Peta Kendali Atribut P Dan NP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Materi 2 Peta kendali Atribut P dan Np 1.



Peta Kendali Atribut P Peta kendali P merupakan salah satu peta kendali atribut yang digunakan untuk mengendalikan bagian produk cacat dari hasil produksi. Pengendali proporsi kesalahan (p-chart) digunakan untuk mengetahui apakah cacat produk yang dihasilkan masih dalam batas yang disyaratkan atau tidak. Dapat dikatakan juga sebagai perbandingan antara banyaknya cacat dengan semua pengamatan. Peta pengendali proporsi kesalahan digunakan bila kita memakai ukuran cacat berupa proporsi produk cacat dalam setiap sempel yang diambil. Bila sampel yang diambil untuk setiap kali melakukan observasi jumlahnya sama maka kita dapat menggunakan peta pengendali proporsi kesalahan (p-chart) ataupun banyaknya kesalahan (np-chart). Namun bila sampel yang diambil bervariasi untuk setiap kali melakukan observasi berubah-ubah jumlahnya atau memang perusahaan tersebut akan melakukan 100% inspeksi maka kita harus menggunakan peta pengendali proporsi kesalahan (p-chart). Untuk mengetahui proporsi kesalahan setiap observasi digunakan rumus sebagai berikut:



x n



p= dimana:



p = proporsi kesalahan dalam setiap sampel x = banyaknya produk yang salah dalam setiap sampel n = banyaknya sampel yang diambil dalam inspeksi untuk mengetahui batas pengendali atas (UCL) dan batas pengendali bawah (LCL) digunakan rumus sebagai berikut: CL=



´p



Dimana: UCL = Upper Control Limit / Batas Pengendalian Atas (BPA) LCL = Lower Control Limit / Batas Pengendalian Bawah (BPB) 



Kasus:



Dilakukan Suatu pemeriksaan karakteristik mutu terhadap suatu produk X dengan jumlah inspeksi sebanyak 25 observasi datanya adalah sebagai berikut:







Pembahasan:



Gambar 1







Interpretasi: Dari 25 data observasi diperoleh nilai



´p = 0.0943, UCL= 0,1868, LCL= 0,0019. Karena



dalam peta kendali atribut terdapat observasi yang keluar dari BPA, yaitu observasi ke-11 sehingga proses belum dalam keadaan terkendali, untuk mengatasinya maka observasi ke-11 dikeluarkan dari data pengamatan, kemudian data diuji kembali dan didapat hasil sebagai berikut:



Gambar 2 



Interpretasi: Dari 25 data observasi diperoleh nilai



´p = 0,0894, UCL= 0,1796, LCL= 0. Karena



dalam peta kendali tidak terdapat observasi yang keluar dari BPA maupu BPB, maka proses dinyatakan sudah dalam keadaan terkendali.



2. Peta Kendali Atribut nP Peta kendali np digunakan untuk memetakan jumlah item cacat atau banyaknya cacat dari sebuah sampel yang diambil. peta kendali np hanya biasa digunakan apabila sampel yg diambil tiap observasi jumlahnya sama. Untuk menentukan Upper Control Limit(UCL) dan Lower Control Limit(LCL) digunakan rumus sebagai berikut:



Dimana:



p = proporsi kesalahan dalam setiap sampel n = banyaknya sampel yang diambil dalam inspeksi 



Kasus: Sebuah tim dalam grup akuntansi telah bekerja pada peningkatan pengolahan faktur. Tim ini



mencoba untuk mengurangi biaya pengolahan faktur dengan mengurangi jumlah faktur yang cacat. Berikut kriteria untuk faktur yang cacat: 1. memiliki harga yang salah 2.



kuantitas yang salah



3. coding alamat yang salah 4.



nama yang salah tim memutuskan untuk menarik sampel acak sebanyak 100 faktur per hari. Data berasal dari 25 hari waktu produksi dalam satu bulan:







Pembahasan:







Interpretasi: Dari 25 data observasi diperoleh nilai



np ´ = 24,84 , UCL= 37,80 , LCL= 11,88. Karena dalam



peta kendali tidak terdapat observasi yang keluar dari BPA maupu BPB, maka proses dinyatakan sudah dalam keadaan terkendali.



DAFTAR PUSTAKA Montgomery, D. C. 2001. Introduction to Statistical Quality Control. 4th Edition. New York: John Wiley & Sons, inc.