Permainan Tradisional Sumbawa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. PERMAINAN TRADISIONAL SUMBAWA Sumbawa tak hanya dikenal dengan alamnya yang masih alami. Sumbawa juga memiliki banyak beranekaragaman kebudayaan. Misalnya permainan tradisionalnya yang sudah turun temurun dilakukan oleh masyarakat sumbawa. Sama denga daerah lainnya, permainan tradisional di sumbawa di adakan untuk memeriahkan moment-moment tertentu dalam masyarakat. Misalnya menyambut musim tanam padi, menyambut musim kemarau, dan menunggu masa panen. Masyarakat erayakannya dengan permainanpermainan yang selanjutnya menjadi tradisi turun-temurun



yhingga sekarang yang



memiliki daya tarik tersendiri karena keunikan dan keseruan serta nilai-nilai yang terkandung dalam masingmasing permainan tradisional rakyat ini. Berikut beberapa permainan khas tradisional masyarakat sumbawa : 1. Barapan kebo



Secara bahasa barapan kebo artinya Karapan Kerbau. Sumbawa adalah salah satu daerah yang memliki banyak padang sabana yang membuat hampir sebagian besar masyarakat Sumbawa memliki hewan ternak. Nah, salah satu hewan ternak yang banyak dimiliki adalah kerbau, sapi, kuda, kambing, dan lain sebagainya. Barapan yaitu berkejaran atau menghalau dengan kecepatan. Selain daging dan kulit kerbau juga diberi tugas special membantu masyarakat petani untuk membajak sawah. Jadi ketika musim tanam tiba, si kerbau mendapat tugas tambahan lagi yaitu bertading di arena berlumpur. Berikut cara atau langkah permainan barapan kebo : a) Sepasang kerbau pilihan yang telah dipilih untuk mengenakan Noga (serangkaian perlengkapan yang telah disiapkan yang terbuat dari kayu



sedikit hiasan rumbai-rumbai dari benang woll yang di akan diletakkan diatas sepasang punuk hingga kepala kerbau). b) Selanjutnya, sang Joki (pengendara sekaligus pengendali) akan berdiri di atas bagian Noga di bagian tengah antara kerbau kiri dan kanan dengan memegang satu buah cambuk. c) Cambuk di gunakan untuk menyemangati dengan cara memukul bagian punggung kerbau secara bergantian kiri dan kanan agar berlari sekencang mungkin menuju Saka’ atau sebuah pasak yang telah di tancapkan ke lumpur di dalam area sawah yang akan menjadi garis finish. d) Pemenangnya adalah kerbau yang tercepat dan tertepat menyentuh Saka’. e) Pemenang akan mendapat hadiah dari juri dan sebelum mendapat hadiah, sang juara harus melakukan aksi Ngumang ( semacam mengucapkan lawas sumbawa) yang biasanya isinya lelucon segar secara spontan yang akan membuat juri dan penonton sorak dan tertawa. f) Selama permainan berlangsung akan diiringi musik dan lagu daerah tradisional khas sumbawa seperti suling, serunai, gendang, dll. Syarat dan Cakupan Usia pada permainan Barapan Kebo ini yaitu : a) Hanya boleh di mainkan oleh laki-laki. b) Cakupan Usia mulai dari usia remaja 15 tahun hingga usia dewasa maksimal 50 tahun ( tergantung kategori usia perminan). c) Kondisi fisik yang sehat dan masih kuat.



Alat dan Bahan Yang di butuhkan Permainan Barapan Kebo : a) Arena Sawah yang berlumpur dengan ketinggian air sebatas lutut kerbau. b) Sepasang kerbau dari masing-masing peserta yang mengikuti lomba. c) Satu set Noga (serangkaian perlengkapan yang telah disiapkan yang terbuat dari kayu dan sedikit hiasan rumbai-rumbai dari benang woll yang di akan diletakkan diatas sepasang punggung hingga kepala kerbau). d) Dua buah Saka’ atau pasak atau tongkat yang terbuat dari kayu atau bambu yang di tancapkan ke dalam lumpur sebagai garis start dan finish. e) Satu



buah cambuk. Adapun untuk waktu Permainan Barapan Kebo dimulai dari pukul 10.00 pagi – selesai. Biasanya selsai pukul jam 18.00 sore. Nilai Karakter : Rasa kebersamaan, kekeluargaan, kekompakan, kerjasama, kerja keras, kesabaran dan gotong royong antar sesama begitu erat dan masih sangat kental dimana saling menghargai sangat di junjung tinggi. 2. Maen jaran



Maen Jaran atau main kuda atau dalam bahasa indonesianya “Pacuan Kuda” merupakan permainan yang dahulnya di adakan ketika musim kemarau tiba. Tetapi, saat ini tidak harus di mainkan pada saat musim kemau tiba karena mainnjaran sudah termasuk ke dalam ivent-ivent Pariwisata Sumbawa dan Telah diAkui oleh mancanegara dan di Support oleh pemerintah. Permainan ini merupakan suatu keahlian memacu kuda oleh seorang Joki. Permainan ini merupakan salah satu permainan yang angat di gemari oleh maayarakat sumbawa dan sangat terkenal. Permainan ini di mainkan jelas dia area pacuan kuda yang telah di sediakan dengan suasana matahari yang sangat menyengat dan area tanah yang gersang atau kering. Berikut cara atau langkah-langkah permainanMaen Jaran : a) Peserta melakukan registrasi terlebih dahulu. b) Para Joki menggiring kudanya menuju juri yang bertugas memeriksa kuda dan kesiapan joki untuk menjaga agar tdak adanya kecurangan dalam perlombaan.



c) Kuda dan Joki yang telah melewati proses pemeriksaan



langsung



menuju kotak pelepasan sesuai dengan urut ban (kotak pelepasan) yang di dapat dari registrasi d) Selanjutnya, sang Joki (pengendara sekaligus pengendali) akan duduk menunggangi kudanya masing-masing dengan mengenakan atribut lengakap dan memegang sebuah cambuk. e) Kuda dan Joki bersiap untuk berlari sekencang-kencangnya setelah mendengar peluit dari juri di garis start. f) Cambuk di gunakan untuk menyemangati dengan cara memukul bagian punggung kuda agar kuda berlari sekencang mungkin menuju garis finish. g) Main jaran ini menggunakan sistem guger (gugur) dalam menentukan sang juara. h) Pada babak ini, kuda berusaha untuk menuju babak penentu hingga sampai ke babak final. i) Selama permainan berlangsung akan diiringi musik dan lagu daerah tradisional khas sumbawa seperti suling, serunai, gendang, dll.



Syarat dan Cakupan Usia Joki pada permainan Main Jaran ini yaitu : a) Boleh di mainkan oleh perempuan dan laki-laki. b) Cakupan Usia mulai dari usia anak-anak 8 tahun hingga usia remaja 15 tahun ( tergantung kategori usia perminan). Inilah ciri khasnya yaitu Jokinya merupakan anak-anak yang menginjak usia remaja. c) Kondisi fisik sehat. d) Kuda dan Joki yang ahli dalam mengendalikan kuda. e) Sudah berpengalaman atau pernah mengikuti lomba sebelumnya. f) Kuda yang di gunakan harus sesuai dengan kelas lomba masing-masing.



Syarat dan Cakupan Usia Joki pada permainan Main Jaran ini yaitu :



Teka Saru atau Syarat dan Cakupan Usia dalam bahasa indo yaitu kelas kuda pemula dan baru pertama kali melakukan Perlombaan. Jaran (Kuda) pada permainan Main Jaran ini yaitu : a) Teka pas untuk kelas yang telah mengikuti perlombaan sebanyak 2-3 kali. 



Teka A, kelas untuk kuda sudah berpengalaman yang tingginya 117cm sampai dengan 120cm.







Teka B, kelas untuk kuda yang sudah berpenglaman yang memiliki tinggi 121cm ke atas.



b) Teka paas untuk kuda yang sudah berpengalaman dan telah Nyepo (gigi kudanya sudah copot sebanyak 4 buah dan tingginya di atas 126cm. Kelas OB, untuk kelas yang memiliki tinggi 127cm sampai dengan 129cm dengan gigi yang sudah nyepo (copot 4 buah).



Alat dan Bahan Yang di butuhkan Permainan Main jaran : a) Alat dan bahan dari Kuda Pacuan yaitu : 



Seekor kuda pacuan.







Jombe atribut seperti tali yang terbuat dari (benang woll) yang di tempelkan berbagai macam pernak-pernik dan di pasangkan di muka dan di leher kuda.







Tali kancing merupakan tali yang diikat dan dipasangkan dindalam mulut kuda dan digunakan pada saat pelepasan.







Kili merupakan kawat yang dibuat berbentuk angka delapan sebagai penyambung tali pengendali kuda dengan rantai yang ada di pasang di mulut kuda.







Lapek merupakan alas tempat duduk joki yang di letakkan di atas punggung kuda dan terbuat dari alang-alang dan atau daun pisang kering.



b) Alat dan bahan dari Joki yaitu : 



Helm, yang digunakan sebagai pelindung kepala yang berfungsi untuk mengurangi cidera pada kepala joki apabila terjatuh.







Baju Kaos berlegan oanjang dan celana panjang. Untuk mengurangi goresan pada kulit jika terjatuh dan mengurangi panas dari sengatan matahari langsung







Ketopong digunakan sebagai sarung sebelum memakai helm.







Cambuk yang biasanya terbuat dari rotan.







Baju ban (Baju rompi) yang memiliki nomor sebagai nomor urut kuda. Adapun untuk waktu permainan maen jaran biasanya dimulai dari



pukul 08.00 pagi – selesai. Biasanya selsai pukul jam 18.00 sore. Nilai Karakter : Rasa kebersamaan, kekeluargaan, kekompakan, kerjasama, kerja keras, kesabaran dan kejujuran, antar sesama begitu erat dan masih sangat kental dimana saling menghargai sangat di junjung tinggi. 3. Berapan Ayam Permainan Barapan Ayam ini konon sudah ad sejak tahun 70an dan berawal dari sebuah desa di Kecamatan Utan yang bernma Desa Pukat. Jadi semakin hari Barapan Ayam ini semakin di kenal di hampir semua wilayah di sumbawa bagian tengah hingga barat. Bahkan saat ini lebih sering diadakan di Taliwang ibu koa Kabupaten Sumbawa Barat dengan hadiah-hadiah yang menggoda.



Berikut cara atau langkah-langkah permainan Barapan Ayam : a) Sepasang Ayam pilihan yang telah dipilih untuk mengenakan Noga (serangkaian perlengkapan yang telah disiapkan yang terbuat dari daun lontar



seperti di lidi sedikit hiasan rumbai-rumbai dari benang woll yang di akan diletakkan diatas sepasang punggung hingga kepala Ayam). b) Selanjutnya, sang Joki (sekaligus pengendali) akan berdiri di belakang bagian Noga di bagian tengah antara ayam kiri dan kanan dengan memegang satu buah cambuk. c) Cambuk di gunakan untuk menyemangati dengan cara memukul bagian punggung ayam secara bergantian kiri dan kanan agar berlari sekencang mungkin menuju Saka’ atau sebuah pasak yang telah di tancapkan ke tanah di dalam area lapangan yang akan menjadi garis finish. d) Pemenangnya adalah tanah yang tercepat dan tertepat menyentuh Saka’ e) Pemenang akan mendapat hadiah dari juri dan sebelum mendapat hadiah. f) Selama permainan berlangsung akan diiringi musik dan lagu daerah tradisional khas sumbawa seperti suling, serunai, gendang, dll.



Syarat dan Cakupan Usia pada Pemilik di permainan Barapan Ayam ini yaitu : a) Hanya boleh di mainkan oleh laki-laki. b) Cakupan Usia mulai dari usia remaja 15 tahun hingga usia dewasa maksimal 48 tahun ( tergantung kategori usia perminan). c) Kondisi fisik yang sehat.



Syarat dan Cakupan Usia pada Ayam di permainan Barapan Ayam ini yaitu : 1) Pasangan Ayam piihan dengan bulu dan postur yang kembar identik.



Alat dan Bahan Yang di butuhkan Permainan Barapan Ayam : a) Lapangan yang luas. b) Sepasang Ayam dari masing-masing peserta yang mengikuti lomba. c) Sepasang Ayam pilihan yang telah dipilih untuk mengenakan Noga (serangkaian perlengkapan yang telah disiapkan yang terbuat dari daun lontar seperti di lidi sedikit hiasan rumbai-rumbai dari benang woll yang di akan diletakkan diatas sepasang punggung hingga kepala Ayam).



d) Dua buah Saka’ atau pasak atau tongkat yang terbuat dari kayu atau bambu yang di tancapkan ke tanah lapang sebagai garis start dan finish. e) Satu buah cambuk. Waktu Permainan Barapan ayam : Di mulai dari pukul 08.00 pagi – selesai. Biasanya selsai pukul jam 17.00 sore. Nilai Karakter : Rasa kebersamaan, kekeluargaan, kekompakan, kerjasama, kerja keras, kesabaran dan gotong royong antar sesama begitu erat dan masih sangat kental dimana saling menghargai sangat di junjung tinggi. 4. Karachi Permainan Karachi ini sekilas sama dengan permainan perisai yang ada di Lombok, tetapi teknis dan propertinya sangat berbeda. Dimana sema properti ukurannya lebih besar dan tebal. Permainan Karaci adalah pertarungan dua pria yang hanya boleh di mainkan oleh orang-orang yang mempunyai garis keturunan kerajaan saja, yang nantinya pemenang atau juara dari karaci ini akan di tugaskan



untuk menjaga russa-rusa salah satu hewan khas sumbawa di Wisma Daerah atau Pendopo.



Berikut cara atau langkah-langkah permainan Karachi : a) Dua orang yang siap bertarung mengikuti perlombaan dengan pakaian adat sumbawa. b) Selanjutnya, menunggu aba-aba dari juri untuk memulai pertarungan. c) Setelah peluit yang terbuat dari daun jontal di bunyikan maka pemain sudah boleh memulai permainan dan memulai memukul lawan dengan



d) menggunakan gala bambu dan menentukan siapa pemenangnya. e) Pemenang akan mendapat hadiah dari juri. f) Selama permainan berlangsung akan diiringi musik dan lagu daerah tradisional khas sumbawa seperti suling, serunai, gendang, dll. Syarat dan Cakupan Usia pada permainan Karachi yaitu : a) Hanya boleh di mainkan oleh laki-laki. b) Cakupan Usia mulai dari usia 18 tahun hingga usia maksimal 35 tahun. c) Hanya Boleh di mainkan oleh orang yang memiliki garis keturunan kerajaan. 4) Kondisi fisik yang sehat. d) Dan mendapat izin dari orangtua dan keluarga. Alat dan Bahan Yang di butuhkan Permainan Karachi : a) Lapangan yang luas. b) Dua orang peserta yang mengikuti lomba. c) Dua pasang Tameng ukuran lebih tebal dan besar terbuat dari rotan untuk melindungi bagian tubuh. d) Dua pasang Perisai ukuran sedikit lebih besar dan tebal terbuat dari rotan. Biasa disebut Mangkar. e) Dua Pasang baju adat sumbawa lengkap. f) Gala bambu yang digunakan oleh juri. g) Daun lontar sebagai peluit. Waktu Permainan Karachi : Di mulai dari pukul 06.00 pagi – selesai. Biasanya selsai pukul jam 18.00 sore. Nilai Karakter : Rasa kebersamaan, kekeluargaan, kekompakan, kerjasama, kerja keras, kesabaran dan gotong royong antar sesama begitu erat dan masih sangat kental dimana saling menghargai sangat di junjung tinggi. 5. Barempuk



Permainan Berempuk ini adalah permainan Rakyat yang diadakan untuk Rakyat diadakan untuk menyambut musim Panen padi. Barempuk adalah semacam permainan pertarungan antara dua pria dewasa dengan properti senjata berupa Rise Straw alias Batang Padi alias Jerami. Mereka akan saling menumbangkan dan menggosokkan jerami ke tubuh lawan atau yang tumbuh duluan. Berikut cara atau langkah-langkah permainan barempuk : a) Dua orang yang siap bertarung di perlombaan dengan menggunakan pakaian adat khas sumbawa lengkap beserta memegang batang pati atau jerami. b) Selanjutnya, menunggu aba-aba dari juri untuk memulai pertarungan. c) Setelah peliut yang terbuat dari daun lontar di bunyikan maka pemain sudah boleh memulai permainan dan memulai menjatuhkan lawan dengan segenggam batang padi atau jerami yang penuh di kedua tangannya. d) Juri akan melerai dua orang pemain jika waktu permainan habis dengan menggunakan



rotan



kecil



menyerupai



lidi



dan



menentukan



siapa



pemenangnya. e) Pemenang akan mendapat hadiah dari juri. f) Selama permainan berlangsung akan diiringi musik dan lagu daerah tradisional khas sumbawa seperti suling, serunai, gendang, dll. Syarat dan Cakupan Usia pada permainan Barempuk yaitu : a) Hanya boleh di mainkan oleh laki-laki. b) Cakupan Usia mulai dari usia dewasa dan sudah menikah mulai usia 25 tahun hingga usia maksimal 52 tahun. c) Boleh oleh kalangan masyarakat biasa hingga masyarakat keturunan kerajaan. d) Kondisi fisik yang sehat. e) Dan paham gerakan atau aturan dan tta cara permainan. Alat dan Bahan Yang di butuhkan Permainan Barempuk : a) Lapangan atau perkarangan rumah, kantor desa, dll. b) Dua orang peserta yang mengikuti lomba. c) Batang paadi atau jerami.



d) Dua Pasang baju adat sumbawa lengkap. e) Rotan kecil yang di gunaka oleh juri. f) Daun lontar sebagai peluit. Nilai Karakter : Rasa kebersamaan, kekeluargaan, kekompakan, kerjasama, kerja keras, kesabaran dan gotong royong antar sesama begitu erat dan masih sangat kental dimana saling menghargai sangat di junjung tinggi.



1. Permainan Tradisional Bima



Gambar 1. Mpa’a Bedi O’o



a. Mpa’a Bedi O’o Mpa’a Bedi O’o merupakan permainan perang-perangan yang di mainkan oleh anak-anak Bima NTB. Permainan ini umumnya dimainkan oleh lebih dari sepuluh orang di masing-masing team dengan usia rata-rata 5-12 tahun. Bila lebih banyak dari itu akan lebih seru lagi. Permainan ini menggunakan senjata dari bambu dengan peluru kertas bekas yang dibasahkan. Cara membuatnya yaitu, pertama ambil bambu berukuran kecil kemudian di potong sesuai ukuran yang diinginkan (lebih kurang 30cm), selanjutnya buat pemompa peluru menggunakan bambu yang di rampingkan dan dihaluskan, kepalanya menggunakan model yang sama seperti badan pistol bambu, bedanya kepalanya lebih pendek. Setelah jadi buat peluru menggunakan kertas bekas yang dibasahkan. Bedi o’o sia dimainkan.



b. Mpa’a Karai Ba Honda



Gambar 2. Mpa’a Karai Ba Honda



Mpa’a karai ba honda adalah permainan yang di lakukan oleh anak laki-laki dari Ban Bekas Motor. Permainan ini dilakukan dengan memukul-mukul ban motor agar berjalan. Permainan ini sering dilakukan pada saat sore hari mengelilingi kampung dan menyusuri gang-gang kampung. Cara membuatnya di ambil dari ban motor bekas dan kayu sebagai pemukul. c. Mpa’a Tapa Gala Permainan tradisional daerah Bima banyak terinspirasi dari kegiatan dan pemberontakan yang di lakukan oleh Negara Belanda (Nipo) pada zaman penjajahan dulu, kegiatan yang dilakukan oleh penjajah tersebut dijadikan sebagai permainan bagi anak-anak yang di daerah bima dan permainan tersebut masih ada serta masih tetap terlestarikan sampai sekarang, mengapa kegiatan tersebut di jadikan sebagai permainan tradisional oleh daerah bima, karena apa yang menjadi kegiatan yang



Gambar 3. Mpa'a Tapa Gala



dilakukan oleh penjajah dahulu masih melekat dalam diri orang tua mereka dan



kegiatan tersebut di turunkan kepada anak mereka dan di jadikan sebagai permainan tradisional secara turun temurun untuk mengingat masa-masa penjajahan dahulu yang dilakukan oleh Negara Belanda (Nipo). Pemainan ini diadopsi dari permainan gobak sodor di daerah jawa. Dalam mpa’a tapa gala, dua regu akan bergiliran menjadi regu yang bermain maupun yang berjaga. Pada prinsipnya pemainan ini dimainkan oleh lima hingga enam orang tiap regu, tapa gala/malacis menggunakan arena berupa garis yang membentuk bidang kotak seperti pada gambar berikut : Permainan ini sewaktu saya kecil,sering dinas pendidikan dan kebudayaan kecamatan mengadakan lomba/pertandingan permainan ini antara sekolah ( tingkat SD saja). d. Mpa’a Benteng Pada prinsipnya permainan ini terbagi menjadi dua regu dan memiliki jumlah anggota masing kurang lebih 5 orang, dalam permainan ini ada dua benteng terbuat dari bekas reruntuhan bangunan dan batu yang masing-masing di jaga oleh setiap regu, setelah jumlah angota tiap segu seimbang maka setiap kelompok memberikan aba-aba sebagai tanda permainan segera dimulai, yang menjadi target pemainan ini adalah masing-masing anggota regu dan benteng. Sistem dalam permainan ini adalah sebagai berikut: 1) Perwakilan regu maju untuk menyerang benteng lawan kemudian regu yang lain ikut melawan menyerang. 2) Bagi anggota yang lama meninggalkan benteng dalam penyerangan wajib kembali kebenteng mereka masing-masing, gunanya untuk memperoleh kekuatan baru seperti permainan ONLINE, jika hal itu tidak segera dilakukan, maka besar peluang lawang untuk menyandranya. 3) Jika ada yang disandera, maka kewajiban tiap anggota regu untuk membebaskanya dengan cara menyentuh bagian anggota tubuhnya. 4) Permainan akan berakhir jika menyentuh benteng lawan dengan kaki, serta semua anggota lawan berhasil disandra