Perkembangan Geologi Kelautan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Perkembangan Penelitan Geologi Kelautan Geologi kelautan merupakan cabang ilmu dari ilmu geologi yang memiliki ruang lingkup pada daerah laut. Pada dasarnya geologi kelautan memiliki kesamaan dengan ilmu geologi lain yaitu mempelajari sejarah dan karakter dari bumi hanya saja pada daerah yang tertutupi permukaan air laut. Penelitian pada geologi kelautan mencakup berbagai disiplin ilmu dalam dalam ilmu geologi seperti geofisika, geokimia, sedimentologi dan paleontology. Geologi kelautan memiliki kaitan yang erat dengan oseanografi dan tektonik lempeng. Salah seorang ahli geologi, Philip kuenen (1958) mengatakan “Tidak ada geologi tanda geologi kelautan”. Hal ini berdasarkan bahwa mayoritas batuan sedimen yang tersingkap diendapkan pada lingkungan laut. Berikut ini merupakan perkembangan penelitian di bidang geologi kelautan : 1818 Sir John Ross (1810an) dan Sir Clark Ross (1830-1840an) mengukur kedalaman laut sampai beberapa ratus meter di sekitar antartika dan artic, mengumpulkan sampel batuan sedimen dan beberapa bintang laut yang besar. 1842-1870 Letnan Matthew Fontaine Maury merupakan kepala tim navy amerika bagian hidrografi. Dia dikenal sebagai geologist bawah laut pertama. Dia lah yang pertama memetakan bathymetri bawah laut dari laut atlantik utara, dikenal sebagai Mid-Atlantic Ridge atau disebet telegraph plateu 1843 Edward forbes menyatakan bahwa tidak mungkin ada kehidupan pada kedalaman diatas 300 meter dibawah laut. 1859



Charles Darwin menyatakan bahwa kedalaman merupakan tempat perlindungan bagi fosil. 1870 Kapal inggris “challenger” berlayar mengelilingi dunia sambil menurunkan kapal keruk dan berbagai perlengkapan ke dalam lautan, menemukan rantai pegunungan yang panjang dan ratusan hewan yang tidak dikenal dalam ilmu pengetahuan sebelumnya 1892 Pangeran Albert dari maroko mulai menyelidiki bawah laut yang gelap dan menemukan jenis baru dari belut, ikan, dan cumi-cumi. 1920 Alexander Behm berlayar ke laut utara dan memantukal gelombang suara dari bawah, memperkenalkan metode pengukuran kedalaman yang baru yang dikenal sebagai echo sounding. 1925 Fritz Haber meluncurkan “The German Meteor” yaitu upaya untuk mengekstrak emas dari air laut. 1934 William Beebe dan Otis Barton turun ke kedalaman setengah mil di bawah laut dengan menggunakan sebuat alat, dimana mereka tidak melihat cahaya dan menemukan ikan aneh. 1938 Nelayan dari afrika selatan mendapatkan ikan sepanjang lima kaki yang diidentifikasi sebagai coelacanth, salah satu fosil hidup yang dianggap punah sejak zaman dinosaurus. 1951 Kapal inggris “challenger memantulkan suara dari bawah di dekat guam, dan menemukan apa yang sepertinya menjadi jurang laut. Titik terendah mencapai hamper 7 mil ke bawah dan kemudian dinamakan challenger deep.



1961 Kapal amerika dari meksiko menurunkan pipa sejauh lebih dari 2 mil dari permukaan member ke dalam dasar laut berbatu, merupakan kemajuan bidang geologi laut dalam dan pertambangan Robert Dietz memepelajari echo sounding dan menyatakan bahwa pegunungan dasar laut merupakan bekas dimana batuan cair menyebar dari interior bumi secara periodik membentuk kerak samudra. 1964 Angkatan laut amerika mengembangkan peralatan baru yang dapat menyelidiki laut dalam. Meluncurkan kapal selam Alvin, kapal awak pertama yang dapat menjelajahi kedalaman dengan mudah. 1967 Para geolog sepakat bahwa dasar laut menyebar melibatkan selusin lempeng yang besar membentuk kerak bumi, bergerak perlahan seiring waktu dan membentuk kerak baru. 1974 Tim amerika-prancis menyelam ke mid-atlantic ridges dan secara mengejutkan menemukan retakan lembah yang ditutupi oleh lava. 1977 Tim penyelam amerika menyelam ke volcanic rift di pasifik dan menemukan mata iar panas yang penuh dengan spesies hidup yang belum dikenal . 1982 Pada pegunungan vulkanik di pasifik ditemukan ditutupi dengan berbagai logam langka, termasuk kobalt. Hukum perjanjian PBB selesai, dan dapat diratifikasi menyatakan bahwa mineral di dalam milik orang-orang di dunia. 1992



Ilmuwan, setelah penyelidikan yang panjang menyimpukan bahwa laut dalam mungkin menyimpan sekitar 10 juta spesies hidup, lenih banyak dari yang diketahui di daratan. 1995 Tim angkatan laut amerika mengeluarkan data gravitasi dasar laut, yang mana ahli kelautan sipil menjadi peta public dari dasar laut global. Seperti yang diketahui, Indonesia sendiri merupakan Negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya berupa lautan. Sehingga Indonesia sangat kaya akan kekayaan bawah laut, baik dari sisi geologi maupun spesiesnya. Untuk itu, di Indonesia sendiri memiliki Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G) di bawah direktorat jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral.



Daftar Pustaka •



http://www.mgi.esdm.go.id/content/sejarah-puslitbang-geologikelautan







http://www.cartage.org.lb/en/themes/sciences/earthscience/ocean ography/Historyofmarine/Historyofmarine.htm







http://www.slideshare.net/daengaslam/introduction-marine-geology







http://id.wikipedia.org/wiki/Geologi_kelautan



LAMPIRAN