Pertemuan 5 - Puisi Sebagai Karya Seni [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Modul Metode Penelitian (Linguistik)



PERTEMUAN 5: PUISI SEBAGAI KARYA SENI



A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai puisi sebagai karya seni, Anda harus mampu: 1.1 Menggetahui puisi sebagai karya seni 1.2 Menggetahui manfaat puisi



B. URAIAN MATERI Tujuan Pembelajaran 5.1: Puisi Sebagai Karya Seni Karya sastra terdiri atas dua jenis sastra: prosa dan puisi Biasanya prosa disebut karangan bebas, sedangkan puisi disebut karangan terikat. Akan tetapi, pada waktu sekarang, para penyair berusaha melepaskan diri dari aturan yang ketat itu hingga terciptalah sajak bebas. Sastra adalah suatu karya seni yang menggunakan bahasa sebagai medianya. Ia diciptakan pengarang menjadi semacam kegiatan estetis yang dipersembahkan kepada masyarakat untuk dinikmati atau sekedar diamati. Karena pada dasarnya sastra mengungkapkan tentang kehidupan yang menyeluruh secara lahir batin. Pengertian dari puisi adalah suatu karya sastra yang tersusun secara rapi dengan penggunaan kata sehemat mungkin Penggunaan diksi yang dilakukan penyair merupakan suatu proses pematangan bahasa dengan pengendapan yang mendalam dan seksama. Puisi itu merupakan karangan kesusastraan yang berbentuk sajak (Syair, pantun dsb.). Menurut H. B. Jassin dalam pandangannya mengungkapkan dengan singkat bahwa puisi adalah pengucapan dengan perasaan. Puisi adalah karya sastra yang menekankan pada unsur perasaan sebagai hasil penghayatan kehidupan manusia totalitas yang dipantulkan oleh penciptanya dengan segala pribadinya, pikirannya, perasaannya, kemauannya dan lain-lain. Pengertian puisi adalah suatu karya sastra yang tersusun secara



S1 Sastra Indonesia Universitas Pamulang



1



Modul Metode Penelitian (Linguistik)



rapi dan sistematis dengan penggunaan kata, diksi sehemat dan seefektif mungkin. Pengertian puisi secara lebih lengkapnya dapat dilihat pada uraian di bawah ini. Pengertian puisi jika dilihat secara etimologi adalah: “Perkataan “puisi” berasal dari bahasa Yunani, yang juga dalam bahasa Latin “poietes” (Latin ”poeta”). Mula-mula artinya adalah pembangun, pembentuk. Asal katanya poieo atau poio atau poeo yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan, penyair. Arti yang mula-mula ini lama-kelamaan semakin dipersempit ruang lingkupnya menjadi hasil seni sastra, yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata-kata kiasan. (Situmorang, 1983: 10). Menurut Jassin (1953 : 35) puisi adalah pengucapan dengan perasaan. Jadi karya puisi yang ditulis seorang penyair itu merupakan sebuah karangan, ucapan penyair yang datang dari perasaannya kemudian tertulis dengan perangkat irama, citra dan kesesuaian dalam puisinya. Menurut Edgar dalam Tarigan (1984: 4) puisi adalah kata sebagai kreasi keindahan yang berirama. Menurut Suhendar (1993: 74) puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan illusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam menggambarkan gagasan pelukisnya. Emerson dalam Tarigan (1984: 3) juga mengungkapkan puisi mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata yang sedikit mungkin. Menurut Sitomorang (1983 : 12) Secara mendasar hakekat dari puisi terdiri dari empat unsur utama (yang merupakan catur tunggal) yakni : (1) sense = tema, (2) feeling = rasa, (3) tone = nada, (4) intention = tujuan, amanat. Sedangkan metode puisi terdiri dari lima (yang merupakan panca tunggal) yakni : (1) diction, (2) imergery, (3) The concrete word, (4) Figurative languange, (5) rhythm and rime. Batang tubuh puisi secara garis besarnya mengandung hal-hal yang terdiri dari : (1) judul, (2) Kata, arti kata, (3) Imagery (imagi), (4) Simbol, (5) Pigura bahasa, (6) Bunyi, (7) Rima, (8) Ritme, (9) Tema.



S1 Sastra Indonesia Universitas Pamulang



2



Modul Metode Penelitian (Linguistik)



Menurut Roma Ingarden dalam Pradopo (1985: 14) bahwa sesungguhnya puisi itu merupakan struktur norma-norma. Puisi itu terdiri dari lapis-lapis norma, norma yang atas menimbulkan lapis norma di bawahnya lagi yaitu lapis objek, latar, tokoh, dan dunia pengarangnya. Secara anatomi, puisi menurut Marjorie Boulton dalam Herman Waluyo (1987: 37) terbagi menjadi dua bagian, yaitu bentuk fisik dan bentuk mental sebuah puisi. Bentuk fisik mencakup penampilannya di atas kertas dalam nada larik puisi, baik nada larik yang tertangkap ketika puisi itu dibacakan maupun nada yang terdengar secara mental saat kita menekuninya sendiri. Yang termasuk dalam bentuk fisik adalah irama, sajak, intonasi, dan berbagai gema serta pengulanganpengulangan, sedangkan bentuk mental mengandung struktur kaidah, urutan logis, pola-pola asosiasi, pemanfaatan citra yang terpengaruh, pola-pola citra dan emosi. Berdasarkan pengertian dan pemahaman puisi tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata sebagai medianya yang menekankan pada unsur perasaan sebagai hasil penghayatan kehidupan manusia totalitas yang dipantulkan



oleh



penciptanya



dengan



segala



pribadinya,



pikirannya,



perasaannya, kemauannya dan lain-lain. Puisi dalam kenyataannya beragam gaya dan aliran yang dianutnya. Untuk menetukan suatu puisi itu baik atau buruk, tidak dapat ditentukan dengan menilainya dari satu segi saja. Banyak penyair yang berpandangan bahwa puisi yang baik adalah puisi yang berada ditengah-tengah antara terang dan gelap. Artinya puisi tersebut di mata penikmatnya tidak susah untuk diselami, tetapi juga tidak terlalu gampang, tidak ringan, dan tidak telanjang apa adanya. Puisi merupakan karya sastra yang terkait ketentuan atau syarat tertentu dan pengungkapannya tidak terperinci, tidak detail atau tidak meluas. Isinya tidak samapai yang kecil dan tidak sejelas karya sastra yang berbentuk prosa. Karya sastra puisi merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan hal–hal yang pokok dan pengungkapannya dengan cara pengonsentrasian, pemusatan dan pemadatan. Pengonsentrasian, pemusatan dan pemadatan dari segi isi maupun dari segi bahasa.



S1 Sastra Indonesia Universitas Pamulang



3



Modul Metode Penelitian (Linguistik)



Dari segi isi, pemusatannya yaitu penungkapan peristiwa berpusat pada masalah yang pokok saja. Pemadatannya yaitu bentuk yang berupa larik–larik tetapi tetap mencakup peristiwa yang sangat luas dan mendalam. Sedangkan, pengonsentrasian yaitu peristiwa tidak langsung diungkapkan tetapi adanya pemilihan dan perenungan kembali pada peristiwa yang akan diungkapkan. Dari segi bahasa dapat pula penghematan, pemadatan, pengonsentrasian dan pemutusan. penghematan bahasa dalam arti penggunaan kata yang sangat mendukung dan sangat tepat. Pemadatan bahasa itu penggunaan kata tertentu dan terbatas bisa mewakili peristiwa sangat luas dan mendalam. Sedangkan pengonsentrasian dan pemusatan bahasa ialah adanya pertimbangan yang sangat masuk dalam menggunakan atau memilih kata. Dengan demikian, dalam bentuk puisi, peristiwa tidak langsung diungkapkan, peristiwa tidak diungkapkan secara panjang lebar dan tidak asal memasukkan kata–kata untuk mengungkapkan peristiwa, tetapi peristiwa itu harus perlu pengolahan yang berupa pengonsentrasian, pemusatan dan pemadatan. Dengan adanya pengolahan yang sangat masak dari segi isi dan segi bahasa maka terwujudlah bentuk karya sastra yang berupa larik atau baris tetapi pada isinya, bentuk itu disebut puisi. Jadi, Puisi ialah bentuk karya sastra yang sifatnya pengonsentrasian, pemusatan dan pemadatan isi serta bahasa. Dalam sastra Indonesia ada dua istilah puisi dan sajak. Pusi dalam bahasa inggris poetry dan sajak dalam bahasa Inggris poem. Puisi adalah jenis sastra, sedangkan sajak itu individu puisi. Oleh karena itu, kedua istilah itu, jangan dicampuradukkan pemakaiannya. Puisi termasuk bentuk formal itu adalah korespondensi dan periodisitas. Puisi lama, bahkan puisi pujangga baru masih terikat pada korespondensi dan periodisitas ini. Puisi baru atau modern menyimpangi pengertian puisi menurut pandangan lama itu. Puisi baru tidak terikat oleh bentuk-bentuk formal, korespondensi, dan periodisitas itu. Oleh karena itu puisi baru (modern) disebut puisi bebas atau sajak bebas. Bentuk-bentuk formal puisi lama itu sesungguhnya merupakan saranasarana kepuitisan untuk membuat puisi itu menjadi indah. Bentuk-bentuk



S1 Sastra Indonesia Universitas Pamulang



4



Modul Metode Penelitian (Linguistik)



formal itu masih masih juga dipergunakan oleh puisi modern, tetapi bukan merupakan ikatan, bukan merupakan ikatan pola yang tetap. Puisi baru sesungguhnya terikat juga, tetapi terikat oleh hakikatnya sendiri, bukan terikat oleh pola-pola bentuk formal. Pola-pola bentuk formal itu bukan hakikat puisi. Puisi adalah karya seni. Sifat seni ini merupakan ciri khas pusi, Puisi itu adalah sebuah karya yang fungsi estetiknya atau fungsi keseniannya dominan. Aspek estetik bermacam-macam. Diantaranya gaya bunyi, gaya kata, dan semua gaya kalimat serta wacana. Bahkan aspek estetik ini terwujud dalam bentuk tipografinya. Puisi ini sebuah pernyataan yang hanya mengedepankan inti gagasan, pemikiran atau peristiwa. Oleh karena itu dipilih kata, frase, dan kalimat yang setepat-tepatnya supaya puisi menjadi padat. Hal-hal yang dirasa tidak perlu dihilangkan.



Dengan



demikiatn,



tinggal



intinya



yang



mengandung



ekspresivitas yang intensif (berdaya guna). Dari waktu kewaktu, puisi itu selalu berubah karena evolusi selera dan perubahan konsep estetik atau konsep keindahan. Ketaklangsungan ekspresi itu disebabkan oleh tiga hal, yaitu (1) penggantian arti, (2) Penyimpangan arti, dan (3) penciptaan arti. Penggantian arti dlam sajak. Disebabkan oleh penggunaan metafora dan metonimi dalam sajak. Penyimpangan arti disebabkan oleh pengorganisasian



ruang



teks,



diantaranya



berupa



(pola)



persajakan,



enjambemen, tipografi dalam homologue. Fungsi puisi adalah fungsi spiritual yang sifatnya tidak langsung bagi kehidupan fisikal yang praktis. Hal ini sesuai dengan hakikat puisi ini berhubungan dengan kehidupan kebatinan dan kejiwaan manusia. Puisi mempengaruhi kehidupan manusia lewat kehidupan batin dan kejiwaannya. Lewat kehidupan kejiwaan ini puisi memepengaruhi aktivitas kehidupan fisik manusia. Karena puisi itu karya seni untuk menyampaikan gagasan, maka fungsi puisi adalah dulce, (indah, manis) dan utile (berguna, bermanfaat). Dulce berhubungan dengan muatan yang dikandung puisi, berupa ajran, gagasan, atau pikiran.



S1 Sastra Indonesia Universitas Pamulang



5



Modul Metode Penelitian (Linguistik)



Puisi merangsang kepekaan terhadap keindahan dan terhadap rasa kemanusiaan. Karya seni itu, termasuk puisi, berupaya mengembalikan nilainilai kemanusiaan pada keduis teknologi dan menyadarkan kembali manusia pada kedudukannya sebagai subjek dalam kehidupan ini. Puisi berusaha mengembalikan



nilai-nilai



kemanusiaan



yang



terkikis



teknologi



dan



menyadarkan kembali manusia pada kedudukannya sebagai subjek dalam kehikdupan ini. Puisi berusaha mengembalikan stabilitas, keselarasan dan keutuhan dalam diri manusia.



Tujuan Pembelajaran 5.2: Manfaat Puisi Puisi merupakan ungkapan perasaan perasaan yang diungkapkan pengarang yang dituangkan dengan kata-kata yang padat dan kaya makna. Sejalan dari pengerian puisi tersebut hakikat puisi merupakan ekspresi tidak langsung. Kegunaan puisi bersifat spritual bagi kehidupan batin dan kejiwaan manusia. Lewat kehidupan kejiwaan ini puisi mempengaruhi aktivitas kehidupan fisik manusia. Beberapa manfaat menulis puisi: a. Melatih kita berani mengekspresikan diri melalui kata-kata tanpa harus ada partner bicarasecara langsung. Kadang kala buat kita-kita yang tidak fasih lidah, berlatih mengekspresikan dirimenjadi sulit kalau harus langsung berhadapan dengan orang lain. b. Menuntun kita memasuki dunia seni yang menjanjikan keindahan yang melebihi logika dankata. Kalaupun belum mencapai keindahan seni puisi minimalnya kita bisa masuk dalampetualangan rimba kata dan makna. Menulis puisi dapat dinikmati seperti perjalananyang tidak tergantung sepenuhnya pada tujuan akhir. c. Memampukan kita, dapat menyampaikan makna ganda yakni yang tersurat dan tersirat. Budaya Asia masih meminta kita berbudi bahasadengan indah. Cukup sering martabat seseorang diukur dari kemampuannya berbahasa. Puisi dapat menyampaikan maksud kita dengan indah. Sebagai karya sastra puisi mempunyai berbagai manfaat. Kebermanfaat puisi telah berlangsung sejak lahirnya, manfaat tersebut telah dirasakan



S1 Sastra Indonesia Universitas Pamulang



6



Modul Metode Penelitian (Linguistik)



manusia jauh sebelumnya. Karena itu dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari menurut Jassin sebagai berikut: a. Puisi dapat menjadi arahan dalam membentuk kepribadian b. Dapat mengembangkan kognitiv c. Dapat melatih diri berimajinasi d. Dapat menggambarkan kehidupan manusia dan lingkungan tertentu. e. Dapat membangkitkan semangat heroik f. Menceritakan suara alam dan lingkungan manusia. g. Dapat membandingkan dan mengapresiasikan karya sastra. h. Berdasarkan pandangan penyair i. Puisi memberikan motivasi bagi pembaca puisi bahwa dirinya telah melahirkan suatu ungkapan dengan bahasa yang indah, bebas dan misteri. j. Melalui puisi penyair dapat menyampaikan protes sosial bagi lingkungan masyarakat tertentu.



C. SOAL LATIHAN/TUGAS 1. Puisi Fisikal adalah Puisi bersifat realistis, artinya menggambarkan kenyataan apa adanya. Yang dilukiskan adalah kenyataan dan bukan gagasan. Apa yang anda pahami perbedaan dari puisi yang melukiskan kenyataan dan gagasan? Jelaskan! 2. Puisi tidak kosong, selain memenuhi fungsi hiburan, puisi juga meninggalkan kesan intelektual dan pemikiran yang baik kepada pembaca. Idea atau amanat yang ada pada setiap pola membuatkan setiap pembaca atau pendengar berfikir sejenak dan terhibur dengan keindahan bahasa dan kemerduan bunyinya. Apa yang anda pahami dari hubungan logika dengan puisi? Jelaskan! 3. Karena puisi itu karya seni untuk menyampaikan gagasan, maka fungsi puisi adalah dulce, (indah, manis) dan utile (berguna, bermanfaat). Dulce berhubungan dengan muatan yang dikandung puisi, berupa ajran, gagasan, atau pikiran. Dalam wujud seperti apakah sebuah puisi harus memiliki impact dulce et utile tersebut? Jelaskan!



S1 Sastra Indonesia Universitas Pamulang



7



Modul Metode Penelitian (Linguistik)



4. Dua ciri utama puisi khususnya sajak, yaitu mendidik dan menghibur. Selain kesan mendidik, melalui kesan perikemanusiaan, akal budi dan pengajaran, puisi juga meninggalkan kesan keindahan khalayak pendengar atau pembacanya. Berilah pemahaman secara komprehensif terhadap fungsi karya seni tersebut!



D. DAFTAR PUSTAKA Buku Abrams. 1981. Teori Pengantar Fiksi. Yogyakarta: Hanindita Graha Wida. Aminuddin. 1991. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Sinar Baru. Bandung. Depdiknas, Balai Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Balai Pustaka. Jakarta. Gani, Rizanur. 1980. Pengajaran Apresiasi Puisi. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud. Jakarta. Herman J Waluyo. 1987. Teori dan Apresiasi Luisi. Jakarta: Erlangga. Nurgiantoro. 2014. Teori Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Rosidi, Ajip. 1995. Sastra dan Budaya Kedaerahan dalam KeIndonesiaan. Pustaka Jaya. Jakarta.



S1 Sastra Indonesia Universitas Pamulang



8