Perngertian Estetika Musik Secara Umum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Perngertian Estetika Musik Secara Umum



:



Suatu syair yang dinyanyikan dengan nada dan melodi yang indah yang memiliki atau mengandung nilai keindahan atau nilai estetika didalamnya. Estetika Musik Menurut Para Ahli



:



1. Pengertian estetika menurut Herbert Read Herbert Read mendefinisikan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan pencerapan indrawi kita. Pada umumnya orang beranggapan bahwa yang indah adalah seni atau bahwa seni akan selalu indah, dan bahwa yang tidak indah bukanlah seni. Pandangan semacam ini akan menyulitkan masyarakat dalam mengapresiasi seni, sebab seni tidak harus selalu indah, menurut pendapat Herbert Read. Penjelasan: Dalam teorinya Herbert Read menjelaskan bahwa peryataan tentang seni yang disamakan dengan estetika atau keindahan adalah sesuatu yang salah kaprah. Seni yang merupakan hasil budaya dari manusia yang disebut juga unsur unsur kebudayaan tidak serta merta hanya berbentuk yang indah-indah saja, seni juga dapat berupa suatu objek buatan manusia yang unik, menyeramkan, antik, dan tidak melulu hal yang memilki nilai keindahan akan tetapi memiliki kesan dihati oran lain sebagai penikmat seni 2. Pengertian estetika menurut Bruce Allsopp Bruce Allshop pada tahun 1997 mendefinisikan bahwa estetika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari proses proses penikmatan dan aturan aturan dalam menciptakan rasa kenyamanan. Penjelasan: Dari definisi yang dikemukakan oleh Bruce Allsopp (1977) dalam mengartikan tentang kata estetika adalah sebuah ilmu pengetahuan, Alshopp juga menjelaskan bahwa estetika merupakan suatu kegiatan edukasi atau pembelajaran mengenai proses dan aturan tentang penciptaan sebuah karya yang nantinya akan menimbulkan perasaan nyaman bagi yang melihat dan merasakanya 3. Pengertian estetika menurut J. W. Moris J.W. Moris mendefinisikan bahwa yang dinamakan estetika adalah dikenakan pada objek yang memilki nilai indah atau tidak indah (sering dipertukarkan dengan seni/art/ estetika = aesthetics seni = art). Penjelasan: J.W. Moris menyangkal pendapat ahli sebelumnya yang meyatakan bahwa estetika merupakan suatu hal yang berbeda dengan seni dimana estetika adalah seni yang hanya mencakup



keindahnan saja. Moris menyebutkan bahwa kemudian estetika sama halnya dengan seni baik itu memilki nilai indah atau tidak. Dalam pembahasanya Moris juga menyatakan bahwa estetika merupakan sebuah objek seni atau art. 4. Pengertian estetika menurut Plato Dalam teorinya Plato menyatakan bawa watak yang indah adalah hukum yang indah. Penjelasan: Plato yang merupakan ilmuan terkenal dunia menyatakan bahwa suatu keindahan adalah cerminan dari watak seseorang, yang kemudian diibaratkan bahwa ketika seseorang memilki watak yang indah maka akan secara langsung keseluruhan dari diri seorang tersebut mencerminkan semua hukum keindahan. Teori tersebut seakan mejelaskan bahwa sesuatu yang awalnya indah akan selalu menjadi indah untuk selamanya 5. Pengertian estetika menurut Dra. Artini Kusmiati Dra. Astini kusmiati mendefinisikan bahwa estetika adalah kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang tetapi rasa keindahan tersebut baru akan dirasakan apabila terjalin perpaduan yang harmonis dari elemen elemen keindahan yang terkandung pada suatu objek. Penjelasan: Berdasarkan pengertian yang disampaikan oleh Dra. Artini Kusmiati dapat disimpulkan bahwa yang dinamakan estetika merupakan segala hal yang memiliki sangkut paut dengan keindahan yang ada pada penglihatan seseorang, dan bagaimana seseorang dapat meihat sebuah objek, sehingga objek tersebut mempunyai nilai tersendiri dalam hati yang menikmatinya



Estetika Timur dan Barat • •



Estetika Barat dan Timur mempunyai perbedaan, sejalan dengan perbedaan keyakinan filsafat yang dimiliki di dua kebudayaan besar di dunia tersebut. Sebagaimana diketahui, sistem filsafat merupakan sistem nilai tertinggi yang diyakini oleh sekelompok masyarakat yang akan mempengaruhi segala pandangan dan perilaku dalam berkebudayaan dan juga berkesenian.



BARAT : • Istilah ‘Barat’ itu sendiri sebenarnya sebagai sebuah terminologi kerap relatif ‘kabur’ keberadaannya, terutama jika dikaitkan dengan ruang (space) teritorial geografis yang jelas dan pasti. • Dunia Barat kerap merujuk kepada negara-negara yang berada di benua Eropa dan Amerika. Orang-orang yang tinggal di dunia Barat dipanggil ‘orang Barat’. Dunia Barat dibedakan dari dunia Timur yang digunakan untuk merujuk terutama pada Asia dan juga Afrika. • Pengertian ini pun juga menyisakan kerancauan pemahaman, sebab wilayah Australia dan juga Selanda Baru yang notabene berada di belahan bumi bawah atau selatan, ternyata bukan masuk dalam kategori dunia Timur, melainkan termasuk kategori Barat. • Oleh karena itu pengertian tentang dunia Barat, lebih banyak bukan terkait dengan risalah geografis melainkan kultural sosiologis. Dunia Barat adalah sebagai kawasan yang kebudayaannya banyak dipengaruhi amat kuat oleh budaya Barat, terutama Eropa dan kemudian Amerika.



Estetika Timur: •



Sebaliknya, kebudayaan Timur tumbuh dan berkembang di benua Asia dan Afrika. Kebudayaan Timur, memilik tradisi yang cenderung berbasiskan nilai-nilai intuisi, rasa, dan kebersamaan (kolektivitas).







Istilah ‘Timur’ juga menyisakan persoalan yang tidak gampang untuk diurai. Sebagaimana halnya dengan konsep ‘Barat’, ‘Timur’ adalah sebuah entitas yang tak semata-mata disandarkan pemaknaannya secara geografis atau kewilayahan, melainkan banyak domain variabel lain yang sifatnya kultural sosiologis-politis.



Tiga perbedaan mendasar alam kesadaran Timur dan Barat



:



1.Pengetahuan dan sikap terhadap alam. 2.Ideal dan cita-cita hidup. 3.Status persona.



PENGERTIAN ESTETIKA NUSANTARA



:



Nusantara, sebagai wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, memiliki kekayaan budaya yang beragam dan khas. Keberagaman atau kekhasan budaya ini merupakan keniscayaan sebagai suatu negara bangsa yang dihuni oleh banyak suku bangsa atau kelompok etnis yang berbeda. Kondisi ini, tentu, menyebabkan potensi keseniannya menjadi bineka dalam berbagai bentuk dan perwujudannya. Hal ini, karena, kesenian sebagai unsur kebudayaan, sesungguhnya, senantiasa dipengaruhi dan bahkan merupakan ekspresi budaya itu sendiri. Menjadi pertanyaan yang menarik untuk dikaji ialah bagaimana potensi kesenian yang bineka itu dapat dijelaskan segi-segi estetikanya dalam satu bingkai Nusantara. Dalam konteks itulah, dengan menempatkan kebudayaan Nusantara sebagai kebudayaan Timur, melalui bahasan koseptual berikutnya dapat diidentifikasi atau dijelaskan segi-segi umum estetika kesenian Nusantara dengan coraknya yang khas bersifat mistis, magis, kosmis, dan religius. Segi-segi estetika yang bersifat demikian ini menjadi semacam roh, jiwa, atau esensi dalam setiap perwujudan simbol-simbol kesenian Nusantara. Bentuk, wujud, atau simbol – simbol yang muncul memang berbeda, namun, roh, jiwa, atau esensinya tetap memperlihatkan sifat yang berorientasi pada budaya mistis, magis, kosmis, dan religius.



Estetika Motif Ulos Ragi Hotang Batak Ulos merupakan ciri khas hasil kebudayaan dari Sumatra utara. Salah satunya ulos Ragi Hotang yang dipakai pada saat pernikahan adat Batak Toba, perkembangan penerapan motif pun kian berkembang terhadap berbagai elemen media produk seperti pada aplikasi interior bahkan berkembang juga pada media fashion. Tujuan penelitian ini adalah penerapan motif ulos Ragi Hotang Batak Toba pada dekorasi panel dan juga sebagai sarana pelestarian kebudayaan Ulos Batak Toba yang menampilkan kesan etnik citra budaya sebagai kekuatan simbolik dan makna yang terkandung dari Ulos tersebut. Metode kualitatif yang digunakan dalam instrument penelitian ini dengan pendekatan secara fenomelogis dan ilmu perancangan produk, dengan teknik stilasi transformasi penyederhanaan bentuk, yang diawali proses brainstorming ideas, Developing, sampai proses mockup sample model sebagi realisasi produk yang dihasilkan dalan penerapan motif Ulos Ragi Hotang Batak Toba kedalam media dekoratif. HASIL DAN PEMBAHASAN : Kajian Estetika Kajian estetika meliputi beberapa aspek yang dikaji dalam penerapan kajian ulos diantaranya: a. Titik: Motif ulos ini memiliki aspek titik dari sudut pandang di ujung garis terputus-putus. Yang disebut juga aliran geometri. b. Garis: Aspek garis pada Motif Ulos Ragi Hotang ini terdiri dari dominasi garis-garis, vertikal, horizontal. c. Bidang: Aspek bidang pada Motif Ulos ini tercipta dari unsur titik dan garis yang kuat, segi tiga dan bentuk motif berpola. d. Bentuk: Terbentuk karena ada unsur bentuk geometri yang monoton, bentuk ruang yang berkesan adanya pengulangan pada motif ulos Ragi hotang. e. Warna: Merah, melambangkan berani. Putih, melambangkan kesucian/kejujuran. Hitam melambangkan kebijaksanaan. f. Tekstur: Berpola dan bertekstur kasar, menggunakan tekstur yaitu garis vertikal dan horizontal yang diulang-ulang.



Prinsip Desain Jika dilihat dari prinsip desain yang ada, maka gambar di atas dapat dianalisa sebagai berikut: a. Skala: 150 x 250 cm b. Proporsi: gambar ini menghadap kearah bidang yang vertikal. c. Harmoni: keanekaan dan kontras. d. Keseimbangan: Simetri e. Irama: Terlihat pada kekontrasan bentuk atau bidang geometri. f. Penekanan: Makna kekerabatan. g. Pola dan ornamen: Geometri. h. Pengulangan: Adanya pengulangan-pengulangan sudut segitiga atau pucuk rebung/geometrik



Analisis Makna pada Motif Ulos Ragi Hotang



:



Kain Ulos Ragi Hotang sebagai kain tenun khas Batak Toba penuh dengan makna dan nilai estetik serta filosofi. Setiap kain tenun UIos Batak Toba memiliki fungsi dan kegunaan khusus yang hanya di pakai pada acara adat Batak Toba tertentu. Perbedaanya terletak pada garis, warna, sampai kepada motif yang diterapkan oleh para penenun wanita Batak Toba