Perhitungan Jumlah Tetesan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1) PERHITUNGAN JUMLAH TETESAN



Rumus :



Tetesan/menit = Kebutuhan cairan (CC) X tetesan dasar Waktu (jam) 60 (detik)



Cara cepat :



Mikro



= 60 tetes/1cc



Makro



= 20 tetes/1cc



Kebutuhan cairan (CC) X 1/3 makro 1/1 mikro Waktu (jam)



Contoh :



Cairan 500 cc harus habis dalam 10 jam



Jawab :



500 CC X 1/3 makro = 16,6 gtt/menit 10 jam



Contoh :



airan 250 cc dengan kecepatan 20 gtt/menit. Berapa waktu yang dibutuhkan?



Jawab :



250 X 1/3 = 20 gtt/menit …….. 250 X 1 = 4,16 jam (20 X 3)



JUMLAH CAIRAN



TETESAN



WAKTU



500 CC 500 CC 500 CC 500 CC



20 GTT 30 GTT 40 GTT 60 GTT



8,33 JAM 5,55 JAM 4,16 JAM 2,77 JAM



PEMBUATAN CAMPURAN OBAT SKINTES Rumus = 1 : 9 Contoh : Amoxycillin 0,1 cc dan Aquades 0,9 cc dalam spuit 1 cc disuntukkan dengan undulasi 0,5 – 1 cc dan ditunggu selama 15 menit hasilnya positif bila undulasi bertambah dan gatal (merah).



PEMBUATAN LARUTAN SAFLON



Rumus :



MI. VI = M2. V2



Contoh :



Akan dibuat larutan saflon 0,2 % sebanyak 100 ml dengan sediaan larutan 20 % ditanyakan berapa cairan saflon yang diperlukan?



Jawab :



20 %. V1 = 0,2 %. 100 ml V1 = 0,2 % X 100 = 20 = 1 ml (jumlah saflon) 20 %



20



Jumlah aquades yang diperlukan = V2 – V1 = 100 – 1 ml = 99 ml PERHITUNGAN TES RUMPLE LEED Rumus =



SISTOL + DIASTOL 2



Contoh :



Tensi 120/80 mmHg



Jawab :



120 + 80 = 200 : 2 = 100 mmHg



Cara kerja :



Alat tensimeter di pompa dan di tahan dalam batas 100 mmHg selama 15 menit dan kemudian hasilnya dibaca, bila positif berarti didalam lingkaran selebar 5 Cm terdapat lebih dari 10 bercak berwarna merah atau (petecki). PERHITUNGAN PENGAMBILAN OBAT UNTUK TES MANTOUK



Contoh : Terdapat cairan PPD didalam vial 4 CC dengan kandungan obat 1 ML = 50 Unit (5 IU) maka diambil dalam vial dengan : Rumus : Unit yang diperlukan Unit yang tersedia dalam 1 ml Jadi :



5 Unit = 0,1 ml 50 Unit (dalam 1 ml)



Caranya : Disuntikkan 1 cc dengan pembacaan hasil, sesudah 24 - 72 jam. Untuk ATS diberikan 300 Unit untuk dewasa dan separuhnya untuk anak (anti tetanus).



PERHITUNGAN JUMLAH PEMBERIAN O2



Rumus :



RR X VOLUME TIDAL X 20 % = ML



Contoh :



Klien dengan respirasi rate 35 X permenit harus mendapatkan O2 sebanyak? 35 X 500 ml X 20 % = 3500 ml = 3,5 liter RUMUS MENGHITUNG BB dan TB NORMAL UNTUK BALITA DIATAS 3 TAHUN



Rumus :



BB = 8 + 2N (Kg)



Rumus :



TB = 80 + 5N (Cm)



Contoh :



Balita usia 3 tahun memiliki BB normal 14 Kgdan TB 95 cm. RUMUS MENGHITUNG DOSIS OBAT UNTUK ANAK (CLARK RULE)



Rumus :



Dosis dewasa X berat badan (ponds) 150 1 ponds = 2,2 Kg RUMUS MENGHITUNG BB IDEAL



Rumus :



BB X 100 % TB – 100 BB normal = Nilai 90 – 110 % BB nilai kurang dari 90 % BB nilai lebih dari 110 % RUMUS MENGHITUNG BB IDEAL MENURUT BOCCA



Keterangan : (TB – 100 % Kg sedangkan pada pria yang kurang dari 160 cm dan perempuan dengan TB kurang dari 150 cm dengan menggunakan : Rumus :



TB – 100 % X 1 Kg



Contoh :



Pria dengan TB 170 cm harus memiliki BB ideal (170 – 100) – 10 % = 70 – 7 Kg (70 X 10 %) = 63 Kg PENILAIAN KESADARAN DENGAN GCS



1. MATA (E) : 4 = Spontan membuka mata 3 = Dengan perintah 2 = Dengan rangsangan nyeri 1 = Tidak ada reaksi 2. MOTORIK (M) : 6 = Mengikuti perintah 5 = Melokalisir nyeri 4 = Menghindar nyeri 3 = Fleksi abnormal 2 = Ekstensi abnormal 1 = Tidak ada reaksi 3. VERBAL (v) : 5 = Orientasi baik 4 = Disorientasi waktu dan tempat tapi dapat mengucapkan kalimat 3 = Hanya mengucapkan kata – kata 2 = Mengerang 1 = Tidak ada reaksi 4. APGAR SCORE Klinis



0



1



2



Warna kulit (A)



Biru pucat



Badan merah, extermitas biru



Badan seluruh merah



Pulse /bunyi jantung (p)



Tidak ada



100X/Mnt



Reflek (G) Tonus otot (A)



Tidak ada Lunglai



Menyeringai/menangis Fleksi



Menangis kuat Aktif



Nafas (R)



Tidak ada



Tidak teratur



Teratur kuat



Keterangan : (APGAR ditentukan setelah 1 Mnt dan 5 Mnt) 0 – 3 = Asfiksia berat



4 – 7 = Asfeksia sedang 7 – 10 = Normal 5. KEKUATAN OTOT 0 = Tidak ada kontraksi 1 = Terdapat kontraksi tapi tak bisa bergerak 2 = Hanya ada pergeseran/gerakan sendi 3 = Dapat mengadakan gerakan melawan gravitasi tapi tak bisa 4 = Dapat melawan gravitasi tapi tak bisa melawan tahanan pemeriksa (lemah) 5 = Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan penuh PENCATATAN : L Ka



L Ki



K Ka



K Ki



6. TAJAM PENGLIHATAN 1) 6/6



: Bisa membaca dengan benar huruf pada snelen chart dan orang normal pun dapat melakukan (pada jarak 6 meter).



2) 6/30



: Hanya bisa membaca huruf pada jarak 6 meter sedangkan orang normal bisa membaca pada jarak 30 meter.



3) 3/60



: Hanya bisa melihat dan menentukan jumlah jari dengan benar pada jarak 3 meter sedangkan orang normal 60 M.



4) 1/300



: Hanya bisa melihat lambai tangan pada jarak 1 meter orang normal 300 meter.



5) 1/_



: Hanya bisa merasakan sinar saja.



6) 0



: Buta total. REFLEK REFLEK FISIOLOGI :



1. Reflek kornea Dengan cara menyentuhkan kapas pada limbus kornea, hasil positif bila mata menggedip (Nervus IV dan VII). 2. Reflek faring Daerah faring digores/disentuh dengan menggunakan spatel, hasil positif bila penderita mengalami reaksi muntah (Nervus IX dan X). 3. Reflek abdominal Dengan cara menggoreskan dinding perut dari lateral ke umbilicus, hasil positif bila ada reaksi otot menegang/keras dan negative pada orang tua, wanita multi para, obesitas. 4. Reflek kremaster Dengan cara menggores paha bagian dalam bawah, hasil positif bila skrotum pada sisi yang sama naik/kontaksi (L 1 – 2). 5. Reflek anal Dengan cara menggores kulit pada daerah anal, hasil positif bila ada kontraksi spinter ani (S3 -4 – 5). 6. Reflek bulbo cavernosus Dengan cara menekan gland penis dan secara tiba-tiba masukkan jari yang lain kedalam anus, hasil positif bila ada kontraksi pada spinter ani (S3 – 4/saraf spinal). 7. Reflek bisep (C5-6) 8. Reflek trisep (C6, 7, 8) 9. Reflek brachio radialis (C5-6) 10.



Reflek patella (L2 – 3 – 4)



11.



Reflek tendon achiles (L5-S2)



12.



Reflek moro Gerakan memeluk secara tiba-tiba pada bayi pada saat dikejutkan dengan tangan.



13.



Reflek babinski



Dengan cara mengoreskan ujung hamer atau benda yang lain pada lateral telapak kaki mengarah ke jari, hasil positif bila kaki bayi mengerut (abduksi) ini berarti normal, dan abnormal pada orang dewasa (jari kaki meregang (aduksi ektensi). 14.



Reflek sucking Reflek menghisap pada bayi bila mulut bayi diberi sentuhan (minuman).



15.



Reflek grasping Tangan bayi akan memegang/megenggam bila diberi barang/ sentuhan.



16.



Reflek rooting Bayi akan menoleh bila salah satu sisi pipi diberi sentuhan. REFLEK PATOLOGIS



1.



Reflek Hoffman – tromer Dengan cara jari tengah klien di ekstensikan ujungnya digores, hasil positif bila ada gerakan fleksi pada jari lainnya.



2.



Reflek jaw Kerusakan kortikospinalis bilateral, eferen dan aferennya nervous trigeminus dengan mengetuk dagu klien pada posisi mulut terbuka, hasil positif bila mulut terkatup.



3.



Reflek regresi Kerusakan traktus piramidalis bilateral/otak bilateral



4.



Reflek glabella Dengan cara mengetuk dahi diantara kedua mata, hasil positif bila kedua mata klien tertutup



5.



Reflek snout Dengan cara mengetuk pertengahan bibir bagian atas, hasil positif bila mulutnya tercucur saliva.



6.



Reflek sucking Dengan cara menaruh jari pada bibir klien, hasil positif bila klien menghisap jari tersebut.



7.



Reflek graps



Dengan cara menaruh jari pada telapak tangan klien, hasil positif bila klien memegangnya. 8.



Reflek palmomental Dengan cara menggores telapak tangan pada daerah distal, hasil positif bila otot dagu berkontraksi.



9.



Reflek rosolimo Dengan cara mengetuk telapak kaki bagian depan, hasil positif bila jari kaki ventrofleksi.



10.



Reflek mendel bechterew Dengan cara mengetuk pada daerah dorsal kaki sebelah depan, hasil positif bila jari kaki ventrofleksi. TES RANGSANGAN MENINGGEAL



1.



Reflek nuchal rigidity Dengan cara klien tanpa bantal fleksikan leher ke lateral kemudian fleksikan leher mendekati dagu, hasil positif bila ada tahanan dan terasa nyeri.



2.



Reflek kerning Dengan cara fleksikan panggul dengan sudut 90 0 kemudian ekstensikan tungkai bawah pada persendian lutut, hasil positif bila ada tahanan dan rasa sakit sebelum mencapai ekstensi maksimal.



3.



Reflek brudzinski I, II Bila pada saat fleksi leher, lutut ikut fleksi juga (brudzinski I positif); dan satu tungkai tungkai yang ekstensi ikut fleksi (brudzinski II positif).



KLASIFIKASI REFLEK 1. 4 +



= Sangat cepat, hyperaktif.



2. 3 +



= Agak cepat dari rata-rata.



3. 2 +



= Normal/sesuai dengan rata-rata.



4. 1 +



= Kurang dari normal, agak lambat.



5. 0



= Tidak ada respon. TINGKAT KESADARAN :



1. Kompos metis Penderita sadar penuh dan keadaan normal. 2. Somnolen Penderita dalam keadaan mengantuk dan kesadaran dapat pulih bila dirangsang yang ditandai dengan mudahnya klien dibangunkan dan mampu memberi jawaban secara verbal dan menangkis bila diberi rangsangan sampai timbul nyeri. 3. Sopor Penderita dalam keadaan mengantuk, dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat tetapi kesadaran klien semakin menurun. Klien dapat melaksanakan instruksi singkat dan masih terlihat gerakan spontan, dengan rangsangan nyeri klien tidak dapat dibangunkan dengan sempurna, jawaban secara verbal tidak ada tetapi tangkisan terhadap nyeri masih baik. 4. Koma ringan atau semikoma Penderita tidak menunjukkan respon secara verbal, reflek masih baik, gerakan timbul saat ada rangsangan nyeri dan tidak terorganisir, penderita tidak dapat dibangunkan. 5. Letargi Penderita ketika diajak bicara dengan suara yang keras, pasien terlihat mengantuk tetapi membuka matanya dan melihat pada anda, memberikan respons terhadap pertanyaan, kemudian jatuh tertidur. 6. Stupor Penderita tersadar dari tidur hanya setelah mendapatkan rangsangan yang menyakitkan. Respons verbal lambat atau tidak ada, jatuh kedalam keadaan tidak memberikan respons jika rangsangan dihentikan. Kesadaran terhadap diri dan lingkungan minimal. 7. Obtudansi Penderita membuka mata dan melihat pada anda ketika diguncangkan secara perlahan tetapi memberikan respons dengan lambat dan agak sedikit bingung. Kesadaran dan minat terhadap lingkungan menurun.



PEDIATRIC COMA SCALE KEADAAN 1.



2.



3.



4.



Membuka mata a. Spontan b. Rangsangan verbal c. Dengan nyeri d. Tidak ada respon Motorik a. Spontan b. Melokalisir nyeri c. Menjauh dari nyeri d. Fleksi terhadap nyeri e. Ekstensi terhadap nyeri f. Tidak ada respon Verbal >2 tahun a. Berorientesi b. Bingung c. Acuh d. Tidak komprehensif e. Tidak ada respon Verbal 2500 mg dan usia kehamilan antara 37 – 42 mg



5. Partus serotinus



= usia kehamilan > 42 mg



RUMUS TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN PADA SAAT KALA I : Rumus : Tinggi fundus (CM) – N X 155 N = 13 bila kepala belum melewati PAP. N = 12 bila kepala berada diatas spina isciadika. N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika. RUMUS PERHITUNGAN OVULASI PADA WANITA Menstrulasi …………………………14 hari………………………..menstrulasi berikutnya (siklus 28 hari) Menstrulasi………………………….21hari…………………………menstrulasi berikutnya (siklus 35 harI RUMUS MENGHITUNG UMUR KEHAMILAN (Mc DONALD) Rumus : Tinggi fundus (CM) =…….bulan



3,5 Usia kehamilan (hitungan bulan) = TFU (dalam cm) X 2/7. Usia kehamilan (hitungan minggu) = TFU (dalam cm) X 8/7 Contoh : Tinggi fundus 24 cm maka umur kehamilan = 24 : 3,5 = 6,8 bulan = 27 minggu. RUMUS MENGHITUNG DENYUT JANTUNG JANIN Hitung selama 5 detik selang 5 detik hitung lagi 5 detik selang 5 detik lalu hitung lagi 5 detik. Hasilnya teratur bila angka ke 1 dan 3 sama. Menghitung DDJ selama 60 detik tanpa berhenti.



BAYI DAN ANAK- FREKUENSI JANTUNG RATA-RATA PADA ANAK SAAT ISTIRAHAT USIA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Lahir 1 bulan pertama – 6 bulan 6 – 12 bulan 1 – 2 bulan 2 – 6 bulan 6 – 10 bulan 10 – 14 bulan



FREKUENSI RATA-RATA



BATASAN (DEVIASI DUA STANDAR)



140 130 115 110 103 95 85



90 – 100 80 – 180 75 – 115 70 – 150 68 – 138 65 – 125 55 - 115



PEMERIKSAAN LEOPOLD 1.



Memeriksa tinggi fundus dan bagian apa yang ada di fundus.



2.



Menentukan letak punggung anak dan bagian terkecilnya.



3.



Menentukan apa yang ada di bagian bawah dan sudah/belum masuk PAP.



4.



Menentukan berapa bagaian yang masuk kedalam rongga panggul.



CARA MELAKUKAN LEOPOLD 1. Leopold I a) Kaki penderita dibengkokkan pada lutut dan lipat paha.



b) Pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita dan melihat kea rah muka penderita. c) Rahim dibawa ketengah. d) Tingginya fundus uteri ditentukan. e) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus. 2. Leopold II a) Kedua tangan pindah ke samping. b) Tentukan dimana punggung anak. Punggung anak terdapat di pihak yang memberikan rintangan yang terbesar, carilah bagian-bagian kecil, yang biasanya terletak bertentangan dengan pihak yang memberi rintangan yang terbesar. c) Kadang-kadang disamping terdapat kepala atau bokong ialah pada letak lintang. 3. Leopold III a) Dipergunakan satu tangan saja. b) Bagaian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya. c) Cobalah apakah bagaian bawah masih dapat digoyangkan. 4. Leopold IV a) Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat kea rah kaki penderita. b) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagaian bawah. c) Ditentukan apakah bagaian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul, dan berapa masuknya bagaian bawah ke dalam rongga panggul. KALA DALAM PERSALINAN 1. Kala I atau kala pembukaan Dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan cervik menjadi lengkap. 2. Kala II atau kala pengeluaran Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi. 3. Kala III atau kala uri Dimulai dari lahirnya bayi sampai lahirnya placenta. 4. Kala IV atau 2 jam post partum



Dimulai dari lahirnya placenta sampai 2 jam post partum. LAMANYA PERSALINAN



PERSALINAN 1. 2. 3. 4.



PRIMIGRAVIDA



MULTIGRAVIDA



12,5 jam 80 menit 10 menit 14 jam



7 jam 20 menit 30 menit 10 menit 8 jam



Kala I Kala II Kala III persalinan



TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN DALAM SETIAP KALA 1. Kala I : a) Biarkan calon ibu untuk berjalan-jalan asalkan ketuban belum pecah. b) Makanan dan minuman diusahakan yang mudah dicerna, dilarang kalau kemungkinan mau persalinan agar tidak terjadi muntah. c) Penderita dilarang mengejan. 2. Kala II (tanda-tanda) : a) His lebih sering dan kuat. b) Pasien mulai mengejan, hal ini disebabkan tekanan kepala anak pada dasar panggul dan rectum. c) Perdarahan sedikit bertambah. d) Ketuban pecah dan air ketuban mengalir keluar. e) Perineum menonjol dan anus mulai terbuka. Tindakan yang harus dilakukan : a) Perhatikan asepsis dan anti sepsis. b) Kalau ketuban belum pecah harus dipecahkan. c) Supaya usaha mengejan efektif, pasien dibimbing waktu mengejan. d) Mengejan hanya boleh waktu his. e) Bunyi jantung dan nadi harus diawasi dan di periksa. 3. Kala III (tugas kita) : a) Pengawasan terhadap perdarahan. b) Mencari tanda-tanda pelepasan placenta dan kalau sudah lepas kita segera melahirkan.



4. Kala IV (tugas kita) : a) Mengawasi perdarahan post partum. b) Menjahit robekan perineum. c) Memeriksa bayi. YANG PERLU DI CATAT DALAM PARTOGRAF 1. Identitas. 2. DJJ. 3. Keadaan ketuban. 4. Penyusupan kepala/molase. 5. Persentasi dan posisi dan turunya bagian depan. 6. Waktu. 7. Kontraksi/his per 10 menit. 8. Therapy. 9. Nadi dan tekanan darah ibu. 10.



Urine.



11.



Themperatur ibu.



BIDANG HODGE HI



: Sama dengan PAP.



H II



: Sejajar H I melalui pinggir bawah sympysis.



H III



: Sejajar H I melalui spina ischiadika.



H IV



: Sejajar H I melalui ujung os cocygis.



Jadi misalnya dikatakan bahwa kepala sudah turun sampai H III. Kalau kepala sudah sampai H IV kepala sudah sampai didasar panggul. UKURAN PANJANG UTERUS 1. Pada anak-anak



= 2 – 3 cm



2. Pada nullipara



= 6 – 8 cm



3. Pada multipara



= 8 – 9 cm LAMA PERSALINAN



KALA



PRIMIPARA



MULTIPARA



I II III jumlah



12,5 jam 80 menit 10 menit 14 jam



7 jam 20 menit 30 menit 10 menit 8 jam



PEMBERIAN IMUNISASI MENURUT UMUR UMUR



ANTIGEN



2 bulan 3 bulan 4 bulan 9 bulan



BCG, DPT, Polio 1 Hepatitis 1, DPT 2, Polio 2 Hepatitis 2, DPT 3, Polio 3 Hepatitis 3, Campak, Polio 4



PEMBERIAN INFUS PADA NEONATUS Rumus jumlah cairan : Kebutuhan cairan X BB Kebutuhan cairan : 1. NACL 3 %



= 2 – 4 Meq/KgBB



2. KCL 3,75 %



= 1 – 3 Meq/KgBB



3. BICNAT 7,5 %



= 2 – 4 Meq/KgBB



4. DEXTROSE 10 %



= Jumlah selebihnya



Sediaan : 1. NACL 3 %



= 1 Meq = 2 cc



2. KCL 3,75 %



= 1 Meq = 2 cc



3. BICNAT 7,5 %



= 1 Meq = 1 cc



KEADAAN TUBUH NORMAL RESPIRASI



USIA 1. Bayi



RATE 30 – 60 X/Mnt



2. Anak 3. Remaja 4. Dewasa



30 – 40 X/Mnt 16 – 20 X/Mnt 12 – 16 X/Mnt



 Kenaikan suhu 0,6 C akan menaikan nafas 4 X/Mnt.  Tiap kenaikan suhu 1 derajat celcius akan mengurangi kalori 1 Kg.



DENYUT NADI USIA 1. 2. 3. 4. 5. 6.



RATE



Bayi baru lahir sampai 1 bulan Bayi usia 1 bulan sampai 12 bulan Anak usia 12 bulan sampai 2 tahun Anak usia 2 tahun sampai 6 tahun Anak usia 6 tahun sampai 12 tahun Anak remaja/dewasa



120 – 160 80 – 40 80 – 130 75 – 120 75 – 120 60 - 100



 Kenaikan suhu 0,6 C akan menaikan nadi 7 – 10 kali/Mnt.  Suhu tubuh normal berkisar antara 36,5 – 37,1.  Setiap kenaikan 1 derajat Fahrenhett (2,6 C) memerlukan hidrasi/cairan sebanyak 5 – 10 CC/Kg BB/hari. PENGHITUNGAN DENYUT NADI MAKSIMAL Rumus :



220 – Umur (dalam tahun)



Contoh :



Usia 20 tahun denyut nadi maksimalnya 200 X permenit, (saat berolahraga stop apabila nadi sudah mencapai 200 X permenit.



TEKANAN DARAH



USIA 1. Baru lahir 2. 1 bulan 3. 1 tahun



TEKANAN DARAH (mmHg) 40 85/54 95/65



4. 5. 6. 7. 8.



6 tahun 10 sampai 13 tahun 14 sampai 17 tahun 18 tahun 44 sampai 65 tahun



105/65 110/65 120/80 120/80 130/80



 JVP



= Kurang lebih 2 CM



 CVP



= Atrium 0 – 4 CM H2O, vena cava 4 – 11 CM



 Urin



= 1 – 1,5 ML/Kg BB/Jam



 Bising usus



= 4 – 12 X/Mnt



 TIO



= 15 – 20 mm H2O



 Kapasitas urin dalam bladder orang dewasa = > 250 – 400 ML  Kapasitas urin dalam bladder anak



= > 50 – 200 ML



 Keinginan berkemih pada orang dewasa bila bladder sudah penuh > 250 CC dan anak > 50 CC KLASIFIKASI TINGKAT TEKANAN DARAH PADA ORANG DEWASA



KATEGORI 1. 2. 3. 4. 5. 6.



SISTOLIK (mm Hg)



DIASTOLIK (mm Hg)



>210 180 – 209 160 – 179 140 – 159 130 – 139 < 130



> 120 110 – 119 100 – 109 90 – 99 85 – 89 < 85



HT sangat berat HT berat HT sedang HT ringan Sangat normal normal



NILAI LABORATORIUM NORMAL JENIS KELAMIN DAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN : 1. HB pria 2. HB wanita 3. Hematokrit pria



NILAI NORMAL 13 – 16 gr/DL 12 – 14 gr/DL 40 – 48 % 37 – 43 %



4. Hematokrit wanita 5. LED wintrop pria 6. LED wintrop wanita 7. Westergen pria 8. Westergen wanita 9. Eritrosit pria 10. Eritrosit wanita 11. Leukosit 12. Basofil 13. Eosinofil 14. Neutrofil 15. Limfosit 16. Monosit 17. Trombosit MASA PERDARAHAN : 1. Duke 2. IVY RETRAKSI BEKUAN DARAH : 1. Serum 2. Sifat MASA BEKUAN DARAH : 1. LEE, white 2. Kapiler 3. Fibrinogen 4. Masa thrombin 5. Masa protom 6. Trombo test 7. SGOT 8. SGPT 9. LDH 10. CKMB 11. Trigliserida 12. Kolesterol total 13. HDL pria 14. HDL wanita 15. Magnesium 16. Natrium darah 17. Natrium urin 18. Kalium darah 19. Kalium urin 20. Klorida darah 21. Klorida urin 22. FE 23. Protein total 24. Albumin 25. Glukosa darah 26. Amylase darah 27. Amylase urin 28. Asam urat darah 29. Asam urat urin 30. Kalsium darah 31. Kalsium urin 32. Ureum darah



< 10 MM lewat 60’ < 20 MM lewat 60’ < 10 MM lewat 60’ < 15 MM lewat 60’ 45,5 – 5,5 Juta/ul 4 – 5 Juta/ul 5000 – 10000 ul 0–1 1–3 Batang 2 – 6, Segmen 50 – 70 20 – 40 2–8 150000 – 400000 ul 1 – 3’ 1 – 6’ 40 – 60 % Kenyal/rapuh 10 – 15’ 2 – 6’ 20 – 400 MG/ml 0 – 60’ >25” 70 – 100 % < 12 U/I < 12 U/I 80 – 24 MG/DL < 10 U/I 40 – 155 MG/dl 150 – 250 MG/DL 35 – 55 MG/DL 45 – 65 MG/DL 1,0 – 2,5 MG/DL 135 – 147 Meq/I 130 – 220 Meq/24 Jam 3,5 – 5,5 Meq/I 25 – 100 Meq/I 100 – 106 Meq/I 120 – 250 Meq/I 80 – 140 UG/DL 6,0 – 7,8 G/DL 45 – 67 % 60 – 100 MG/DL 80 – 150S. somogi 80 – 1250S. somogi 3, 0 – 6,0 Mg/DL 100 – 1000 Mg/24 Jam 9 – 11 Mg/DL 30 – 150 MG/Jam 20 – 40 MG/DL



33. Ureum urin 34. Kreatinin D 35. Kreatinin urin 36. Bilirubin direk 37. Indirek 38. Total 39. Protein total 40. Albumin 41. Globulin AGD : 1. HCO3 2. PCO2 3. PH 4. PO2



20 – 35 G/24 Jam 0,5 – 1,5 MG/DL 1 – 2 G/24 Jam < 0,4 MG/DL < 0,6 MG/DL 0,3 – 1,0 MG/DL 6 – 7 MG/DL 4 – 5,2 MG/DL 1,3 – 2,7 G/DL 21 – 28 MMOL/L 4,7 – 5,9 KPA (35 – 45 mmHg) 7,38 – 7,4 11 – 13 KPA (80 – 100 mmHg)



CAIRAN CEREBROSPINAL Komposisi



: Jernih, tak berwarna, tak berbau.



Terdiri atas



: Air, protein, O2, elektrolit, CO2, glukosa, tekanan normal 60 – 180 H2O, jumlah diproduksi perhari 500 ML, jumlah cairan pada orang dewasa yang bersirkulasi 125 – 150 ML.



PH PCO2 HCO3 Kalsium Klorida Kretinin Glukosa SGOT LDH Magnesium Fospat Protein lumbal Sisternal Ventrikuler Kalium Natrium Urea Asam urat sel



7,31 47,9 mmHG 22,9 Meq/I 2,32 Meq/I 113 – 127 Meq/I 0,4 – 1,5 MG % 54 – 80 MG % 0 – 19 Unit 8 – 50 Unit 2,20 Meq/I 1,2 – 2,1 MG % 20 – 40 MG % 15 – 25 MG % 5 – 25 MG % 2,33 – 4,58 Meq/I 117 – 137 Meq/I 8 – 28 MG % 0,0 – 2,8 MG % 1 – 5 Limfosit/MM3



EKG Cara pemasangan elektroda : 1. Warna merah



= Lengan kanan.



2. Warna kuning



= Lengan kiri.



3. Warna hijau



= Tungkai kiri.



4. Warna hitam



= Tungkai kanan.



Cara pembacaan hasil EKG : 1 kotak kecil = 0,04 detik. Laju QRS frekuensi 60 – 100 X/Mnt, kurang dari 60 = Bradikardi, dan lebih dari 100 = Takikardi. Gelombang normal : P



= Tegak (+), di I, II, Avl, v2 – 6 dan terbalik di Avl, mungkin terbalik di III, Avl, v I.



Q



= q kecil di I, II, AVF, V4 – 6, durasi 0,03 detik tinggi ¼ R, ukuran bervariasi di AVR. = Q besar dengan durasi 0,4 detik di III, abnormal di AVF dan III (harus di diagnose), Q besar di AVL normal.



QS



= Semua negative kecuali V1 – 2.



R



= Terbesar di 1, V4 – 6.



S



= S dominan di V1 – 3, kecil dan progresif di V3 – 6, S mungkin ditemukan di I, II.



T



= Tegak di I, II, AVF, V2 – 6, terbalik di AVR, mungkin terbalik di III, AVL, VI.



U



= Tidak terlihat sering, terlihat terbalik di V2 – 4.



GELOMBANG EKG PATOLOGI : 1. Hypertropi Atrium Kiri Lebar, tegak dan bertakik di V4 – 6. 2. Hypertropi Atrium Kanan P tinggi > 2,5 MM, runcing di II, III, AVF. 3. Hypertropi Ventrikel Kiri R I dan S III > 2,6 MM, R pada AVL > 11 MM, R pada V 1 – 5 > 52,6 MM, S pada V1 + R pada V 5 atau V 6 > 3,5 MM, depresi ST, inverse I, interval QRS antara 0,1 – 0, 12. 4. Hypertropi Ventrikel Kanan R tinggi di V I > 5 MM, R:S pada V I > 1 MM, depresi ST, T terbalik pada V 1 – 3. 5. Iskemia Miokard



Depresi ST > 1 MM, horizontal dan menurun. 6. Infark Miokard Elevasi ST > 1 MM, T besar dan tegak lurus, setelah 1 – 3 hari T terbalik dan timbul Q yang abnormal yang menandakan infark transient, durasi Q < 0,04 detik, Q:R 25 %. Lokasi infark : 1) Anterior kelainan di sadapan V 2 – 4. 2) Inferior kelainan di AVF. 3) Lateral kelainan pada I, V 6. 4) Posterior kelainan di R yang tinggi, T tegak pada V 1 – 2. 7. Perikarditis Elevasi ST disemua sadapan kecuali AVR, AVL, V1, V2 dan T terbalik. 8. Hyperkalemia T tinggi ramping dan runcing, P hilang, QRS melebar, takikardi ventrikel. 9. Hypokalemia Depresi ST, T rendah, U besar di V 2 – 4, U:T rasio > 1,0 MM. 10. Hyperkalsemia Interval Q – T memendek, T terdapat pada akhir QRS. 11. Hypokalsemia ST, QT memanjang.



DERAJAT GANGGUAN PENYAKIT JANTUNG 1. Grade I



= Tidak ada gejala ketika melakukan aktifitas biasa.



2. Grade II



= Timbul gejala ketika melakukan aktivitas biasa.



3. Grade III



= Timbul gejala saat melakukan aktivitas ringan.



4. Grade IV



= Timbul gejala saat istirahat. PERTUMBUHAN



1. Berat badan a. Usia 0 – 6 bulan



= 750 – 1000 gr/bulan.



b. Usia 6 – 12 bulan



= 300 – 500 gr/bulan.



c. Usia 1 – 4 tahun



= 150 gr/bulan.



2. Tinggi badan a. Usia 0 – 6 bulan



= 2,5 cm/bulan.



b. Usia 6 – 12 bulan



= 1,25 cm/bulan.



c. Usia 1 – 7 tahun



= 7,5 cm/tahun.



3. Lingkar kepala a. Tahun pertama



= 10 cm.



b. Tahun kedua



= 2,5 cm.



c. Usia 3 – 5 tahun



= 1,25 cm/tahun. STANDAR NCHS UMUR 0 – 36 BULAN



USIA (BULAN) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27



LAKI-LAKI BERAT 3,3 4,3 5,2 6,0 6,7 7,3 7,8 8,3 8,8 9,2 9,5 9,9 10,2 10,4 10,7 10,9 11,1 11,3 11,5 11,7 11,8 12,0 12,2 12,4 12,6 12,8 13,0 13,1



PEREMPUAN BERAT TINGGI



TINGGI 50,5 54,6 58,1 61,1 63,7 65,9 67,8 69,5 71,0 72,3 73,6 74,9 76,1 77,2 78,3 79,4 80,4 81,4 82,4 83,3 84,2 85,1 86,0 86,8 87,6 88,5 89,2 90,0



3,2 4,0 5,7 5,4 6,0 6,7 7,2 7,7 8,2 8,6 8,9 9,2 9,5 9,8 10,0 10,2 10,4 10,6 10,8 11,0 11,2 11,4 11,5 11,7 11,9 12,1 12,3 12,4



49,9 53,3 56,8 59,5 62,0 64,1 65,9 67,6 69,1 70,4 71,8 73,1 74,3 75,5 76,7 77,8 78,9 79,9 80,9 81,9 82,9 83,8 84,7 85,6 86,5 87,3 88,2 89,0



28 29 30 31 32 33



13,3 13,5 13,7 13,8 14,0 14,2



90,8 91,6 92,3 93,0 93,7 94,5



12,6 12,8 12,9 13,1 13,3 13,4



89,8 90,6 91,3 92,1 92,8 93,5



STANDAR NCHS UMUR 2 – 14 TAHUN UMUR TAHUN 2



3



4



5



LAKI - LAKI BERAT TINGGI



BULAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9



12,3 12,5 12,7 12,9 13,1 13,3 13,5 13,7 13,9 14,1 14,3 14,4 14,6 14,8 15,0 15,2 15,3 15,5 15,7 15,8 16,0 16,2 16,4 16,5 16,7 16,9 17,0 17,2 17,4 17,5 18,7 18,8 19,0 19,2 19,3 19,5 19,7 19,8 20,0 20,2



85,6 86,4 87,2 88,1 88,9 89,9 91,2 92,0 92,7 93,5 94,2 94,9 95,6 96,3 96,3 97,0 97,7 98,4 99,1 99,7 100,4 101,0 101,7 102,3 102.,9 103,6 104,2 104,8 105,4 106,0 109,3 110,5 111,0 111,5 112,1 112,6 113,1 113,6 114,1 114,6



PEREMPUAN BERAT TINGGI 11,8 12,0 12,2 12,4 12,6 12,8 13,0 13,2 13,4 13,6 13,8 13,9 14,1 14,3 14,4 14,6 14,8 14,9 15,1 15,2 15,4 15,5 15,7 15,8 16,0 16,1 16,2 16,4 16,5 16,6 17,7 17,8 18,0 18,1 18,3 18,4 18,6 18,7 18,9 19,0



84,5 85,4 86,2 87,0 87,9 88,7 89,5 90,2 91,0 91,7 92,5 93,2 93,5 94,6 95,3 96,0 96,6 97,3 97,9 98,6 99,2 99,8 100,4 101,0 101,6 102,2 102,8 103,4 104,0 104,5 108,4 108,9 109,5 110,0 110,5 111,0 111,6 112,1 112,6 113,1



6



7



8



9



10



10 11 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0 1 2 3 4 5 6 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0 1 2 3 4 5 6



20,3 20,5 20,7 20,9 21,0 21,2 21,4 21,6 21,7 21,9 22,1 22,3 22,5 22,7 22,9 23,0 23,2 23,4 23,6 23,8 24,0 25,3 25,5 25,7 26,0 26,2 26,4 26,7 26,9 27,1 27,4 27,6 27,9 28,1 28,4 28,6 28,9 29,2 29,5 29,7 30,0 30,3 30,6 30,9 31,1 31,4 31,7 32,0 32,4 32,7 33,0 33,3



115,1 115,6 116,1 116,6 117,1 117,5 118,0 118,5 119,4 119,0 119,9 120,3 120,8 121,2 121,7 122,1 122,6 123,0 123,5 123,9 124,4 127,0 127,4 127,8 128,3 128,7 129,1 129,6 130,0 130,4 130,9 131,3 131,7 132,2 132,6 133,0 133,5 133,9 134,4 134,8 135,3 135,7 136,1 136,6 137,1 137,5 138,0 138,4 138,9 139,4 139,9 140,3



19,2 19,4 19,5 19,7 19,9 20,0 20,2 20,4 20,6 20,8 21,0 21,2 21,4 21,6 21,8 22,1 22,3 22,5 22,8 23,0 23,3 24,8 25,1 25,4 25,7 26,0 26,3 26,6 26,9 27,2 27,5 27,8 28,1 28,5 28,8 29,1 29,4 29,8 30,1 30,5 30,8 31,1 31,5 31,8 32,2 32,5 32,9 33,3 33,6 34,0 34,4 34,7



113,6 114,1 114,6 115,1 115,6 116,1 116,6 117,1 117,6 118,1 118,6 119,1 119,6 120,1 120,6 121,1 121,5 122,0 122,5 123,0 123,5 126,4 126,9 127,4 127,8 128,3 128,8 129,3 129,8 130,3 130,8 131,2 131,7 132,2 132,7 133,2 133,7 134,2 134,7 135,2 135,7 136,2 136,8 137,3 137,8 138,3 138,8 139,4 139,9 140,4 140,9 141,5



11



0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 0 1 2 3 4 5 6



12



13



35,3 35,6 36,0 36,4 36,7 37,1 37,5 37,8 38,2 38,6 39,0 39,4 39,8 40,2 40,6 41,0 40,4 40,8 42,3 42,7 43,1 43,6 44,0 44,5 45,0 45,4 45,9 46,4 46,8 47,3 47,8



143,3 143,8 144,3 144,8 145,3 145,8 146,4 146,9 147,4 148,0 148,5 149,1 149,7 150,2 150,8 151,3 151,9 152,5 153,0 153,6 154,2 154,8 155,3 155,9 156,5 157,0 157,6 158,2 158,7 159,3 159,9



37,0 37,3 37,7 38,1 38,5 38,8 39,2 39,6 40,0 40,4 40,8 41,1 41,5 41,9 42,3 42,7 43,1 43,5 43,8 44,2 44,6 45,0 45,4 45,7 46,1 46,5 46,8 47,2 47,6 47,9 48,3



144,8 145,3 145,9 146,5 147,0 147,6 148,2 148,8 149,3 149,9 150,4 151,0 151,5 152,1 152,6 153,1 153,6 154,1 154,6 155,0 155,5 155,9 156,3 156,7 157,1 157,5 157,8 158,2 158,5 158,8 159,0



DENYUT NADI DALAM KEADAAN ISTIRAHAT



UMUR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Neonates Usia 1 – 11 bulan Usia 2 tahun 4 tahun 6 tahun 8 tahun 10 tahun



RENDAH NORMAL



RATA - RATA



TINGGI NORMAL



70 80 80 80 75 70 70



125 120 110 100 100 90 90



190 160 130 120 115 110 110



KLASIFIKASI DENYUT NADI 1. 0



= Tidak ada denyut nadi yang teraba.



2. 1 +



= Denyutan berkurang dan sulit diraba.



3. 2 +



= Normal, teraba dengan mudah dan tidak mudah lenyap.



4. 3 +



= Denyutan kuat dan seperti memantul terhadap ujung jari. KLASIFIKASI KEDALAM OEDEMA



1. 4 +



= Depresi 8 mm.



2. 3 +



= Depresi 6 mm.



3. 2 +



= Depresi 4 mm.



4. 1 +



= Depresi 2 mm. DOSIS OBAT MENURUT BERAT BADAN DAN USIA USIA



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



BERAT BADAN



Neonatus 1 bulan 3 bulan 6 bulan 1 tahun 3 tahun 5 tahun 7 tahun 12 tahun



3,4 KG 4,2 KG 5,6 KG 7,7 KG 10 KG 14 KG 18 KG 23 KG 37 KG



DOSIS < 12,5 % < 14,5 % 18 % 22 % 25 % 33 % 40 % 50 % 75 %



SARAF KRANIAL



NAMA SARAF



JENIS (S/M)



1. Olfaktorius 2. Optikus 3. Okulomotorius



Simpatis Simpatis Motorik



4. 5. 6. 7. 8.



Motorik Motorik/simpatis Motorik Motorik Simpatis



Trocklearis Trigeminus Abducens Fasialis Akustikus



FUNGSI Pembau. Penglihatan. Pergerakan mata kedalam, keatas, elevasi alis, mata, kontroksi pupil,nkonvergensi, reaksi bersamaan. Pergerakan mata kebawah dan keluar. Mengunyah sensasi wajah/kulit kepala dan gigi. Pergerakan mata lateral. Ekspresi wajah/pengecapan (2/3) lidah anteriol, salvias. Pendengaran, keseimbangan.



9. Glosofari 10. Ngeus 11. Vagus



Motorik Simpatis Motorik/simpatis



12. Asesorius 13. hipoglosus



Motorik Motorik



Salivasi,menelan. Sensasi tenggorokan tonsil, pengecapan (1/3) lidah posterior. Menelan, bicara, denyut jantung, peristaltic/sensasi tenggorokan, laring, visceral. Pergerakan bahu, rotasi kepala. Pergerakan lidah.



KEBUTUHAN CAIRAN MENURUT PIERCE



DERAJAT DEHIDRASI



KEBUTUHAN CAIRAN TIAP KG BB



1. Ringan 2. Sedang 3. Berat



5% 8% 10 %



Rumus : Kebutuhan cairan = Nilai X 10 % X KG BB X 1 liter 15 KLASIFIKASI TEKANAN DARAH BERDASARKAN THE SIXTH REPORT OF THE JOINT NATIONAL COMMITTEE ON PREVENTION, DETECTION, EVALUATION AND TREATMENT OF HIGH BLOOD PRESURE, 1997. KATEGORI 1. 2. 3. 4. 5.



SISTOL



Normal Perbatasan Hipertensi I Hipertensi II Hipertensi III



DIASTOL



REKOMENDASI



< 130



< 85



Cek ulang 2 tahun.



130 – 139



85 – 89



Cek ulang dalam 1 tahun.



140 – 159



90 – 99



160 – 179



100 – 109



Konfermasi dalam ½ bulan dan rubah gaya hidup. Rujuk dalam 1 bulan.



>180



>110



Rujuk segera dalam 1 minggu berdasarkan kondisi klinik.



PATOKAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT DEABETES MILITUS (DM)



KADAR 1. Glukosa darah sewaktu 1) Plasma vena 2) Darah kapiler



BUKAN DM < 110 < 90



BELUM PASTI 110 – 199 90 – 199



DM > 220 > 200



2. Glukosa darah puasa 1) Plasma vena 2) Darah kapiler



< 110 < 90



110 – 125 90 - 109



>126 > 110



KEBUTUHAN KALORI MENURUT FAO/WHO UMUR



KEBUTUHAN KALORI



1. Kurang dari 1 tahun 2. 1 – 3 tahun 3. 4 – 6 tahun 4. 7 – 9 tahun LAKI – LAKI : 1. 10 – 12 tahun 2. 13 – 15 tahun 3. 16 – 19 tahun 4. 20 – 39 tahun 5. 40 – 49 tahun 6. 50 – 59 tahun 7. 60 – 69 tahun 8. > 70 tahun PEREMPUAN : 1. 10 – 12 tahun 2. 13 – 15 tahun 3. 16 – 19 tahun 4. 20 – 39 tahun 5. 40 – 49 tahun 6. 50 – 59 tahun 7. 60 – 69 tahun 8. > 70 tahun



1090 1360 1830 2190 2600 0,97 M X A 1,02 M X A 1,00 M X A 0,95 M X A 0,90 M X A 0,80 M X A 0,70 M X A 2350 1,13 F X A 1,05 F X A 1,00 F X A 0,95 F X A 0,90 F X A 0,80 F X A 0,70 F X A



KETERANGAN : M = Berat badan X 46 Kalori F = Berat badan X 40 Kalori A = Indeks aktivitas 1. Ringan = 0,90 2. Sedang = 1,0 3. Aktif



= 1,17



Cairan yang hilang : 1. Bayi



= 80 – 90 %



2. Anak = 70 – 80 % 3. Dewasa = 65 – 70 %



Rumus : Jumlah cairan X BB REHIDRASI UNTUK BAYI DENGAN DIARE Rumus : BB X (D + M + C) CC Keterangan : 1. D = Dehidrasi 1) Dehidrasi ringan = 50 CC 2) Dehidrasi sedang = 80 CC 3) Dehidrasi berat = 100 CC 2. M = Maintenance 1) Neonates



= 140 – 120 CC



2) 0 – 1 tahun



= 120 – 100 CC



3) 1 – 2 tahun



= 100 – 90 CC



4) 2 – 4 tahun



= 90 – 80 CC



5) 4 – 8 tahun



= 80 – 70 CC



6) 8 – 12 tahun



= 70 – 60 CC



7) > 12 tahun



= 60 – 50 CC



3. C = Concomitten loss 1) Muntah



= 25 CC



2) Berak



= 25 CC



3) Muntah dan berak = 30 CC TANPA DEHIDRASI = 10 CC/KgBB/Mencret/Muntah. PEMBERIAN ORALIT SETIAP MENCRET/MUNTAH 1. Usia kurang 1 tahun



= 50 – 100 CC



2. Usia 1 – 5 tahun %



= 100 – 200 CC



3. Usia lebih 5 tahun



= 200 – 300 CC



4. Dewasa



= 300 – 400 CC RULE OF NINE WALACE (LUKA BAKAR)



1. Kepala dan leher



=9%



2. Ekstremitas atas



=2x9%



3. Paha, betis dan kaki



=4x9%



4. Dada, perut, punggung, bokong



=4x9%



5. Perineum dan vagina



=1% DERAJAT LUKA BAKAR



1. Stadium I



= Pada epidermis (sembuh 5 – 7 hari).



2. Stadium II



= Pada dermis (sembuh 16 – 21 hari).



3. Stadium III



= Sudah mencapai sub kutis. PERBEDAAN LINGKUNGAN INTRA DAN EKSTRA UTERIN



KEADAAN 1. 2. 3. 4.



Lingkungan fisik Suhu luar Stimulasi sensoris Gizi



SEBELUM LAHIR Cairan Pada umumnya tetap Terutama kinestetik/vibrasi Tergantung pada zat-zat gizi yang terdapat dalam darah ibu



5. Penyediaan oksigen



Berasal dari ibu kejanin melalui placenta



6. Pengeluaran hasil metabolisme



Dikeluarkan ke system peredaraan darah ibu



SESUDAH LAHIR Udara Berubah-ubah Bermacam-macam stimulasi Tergantung pada tersediannya bahan makanan dan kemampuan saluran cerna Berasal dari paru-paru kepembuluh darah paru-paru Dikeluarkan melalui paru-paru, kulit, ginjal, dan saluran pencernaan



TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK SAMPAI REMAJA 1. Masa prenatal 1) Masa mudigah/embrio : konsepsi – 8 minggu. 2) Masa janin/fetus : 9 minggu – lahir. 2. Masa bayi: usia 0-1 tahun 1) Masa neonatal dini : 0 – 28 hari. (1) Masa neonatal : 0 – 7 hari. (2) Masa neonatal lanjut : 8 – 28 hari. 2) Masa pasca neonatal : 29 hari – 1 tahun. 3. Masa pra sekolah: usia 1 – 6 tahun 4. Masa sekolah: usia 6 – 18/20 tahun 1) Masa pra remaja : usia 6 – 10 tahun.



2) Masa remaja: (1) Masa remaja dini. a. Wanita usia 8 – 13 tahun. b. Pria usia 10 – 15 tahun. (2) Masa remaja lanjut. a. Wanita usia 13 -18 tahun. b. Pria usia 15 – 20 tahun. 1. Triwulan I 2. Triwulan II 3. Triwulan III 4. Triwulan IV



KENAIKAN BB ANAK TAHUN PERTAMA DENGAN GIZI YANG BAIK = 700 – 1000 gram/bulan. = 500 – 600 gram/bulan. = 350 – 450 gram/bulan. = 250 – 350 gram/bulan. RUMUS PERKIRAAN TINGGI BADAN ANAK



1. Usia 1 tahun



= 1,5 X TB lahir.



2. Usia 4 tahun



= 2 X TB lahir.



3. Usia 6 tahun



= 1,5 X TB usia 1 tahun.



4. Usia 13 tahun



= 3 X TB lahir.



5. Dewasa



= 3,5 X TB lahir (2 X TB 2 tahun). RUMUS PREDIKSI TB ANAK DENGAN MELIHAT TB ORANG TUA



TB anak perempuan = (TB ayah – 13 cm) + TB ibu + 8,5 cm 2 TB anak laki-laki



= (TB ibu + 13 cm) + TB ayah + 8,5 cm 2



KETERANGAN : 13 cm adalah rata-rata selisih tinggi badan antara orang dewasa laki-laki dan perempuan di Inggris, dan 8,5 cm adalah nilai absolute tentang tinggi badan. PERTUMBUHAN GIGI 1. Gigi pertama tumbuh umur



= 5 – 9 bulan



2. Umur 1 tahun



= 6 – 8 gigi susu



3. Selama tahun kedua



= 8 biji



4. Umur 2 ½ tahun



= 20 gigi susu



Waktu erupsi gigi tetap : 1. Umur 6 – 7 tahun



= Molar pertama



2. Umur 7 – 9 tahun



= Insisor



3. Umur 9 – 11 tahun



= Premolar



4. Umur 10 – 12 tahun



= Kaninus



5. Umur 12 – 17 tahun



= Molar kedua



6. Umur 17 – 25 tahun



= molar ketiga



PERKEMBANGAN MENTAL (GERAKAN KASAR, HALUS, EMOSI, SOSIAL, PRILAKU DAN BICARA 1)



Dari lahir sampai 3 bulan 1) Belajar mengangkat kepala. 2) Belajar mengikuti obyek dengan mata. 3) Melihat muka orang dengan tersenyum. 4) Bereaksi terhadap suara/bunyi. 5) Mengenal ibunya dengan penglihatan, pendengaran, penciuman dan kontak. 6) Menahan barangyang dipegangnya. 7) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh. 2) Dari 3 sampai 6 bulan 1) Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan. 2) Mulai belajar maraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya. 3) Menaruh benda-benda di mulutnya. 4) Berusaha memperluas lapangan pandang. 5) Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain. 6) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang. 3) Dari 6 sampai 9 bulan 1) Dapat duduk tanpa bantuan. 2) Dapat tengkurap dan berbalik sendiri. 3) Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang. 4) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya. 5) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk. 6) Bergembira dengan melempar benda-benda. 7) Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti. 8) Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang asing/lain.



9) Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyisembunyian. 4) Dari 9 sampai 12 bulan 1) Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu. 2) Dapat berjalan dengan dituntun. 3) Menirukan suara. 4) Mengulang bunyi yang didengarnya. 5) Belajar menyatakan satu atau dua kata. 6) Mengerti perintah sederhana atau larangan. 7) Memperlihatkan minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya. 8) Berpartisipasi dalam permainan. 5) Dari 12 sampai 18 bulan 1) Berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah. 2) Menyusun 2 atau 3 kotak. 3) Dapat mengatakan 5 – 10 kata. 4) Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing. 6) Dari 18 bulan sampai 24 bulan 1) Naik turun tangga. 2) Menyusun 6 kotak. 3) Menunjuk mata dan hidungnya. 4) Menyusun 2 kata. 5) Belajar makan sendiri. 6) Menggambar garis di kertas atau pasir. 7) Mulai belajar mengontrol BAK dan BAB. 8) Menaruh minat kepada apa yang di kerjakan oleh orang-orang yang lebih besar. 9) Memperlihatkan minat kepada anak lain dan bermain-main dengan mereka. 7) Dari 2 tahun sampai 3 tahun 1) Belajar melonjat, memanjat, melompat dengan satu kaki 2) Membuat jembatan dengan 3 kotak. 3) Mampu menyusun kalimat. 4) Menggunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya. 5) Mengambar lingkaran. 6) Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya. 8) Dari 3 sampai 4 tahun 1) Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga. 2) Berjalan pada jari kaki. 3) Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri.



4) Menggambar garis silang. 5) Menggambar orang hanya kepala dan badan. 6) Mengenal 2 atau 3 orang. 7) Bicara dengan baik. 8) Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya. 9) Banyak bertanya. 10) Bertanya bagaimana anak di lahirkan. 11) Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka, sisi belakang. 12) Mendengar cerita-cerita. 13) Bermain dengan anak lain. 14) Menunjukkan rasa sayang terhadap saudara-saudaranya. 15) Dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana. 9) Dari 4 sampai 5 tahun 1) Melompat dan menari. 2) Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan. 3) Menggambar segi tiga dan segi empat. 4) Pandai bicara. 5) Dapat menghitung jari-jarinya. 6) Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu. 7) Mendengar dan mengulang hal-hal yang penting dan cerita. 8) Minat kepada kata baru dan artinya. 9) Memprotes bila dilarang apa yang di ingininya. 10) Mengenal 4 warna. 11) Memperkirakan bentuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil. 12) Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa. 10) Pendidikan/stimulasi yang perlu diberikan 1) Akademi sederhana: pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung. 2) Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat. 3) Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman. 4) Menyanyi, menggambar. 5) Bahasa: bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucapkan syair sederhana. 6) Melatih daya ingat dengan antara lain bermain jualan, menyampaikan 7) 8) 9) 10)



berita. Membuat permainan dari kertas. Bermain musik. Mengenal tugas, larangan-larangan. Aktifitas sehari-hari (makan sendiri, minum sendiri, control BAB/BAK sendiri).