13 0 340 KB
PETA KONSEP MANAGEMEN KEPERAWATAN C O R E
Pasien mengalami gangguan penglihatan seperti peningkatan tekanan intra okular, dan pasien mengalami hipertensi okuler atau glaukoma sudut lebar
Mengobati peningkatan tekanan intra okular pada pasien dengan hipertensi okular atau glaukoma sudut lebar
a. Absorpsi Diabsorpsi sempurna setelah pemberian dengan cara meneteskan ke mata b. Distribusi
a. Menormalkan tekanan pada mata b. Menghilangkan sakit kepala c. Menghilangkan rasa mual d. Menormalkan kembali penglihatan pada pasien
a. Penggunaan obat ini secara berulang kali dapat menimbulkan superinfeksi kuman garam negatif. Biasanya dikombinasikan dengan paraklorometoksife nol atau paraklorometokresol, walaupun demikian membutuhkan waktu 3 jam untuk
a. Bagian luar atau sekitar mata bengkak, gatal, panas, memerah, dan terasa tidak nyaman b. Mata atau kelopak mata mengering, mengeluarkan cairan. c. Penglihatan berubah, mata semakin sensitif terhadap cahaya
INTERAKSI OBAT
STATUS KES:
EFEK SAMPING
PRE&DURING THERAPY
CI& PRECAUTION
DURING THERAPY
FARMAKODINA MIK
PRE THERAPY
FARMAKOKINET IK
V A R I A B L E S
CORE DRUG KNOWLEDGE
FARMAKOTERAP EUTIK
P A T I E N T
klasifikasi obat :Beta blockers Golongan obat :Ophthalmic beta blockers Jenis obat :Metipranolol
Dengan Obat-obatan Penghambat ACE dan anestatika dapat meningkatkan efek hipotensif. Dengan antiaritmia dapat meningkatkan risiko depresi miokardium dan bradikardia, antihipertensi meningkatkan efek hipotensi
menemikan gram negatif. Toksisitas sistematik dapat timbul pada anak setelah penggunaan topikal berupa bingung, diplopia, letargi, kejang, henti nafas dan kematian.
CNS
Pemeriksaan fisik a. Pemeriksaan penglihatan apakah ada masalah seperti penglihatan kabur. Anamnesa: a. Apakah klien dapat melihat dengan jelas? b. Apakah
d. Sakit kepala, pusing, dan mengantuk. e. Insomnia
Kondisi kesehatan yang dapat berinteraksi dengan metipranolol: Detak jantung lambat (Bradycardia), tidak boleh di gunakan pada pasien dengan kondisi gagal ginjal.
merasakan gangguan pada penglihatann ya seperti pandangan kabur?
CV
Pemeriksaan fisik b. Pemeriksaan penglihatan apakah ada masalah seperti penglihatan kabur. Anamnesa: c. Apakah klien dapat melihat dengan jelas? d. Apakah merasakan
gangguan pada penglihatann ya seperti pandangan kabur?
GI
Pemeriksaan fisik: a. Pemeriksaan turgor kulit pada pasien
REPRODUKSI
Pemeriksaan Fisik: a. Catat nyeri tekan akibat gerakan serviks Anamnesa a. Apakah klien
mengalami penurunan dalam seksualnya? RESP
Pemeriksaan fisik a. Frekuensi napas b. Kualitas jalan napas c. Pada perkusi, apakah ada ronchi, wheezing Anamnesa: a. Apakah pasien mengalami ketidakefekti fan dalam jalan napas b. Apakah pasien merasakan seperti sesak napas
ENDOCRINE
Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan Keseimbangan cairan dan elektrolit, seks, dan reproduksi, metabolisme, dan energi.
Anamnesa: Apakah klien mengalami penurunan pada bagian reproduksi dan pada metabolisme
GU
Pemeriksaan
Fisik a. Frekuensi BAK b. Frekuensi BAB Anamnesa: a. Berapa kali pasien BAK dan BAB dalam sehari.
HEMATOLOGI
Pemeriksaan Fisik a. Palpasi di daerah limpa dan hati b. Pemeriksaan konjungtiva c. Wajah klien tampak pucat
Anamnesa: a. Apakah
terjadi pembengkak an dan rasa nyeri di daerah limpa dan hati? b. Apakah klien terlihat pucat?
IMUNNE
_
SKIN
Pemeriksaan Fisik: a. Apakah klien mengalami penurunan
produksi keringat
MUSCULOSCE LETAL
Pemeriksaan Fisik: a. Uji penglihatan Anamnesa: a. Apakah ada gangguan penglihatan pada klien
USIA & JL LIFESTYLE, DIET, HABITS ENVIRONMENT CULTURE
Usia : Orang dewasa untuk hipertensi untuk intraokular dan glaukaoma (kronis) Pada anak belum di pastikan Jenis kelamin Pada wanita yang hamil atau menyusui sangat berpengaruh, dan dianjurkan untuk berlaporan terlebih dahulu
dengan dokter Lifestyle Adanya perubahan pada pola tidur setelah pemberian obat
PETA KONSEP MANAGEMEN KEPERAWATAN Klasifikasi obat Golongan obat Jenis obat
: Beta blockers : Ophthalmic beta blockers : Cartealol
CORE DRUG KNOWLEDGE INTERAKSI OBAT
EFEK SAMPING
CI& PRECAUTION
FARMAKODINA MIK
FARMAKOKINET IK
PRE THERAPY DURING THERAPY PRE&DURING THERAPY
FARMAKOTERAP EUTIK
C O R E P A T I E N T V A R I A B L E S
STATUS KES: Pasien mengalami gejala seperti: nyeri pada mata, sakit kepala, mata memerah, rasa mual, mengalami penurunan daya lihat
Mengobati peningkatan tekanan pada mata yang di sebabkan oleh terbukanaya sudut glaukoma
a. Absorption: Diaabsorpsi di mata dan di sempurnakan setelah pemberian obat dengan cara meneteskan ke bagian mata b. Distribusi
c. Bisa memproduksi hiper atau hipoglikemia, perubahan dalam serum kolestrol & trugisterid
d.
a. Mengurangi rasa nyeri pada mata b. Menghilangkan sakit kepala c. Menghilangkan rasa mual d. Menormalkan kembali penglihatan pada pasien
e. Pemberian certealol bersama digitalis dapat memberikan efek aditif dalam mendepresi konduksi AV sehingga dapat disosialisasi AV dan hentil jantung f. Bila pemberian certealol hendak di hentikan, harus dilakukan secara bertahap karena bila dihentikan mendadak dapat terjadi fenomena rebound, mengakibatkan angina makin memburuk sampai terjadi infrak miakord.
a. Mennimbulka a. Interaksi dengan obat n rasa nyeri; dapat meningkatkan efek vena leher hipotensif. Dengan melebar, antiaritmia dapat kelelahan meningkatkan risiko ekstrim, depresi miokardium dan pernapasan bradikardia, antihipertensi tidak teratur, meningkatkan efek detak jantung hipotensi tidak teratur b. Sensasi Kondisi kesehatan yang terbakar dapat berinteraksi ringan, dengan metipranolol: menyengat, gatal atau Detak jantung lambat mata berair, (Bradycardia), tidak boleh c. Penglihatan di gunakan pada pasien kabur dengan kondisi gagal d. Meningkatny ginjal. a sensitivitas pada cahaya e. Kesulitan melihat di malam hari f. Kelemahan otot g. Masalah tidur h. Mual perubahan indra perasa
CNS
Pemeriksaan fisik c. Pemeriksaan penglihatan apakah ada masalah seperti penglihatan kabur. Anamnesa: e. Apakah klien dapat melihat dengan jelas? f. Apakah merasakan gangguan pada penglihatannya seperti pandangan kabur?
Pemeriksaan fisik CV
d. Pemeriksaan penglihatan apakah ada masalah seperti penglihatan kabur.
Anamnesa: g. Apakah klien dapat melihat dengan jelas? h. Apakah merasakan gangguan pada penglihatannya seperti pandangan kabur?
GI
Pemeriksaan fisik: a. Pemeriksaan turgor kulit
Pemeriksaan Fisik: REPRODUKSI b. Catat nyeri tekan akibat gerakan serviks Anamnesa
b. Apakah klien mengalami penurunan dalam seksualnya?
Pemeriksaan fisik RESP
d. Frekuensi napas e. Kualitas jalan napas f. Pada perkusi, apakah ada ronchi, wheezing Anamnesa: c. Apakah pasien mengalami ketidakefektifan dalam jalan napas d. Apakah pasien merasakan seperti sesak napas
ENDROCRINE
Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan Keseimbangan cairan dan elektrolit, seks, dan reproduksi, metabolisme, dan energi.
Anamnesa: Apakah klien mengalami penurunan pada bagian reproduksi dan pada metabolisme
GU
Pemeriksaan Fisik c. Frekuensi BAK d. Frekuensi BAB Anamnesa:
b. Berapa kali pasien BAK dan BAB dalam sehari.
HEMATOLOGI
Pemeriksaan Fisik d. Palpasi di daerah limpa dan hati e. Pemeriksaan konjungtiva f. Wajah klien tampak pucat
Anamnesa: c. Apakah terjadi pembengkakan dan rasa nyeri di daerah limpa dan hati? d. Apakah klien terlihat pucat?
IMMUNE
SKIN
-
Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan kelembapan kulit
Anamnesa: Apakah klien mengalami penurunan dalam penurunan produksi keringat?
MUSCULOSCE LETAL
Pemeriksaan Fisik: b. Uji penglihatan Anamnesa: b. Apakah ada gangguan penglihatan pada klien
USIA & JL LIFESTYLE, DIET, HABITS ENVIRONMENT CULTURE
Usia: perhatikan usia dengan dosis: Untuk orang dewasa 2,5 mg sekali sehari Keamanan dan efektivitas pada pasien
anak (kurang dari 18 th) belum dapat di tentukan Jenis kelamin Jenis Kelamin Pada ibu hamil dan menyusui dosis selalu di konsultasikan dengan dokter Lifestyle Adanya perubahan pola tidur setelah pemberian obat Pola Diet _ Lingkungan _ Budaya
PETA KONSEP MANAGEMEN KEPERAWATAN Klasifikasi obat Golongan obat Jenis obat
CORE DRUG KNOWLEDGE
a. Penggunaan obat ini secara berulang kali dapat menimbulkan superinfeksi kuman garam negatif. Biasanya dikombinasikan dengan paraklorometoksife nol atau
a. Perubahan warna pada iris b. Iritasi termasuk rasa menyengat, terbakar, dan gatal c. Nyeri pada mata. d. Sakit kepala e. Mata memerah akibat peningkatan
INTERAKSI OBAT
a. Mengembalikan kondisi agar lebih sehat b. Menghilangkan sakit kepala c. Menormalkan kembali penglihatan
EFEK SAMPING
a. Absorpsion: Diabsorpsi di mata setelah pemberian tetes pada mata b. Distribusi: Pemberian obat melalui tetesan pada matadan
CI& PRECAUTION
Menurunkan tekanan pada bola mata
FARMAKODIN AMIK
STATUS KES: Pasien mengalamipenyempitan daerah pandangan dari luar kedalam, bintikbintik, sakit kepala ringan
FARMAKOKIN ETIK
PRE THERAPY DURING THERAPY PRE&DURING THERAPY
FARMAKOTER APEUTIK
C O R E P A T I E N T V A R I A B L E S
: Beta blockers : Ophthalmic beta blockers : Timolol
Dengan obat-obatan Penghambat ACE dan anestatika dapat meningkatkan efek hipotensif. Dengan antiaritmia dapat meningkatkan risiko depresi miokardium dan bradikardia, antihipertensi
kemudian obat bekerja pada bagian yang terkena glaukoma
c. Metabolisme: Bisa memproduksi hiper atau hipoglami atau perubahan dalam serum kolestrol dan forgisterid d. -
CNS
Pemeriksaan fisik: a. Pemeriksaan penglihatan apakah ada masalah seperti penglihatan kabur b. Pemeriksaan internus dan
paraklorometokres ol, walaupun demikian membutuhkan waktu 3 jam untuk menemikan gram negatif. Toksisitas sistematik dapat timbul pada anak setelah penggunaan topikal berupa bingung, diplopia, letargi, kejang, henti nafas dan kematian
ketersediaan darah f. Gangguan pada lapisan luar mata g. Ruam kulit atau gatal
meningkatkan efek hipotensi Dengan keshatan: a. Kondisi peradangan mata seperti konjungtiva b. Riwayat herpetic keratitis, yaitu peradangan pada kornea yang di sebabkan oleh infeksi virus herpes simplex c. Faktor risiko pembengkakan pada bagian belakang mata, seperti pembuluh retina yang tertutup atau tersumbat
neurologik, nyeri tekan di daerah kepala, palpasi arteri temporalis. Anamnesa: a. Apakah klien dapat melihat dengan jelas? b. Jenis pusing apakah yang klien rasakan? CV
Pemeriksaan fisik: a. Denyut nadi b. Tekanan darah c. Pernapasan
Anamnesa a. Apakah klien merasakan denyut jantung yang berdebardebar b. Apakah klien merasakan kesulitan dalam bernapas
GI
Pemeriksaan fisik: b. Pemeriksaan turgor kulit c. Kelembapan bibir d. Pemeriksaan mukosa Anamnesa a. Apakah klien memiliki riwayat penyakit kulit b. Apakah klien merasajkan kering di bagian bibir
REPRODUKSI
Pemeriksaan fisik: a. Catatan nyeri pada bagian servik Anamnesa : a. Apakah klien merasakan nyeri pada saat haid b. Apakah klien mengalami penurunan
dalam seksual
RESP
Pemeriksaan fisik: a. frekuensi napas b. kualitas jalan napas pada ambulasi apakah ada ronchi, wheezing Anamnesa: a. apakah klien merasakan ketidakefektifan jalan nafas b. apakah klien sering bersinbersin
ENDOCRINE
Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan Keseimbangan cairan dan elektrolit, seks, dan reproduksi, metabolisme, dan energi.
Anamnesa: Apakah klien mengalami penurunan pada bagian reproduksi dan pada metabolisme
GU
Pemeriksaan fisik: e. Frekuensi BAK f. Frekuensi BAB Anamnesa: c. Berapa kali pasien BAK dan BAB dalam sehari.
HEMATOLOGI
Pemeriksaan Fisik a. Palpasi di daerah limpa dan hati
b. Pemeriksaan konjungtiva c. Wajah klien tampak pucat
Anamnesa: a. Apakah terjadi pembengkakan dan rasa nyeri di daerah limpa dan hati? b. Apakah klien terlihat pucat?
IMMUNE
SKIN
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan kelembapan pada kulit pasien Pemeriksaan
MUSCOLOSCE LETAL
fisik: Uji kekuatan tulang pada klien
Anamnesa Apakah ada cedera akut pada klien
USIA & JL LIFESTYLE, DIET, HABITS ENVIRONMENT CULTURE
Usia: perhatikan usia dengan dosis yang di perlukan: Pada anak belum di tentukan Dewasa mengandun g 0,5 timolol Jenis kelamin Timolol didistribusi kan ke dalam asi pada ibu yang sedang menyusui Lifestyle Adanya perubahan pola tidur pada pasien setelah meminum obat Pola diet Pasien mengingin
kan tubuh kurus atau anoreksi Lingkungan Budaya