Pertemuan 1 - Teknik Bendungan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pendahuluan



 Bendungan



pertama menurut catatan sejarah adalah yang dibangun di sungai Nil Mesir 4000 tahun SM., sedangkan bendungan tertua yang sekarang masih ada dan berfungsi adalah bendungn Almanza di Spanyol yang berusia lebih dari 4 abad.



Bendungan ≠ bendung  Sebuah



bendungan (dam) berfungsi sebagai penangkap air dan menyimpannya di musim hujan dan dipakai pada musim kemarau untuk keperluan irigasi, air minum, industri atau yang lainnya.  Bendung (weir) tidak dapat menyimpan air melainkan hanya untuk meninggikan muka air sungai dan mengalirkan sebagian aliran air sungai yang ada, kearah tepi kanan dan/atau kiri sungai menggunakan saluran melalui bangunan pengambilan irigasi.



Konsep dasar perencanaan sebuah bendungan biasanya tidak berdiri sendiri melainkan menjadi satu dengan perencanaan sebuah bendung yang lokasinya bisa berjarak beberapa kilometer sampai puluhan km di sebelah hilirnya. Sebagai contoh adalah Bendungan Kedung Ombo dengan bendung Sedadi di kali Serang di Jawa Tengah dan Bendungan Jatiluhur dengan bendung Curug di sungai Citarum, Jawa Barat.











Pelaksanaan konstruksinya bisa berbarengan, namun umumnya bendung yang dilaksanakan terlebih dahulu dan setelah bendung berfungsi bertahun-tahun dan ternyata diperlukan tambahan kebutuhan air yang lebih dapat diandalkan, maka barulah bendungan di sebelah hulu dilaksanakan konstruksinya. Sebagai contoh bendungan Kedung Ombo yang berkapasitas 450 juta M3 dan tinggi 120 meter, dilaksanakan konstruksinya kira-kira 30 tahun setelah bendung Sedadi berfungsi.















Dengan kapasitas tampungan yang besar dan elevasi muka air yang tinggi sebuah bendungan selain dapat mengatur besar aliran sungai di bagian hilirnya agar menjadi lebih merata sepanjang tahun, juga dapat berfungsi sekaligus sarana pengendali banjir yang efektif. Selain itu muka air waduk yang cukup tinggi itu dapat menggerakkan turbin PLTA sebelum dimanfaatkan untuk keperluan lain seperti disebutkan diatas. Sebagai keuntungan tambahan, waduk ini digunakan juga untuk kegiatan perikanan dan pariwisata.



 Fungsi 1. 2. 3. 4.



bendungan : Menampung air (utk keperluan irigasi air minum dll) Mengatur tinggi muka air/debit sungai (pengendali banjir) PLTA Perikanan dan pariwisata







Keterangan tabel pada slide di atas :



Pembagian tipe bendungan Pembagian type bendungan dapat dibagi menjadi 7 keadaan berdasar ukurannya, tujuan pembangunannya, pengunaannya, jalannya air, konstruksinya, fungsinya dan menurut ICOLD (international commission on large dam) yaitu : 1. Type bendungan berdasarkan ukurannya, ada 2 type yaitu : a. Bendungan besar (Large Dams). Berdasarkan klasifikasi ICOLD :  Ketinggian bendungan lebih dari 15 m.  Tinggi antara 10-15 meter disebut juga sebagai bendungan besar asal memenuhi salah satu dari kriteria berikut : ⁻ Panjang puncak bendungan tidak kurang dari 500 meter. ⁻ Kapasitas waduk yang terbentuk tidak kurang dari 1juta meter kubik ⁻ Debit banjir maksimum yang diperhitungkan tidak tidak kurang dari 2000 m3/detik b. Bendungan kecil (Small Dam) Semua bendungan yang tidak termasuk sebagai bendungan besar.



2. Berdasar tujuan pembangunannya Ada dua type yaitu bendungan dengan tujuan tunggal dan bendungan serbaguna. ⁻ Bendungan dengan tujuan tunggal (single purpose dams) adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu kebutuhan saja. Contoh Bendungan Sakuma di Sungai Tenryu (Jepang), konstruksi beton, tujuan pembangunan : PLTA (dengan energi 350MW, 4 unit). Tinggi 155 m panjang puncak 294. ⁻ Bendungan serbaguna (multipurpose dams) adalah bendungan yang dibangun untuk memenuhi lebih dari satu tujuan. Contoh Bendungan Sutami di Sungai Brantas (Jawa Timur), konstruksi urugan, untuk PLTA (dengan energi 105MW, 3unit), pengendali banjir, irigasi, perikanan darat, dan pariwisata. Tinggi 100 m, panjang puncak 800m.



3. Berdasarkan penggunaannya ⁻ Bendungan untuk membentuk waduk. ⁻ Bendungan untuk penangkap/pembelok air, Contoh bendungan Singomerto di Sungai Serayu Jawa Tengah, untuk keperluan irigasi seluas 5.750ha ⁻ Bendungan untuk memperlambat jalannya air adalah bendungan yang dibangun untuk mencegah banjir besar. Dan dibagi menjadi 2, yaitu :  



menyimpan air sementara dan dialirkan lagi ke bagian hilir. Menyimpan air selama mungkin untuk meresapkan air



Jika tujuannya untuk menangkap lumpur dan pasir maka disebut debris dam atau sabo dam.



4. Berdasarkan jalannya air  Bendungan untuk dilewati air (overflow dams).  Bendungan untuk menahan air (non overflow dams), yaitu bendungan yang sama sekali tidak boleh dilewati air. Kedua tipe ini biasanya dibangun berbatasan dan dibuat dari beton, pasangan batu atau pasangan bata.  Contoh bendungan Shimajigawa di sungai Shimaji (Jepang), konstruksi beton berdasar berat sendiri masif, bendungan yang untuk dilewati air diletakkan di tengah dan bendungan yang tidak boleh dilewati air terletak di kanan kirinya. Tinggi 89m dan panjang puncak 240m.



5. Berdasar konstruksinya 1. bendungan urugan. Dibagi lagi menjadi : ⁻ Urugan serbasama ⁻ Urugan berlapis-lapis ⁻ Urugan dengan lapisan kedap air di bagian muka 2. Bendungan beton ⁻ Beton berdasar berat sendiri (gravity dam) ⁻ Beton dengan penyangga (butress dam) ⁻ Beton berbentuk lengkung (arch dam) ⁻ Beton kombinasi (multiple arch dam)



Bendungan type urugan



Bendungan beton :



1. berdasar berat sendiri (gravity dam) 2. beton dengan penyangga (butress dam) 3. beton bentuk lengkung (arch dam) 4. Beton kombinasi (multiple arch dam)



6. Berdasarkan fungsinya ⁻ Bendungan pengelak pendahuluan ⁻ Bendungan pengelak ⁻ Bendungan utama ⁻ Bendungan sisi ⁻ Bendungan di tempat rendah (sadle dam) ⁻ Bendungan limbah industri ⁻ Bendungan pertambangan



7. Pembagian bendungan menurut ICOLD a) Bendungan urugan tanah b) Bendungan urugan batu c) Bendungan beton berdasar berat sendiri d) Bendungan beton dengan penyangga e) Bendungan beton berbentuk lengkung f) Bendungan beton berbentuk lebih dari satu lengkung