5 0 955 KB
A. Perencanaan Pelat Lantai(Tanpa Balok Anak) Gedung terbuat dari struktur beton bertulang 4 empat lantai yang difungsikan sebagai hotel dengan gambar denah sebagai berikut :
Gambar I-9 Denah pelat lantai 3 dan 2
1. Pembebanan Beban yang diperhitungkan pada pembebanan pelat terdiri dari beban mati (Dead Load) dan beban hidup (Live Load). a. Beban Mati (WDL) Tebal pelat
= 0,13 m
Berat pelat
= 0,13 m . 2400 kg/m3
= 312
kg/m2
Berat penutup lantai
= 45
kg/m2
Berat plafond
= 18
kg/m2
Berat ME
= 20
kg/m2
= 395
kg/m2
WDL b. Beban Hidup (WLL) Beban hidup, WLL
= 250 kg/m2 ( Pembebanan Indonesia Untuk Gedung )
Beban terfaktor (Wu) untuk pelat lantai adalah : Wu = 1,2 WDL + 1,6 WLL = 1,2 . 395 + 1,6 . 250 = 874 kg/m2 Catatan : Berat penutup lantai merupakan penjumlahan antara berat spesi (21 kg/m 2) dan berat penutup lantai (24 kg/m2). Tebal spesi = 1 cm 2. Perhitungan analisis struktur Untuk perhitungan momen pelat lantai dipilih 6 (enam) jenis pelat lantai yang dapat mewakili keseluruhan pelat yaitu pelat tipe-A , pelat tipe-B, pelat tipe-C, pelat tipe-D, pelat tipe-E, pelat tipe-F.
lx= 3,70 m
ly = 4,70 Gambar I-10 Pelat lantai tipe-A Pelat lantai tipe-A Dimensi pelat : L =5m B =3m Dimensi balok : bb = 0,30 m hb = 0,50 m Bentang bersih : ly = L- bb = 5 - 0,30 = 4,70 m
lx = B- bb = 3 - 0,30 = 2,70 m
ly 4,70 1,27 2 maka termasuk pelat dua arah lx 3,70
Perhitungan momen pelat atap, nilai momen yang bekerja pada pelat atap
diperhitungkan berdasarkan nilai
ly lx
. Dari tabel 13.3.1 pada lampiran didapat :
xlx = 47,257 xtx = 71,164 xly = 18,371 xty = 54,907
Maka momen pelat lantai tipe-A : Mlx = + 0,001.Wu . lx2 . xlx
= + 0,001 . 874 . 2,72 . 47,257
= 301,096 kg.m
Mtx = - 0,001 . Wu . lx2 . xtx = - 0,001 . 874. 2,72 . 71,164
= -453,419 kg.m
Mly = + 0,001 . Wu . lx2 . xly = + 0,001 . 874. 2,72 . 18,371
=
Mty = - 0,001 . Wu . lx2 . xty = - 0,001 . 874. 2,72 . 54,907
= -349,838 kg.m
117,05
kg.m
lx = 3,70 m
ly = 4,70 m
Gambar I-11 Pelat atap tipe-B Pelat lantai tipe-B Dimensi pelat : L =5m B =4m Dimensi balok : bb = 0,30 m hb = 0,50 m Bentang bersih : ly = L- bb lx = B- bb = 5 - 0,30 = 4 - 0,30 = 4,70 m = 3,70 m ly 4,70 1,27 2 maka termasuk pelat dua arah lx 3,70
Perhitungan momen pelat atap, nilai momen yang bekerja pada pelat atap diperhitungkan
berdasarkan nilai
ly lx
. Dari tabel 13.3.1 pada lampiran didapat :
xlx = 47,257 xtx = 71,164 xly = 18,371 xty = 54,907 Maka momen pelat atap tipe-B : Mlx = + 0,001 . Wu . lx2 . xlx
= + 0,001 . 874 . 3,702 . 47,257 = 565,433
kg.m
Mtx = - 0,001 . Wu . lx2 . xtx
= - 0,001 . 874 . 3,702 . 71,164 = -851,482
kg.m
Mly = + 0,001 . Wu . lx2 . xly
= + 0,001 . 874. 3,702 . 18,371 = 219,810
kg.m
Mty = - 0,001 . Wu . lx2 . xty
= - 0,001 . 874. 3,702 . 54,907 = -656,966
kg.m
PLAT C
Gambar I-12 Pelat atap tipe-C Pelat lantai tipe-C Dimensi pelat : L =4m B =4m Dimensi balok :
bb hb
= 0,30 m = 0,50 m
Bentang bersih : ly = L- bb lx = B- bb = 4 - 0,30 = 4 - 0,30 = 3,70 m = 3,70 m ly 3,70 1,00 2 maka termasuk pelat dua arah lx 3,70
Perhitungan momen pelat atap, nilai momen yang bekerja pada pelat atap diperhitungkan
berdasarkan nilai
ly lx
. Dari tabel 13.3.1 pada lampiran didapat :
xlx = 25 xtx = 51 xly = 25 xty = 51 Maka momen pelat atap tipe-C : Mlx = + 0,001 . Wu . lx2 . xlx
= + 0,001 . 874 . 3,702 . 25
= 299,127
kg.m
Mtx = - 0,001 . Wu . lx2 . xtx
= - 0,001 . 874 . 3,702 . 51
= -601,218
kg.m
Mly = + 0,001 . Wu . lx2 . xly
= + 0,001 . 874. 3,702 . 25
= 299,127
kg.m
Mty = - 0,001 . Wu . lx2 . xty
= - 0,001 . 874. 3,702 . 51
= -601,218
kg.m
PLAT D
ly = 7,7 m
lx = 4,7 m
lx = 3,7 m
ly = 3,7 m
Gambar I-13 Pelat atap tipe-D Pelat lantai tipe-D Dimensi pelat : L =8m B =5m Dimensi balok : bb = 0,30 m hb = 0,50 m Bentang bersih : ly = L- bb lx = B- bb = 8 - 0,30 = 5 - 0,30 = 7,70 m = 4,70 m ly 7,70 1,638 2 maka termasuk pelat dua arah lx 4,70
Perhitungan momen pelat atap, nilai momen yang bekerja pada pelat atap diperhitungkan
berdasarkan nilai xlx = 52,64 xtx = 80,73 xly = 15 xty = 53,09
ly lx
. Dari tabel 13.3.1 pada lampiran didapat :
Maka momen pelat atap tipe-D : Mlx = + 0,001 . Wu . lx2 . xlx
= + 0,001 . 874 . 4,702 . 52,64
= 1016,302
Mtx = - 0,001 . Wu . lx2 . xtx
= - 0,001 . 874 . 4,702 . 80,73
= -1558,626 kg.m
Mly = + 0,001 . Wu . lx2 . xly
= + 0,001 . 874. 4,702 . 15
= 289,600
Mty = - 0,001 . Wu . lx2 . xty
= - 0,001 . 874. 4,702 . 53,09
= -1025,000 kg.m
PLAT E
ly = 7,7 m
Gambar I-14 Pelat atap tipe-E Pelat lantai tipe-E Dimensi pelat : L =3m B =4m Dimensi balok : bb = 0,30 m hb = 0,50 m Bentang bersih : ly = L- bb lx = B- bb = 3 - 0,30 = 4 - 0,30 = 2,70 m = 3,70 m ly 2,70 0,729 2 maka termasuk pelat dua arah lx 3,70
lx = 4,7 m
kg.m kg.m
Perhitungan momen pelat atap, nilai momen yang bekerja pada pelat atap diperhitungkan
berdasarkan nilai
ly lx
. Dari tabel 13.3.1 pada lampiran didapat :
xlx = 25 xtx = 51 xly = 25 xty = 51 Maka momen pelat atap tipe-E : Mlx = + 0,001 . Wu . lx2 . xlx
= + 0,001 . 874 . 3,702 . 25
= 299,127
kg.m
Mtx = - 0,001 . Wu . lx2 . xtx
= - 0,001 . 874 . 3,702 . 51
= -601,218
kg.m
Mly = + 0,001 . Wu . lx2 . xly
= + 0,001 . 874. 3,702 . 25
= 299,127
kg.m
Mty = - 0,001 . Wu . lx2 . xty
= - 0,001 . 874. 3,702 . 51
= -601,218
kg.m
Tabel I.1Tabulasi Perhitungan Momen Pelat Jenis Pelat Momen
Mlx Mtx Mly Mty
Pelat – A(kg.m) 301,096 -453,419 117,05 -349,838
Pelat – B(kg.m) 565,433 -851,482 219,810 -656,966
Pelat –
Pelat –
Pelat –
C(kg.m) 299,127 -601,218 299,127 -601,218
D(kg.m) 1016,302 -1558,626 289,600 -1025,000
E(kg.m) 299,127 -601,218 299,127 -601,218
3. Perencanaan penulangan Data-data : - Mutu Beton, - Mutu Baja,
fc’ fy
-
h Pb Øtul ϕ = 0,85 mm
Tebal Pelat Lantai, Penutup Beton, Diameter tulangan, Faktor reduksi, β1 b = 1000
= 27,5 MPa = 240 MPa( Polos ) = 390 MPa ( Ulir ) = 130 mm = 20 mm = 12 mm = 0,8
Momen terpakai (kg.m)
Momen terpakai (kN.m)`
1016,302 -1558,626 299,127 -1025,000
10,163 -15,586 2,991 -10,25
Penyelesaian : Mencari rasio tulangan : (Karena menggunakan Øtul= 12mm, maka menggunakan fy = 390 MPa) ρmin = =
1,4 fy
ρmin =
1,4 390
=
= 0,00359
√ fc ' 4. fy
√ 27,5 4 . 390
= 0,00336
Diambil nilai terbesar, maka ρmin=0,00359 =
ρb
0,85 . fc' 600 0,85 . 27,5 600 β1 = . 0,85. = 0,03088 fy 600 + fy 390 600 + 390
(
)
(
)
⍴max =0,75 . ⍴b =0,75.0,03088= 0,02316 a. Pada Tumpuan
dy dx
t =130 mm
Gambar I-15 dy dan dx pada penulangan pelat lantai daerah tumpuan 1.) Arah x Momen Ultimit,Mu
= 15,586kN.m
Momen nominal : Mn
M u 15,586 = 19,483kN.m 0,8
dx = h –Pb – ½ ∅tulangan = 130 – 20 – ½.12 = 104 mm Koefisien tahanan :
M n 19,483 .106 Rn = 1,801 Mpa b.d 2 1000.1042
Perbandingan isi tulangan memanjang : m
fy 390 = 16,68 0,85. fc' 0,85.( 27,5)
Menentukan rasio tulangan perlu :
perlu
1 2m.Rn 1 1 m fy
1 2 .16,68 .1,801 1 1 = 0,00481 16,68 390
Karena ρperlu>ρmin, maka ρpakai= ρperlu= 0,00481 Luas tulangan perlu : As perlu
= ρ.b.dx = 0,00481 . 1000 . 104 = 500,24 mm2
Diameter tulangan yang dipakai Øtul = 12 mm A
= ¼ . π . Ø2 = ¼ . π . 122 = 113,10 mm2
Jarak tulangan perlu :
s
A.b 113,10 . 1000 226,091 mm Asperlu 500,24
Maka s dipakai = 220 mm Jadi tulangan pelat lantai daerah tumpuan arah x digunakan Ø12-220 Analisis Kapasitas Momen -
Luas tulangan perlu yang digunakan :
As ada -
A.b 113,10 .1000 514,09mm2 S pakai 220
Kontrol kapasitas momen (Mn) : As ada . fy 514,09 . 390 a 8,577 mm 0,85 . fc' . b 0,85 . 27,5.1000
a 8,577 6 M n ada As ada . fy d x 514,09 .390 104 .10 2 2 19,991kN.m 19,991 Mn ada=
19,483 kN.m >Mn terjadi =
kN.m ...OK
Jadi tulangan pelat lantai pada daerah tumpuan arah x digunakan Ø12-220 2.) Arah y Momen Ultimit,Mu
= 10,25kN.m
Momen nominal : Mn
M u 10,25 = 12,813kN.m 0,8
dy = h –Pb – ∅tulangan x – ½ ∅tulangan = 130 – 20 – 12 – ½.12 = 92 mm Koefisien tahanan : Rn
M n 12,813.106 = 1,514 Mpa b.d 2 1000.922
Perbandingan isi tulangan memanjang : m
fy 390 = 16,68 0,85. fc' 0,85.27,5
Menentukan rasio tulangan perlu :
perlu
1 2m.Rn 1 1 m fy
1 2.16,68.1,514 1 1 = 0,00402 16,68 390
Karena ρperlu>ρmin, maka ρpakai= ρperlu= 0,00402 Luas tulangan perlu : As perlu
= ρ.b.dy = 0,00402 . 1000 . 92 = 369,84 mm2
Diameter tulangan yang dipakai ∅ tul = 12 mm A
= ¼ . π . ∅2 = ¼ . π . 122 = 113,10 mm2
Jarak tulangan perlu :
s
A.b 113,10 . 1000 305,808 mm Asperlu 369,84
maka s dipakai = 300 mm Jadi tulangan tumpuan arah y digunakan ∅ 12-300 Analisis Kapasitas Momen -
Luas tulangan perlu yang digunakan : A.b 113,10 .1000 As ada 376,99 mm2 S pakai 300
-
Kontrol kapasitas momen (Mn) : As ada . fy 376,99 .390 a 6,29 mm 0,85. fc'.b 0,85. 27,5.1000
a 6,29 6 M n ada As ada . fy d y 376,99. 390 92 .10 2 2 13,06 kN.m 12,813 Mn ada= 13,06 kN.m >Mn terjadi =
kN.m ...OK
Jadi tulangan pelat lantai pada daerah tumpuan arah y digunakan Ø12-300
b. Pada Lapangan
dy dx
t =130 mm
Gambar I-16dy dan dx pada penulangan pelat lantai daerah lapangan 1.) Arah x Momen Ultimit, Mu
= 10,163kN.m
Momen nominal : Mn
M u 10,163 = 12,704 kN.m 0,8
dx = h –Pb – ½ ∅tulangan = 130 – 20 – ½.12 = 104 mm Koefisien tahanan : M n 12,704.106 Rn = 1,75 Mpa b.d 2 1000.1042
Perbandingan isi tulangan memanjang : m
fy 390 = 16,68 0,85. fc' 0,85.27,5
Menentukan rasio tulangan perlu :
perlu
1 2m.Rn 1 1 m fy
1 2 .16,68 .1,75 1 1 = 0,00467 16,68 390
Karena ρperlu>ρmin, maka ρpakai= ρperlu= 0,00467 Luas tulangan perlu : As perlu
= ρ.b.dx = 0,00467 . 1000 . 104 = 485,68 mm2
Diameter tulangan yang dipakai Øtul = 12 mm A = ¼ . π . Ø2 = ¼ . π . 122 = 113,10 mm2 Jarak tulangan perlu :
s
A.b 113,10 . 1000 232,869mm Asperlu 485,68
Dari hasil nilai s dipakai jarak 220 mm Jadi tulangan lapangan arah x digunakan Ø12-220 Analisis Kapasitas Momen -
Luas tulangan perlu yang digunakan : A.b 113,10 .1000 As ada 514,09 mm2 S pakai 220
-
Kontrol kapasitas momen (Mn) : As ada . fy 514,09 .390 a 8,577 mm 0,85. fc'.b 0,85. 27,5.1000
a 8,577 6 M n ada As ada . fy d x 514,09.390 104 .10 2 2 19,991kN.m 19,991 Mn ada=
12,704 kN.m >Mn terjadi =
kN.m ...OK
Jadi tulangan pelat lantai pada daerah lapangan arah x digunakan Ø12-220
2.) Arah y Momen Ultimit, Mu
= 2,991
kN.m
Momen nominal : Mn
M u 2,991 = 3,739kN.m 0,8
dy = h –Pb – ∅tulanganX– ½ ∅tulangan = 130 – 20 – 12 – ½.12 = 92 mm Koefisien tahanan : Mn 3,739.106 = 0,442Mpa b.d 2 1000.922
Rn
Perbandingan isi tulangan memanjang : m
fy 390 = 16,68 0,85. fc' 0,85.27,5
Menentukan rasio tulangan perlu :
perlu
1 2m.Rn 1 1 m fy
1 2.16,68. 0,442 1 1 = 0,00114 16,68 390
Karena ρperlu