Perkembangan Kurikulum Di Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Perbandingan Perkembangan Kurikulum Di Indonesia Tabel Kronologis Perkembangan Kurikulum di Indonesia1[2] Tahun



Kurikulum



Keterangan -



1947



setelah kemerdekaan



Rencana Pelajaran 1947



Kurikulum ini merupakan kurikulum pertama



-



Istilah kurikulum masih belum digunakan. Sementara istilah yang digunakan adalah Rencana Pelajaran



1954



Rencana Pelajaran -



Kurikulum ini masih sama dengan kurikulum



1954



sebelumnya, yaitu Rencana Pelajaran 1947 -



Kurikulum ini merupakan kurikulum terintegrasi pertama di Indonesia. Beberapa masa pelajaran, seperti Sejarah, Ilmu Bumi, dan beberapa cabang ilmu sosial mengalami fusi



1968



Kurikulum 1968



menjadi Ilmu Pengetahuan Sosial (Social Studies). Beberapa mata pelajaran, seperti Ilmu Hayat, Ilmu Alam, dan sebagainya mengalami fusi menjadi Ilmu Pengetahun Alam (IPS) atau yang sekarang sering disebut Sains



1975



Kurikulum 1975



-



Kurikulum ini disusun dengan kolom-kolom yang sangat rinci



1984



Kurikulum 1984



-



Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975



1994



Kurikulum 1994



-



Kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1984



Kurikulum 2004



-



Kurikulum ini belum diterapkan di seluruh



Berbasis



sekolah di Indonesia. Beberapa sekolah telah



Kompetensi (KBK)



dijadikan uji coba dalam rangka proses



pengembangan kurikulum ini



2006



Kurikulum Tingkat-



KBK sering disebut sebagai jiwa KTSP, karena



Satuan Pendidikan



KTSP sesungguhnya telah mengadopsi KBK.



(KTSP)



Kurikukulum ini dikembangkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) -



2013



Kurikulum 2013



Mengembangkan konsep kompetensi inti sebagai integrator horizontal. Sejumlah mata pelajaran dikurangi atau diintegrasikan.



Berikut uraian perbedaan kurikulum di Indonesia 1. Rencana Pelajaran 1947 Rentjana Pelajaran 1947 dikatakan sebagai pengganti sistem pendidikan kolonial Belanda. Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang merebut kemerdekaan



maka



pendidikan



sebagai



development



conformism,bertujuan



untuk



membentukan karakter manusia Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan sejajar. 2. Rencana Pelajaran 1952 Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. 3. Rencana Pendidikan 1964 Kurikulum 1964 yang menitik beratkan pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral, yang kemudian dikenal dengan istilah Pancawardhana. Pancawardhana artinya terdapat lima kelompok bidang studi, yaitu kelompok perkembangan moral, kecerdasan, emosional/artisitk, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. Penyelenggaraan pendidikan dengan kurikulum 1964 mengubah penilaian di rapor bagi kelas I dan II yang asalnya berupa skor 10 – 100 menjadi huruf A, B, C, dan D. 4. Kurikulum 1968 Beberapa ilmu hayat dan ilmu alam menjadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Untuk pertama kalianya istilah kurikulum digunakan di Indonesia. Pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi



pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.



5. Kurikulum 1975 Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif. Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan instruksional khususmateri pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi. 6. Kurikulum 1984 Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL). Kurikulum 1984 jurusan dinyatakan dalam program A dan B. A1 (penekanan pada mata pelajaran Fisika), A2 (penekanan pada mata pelajaran Biologi) ,A3 (penekanan pada mata pelajaran Ekonomi), A4 (penekanan pada mata pelajaran Bahasa dan Budaya). Sedangkan program B adalah program yang mengarah kepada keterampilan kejuruan yang akan dapat menerjunkan siswa langsung berkecimpung di masyarakat. 7. Kurikulum 1994 Kurikulum 1994 menggunakan sistem caturwulan. Kurikulum ini bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masya rakat sekitar. Dalam pelaksanaan kegiatan, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar. Kurikulum ini dipandang terlalu banyak materi sehingga membuat siswa kesulitan.



8. Kurikulum 2004 (KBK) Kurikulum KBK ini telah diseragamkan. Dimana siswa unggul dalam kognitifnya. Pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat kompetensi yang telah ditentukan. Implikasinya adalah perlu dikembangkan suatu kurikulum berbasis kompetensi sebagai pedoman pembelajaran. Kurikulum Berbasis Kompetensi berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian



pengalamanbelajar



yang



bermakna,



dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya



dan



(2)



keberagaman



yang



dapat



9. Kurikulum 2006 (KTSP) Dalam kurikulum KTSP, guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan karangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Jadi pengambangan perangkat pembelajaran, seperti silabus dan sistem penilaian merupakan kewenangan satuan pendidikan (sekolah) dibawah koordinasi dan supervisi pemerintah Kabupaten/Kota. (TIAR) 10.



Kurikulum 2013 Isi dari kurikulum ini lebih menitikberatkan pada karakter. Untuk mata pelajaran lebih di



kurangi. orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan. Perubahan yang paling mendasar adalah nantinya pendidikan akan berbasis science dan tidak berbasis hafalan lagi.



Berikut adalah ringkasan perbedaan kurikulum KBK, KTSP dan Kurikulum 20132[3] : No.



KBK 2004



KTSP 2006



Kurikulum 2013 Standar Kompetensi Lulusan



1



2



Standar Kompetensi Lulusan diturunkan



diturunkan dari kebutuhan



dari Standar Isi



masyarakat



Standar isi diturunkan dari standar



Standar isi diturunkan dari



kompetensi lulusan mata pelajaran



standar kompetensi lulusan



Pemisahan antara mata pelajaran 3



pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan



4



Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan



Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari



kompetensi yang ingin dicapai



5



Mata pelajaran lepas satu dengan yang



Semua mata pelajaran diikat



lain, seperti sekumpulan mata pelajaran



oleh kompetensi inti



terpisah



Pengembangan 6



kurikulum sampai pada silabus



Tematik kelas I 7



dan II (mengacu mapel)



Pengembangan kurikulum sampai pada kompetensi dasar



Pengembangan kurikulum sampai pada buku teks dan buku pedoman



Tematik kelas I-III



Tematik integrative kelas I-VI



(mengacu maple)



(mengacu kompetensi)