Perencanaan Pembelajaran Pengertian Dan Prinsip [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH



PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN DAN PRINSIP-PRINSIP DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN



Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran ABK yang diampu oleh Indiah W. Sulistiarini Dra. M. M.Pd



Disusun oleh : Rangga Kalifaturrahman



41032102181114



Resta Rayanda



41032102181110



Siti Umi Nurbaeti



41032102181116



Kelas A1 Semester 4



PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA



KATA PENGANTAR



Assalamualaikum Wr. Wb.. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul “Pengertian



Perencanaan



Perencanaan Pembelajaran”.



Pembelajaran



dan Prinsip-prinsip dalam



Tak lupa Shalawat dan salam semoga Allah



senantiasa curahkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Semua ini berawal dari keterbatasan dalam segala hal yang kami miliki. Oleh karena ini kami berharap saran dan kritik yang membangun dari semua demi kebaikan kami dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.



Bandung,



Penulis



Maret 2020



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan secara logis dan sistematis mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap kegiatan pembelajaran bukan merupakan proyeksi keinginan dari guru secara sebelah pihak, akan tetapi merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dikemas dalam suatu kurikulum. Kurikulum sebagai program pendidikan, masih bersifat umum dan sangat ideal. Untuk merealisasikan dalam bentuk kegiatan yang lebih operasional yaitu dalam pembelajaran, terlebih dahulu guru harus memahami tuntutan kurikulum, kemudian secara praktis dijabarkan kedalam bentuk perencanaan pembelajaran untuk dijadikan pedoman operasional pembelajaran, dikemukakan oleh Nana dan Sukirman (2008). B. Rumusan Masalah Rumusan masalah makalah ini adalah untuk mengetahui apa pengertian perencanaan, pembelajaran, perencanaan pembelajaran, serta prinsip-prinsip dalam perencanaan pembelajaran. C. Tujuan Tujuan dibuatnya makalah



ini adalah



untuk menjelaskan



pengertian perencanaan, pembelajaran, perencanaan pembelajaran, serta prinsip-prinsip dalam perencanaan pembelajaran.



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran 1. Pengertian Perencanaan Menurut Para Ahli a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencanaan berasal dari kata dasar rencana yang artinya konsep, rancangan, atau program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara merencanakan. Selain itu, rencana dapat diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, proses perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. b. Menurut Backer dalam Rustiadi (2008:339). Perencanaan adalah suatu cara rasional untuk mempersiapkan masa depan c. Menurut Alder dalam Rustiadi (2009:339) Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan apa-apa yang ingin di capai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya d.



Douglas mendefinisikan ,perencanaan adalah suatu



proses



kontinu dari pengkajian, membuat tujuan dan sasaran, dan mengimplementasikan serta mengevaluasi atau mengontronya e. Menurut H.B. Siswanto (2007:42) perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Menurutnya, merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumberdaya manusia (human resources), sumber daya alam (natural resources), dan sumberdaya lainnya (other resources) untuk mencapai tujuan .



f. George R. Terry dan Leslie W. Rue (2009:9) menyatakan bahwa planning atau perencanaan adalah menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu. Sementara itu, Mulyasa (2006:223) menjelaskan bahwa perencanaan adalah suatu bentuk dari pengambilan keputusan (decision making). g. Hamzah B. Uno (2008: 2) juga menyatakan perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan



definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan



bahwa perencanaan mengandung paling sedikit 4 unsur yaitu: 1) Ada tujuan yang harus dicapai 2) Ada strategi untuk mencapai tujuan 3) Sumber daya yang mendukung 4) Implementasi setiap keputusan Perencanaan selalu mempunyai arah yang hendak dicapai yaitu tujuan yang harus dirumuskan dalam bentuk sasaran yang jelas dan terukur. Strategi untuk mencapai tujuan berkaitan dengan penetapan keputusan yang harus dilakukan oleh seorang perencana. Penetapan sumber daya yang dapat mendukung diperlukan untuk mencapai tujuan meliputi penetapan sarana dan prasarana yang diperlukan, anggaran biaya dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Implementasi adalah pelaksanaan dari strategi dan penetapan sumber daya. Perencanaan adalah suatu cara untuk membuat suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif untuk memperkecil kesenjangan yang ada dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan



merupakan hasil proses berpikir dan pengkajian dan penyeleksian dari berbagai alternatif yang dianggap lebih memiliki nilai efektivitas dan efisiensi, yang merupakan awal dari semua proses pelaksanaan kegiatan yang bersifat rasional. 2. Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli a. Pembelajaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berasal dari kata belajar yang artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; atau berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Sedangkan pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan seseorang belajar. b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 tentang



Pengelolaan



dan



Penyelenggaraan



Pendidikan



mendefenisikan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. c. Masnur Muslich (2007:71) juga berpendapat bahwa pembelajaran adalah proses aktif bagi siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehinggga mereka akan “tahu” terhadap pengetahuan dan pada ahirnya “mampu” untuk melakukan sesuatu. Sedangkan Degeng dalam Hamzah B. Uno (2008:2) mendefenisikan dengan singkat bahwa pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. d. Richard L. Daft (2003:30) mengungkapkan bahwa pembelajaran adalah sebuah perubahan prilaku atau suatu perubahan kinerja yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Hal ini juga dibenarkan oleh Slavin dalam H. Douglas Brown (2007:8) yang mendefenisikan bahwa pembelajaran adalah sebuah perubahan dalam diri seorang yang disebabkan oleh pengalaman. Pernyataan ini juga didukung oleh Kunandar (2009:287) yang menyatakan bahwa pembelajaran



adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Berdasarkan beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa



perencanaan



pembelajaran



adalah



kegiatan



memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu proses belajar mengajar yaitu dengan mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, cara penyampaian kegiatan (metode, model dan teknik), serta bagaimana mengukurnya menjadi jelas dan sistematis, sehingga nantinya proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien. B. Prinsip-Prinsip Perencanaan Pembelajaran Seorang guru yang ingin melibatkan diri dalam suatu kegiatan perencanaan, harus mengetahui prinsip-prinsip perencanaan, seperti yang dikemukakan oleh Sagala (Hermawan, 2007) yang meliputi : 1. Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam implementasi pembelajaran. 2. Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui prosess penentuan target pembelajaran. 3. Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran. 4. Mengumpulkan dan menganalisis iniformasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran. 5. Mempersiapkan dan mengkomunikassikan rencana-rencana daan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaaran kepada pihak yang berkepentingan. Jika prinsip-prinsip itu terpenuhi, secara teoretik perencanaan pembelajaran itu akan memberi penegasan untuk mencapai tujuan sesuai scenario yang sudah disusun.



Sedangkan berdasarkan asumsi Jumhana (2006). Prinsip-prinsip yang harus dijadikan dasar dalam merancang pembelajaran, baik untuk perencanaan



pembelajaran



yang



masih



bersifat



umum



maupun



perencanaan pembelajaran yang lebih spesifik adalah bahwa perencanaan tersebut harus memenuhi unsur : 1. Ilmiah; yaitu keseluruhan materi yang dikembangkan atau di rancang oleh guru termasuk kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus dan rencana pelaksanaan dan pembelajaran, harus benar dan dapat di pertanggung jawabkan secara keilmuan. 2. Relevan; yaitu bahwa setiap materi memiliki ruang lingkup atau cakupan dan sistematikanya atau urutan penyajianya. 3. Sistematis; yaitu unsur perencanaan baik untuk perencanaan jenis silabus maupun perencanaan untuk rencana pelaksanaan pembelajaran, anatara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya harus saling terkait, mempengaruhi, menentukan dan suatu dan suatu kesatuan yang utuh untuk mencapan tujuan atau kompetensi. 4. Konsisten; yaitu adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar. Indicator, materi pokok pengalaman belajar, sumber belajar dan sistem penilaian. 5. Memadai; yaitu cakupan indikator materi pokok, pengalaman, sumber belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. 6. Aktual; dan kontekstual yaitu cakupan indicator, materi pokok, pengalaman



belajaran



sumber



belajar,



dan



sistem



penilaian



memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan pristiwa yang terjadi. 7. Fleksibel; yaitu keseluruhan kompenen silabus maupun rencana pelaksanaan pembelajraan harus dapat mengkomodasai keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi yang di sekolah dan tuntutan masyarakat.



8. Menyeluruh;



yaitu



komponen



pembelajaran



harus



mencakup



silabus



rencana



keseluruhan



pelaksanaan



ranah



kompetensi



(kognitif, afektif, psikomotor). BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Perencanaan pembelajaran merupakan penjabaran, pengayaan dan pengembangan



dari



kurikulum.



Perencanaan



sebagai



program



pembelajaran memiliki beberapa pengertian yang memiliki makna yang sama yaitu suatu proses mengelola, mengatur dan merumuskan unsurunsur pembelajaran seperti merumuskan tujuan, materi atau isi, metode pembelajaran dan merumuskan evaluasi pembelajaran. Prinsip yang diterapkan dalam proses pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh Sagala (Hermawan, 2007) antara lain : 1. Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam implementasi pembelajaran. 2. Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui prosess penentuan target pembelajaran. 3. Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran. 4. Mengumpulkan dan menganalisis iniformasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran. 5. Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana daan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada pihak yang berkepentingan. B. Saran



Sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Biasa, penyusun berharap para pembaca dapat bertambah pengetahuan. Semoga Allah SWt. menjadikan kita selalu berupaya lebih baik dalam menghadapi dunia pendidikan khususnya dibidang perencaan pembelajaran, agar tercipta para calon guru yang baik dan sistematis. Kritik dan saran yang membangun terhadap makalah ini sangat dibutuhkan untuk kemajuan penulisan makalah selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA Hernawan, H A dkk. (2007). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Upi Press Jumhana, Nana & Sukirman. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS. Majid, Abdul. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Putrawangsa, Susilahudin. (2018). Desain Pembelajaran. Mataram : CV. Reka Karya Amerta.