terdiri atas dua suku kata, yaitu perencanaan dan karier. Perencanaan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan rencana
atau kegiatan - kegiatan
yang
akan
dilakukan
pada
masa
mendatang. Karir adalah pekerjaan yang dilakuakan oleh seseorang selama kehiduanya. Komponen utama dalam karir terdiri atas alur karir, tujuan karir, perencanaan karir dan pengembangan karir. Alur karir merupakan pola pekerjaan yang membentuk karir seseorang. Tujuan karir merupakan pernyataan atau target seseorang untuk meraih posisi masa depan dimana seseorang berupaya mencapai target tersebut dalam kehidupan karirnya. Dalam proses pencapaiannya terlebih dahulu karir harus direncanakan agar karir sesuai dengan kemmapuan serta keinginannya.
Perencanaan adalah
proses ketika seseorang menyeleksi, merencanakan dan menganalisis tujuan karir dan arus karir untuk mencapai tujuan tersebut, sedangkan pengembangan karir menurut edy (2008) adalah proses dimana individu melakukan penilaian terhadap kelebihan dan kelemahan serta perjalanan rencana karir bagi pegawai atau organisasi guna perbaikan. Proses perencanaan karir ini merupakan suatu tahapan penting seseorang baik kelompok maupun individu sebelum menentukan dan memulai karir. Dengan proses perencanaan ini seseorang harus mengidentifikasi kemampuan dengan menggabungkan aspirasi dari orang disekitarnya untuk mengembangkan
karir
sesuai
dengan
kemapuan
dan
kebutuhannya.
Melaluipenilaian dankonselingindvidu akan lebih mampu dan percaya diri dalam merencanakan serta mengembangakan karir yang diinginkan. Organisasi juga perlu mengidentifikasi kebutuhan dan peluang stafnya untuk merencanakan dan memastikan informasi yang diperlukan melalui pelatihan yang sesuai untuk pengembangan karir seluruh karyawannya. Menurut antoniu
(2010)
perencanaan
karir
harus
menghubungkan
kebutuhan
danaspirasi
individu
dengan
kebutuhan
dan
peluang
organisasi,
mengevaluasidan menginformasikan kebutuhan staf pada perencanaan karir, melalui upaya pengembangan individu dengan program pelatihandan pengembangan. Menurut Antoniu (2010) Perencanaan karir individu menurut zlate dapat ditelusuri melalui lima langkah : 1. Penilaian diri sendiri (self-assessment) adalah pengumpulan informasi tentang diri sendiri yang meliputi nilai, minat dan keterampilan kemudian penilaian berkelanjutan dan pelaporan kepada orang lain; 2. Mencari peluang (exploring opportunities) melibatkan pengumpulan informasi tentang peluang yang ada di dalam maupun di luar organisasi (pelatihan dan metode pengembangan lainnya); 3. Membuat keputusan dan menetapkan tujuan pada jangka pendek dan jangka panjang untuk kebutuhan pelatihan, perubahan pekerjaan / departemen dan lain – lain; dan 4. Perencanaan terdiri dari menentukan cara dan sarana untuk mencapai tujuan, mengingat konsekuensinya, menetapkan tenggat waktu dan kebutuhan sumber daya 5. Mengejar tujuan prestasi, tindakan oleh individu untuk keberhasilan dan kegagalan nya dan membuat keputusan untuk mempertahankan atau mengubah karir. 6. Karir amatlah penting bagi pegawai maupun bagi organisasi. Bagi pegawai, karir bahkan dianggap lebih penting dari pada pekerjaan itu sendiri. Seorang pegawai bisa meninggalkan pekerjaannya jika merasa prospek keriernya buruk. Pegawai mungkin akan tetap rela bekerja di pekerjaan yang tidak disukainya asal ia tahu ia mempunyai prospek cerah
dalam
karirnya.Sebaliknya,
bagi
organisasi,
kejelasan
perencanaan dan pengembangan karir pegawai akan membawa manfaat langsung terhadap efisiensi manajemen. Pergantian (turn over) pegawai cenderung lebih kecil di perusahaan yang sangat memperhatikan
pengembangan karir pegawainya. Di samping itu, penanganan karir yang baik oleh organisasi akan mengurangi tingkat frustasi yang dialami oleh pegawai dan meningkatkan motivasi kerja mereka. Oleh karena itu, manajemen karir bukan hanya menjadi kewajiban bagi organisasi, tetapi juga merupakan kebutuhan yang sama pentingnya dengan kebutuhan lainnya. Hal inilah yang menunjukkan mengapa karir sangat penting untuk dilakukan. Setelah melakukan perencanaan karir seseorang ataupun suatu organisasi dituntut untuk melakukan pengembangan karir untuk perbaikan. Pernyataan tersebut didukung oleh handoko (1998:130) implemenasi rencana karir memerlukan pengembangan karir. Pengembangan karir ini merupakan upaya seorang personal atau karyawan untuk mencapai rencana karir. 2.2 . Manfaat perncanaan karir dan pengembangan karir 2.2.1. Manfaat perencanaan karir Perencanaan karir sebagaimana telah diuraikan di atas jelas sangat bermanfaat tidak hanya bagi para karyawan/anggota organisasi dalam pelaksanaan tugasnya, tetapi juga bagi organisasi sendiri secara keseluruhan. Bila dirinci, berbagai manfaat perencanaan karir dapat dikemukakan sebagai berikut: Dengan perencanaan karir maka akan membantu mengembangkan
karyawan yang dapat dipromosikan atau memiliki potensi. Menurunkan perputaran karyawan (“turnover”). Perhatian terhadap karir individual dalam perencanaan karir yang ditetapkan dapat meningkatkan loyalitas pada organisasi. Dengan demikian memungkinkan menurunkan
“turnover” atau perputaran karyawan di dalam organisasi bersangkutan. Mengungkap potensi karyawan. Dengan adanya perencanaan karir yang jelas dan mantap akan dapat mendorong para karyawan secara individual maupun kelompok untuk menggali kemampuan potensial masing-masing
untuk dapat mecapai sasaran karir yang diinginkan. Mendorong pertumbuhan. Perencanaan karir yang baik akan dapat mendorong semangat kerja karyawan untuk tumbuh berkembang. Dengan demikian motivasi karyawan dapat dipelihara.
Memuaskan kebutuhan karyawan. Dengan adanya perencanaan karir berarti adanya penghargaan terhadap individu karyawan, yang berarti pula adanya pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi individu. Hal inilah yang akan dapat memuaskan karyawan, yang pada dasarnya hal semacam
itu adalah kebutuhan karyawan juga. Membantu pelaksanaan rencana
kegiatan
yang
telah
disetujui.
Perencanaan karir dapat membantu para anggota kelompok agar siap untuk jabatan-jabatan lebih penting. Persiapan ini akan membantu pencapaian rencana kegiatan yang telah disetujui (siagian, 2008) 2.2.2. Manfaat pengembangan karir Mengenai pengembangan karir pada dasarnya sama dengan apa yang dikemukakan di atas, namun untuk manfaat pengembangan ini ada kekhususan karena sudah menyangkut kegiatan pendidikan dan latihan. Manfaat tersebut sebagai berikut:
Meningkatnya kemampuan karyawan. Dengan pengembangan karir melalui pendidikan dan latihan, akan lebih meningkat kemampuan intelektual maupun keterampilan karyawan yang dapat disumbangkan
kepada organisasi. Meningkatnya suplai karyawan yang berkemampuan. Jumlah karyawan yang lebih tinggi kemampuannya dari sebelumnya akan menjadi bertambah, sehingga memudahkan pihak pimpinan (manajemen) untuk menempatkan dalam job atau pekerjaan yang lebih tepat. Dengan demikian suplai karyawan yang berkemampuan bertambah dan jelas akan dapat meuntungkan organisasi.
2.3. Macam pengembangan karir Pada tahapan pengembangan karir juga ditemui dua tipe, yaitu pengembangan karir secara individual dan organisasional (siagian, 2008). Dalam setiap tahapannya memiliki kegiatan yang sangat mendukung pengembangan karir. 2.3.1. Pengembangan karir secara individual
Pengembangan
karir
secara
individual.
Ada
enam
kegiatan
pengembangan karir secara individual yaitu sebagai berikut: 1. Prestasi kerja, kegiatan paling penting untuk memajukan karir berupa prestasi kerja yang baik, karena hal ini mendasari semua kegiatan pengembangan karir lainnya kemajuan karir sangat tergantungpada prestasi. 2. Exposure, kemajuan karir juga ditentukan oleh exposure. Exposure berarti menjadi dikenal oleh orang-orang yang memutuskan promosi, transfer dan kesempatan karir lainnya. Tanpa exposure, karyawan yang berprestasi baik mungkin tidak memperoleh kesempatan untuk mencapai sasaran-sasaran karirnya. Para manajer mendapatkan exposure terutama melalui prestasi, laporan tertulis, presentasi lisan, kerja panitia, pelayanan masyarakat, dan bahkan lama jam kerja mereka. 3. Permintaan
berhenti
bekerja,
bila
seorang
karyawan
melihat
kesempatan karir yang lebih besar di tempat lain, permintaan berhenti mungkin merupakan suatu cara untuk mencapai sasaran karir. Banyak karyawan terutama para manajer professional berpindah perusahaan sebagai strategi karir mereka. Bila hal itu dilakukan efektif, mereka biasanya mendapatkan promosi, kenaikan gaji, dan pengalaman baru. Permintaan berhenti untuk melanjutkan karir dan pengalaman baru. Permintaan berhenti untuk melanjutkan karir diperusahaan lain sering disebut leveraging. Bagai manapun juga, bila teknik ini terlalu sering digunakan akan merugikan karyawan sendiri. 4. Kesetiaan pada organisasi, dalam banyak organisasi, orang-orang meletakan kemajuan karir tergantung pada kesetiaan organisasional. Kesetiaan organisasional rendah pada diri para sarjana baru (yang mempunyai pengharapan tinggi, sehingga sering kecewa dengan perusahaan pertama mereka) dan para professional (yang kesetiaan pertamanya adalah pada profesi mereka). Dedikasi jangka panjang terhadap perusahaan yang sama akan menurunkan tingkat perputaran tenaga kerja
5. Mentor dan sponsor, seorang mentor adalah orang yang menawarkan bimbingan karir informal. Karyawan atau mentor dalam banyak perusahaan menyadari bahwa hubungan diantara mereka ada dan berguna bagi pengembangan karir. Bila mentor dapat menominasi karyawan untuk kegiatan pengembangan karir, seperti program latihan, transfer, atau promosi maka dia sponsor. Seorang sponsor adalah orang dalam organisasi yang dapat menciptakan kesempatan pengembangan karir bagi orang lain. Sering sponsor karyawan adalah atasan langsung. 6. Kesempatan untuk
berkembang,
bila
karyawan
meningkatkan
kemampuan, missal melalui program latihan, pengambilan kursus atau penambahan gelar, maka berarti mereka memanfaatkan kesempatan untuk tumbuh. Hal ini berguna untuk baik bagi departemen personalia dalam pengembangan sumberdaya manusia internal maupun bagi pencapaian rencana karir karyawan. 2.3.2. Pengembangan karir secara organisasional Singkronisasi dalam organisasi/perusahaan dengan karyawan
tidak
sepatutnya dilakukan secara individual, melainkan pihak yang berwenang dalam organisasi sangat perlu untuk mengatur perkembangan karir karyawan/ attau anggota organisasi. Misalnya dengan mengadakan program latihan, kursus pengembangan karir dan sebagainya. Dalam hal ini lebih mantap lagi apabila pihak pimpinan organisasi dapat menyetujui dan merestui program departemen personalia tersebut. Dengan demikian pihak menejemen (pimpinan) selalu ”well-informed” mengenai upaya karir personalia dalam organisasinya. Sebagaian besar organisasi mengarahkan program perencanaan karir untuk mencapai satu atau lebih tujuan berikut ini: 1. Pengembangan tenaga berbakat yang tersedia secara lebih efektif 2. Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirkan jalur-jalur karir tradisional atau karir yang baru
3. Pengembanagn sumber daya manusia yang lebih efisien didalam dan diantara divisi dan atau lokasi geografis 4. Meningkatan kinerja malalui pengalaman on the job training yang diberikan oleh perpindahan karir vertikal dan horisontal 5. Peningkatan loyalitas dan motivasi karyawan menyebabkan merosotnya putaran karyawan; dan 6. Sebuah metode penentuan kebutuhan
pelatihan
dan
pengembangan. Dalam hal tanggung jawab, pengembangan karir dibedakan menjadi dua pendekatan yaitu: 1. Dengan pendekatan tradisional
Perencanaan pengembangan karir disusun dan ditetapkan oleh organisasi/ perusahaan secara sepihak.
Pelaksanaan pengembangan karir tergantung sepenuhnya pada organisasi.
Kontrol hasil pengembangan karir dilakukan secara ketat oleh organisasi
Pengembangan karir diartikan dan dilaksanakan melalui kegiatan promosi ke jenjang/ posisi yang lebih tinggi.
2. Dengan pendekatan baru
Pengembangan karir harus diterima bukan sekedar berarti promosi ke jabatan/ posisi yang lebih tinggi. Disini, pengembangan karir untukmemotivasi untuk maju dalam bekerja dilingkungan suatu organisasi
Sukses karir yang dimaksud diatas berarti seorang pekerja mengalami kemajuan dalam bekerja, berupa perasaan puas dalam suatu atau setiap jabatan/ posisi yang dipercaya oleh organisasi. Karena dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Sukses dalam pengembangan karir yang berarti mengalami kemajuan dalam bekerja, adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan/ keahlian, sehingga menjadi lebih berprestasi/ produktif sebagai pekerja yang kompetitif.
Para pekerja harus menyadari bahwa untuk memperoleh kemajuan dalam bekerja merupakan tanggung jawabnya sendiri. Dengan kata lain, pengembangan karir berada ditangan pekerja masing-masing, yang memerlukan kemampuan mengelola (manajemen) diri sendiri.
2.4. Peran perusahaan/instansi dalam perencanaan dan pengembangan karir. Menurut hollenbeck(dalam antoniu, 2010) karyawan, manajer dan organisasi berbagi tanggung jawab untuk merencanakan karir. Suatu kesatuan ini akan menampakkan perannya masing – masing dalam perencanaan dan pengembangan karir. Suatu kesatuan ini dapat juga disatukan menjadi peran perusahaan. Karir adalah semua pekerjaan yang dipegang seseorang selama kehidupan dalam pekerjaannya. Komponen utama karir terdiri atas alur karir, tujuan karir, perencanaan karir dan pengembangan karir. Alur karir adalah pola pekerjaan yang berurutan yang membentuk karir seseorang. secara umum dapat dikatakan bahwa suatu karir akan berisi kenaikan tingkat dari tanggung jawab, kekuasaan dan pendapatan seseorang Pandangan yang lebih luas daripada karir adalah sebagai suatu rangkaian atas sikap dan prilaku yang berkaitan dengan aktifitas pekerjaan dan pengalaman sepanjang kehidupan seseorang. Konsep baru tentang karir adalah protean career yaitu karir yang senantiasa berubah seiring berubahnya minat, kemampuan, nilai dan lingkungan kerja seseorang. karir adalah usaha yang bersifat formal, terorganisir, dan terencana, untuk meraih keseimbangan antara kebutuhan karir individu dan kebutuhan organisasional. Lebih lanjut. Tujuan karir
merupakan pernyataan tentang posisi masa depan di mana seseorang berupaya mencapainya sebagai bagian dari karir hidupnya. Tujuan ini menunjukkan
kedudukan
seseorang
sepanjang
karir
pekerjaannya.
Perencanaan karir merupakan proses di mana sesorang menyeleksi tujuan karir
dan
arus
karir
untuk
mencapai
tujuan
tersebut,
sedangkan
pengembangan karir seseorang meliputi perbaikan-perbaikan personal yang dilakukan untuk mencapai rencana dan tujuan karirnya. ( Sembiring Meliala : 2012) Proses perencanaan karir melibatkan tanggung jawab dari masing masing organisasi dan individu. Dengan demikian, setiap individu harus mengidentifikasi aspirasi dan kemampuan mereka, dan melalui penilaian dan konseling untuk memahami kebutuhan mereka terhadap pelatihan dan pengembangan. Sedangkan organisasi perlu mengidentifikasi kebutuhan dan peluang staffnya yang dapat digunakan untuk merencanakan dan memastikan informasi yang diperlukan dan pelatihan yang sesuai untuk pengembangan karir semua karyawannya. Oleh karena itu, perencanaan karir harus menghubungkan kebutuhan dan aspirasi individu dengan kebutuhan dan peluang organisasi, mengevaluasi dan menginformasikan kebutuhan staf pada perencanaan karir, melalui upaya pengembangan individu dengan program pelatihan dan pengembangan (Antoniu, 2010) Sangat lah penting karir bagi seseorang yang mempuyai pekerjaan sebagai pegawai maupun bagi organisasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) karier diartikan sebagai perkembangan dan kemajuan di kehidupan pekerjaan, jabatan, Terkait dengan karier tersebut, seorang pegawai tentu mengharapkan kariernya akan meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Dalam rangka pengembangan karier tersebut, maka setiap pegawai perlu untuk melakukan career management (manajemen karier) yang salah satu komponennya adalah membuat career planning (perencanaan karier). Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Jim Rohn
seorang
motivator
dan penulis
terkenal
tentang
pentingnya
perencanaan karir dalam kehidupan yaitu Oleh sebab itu, seorang pegawai yang ingin mengembangkan kariernya harus membuat perencanan karier
agar kariernya tidak terombang-ambing. Oleh karena itu, manajemen karir bukan hanya menjadi kewajiban bagi organisasi, tetapi juga merupakan kebutuhan yang sama pentingnya dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. (Santoso: 2011)
2.4.1 Peran karyawan terlepas dari kegiatan organisasi, setiap individu harus terlibat aktif dalam mengelola karir mereka yang akan menimbulkan efek motivasi yang menguntungkan pada kesejahteraan mereka sendiri. Peran karyawan dapat ditinjau dari sudut pandang ekonomi dan psikologis:
Sudut pandang ekonomi. Secara umum, pekerjaan memberikan penghasilan kepada individu untuk memastikan kesejahteraan mereka dan keluarga mereka dan untuk memenuhi kepentingan lain. Dalam hal ini, peluang karir yang menjadi sumber motivasi
eksternal bagi karyawan. Sudut pandang psikologis. Sebagai sumber kenyamanan spiritual, pekerjaan memberikan rasa berprestasi pada diri sendiri dan memberikan arti bagi eksistensi individu. Secara psikologis, peluang karir merupakan sumber penting dari motivasi internal bagi karyawan. Kontrak psikologis terdiri dari semua pemikiran bahwa majikan
dan karyawan memiliki keterkaitan satu sama lain. Secara umum, kontrak psikologis menekankan bahwa organisasi akan menawarkan keamanan pekerjaan dan promosi peluang jika karyawan tetap diperusahaan dan mempertahankan tingkat kinerja yang tinggi dan profesional. Namun, karena perubahan teknologi, persaingan dan sosial, kontrak psikologis struktural antara karyawan dan organisasi dapat berubah. Organisasi tidak bisa lagi menawarkan keamanan kerja dan promosi peluang, dan karyawan lebih tertarik pada pekerjaan yang menawarkan tantangan dan keragaman. Karyawan yang masih tertarik pada keamanan kerja bahkan jika mereka
menyadari bahwa memiliki pekerjaan dalam perusahaan yang sama sepanjang hidup bekerja menjadi tujuan yang tidak realistis. Kontrak psikologis baru menunjukkan bahwa karyawan dapat menjadi lebih berharga untuk pengusaha dengan mengambil tanggung jawab untuk merencanakan karir mereka.Organisasi yang telah terstruktur sistem perencanaan karirnya mengharapkan bahwa karyawan mereka dapat mengambil tanggung jawab untuk merencanakan karir mereka sendiri. Beberapa diantaranya memberikan karyawan sebuah kursus kilat untuk membiasakan mereka dengan sistem karir tertentu. Partisipasinya bersifat sukarela dan karyawan melakukan self assessment pada diri mereka sendiri, mengidentifikasi tujuan karir mereka dan mempersiapkan rencana aksi mereka. Sedangkan organisasi lain mengembangkan dan menyediakan karyawan mereka dengan panduan perencanaan yang memandu tahap pengembangan
self-assessment,
penetapan
target,
perencanaan
pembangunan dan rencana aksi.Terlepas dari kompleksitas
sistem
perencanaan karir, karyawan harus mengambil tindakan yang tepatuntuk:
Mengambil inisiatif dalam artian memerlukan feedback dari rekan
dan kepala perusahaan mengenai kekuatan dan kelemahan dari dirinya; Mengidentifikasi tahap pengembangan karir dan kebutuhan pembangunan; Merebut kesempatan untuk belajar sebanyak – banyaknya; dan Berinteraksi dengan karyawan dari kelompok kerja yang berbeda didalam dan diluar organisasi (antoniu, 2010) 2.4.2
Peran perusahaan Perusahaan bertanggung jawab untuk menyediakan sumber daya yang
diperlukan untuk menjadi sukses dalam perencanaan karir karyawannya (antoniu, 2010). Sumber daya ini meliputi:
Career workshop: seminar tentang berbagai topik, seperti bagaimana sistem perencanaan karir, penilaian diri sendiri atau menetapkan tujuan berkarir.
Career centers: merupakandatabase atau tempat dimana karyawan dapat
belajar tentang lowongan pekerjaan atau program pelatihan. Career counseling merupakan bimbingan dan arahan dari konselor yang profesional khusus dalam membantu karyawan yang tertarik dalam
perencanaan karir; dan Career paths: merupakan tahap perencanaanpekerjaan, mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan untuk maju. Perusahaan harus
memantau
sistem perencanaan
karir untuk
memastikan bahwa karyawan menggunakannya dengan benar dan terutama untuk menilai bagaimana hal ini berguna dalam mencapai tujuan bisnis.
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan 1. Perencanaan adalah proses ketika seseorang menyeleksi, merencanakan dan menganalisis tujuan karir dan arus karir untuk mencapai tujuan tersebut, sedangkan pengembangan karir menurut edy (2008) adalah proses dimana individu melakukan penilaian terhadap kelebihan dan kelemahan serta perjalanan rencana karir bagi pegawai atau organisasi guna perbaikan. kedua merupakan
proses
yang
saling
berkesinambungan
dalam
rangka
memperbaiki karir baik secara individual atau organisasi. 2. Perencanaan karir dan pengembangan karir sangat bermanfaat bagi individu maupun organisasi sebagai acuan untuk meraih karir yang lebih baik dan dalam rangka memajukan perkembangan perusahaan. 3. Macam pengembangan karir ada dua, yaitu pengembangan karir secara individu dan pengembangan karir secara organisasional. 4. Perusahaan sangat berperan dalam perencanaan dan pengembangan karir karena yang memfasilitasi karyawan dalam pengembangan karirnya adalah perusahaan. selain itu apa bila karyawan memliki perencanaan kariri yang baik maka perusahaan akan semakin maju.
DAFTAR PUSTAKA
Antoniu, Eliza. 2010. Career Planning Process and Its Role in Human Resource Development. Romania: University of Petroşani. Patton, Wendy and McMahon, Mary. 2006. The Systems Theory Framework Of Career Development And Counseling: Connecting Theory And Practice. International Journal for the Advancement of Counselling 28(2):pp. 153166. Santoso, Joko.2011.Analisis Anteseden Dan Konsekuen Pada Pengembangan Karir.Fakultas Ekonomi Unifersitas Sebelas Maret Sura Karta. Shaban, Osama. 2012. Auditing Human Resources as a Method to Evaluate the Efficiency of Human Resources Functions and to Control Quality Check on HR Activities. Yordania: University of Jordan. Siagian, Sondang. 2008. Manajemen SDM. Jakarta: Bumi Aksara.